You are on page 1of 2

KEDARURATAN URINOLOGI

TRAUMA GINJAL Klas: 1. Minor (70%) Kontusio / laserasi minor pd cortex tanpa ada kerusakan collecting system 2. Intermediate ( 20%) Laserasi major, kerusakan parenkim yg luas mulai dr kortex, medulla sampe collecting system 3. Major (10%) Krusakan parenkim luas + distruptions komplit termasuk gol ini : trauma pedikel Grade I : Konservatif I : Konservatif III: Konservatif IV: Eksplorasi V : Eksplorasi TRAUMA BULI2 / PELVIS Gk : Kencing + darah Tdk bisa miksi sama sekali Nyeri daerah pelvis atas perut bagian bawah Syok Jejas, bulging, nyeri Krepitasi & fragmen tulang yg fraktur Tanda2 akut abdomen Dx: BNO-KUB tanda fraktur co / benda asing Sistograf csetelah keadaan darurat teratasi Tes buli2 : Volume yg keluar tetap tidak bocor Vol berkurang bocor Positif palsu pada keadaan buli dengan diventrikel atau adanya refluks & lokasi robekan tidak diketahui secara pasti T: Operatif Konservatif Kontusio buli Ruptur buli ekstraperitoneal dg ekstavasasi urin yg minimal pd sistogram Komplikasi : Abses pelvis Peritonitis Fistula TRAUMA URETHRA Anterior Posterior Umumnya trauma Pato: langsung : Kontusio Staddle Laserasi Injury Ruptur total Iartogenik gigitan

GK: Riwayat jatuh mengenai perineum Hematoma butterfly pd perineum Hematoma daerah scrotum Nyeri perineum & scrotum / batang penis

GK:

Riwayat trauma Urin berdarah Jejas kontusio / ekimosis Massa di daerah pinggang Krepitasi fraktur iga / vertebra lumbalis

Rectal Toucher : Prostat letak normal Radio : Rectograt Uretrografi

Lab : Darah Hb, Ht Urin Sedimen F.Ginjal Ureum, kreatinin Radiologi BNO-IVP

T:

Pemeriksaan lain : Selektif arteriograf CT Scan Renal Scan USG T: 1. Tindakan operatif Trauma tembakan/tajam Trauma tumpul derajat II, kec: ada perdarahan, ada ekstravasasi urin, urinoma luas 2. Terapi konservatif Trauma tumpul derajat I Trauma tumpul derajat II dengan sirkulasi stabil, perdarahan berhenti Prinsip : Bed Rest = Tirah Baring Observasi berkala : tanda vital. Keadaan lokasi massa/nyeri, serial Hb & Ht, Urin (Hematuria) Pemberian cairan & elektrolit yg adekuat Antibiotik mencegah urosepsis Mobilisasi bertahap Komplikasi: Early: Hematoma, hematuria persisten, urinoma, abses retroperittoneal, urospsis Late: Hipertensi, Hidronefrosis, arterio venous fistula renal shunt, pembentukan batu ginjal

Kontusio tdk ada tindakan khusus Ruptur parsial + ekstravasasi minimal pasang kateter, bila ada tahanan pada pemasangan kateter sistosomi Ruptur total segera sistosomi

STRANGULASI UROGENITAL (priapismus) Gangguan pembuluh darah Ekskresi yg berlangsung lama dan nyeri tanpa disertai hasrat sex ( > 6jam) Patofis : High flow / statis priap aliran arteri meningkat yg menetap, vena normal Low flow priap vena lambat, arteri normal disertai nyeri hebat & iskemik pd korpus kavernosum Etio : Idiopatik / primer Sekunder Hemoglobinopati Anemia sickle cell Obat2an GK: Riwayat ereksi berkepanjangan + nyeri tanpa hasrat sex Korpus kavernosus regang Nyeri tekan Glans penis & korpus spongiosa lunak Lab : Darah lengkap Analisa gas darah asal intrakavunose Pemeriksaan Doppler Ultrasonografi T: Konservatif bila diket etiologinya Operatif Rencana terapi : 2-3 jam pertama Hidrasi intra vena Oksigen adekuat Analgetika Alkalinisasi Transfusi sampai kadar hematokrit 1,5x normal / tindakan exchange transfusion Bila tdk ada respon slama 24 jam : bedah + obat2an

TERSIO TESTIS Testis terpuntir pada mesorchium (jarang) Terpuntir pada funikulus spermaticus (sering) Kejadian tertinggi : 12-16 thn Predisposisi : Bell clapper testis Tdk terbentuk gubernukulum Mesorchium yg terbuka Epididymis & globus minor panjang UDT testis gk turun GK: Nyeri testis mendadak + nyeri daerah abdomen lateral bawah sisi testis Mual + muntah Testis tampak besar Letak horizontal & lebih tinggi dari sebelahnya Tanda Prehn bertambah atau tetap bila scrotum & testis diangkat Lab : Urin sedimen tidak terdapat leukosituria

Pencitraan : Doppler Ultrasound Tc 99 radio mucleic scan sensitivity (92%), spesifisiti (99%) T: Segera detorsi lalu operasi eksplorasi

You might also like