Professional Documents
Culture Documents
penanganan yang tepat Timbulnya KAD merupakan ancaman kematian bagi penyandang DM. Angka kematian di negara maju 4,7-10%. Di RSCM, sebelum 1971 angka kematian 33% (Boedisantoso dkk), sejak 1983 sebesar 17% (Suyono S,dkk), dan 2008 sebesar 38,7% (Suhendro)
Ketoasidosis Diabetik
Faktor yang mempengaruhi angka kematian :
Keterlambatan penegakkan diagnosis 2. Pasien/keluarga belum tahu mengidap DM 3. Sering ditemukan comorbid berat lainnya : sepsis, syok, infark miokard, stroke, pembedahan, obat, kehamilan, pankreatitis dll 4. Di Indonesia kasus KAD sering dirawat tanpa perlakuan khusus (ruang/perawat/alat monitor khusus)
1.
Patofisiologi KAD
Defisiensi Insulin absolut/relatif + hormon kontra regulator
(glukagon,katekolamin, kortisol & GH) produksi glukosa hati& pemakaian glukosa oleh sel tubuh hiperglikemia Lipolisis (di jaringan lemak) dan ketogenesis/glukoneogenesis (di sel hati) untuk mendapat cadangan makanan karena glukosa tak dapat masuk sel tubuh ketosis dan asidosis Hiperglikemia, ketosis dan asidosis diuresis osmotik hipovolemia & dehidrasi Pada KAD yang dipresipitasi infeksi/sepsis (80%), hipovolemi & dehidrasi bs lebih berat sampai syok
haus Nyeri abdomen, perubahan status mental dan koma Gejala Klasik : pernafasan Kussmaul & bau Aseton Tanda volume cairan tubuh : mukosa kering, takikardia & hipotensi Demam & Nyeri tekan abdomen dapat terjadi Laboratorium : hiperglikemia, ketosis & asidosis metabolik dengan anion gap
Gambaran Ketoasidosis
Meskipun [Kalium] total tubuh , [Kalium] serum bs normal
atau sebagai hasil asidosis Sering terjadi Leukositosis & Dislipidemia [Natrium] serum sbg konsekuensi hiperglikemia ( 1,6 mEq [Na] serum untuk setiap 100mg% [Glukosa] serum)
Penatalaksanaan KAD
Keberhasilan tatalaksana tergantung pada koreksi adekuat :
dehidrasi, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit, ketosis & hiperglikemia Prinsip tatalaksana meliputi : - terapi cairan untuk rehidrasi cepat-tepat & stabilisasi fungsi sirkulasi/perfusi - Terapi insulin untuk menghentikan produksi benda keton & hiperglikemia berlebihan - Koreksi gangguan elektrolit - Atasi f. presipitasi /penyakit dasar+komplikasinya
Tatalaksana Umum
Antibiotik adekuat
Oksigen bila pO2 < 80% Heparin bila ada DIC atau NonSTEMI/UAP atau
keadaan hiperosmolar (>380mOsm/L) Posisi (semi) fowler jika terdapat masalah cardiopulmonal serta asuhan keperawatan lain di R.perawatan intensif Pemantauan Tanda Vital/jam, balans cairan/4-6jam, monitor laboratorium berkala (1-6jam)
Pemberian Insulin
Insulin diberikan mulai jam ke-2 rehidrasi Mulai pemberian bolus (IV) pakai human insulin kerja
cepat/rapid (seperti preparat Actrapidatau HumulinR atau SansulinR), dosis 180mIU/KgBB, dilanjutkan dengan human insulin dosis 90mIU/ KgBB/jam (dalam NS didrip 500cc atau syringe pump 50-100cc NS) Cek [GDS]/jam dgn stick glukometer. Bila [GDS] <200mg%dosis45mIU/KgBB/jam. Bila setelah 12jam, [GDS] stabil 200-300 mg% mulai human insulin 1-2 IU/jam (drip/syringe pump) dan stop insulin/KgBB/jam pantau [GDS]/6jam & sesuaikan
<7,1 dengan segala kehati-hatian (mencegah asidosis serebral) dan bersamaan dengan koreksi Kalium perinfus (bila belum sadar) atau peroral (bila sadar) Bila tanpa ada koreksi Bikarbonas pun, selama tatalaksana KAD, [Kalium] yang sebelumnya /N akan N/ karena rehidrasi+pemberian insulin sehingga tetap perlu koreksi Kalium perinfus.
Komplikasi KAD
Edema paru
Infark Miokard Akut Komplikasi Iatrogenik : Hipoglikemia, Hipokalemia,
Pencegahan KAD
Minimalisir faktor presipitasi ( hindari pasien
pemberian insulin/OHO dosis kurang adekuat, infeksi dan komplikasi kronik DM lain) Edukasi DM + komunikasi efektif