You are on page 1of 2

1.

Pengertian dan Insiden Penyakit Campak di Indonesia Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dengan gejala prodromal seperti demam, batuk, coryza/pilek, dan konjungtivitas, kemudian diikuti dengan munculnya ruam makulopapuler yang menyeluruh diseluruh tubuh.1 Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang banyak menyerang anak-anak (Setiawan, 2008). Statistik menunjukan bahwa lebih dari 70% kematian anak-anak usia dibawah 5 tahun disebabkan diare, pneumonia, campak, malaria dan malnutrisi (Kemenkes RI, 2010). Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin), yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama masern, dalam bahasa Islandia dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa Inggris. Campak merupakan penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus, dengan gejala-gejala eksantem akut, demam, kadang kataral selaput lendir dan saluran pernapasan, gejala-gejala mata, kemudian diikuti erupsi makulopapula yang berwarna merah dan diakhiri dengan deskuamasi dari kulit. Campak lebih banyak menyebabkan keparahan pada anak-anak di bawah lima tahun (balita) (Regina, 2008 ). Infeksi lebih sering terjadi dan lebih berat pada anak usia balita, hal ini disebabkan karena sistem imun belum matang pada usia muda. Jenis kelamin, menurut beberapa penelitian tidak berhubungan dengan kejadian campak. Dari data statistik WHO pada tahun 2010 menyebutkan bahwa 1% kematian pada anak usia dibawah lima tahun disebabkan oleh campak. Indonesia termasuk negara berkembang yang insiden kasus campaknya cukup tinggi. Dari profil kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2010 dilaporkan Incidence Rate campak di Indonesia sebesar 0,73 per 10.000 penduduk. Sedangkan CFR pada KLB campak pada tahun 2010 adalah 0,233 (WHO. World health Statistics 2011). 2. Pola Penularan Penyakit Campak Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh paramik-sovirus, genus morbili. Virus capak dapat hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorokan, hidung, dan saluran pernapasan. Penularan penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui udara atau semburan ludah (droplet) yang terhisap lewat hidung atau mulut. Penyakit campak mempunyai masa inkubasi 10-14 hari, merupakan jangka waktu dari mulai mendapat paparan sampai munculnya gejala klinik penyakit (Setiawan, 2008).

3. Tanda dan Gejala Penyakit Campak Setelah masa inkubasi selama 10-11 hari penyakit diawali dengan demam dan malaise. Dalam waktu 24 jam terjadi konjungtivitis/ mata kemerahaan dan berair dan batuk. Keluhan tersebut semakin menghebat Kemudian, disebelah dalam mulut muncul bintik-bintik putih yang akan bertahan 3-4 hari. Jika bercak merah sudah keluar,

umumnya demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah pun akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik, disebut hiperpigmentasi. Awalnya muncul di beberapa bagian tubuh saja seperti kuping, leher, dada, muka, tangan dan kaki. Dalam waktu 1 minggu, bercak-bercak merah ini hanya di beberapa bagian tubuh saja dan tidak banyak. Pada akhirnya bercak akan mengelupas dan rontok atau sembuh dengan sendirinya. Umumnya dibutuhkan waktu hingga 2 minggu sampai anak sembuh benar dari sisa-sisa campak. Dalam kondisi ini tetaplah meminum obat yang sudah diberikan dokter. Jaga stamina dan konsumsi makanan bergizi. Pengobatannya bersifat simptomatis. Hingga saat ini belum ditemukan obat yang efektif mengatasi virus campak. Komplikasi yang terjadi pada penderita campak dapat disebabkan oleh perluasan infeksi virus, infeksi sekunder oleh bakteri atau keduanya Komplikasi yang dapat terjadi antara lain otitis media, mastoiditis, pneumonia obstruktif.' aringitis dan iaryngctrakeobaronkitis. Selain itu dapat pula terjadi komplikasi pada sistem syaraf pusat seperti ensefalomyelitis akut dar subacute sclerosing panencephaliiis (SSPE). Penderita campak dicurigai adanya komplikasi terutama jika panas beriangsung lebih lama(WHO, 2012).

Setiawan, I Made. Penyakit Campak. Jakarta : PT Sagung Seto; 2008. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2010.Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Regina. Korelasi Cakupan Imunisasi Kampanye Campak Dengan Insiden Penyakit Campak di Indonesia tahun 2004 - 2008. Jakarta: FKM-UI ; 2008. WHO. World health Statistics 2011 (http://www.who.int/csr/don/2011_04_21/en/) Diakses 10 Juli 2012.

You might also like