You are on page 1of 4

Laporan

Kunjungan Ke RSJ Soerojo Magelang


Untuk memenuhi tugas Psikologi

Disusun oleh : 1. Inas Syafiah 2. Isnu Safitriana 3. Khoirul Musthofa 4. Maizan Rahmatina 5. Meilina Murdiyani 6. Mia Tri Adhani 7. Normalasari Dwinugraheni 8. Nurul Dian Rahmalia Ikawati 9. Palupi Fitri Kusumaningtiyas 10. Putri Aprilia Rianti NIM P07120112061 NIM P07120112062 NIM P07120112063 NIM P07120112064 NIM P07120112065 NIM P07120112066 NIM P07120112067 NIM P07120112068 NIM P07120112069 NIM P07120112070

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN 2012

Sabtu, 8 Desember 2012 kami Mahasiswa Politeknik Kesehatan Yogyakarta jurusan Keperawatan Semester I mengadakan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soerojo

Magelang. Banyak pengalaman yang telah kami dapatkan dari kunjungan tersebut tak terkecuali pengalaman bertemu dengan pasien-pasien yang mengalami gangguan jiwa di sana. Kami juga banyak diberi pengetahuan baru dan diberi kesempatan untuk melihat langsung beberapa pasien yang ada disana. Walaupun kami tidak diberi tahu secara mendetail gangguan apa saja yang dialami pasien-pasien di sana, akan tetapi kami sangat senang bisa mengenal Rumah Sakit Jiwa Soerojo Magelang dan mendapatkan kesempatan untuk melihat beberapa pasien yang sedang dirawat di sana. Sebelum kami diajak berkeliling di tiap-tiap bangsal yang ada di sana, kami sempat di kenalkan mengenai apa saja yang ada di RSJ Soerojo Magelang. Tujuan didirikannya RSJ Soerojo Magelang adalah terciptanya keadaan harmonis antara Rumah Sakit dengan instansi pemerintah/swasta, LSM, dunia usaha dan masyarakat, dimana pasien tidak hanya sembuh secara fisik, tetapi juga dapat kembali lagi ke dalam masyarakat. Di RSJ Soerojo Magelang terdapat 26 bangsal yang diantaranya terdapat Unit Perawatan Intensif yang terdiri dari IGD dan Poliklinik untuk pasien yang baru masuk baik putra maupun putrid yang biasanya pasien-pasien tersebut masih dalam keadaan gelisah. Ada juga Instalansi Rehab Medik, untuk pasien-pasien yang dulunya dipasung untuk membantu mereka berjalan kembali. Di sana kami juga di beri tahu mengenai kriteria pasien gangguan jiwa yang dirawat di RSJ Soerojo Magelang, yaitu apabila pasien itu selalu mengamuk, pasien tidak mau makan dan minum, perawat melihat pasien tersebut tidak mau meminum obat, pasien tersebut mengganggu keluarga karena merasa keluarganya yang membawanya ke RSJ, pasien hanya berdiam diri di kamar dan tidak mau bersosialisasi. Selain itu ada juga kriteria pasien dipulangkan, yaitu apabila pasien sudah kooperatif (pasien lebih tenang dan mengetahui bahwa dia sedang sakit), tergantung diagnosa karena kebanyakan keluarga pasien membawa pasien ke alternatif dulu sebelum membawanya ke RSJ, dan pasien sadar bahwa ia harus minum obat. Selain itu kami juga diberi pengetahuan baru mengenai Peran, Tugas, dan Fungsi Kesehatan Jiwa oleh Bapak Lilik Muryono. Peran seorang perawat adalah setiap perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi tertentu yang dalam hal ini adalah perawat. Tugas perawat, antara lain yaitu : 1. Care Provider (Perawat pelaksana)

Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, perawat harus mampu bertanggungjawab dalam hal keperawatan. 2. Manager/leder (Perawat pengelola) Sebagai pengelola kesehatan, perawat harus mampu mengelola tugas dengan sebaikbaiknya. 3. Educator ( Perawat Pendidik) Sebagai pendidik dalam keperawatan, perawat bertangguangjawab dalam hal pendidikan tenaga keperawatan dan pendidikan kesehatan untuk individu, keluarga, dan masyarakat agar dapat bertangguang jawab akan dirinya. 4. Evaluator & Reseacher (Perawat evaluasi & reseach) Sebagai pelaksana evaluasi dan penelitian, perawat berperan serta dalam

mengevaluasi praktik keperawatan dan system pendidikan keperawatan, serta menunjang penelitian dan pengembangan ilmu keperawatan. Pengertian perawatan kesehatan jiwa sendiri adalah area yang khusus dalam praktik keperawatan yang mengguanakan teori ilmiah tentang perilaku manusia dan diri sendiri secara terapeutik sesuai dengan kiat keperawatan. Perawatan kesehatan jiwa berfokus pada penegakan dan tujuan terapeutik dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat. Area pelayanan keperawatan jiwa antara lain : 1. Prevensi primer Contohnya : Puskesmas, Poliklinik 2. Prevensi sekunder Contohnya : Rumah Sakit Umum (RSU) 3. Prevensi Tersier Contohnya : Rumah Sakit Jiwa

Selain beberapa pengetahuan mengenai Peran, Tugas dan Fungsi Kesehatan Jiwa, kami juga diberi tahu bagaimana riwayat gangguan jiwa atau bagaiman cara membedakan orang yang sakit jiwa dan orang yang sehat adalah dengan melihat perilaku yang berbeda misalnya menangis sendiri atau berbicara sendiri. Akan tetapi yang membedakan apakah kita terkena ganggua jiwa atau tidak adalah bagaimana kita dapat beradaptasi. Setelah kami diberi beberapa pengarahan, kami kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk diajak berkeliling mengobservasi dan mengamati pasien-pasien yang ada di bangsal-bangsal yang ada di RSJ Soerojo Magelang, yang masing-masing kelompok nantinya

akan memasuki bangsal yang berbeda. Kebetulan kelompok kami memasuki bangsal wanita. Setelah kami memasuki bangsal, kami mengetahui bahwa tiap-tiap bangsal terdapat kurang lebih 13 perawat yang bertugas. Dalam satu bangsal kurang lebih kapasitasnya 26 tempat tidur. Kinerja perawat juga dibagi, ada yang 2 pasien untuk satu perawat, bahkan ada yang 3 pasien untuk satu perawat tergantung banyaknya pasien. Setelah kami bertanya kepada perawat yang ada disana, ternyata hampir semua pasien yang ada disana mengalami gangguan jiwa karena adanya masalah keluarga, ditinggal oleh suami, dan masalah ekonomi yang tidak tercukupi. Untuk sehari-harinya, para pasien diberi jadwal masing-masing seperti menyetrika,

membersihkan bangsal bahkan untuk mengambil makanan, untuk melatih mereka sebagai prosedur penyembuhan.

You might also like