You are on page 1of 7

http://id.shvoong.com/exact-sciences/bioengineering-andbiotechnology/2143781-dampak-positif-dan-negatif-tanaman/ http://okaaska20.blogspot.com/2012/09/apa-itu-transgenik.

html

APA ITU TRANSGENIK ?


Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang berarti pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ketanaman lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman. Transgenik secara definisi adalah the use of gene manipulation to permanently modify the cell or germ cells of organism (penggunaan manipulasi gen untuk mengadakan perubahan yang tetap pada sel makhluk hidup). Tujuan memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan organisme baru yang memiliki sifat lebih baik. Hasilnya saat ini sudah banyak jenis tanaman transgenik, misalnya jagung, kentang, kacang, kedelai, dan kapas. Keunggulan dari tanaman transgenic tersebut umumnya adalah tahan terhadap serangan hama. Rekayasa genetika seperti dalam pembuatan transgenik dilakukan untuk kesejahteraan manusia. Organisme transgenik adalah organisme yang mendapatkan pindahan gen dari organisme lain. Gen yang ditransfer dapat berasal dari jenis (spesies) lain seperti bakteri, virus, hewan, atau tanaman lain. Transgenik dapat dilakukan pada tanaman maupun hewan. Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah direkayasa bentuk maupun kualitasnya melalui penyisipan gen atau DNA binatang, bakteri, mikroba, atau virus untuk tujuan tertentu. Tanaman ini dihasilkan dengan cara mengintroduksi gen tertentu ke dalam tubuh tanaman sehingga diperoleh sifat yang diinginkan. Jenis-jenis tanaman transgenik yang telah dikenal diantaranya tanaman tahan hama, toleran herbisida, tahan antibiotik, tanaman dengan kualitas nutrisi lebih baik,serta dengan produktifitas lebih tinggi (anonymous, 2010).

Tujuan dari pengembangan tanaman transgenik ini diantaranya yaitu menghambat pelunakan buah (pada tomat), tahan terhadap serangan insektisida, herbisida, virus, meningkatkan nilai gizi tanaman, meningkatkan kemampuan tanaman untuk hidup pada lahan yang ektrem seperti lahan kering, lahan keasaman tinggi dan lahan dengan kadar garam yang tinggi. Hewan transgenik merupakan hewan yang diinjeksi dengan DNA dari hewan lain. Transformasi gen tersebut yang umumnya berasal dari spesies yang sama, tapi dapat juga berasal dari spesies berbeda yang dilakukan terhadap embrio sebelum hewan transgenik tersebut dilahirkan. Transformasi genetik diharapkan menyebabkan mutasi spontan sehingga genetik dari hewan yang ditransformasi termodifikasi sesuai dengan gen yang diharapkan muncul sebagai performans. Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri Agrobacterium tumefaciens, danelektroporasi (metode transfer DNA dengan bantuan listrik). 1. Metode proyektil. Metode ini sering Untuk digunakan melakukannya, pada spesies jagung dan padi. senjata gen atau penembakan mikro-

digunakan senjata yang dapat menembakkan mikroproyektil berkecepatan tinggi ke dalam sel tanaman. Mikro-proyektil tersebut akan mengantarkan DNA untuk masuk ke dalam sel tanaman. Penggunaan senjata gen memberikan hasil yang bersih dan aman, meskipun ada kemungkinan terjadi kerusakan sel selama penembakan berlangsung. 2. Metode transformasi yang diperantarai

oleh Agrobacterium tumefaciens. Bakteri Agrobacterium menginfeksi tanaman secara tumefaciens dapat alami karena

memiliki plasmid Ti, suatu vektor (pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan penyakit tanaman tertentu. Gen asing

yang ingin dimasukkan ke dalam tanaman dapat disisipkan pada di dalam plasmid tersebut DNA ke Ti. Selanjutnya, A. tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen plasmid dalam genom (DNA) asing menyatu tanaman. Setelah

dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat diekspresikan tumbuhan. 3. Metode elektroporasi. Pada metode elektroporasi ini, sel tanaman yang akan menerima gen asing harus mengalami pelepasan dinding sel hingga menjadi protoplas (sel

yang kehilangan dinding sel). Selanjutnya sel diberi kejutan listrik dengan voltasetinggi untuk membuka poripori membran sel tanaman sehingga DNA asing dapat masuk ke dalam sel dan bersatu (terintegrasi) dengan DNA kromosom tanaman. Kemudian, dilakukan proses pengembalian dinding sel tanaman. Setelah proses transfer DNA selesai, dilakukan seleksi sel daun untuk mendapatkan sel yang berhasil disisipi gen asing. Hasil seleksi sel hingga Apabila maka telah dapat (plantlet), ditumbuhkan belum nantinya terbentuk dilakukan menjadi kalus (sekumpulan terdiferensiasi) terbentuk akar dan tunas. tanaman diamati. muda yang

pemindahan ke tanah dan sifat baru tanaman dapat

Dampak Transgenik
Adapun dampak positif dan negati dari teknologi transgenik, sebagai berikut: A. Dampak positif Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi pangan transgenik diantaranya adalah 1. Jika dimodifikasi sedemikian rupa pangan transgenik memiliki kandungan nutrisi atau komponen gizi yang lebih baik daripada pangan sejenis yang nontransgenik. 2. Memiliki ketahanan yang tinggi terhadap herbisida dan daya simpan yang lebih lama. Pemanfaatan rekayasa genetik dianggap dalam pembentukan terobosan pangan yang transgenik, dalam sebagai brilian

menghadapi kerawanan pangan di masa depan.

3. Di lihat dari segi ekonomi bahan penyebaran tanaman bahan pangan transgenik sangat luas. Thailand dan negara-negara maju sudah menggunakan teknologi modern sejak sepuluh tahun lalu. Dan kecenderungannya setiap tahun akan terus meningkat dengan kecepatan tinggi. Resiko yang sangat besar akan dihadapi masyarakat dunia apabila tanaman transgenik ditarik dari peredaran. Dengan semakin luas areal pertanian tanaman pangan transgenik maka semakin luas perdagangannya dan ketergantungan masyarakatnya karena harus yang semakin tinggi. Apabila tanaman transgenik ditinggalkan, ekonomi dunia akan lumpuh mengorbankan tinggi dan ketergantungan tanaman masyarakat global. B. Dampak negatif 1. Potensi erosi plasma nutfah Penggunaan tembakau transgenik telah memupus kebanggaan Indonesia akan tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma nutfah tanaman, ancaman plasma erosi nutfah hewan pun mengalami contoh, yang serupa. tanaman Sebagai transgenik melawan

transgenik sebagai bagian penting dari perekonomian

dikembangkannya

mempunyai gen dengan efek pestisida, misalnya jagung Bt, ternyata dapat menyebabkan kematian larva spesies kupu-kupu dikhawatirkan raja (Danaus akan plexippus) sehingga gangguan menimbulkan

keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kupu tersebut (anonymous, 2010). Hal ini terjadi karena gen resisten pestisida yang terdapat di dalam jagung Bt dapat dipindahkan kepada gulma milkweed (Asclepia curassavica) yang berada pada jarak hingga 60 m darinya. Daun gulma ini merupakan pakan bagi larva kupu-kupu raja sehingga larva kupu-kupu raja yang memakan daun gulma milkweed yang telah kemasukan gen resisten pestisida tersebut akan mengalami kematian. Dengan demikian, telah terjadi kematian organisme nontarget, yang cepat atau lambat dapat memberikan ancaman bagi eksistensi plasma nutfahnya. 2. Potensi pergeseran gen

Daun tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap serangga Lepidoptera setelah 10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan mikroorganisme dan organisme tanah, misalnya cacing tanah. Tanaman tomat transgenik ini dikatakan telah mengalami pergeseran gen karena semula hanya mematikan Lepidoptera tetapi kemudian dapat juga mematikan organisme lainnya. Pergeseran gen pada tanaman tomat transgenik semacam ini dapat mengakibatkan perubahan struktur dan tekstur tanah di areal pertanamannya. 3. Potensi pergeseran ekologi Organisme transgenik dapat pula mengalami pergeseran ekologi. Organisme yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam, serta tidak dapat memecah selulosa atau lignin, setelah direkayasa berubah menjadi tahan terhadap faktorfaktor lingkungan tersebut. Pergeseran ekologi organisme transgenik dapat menimbulkan gangguan lingkungan yang dikenal sebagai gangguan adaptasi. 4. Potensi terbentuknya barrier species Adanya mutasi pada mikroorganisme transgenik menyebabkan dapat terbentuknya barrier adalah species yang memiliki kekhususan tersendiri. Salah satu akibat yang ditimbulkan terbentuknya superpatogenitas pada mikroorganisme. 5. Potensi mudah diserang penyakit Tanaman transgenik di alam pada umumnya mengalami kekalahan kompetisi dengan gulma liar yang memang telah lama beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan yang buruk. Hal ini mengakibatkan tanaman transgenik berpotensi mudah diserang penyakit dan lebih disukai oleh serangga. Penggunaan tanaman transgenik yang resisten terhadap herbisida akan mengakibatkan peningkatan kadar gula di dalam akar. Akibatnya, akan makin banyak cendawan dan bakteri yang datang menyerang akar tanaman tersebut. Dengan perkataan lain, terjadi peningkatan jumlah dan jenis tahan mikroorganisme herbisida justru yang menyerang tanaman transgenik tahan herbisida. Jadi, tanaman transgenik memerlukan penggunaan

pestisida yang lebih banyak, yang dengan sendirinya akan menimbulkan masalah tersendiri bagi lingkungan.
Diposkan oleh oka aska d

Dampak Positif Transgenik 1. Rekayasa transgenik dapat menghasilkan prodik lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit. 2. Rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan. 3. Makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan. Dampak Negatif Transgenik Adapun dampak negatif dari rekayasa transgenik meliputi beberapa aspek yaitu: A. Aspek sosial Yang meliputi: 1. Aspek ekonomi Berbagai komoditas pertanian hasil rekayasa genetika telah memberikan ancaman persaingan serius terhadap komoditas serupa yang dihasilkan secara konvensional. Penggunaan tebu transgenik mampu menghasilkan gula dengan derajad kemanisan jauh lebih tinggi daripada gula dari tebu atau bit biasa B. Aspek kesehatan 1. Potensi toksisitas bahan pangan Dengan terjadinya transfer genetik di dalam tubuh organisme transgenik akan muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan pangan. Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam tomat, yang tidak pernah berlangsung secara alami, berpotensi menimbulkan risiko toksisitas yang membahayakan kesehatan. 2. Potensi menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai jenis bahan kimia baru, baik yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun produknya, berpotensi menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang terdapat di dalam kapas transgenik dapat berpindah ke bakteri penyebab kencing nanah (GO), Neisseria gonorrhoeae. D. Aspek lingkungan 1. Potensi erosi plasma nutfah Penggunaan tembakau transgenik telah memupus kebanggaan Indonesia akan tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma nutfah tanaman, plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman erosi serupa. Sebagai contoh, dikembangkannya tanaman transgenik yang mempunyai gen dengan efek pestisida,

misalnya jagung Bt, ternyata dapat menyebabkan kematian larva spesies kupu-kupu raja (Danaus plexippus) sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah kupu-kupu tersebut. 2. Potensi pergeseran gen Daun tanaman tomat transgenik yang resisten terhadap serangga Lepidoptera setelah 10 tahun ternyata mempunyai akar yang dapat mematikan mikroorganisme dan organisme tanah, misalnya cacing tanah. 3. Potensi pergeseran ekologi Organisme transgenik dapat pula mengalami pergeseran ekologi. Organisme yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam, serta tidak dapat memecah selulosa atau lignin, setelah direkayasa berubah menjadi tahan terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut. Sumber: http://id.shvoong.com/exactsciences/bioengineering-and-biotechnology/2143781dampak-positif-dan-negatif-tanaman/#ixzz2VicePDxL

You might also like