You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Kandung kemih adalah salah satu kantong berotot yang dapat mengempis dan berdilatasi, terletak di belakang simpisis pubis. Kandung kemih memiliki 3 muara antara lain dua muara ureter dan satu muara uretra. Dua fungsi kandung kemih adalah sebagai tempat penyimpanan kemih dan mendorong kemih keluar dari tubuh melalui uretra. Inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang sering ditemukan pada pasien geriatri. Diperkirakan prevalensi inkontinensia urin berkisar antara 1530% usia lanjut di masyarakat dan 20-30% pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit mengalami inkontinensia urin, dan kemungkinan bertambah berat inkontinensia urinnya 25-30% saat berumur 65-74 tahun. Masalah inkontinensia urin ini angka kejadiannya meningkat dua kali lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria. Perubahan-perubahan akibat proses menua mempengaruhi saluran kemih bagian bawah. Perubahan tersebut merupakan predisposisi bagi lansia untuk mengalami inkontinensia, tetapi tidak menyebabkan inkontinensia. Jadi inkontinensia bukan bagian normal proses menua. Perubahan ini terjadi pada system perkemihan lansia pada ginjal, dimana ginjal mengalami pengecilan dan nefron menjadi atrofi. Aliran ginjal menurun hingga 50%, fungsi tubulus berkurang mengakibatkan BUN meningkat hingga 21%, berat jenis urin menurun, serta nilai ambang gijal terhadap glukosa meningkat. Pada kandung kemih,otot-otot melemah, sehingga kapasitas menurun hingga 200 ml yang menyebabkan frekuensi berkemih meningkat. Pada laki-laki, pembesaran kelenjar prostad menyebabkan obstruksi aliran urine dari kandung kemih

B. Tujuan Penulisan Tujuan Umum : Agar mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada lansia dengan sistem urinari : inkontinensia urin. Tujuan Khusus : setelah mempelajari topik tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan penyakit inkontenensia urin mampu : 1. Menyebutkan anatomi dan fisiologi sistem urinari pada lansia. 2. Menjelaskan masalah masalah yang timbul pada lansia. 3. Menyebutkan konsep dasar inkontinensia urine dari pengertian, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan. 4. Menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan inkontenensia urin. 5. Mengaplikasikan asuhan keperawatan pada lansia dengan inkontenensia urin.

C. Ruang Lingkup Dalam makalah keperawatan gerontik ini kami membahas tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan inkontenensia urin.

D. Metode Penulisan Penulisan dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode deskriftif yaitu memaparkan atau mendeskripsikan tentang bagaimana asuhan keperawatan pada lansia dengan inkontenensia urin dsn dengan studi kepustakaan serta artikel-artikel yang kami dapatkan dari internet.

E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 4 BAB, yaitu :

BAB I

: Pendahuluan, Latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan,metode penulisan dan Sistematika penulisan

BAB II BAB III BAB IV Daftar Pustaka

: Tinjauan teoritis yang : asuhan keperawatan pada lansia dengan inkontenensia urin : penutup yang berisikan saran dan kesimpulan

You might also like