You are on page 1of 10

Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam.

Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat ruangan yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot. Keberadaan mitokondria didukung oleh hipotesis endosimbiosis yang mengatakan bahwa pada tahap awal evolusi sel eukariot bersimbiosis dengan prokariot (bakteri) [Margullis, 1981]. Kemudian keduanya mengembangkan hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang pertama. Adanya DNA pada mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria merupakan entitas yang terpisah dari sel inangnya. Hipotesis ini ditunjang oleh beberapa kemiripan antara mitokondria dan bakteri. Ukuran mitokondria menyerupai ukuran bakteri, dan keduanya bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua. Hal yang utama adalah keduanya memiliki DNA berbentuk lingkar. Oleh karena itu, mitokondria memiliki sistem genetik sendiri yang berbeda dengan sistem genetik inti. Selain itu, ribosom dan rRNA mitokondria lebih mirip dengan yang dimiliki bakteri dibandingkan dengan yang dikode oleh inti sel eukariot [Cooper, 2000]. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs. L. Badan Mikro (Peroksisom & Glioksisom) Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bentuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakuola. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Sel Hewan 1. tidak memiliki dinding sel 2. tidak memiliki plastida 3. memiliki lisosom 4. memiliki sentrosom 5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen 6. bentuk tidak tetap 7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit Sel Tumbuhan 1. memiliki dinding sel dan membran sel 2. umumnya memiliki plastida 3. tidak memiliki lisosom 4. tidak memiliki sentrosom 5. timbunan zat berupa pati 6. bentuk tetap 7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak Transpor lewat membran Transpor lewat membran dibedakan atas:

1. Transpor pasif, tanpa bantuan energi dari sel (difusi dan osmosis) 2. Transpor aktif, dengan menggunakan energi dari sel (endositosis, eksositosis dan pompa natrium kalium). Mekanisme Transpor Melalui M0embran Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran. Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik, sehingga tidak dapat ditembus oleh molekulmolekul polar dan substansi yang larut dalam air. Transpor materi-materi yang rarut dilam air dan bermuatan diperankan oleh protein integral membran. Transpor molekul molekul kecil . 1. Transpor Molekul Molekul Kecil Pengangkutan molekul-molekul kecil melalui membran dilakukan secara pasif (transpor pasif) maupun secara aktif (transpor aktif). Kedua macam transpor ini dilakukan secara terpadu untuk mempertahankan kondisi intraseluler agar tetap konstan. a) Transpor pasif Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara kedua sisi membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan energi rnetabolik. Transpor pasif dibedakan menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion), difusi dipermudah atau difasilitasi (facilitated diffusion), dan osmosis. l) Mekanisme difusi Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).

Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi. 2) Mekanisme Difusi dan Difasilitasi Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui membran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy. 3) Mekanisme osmosis Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh

selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan . Sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air. b. Transpor aktif

Pada transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. selama transpor aktif, molekul diangkut melalui gradien konsentrasi. Transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif primer dan sekunder. Transpor aktif primer secara langsung berkaitan dengan hidrolisis ATP yang akan menghasilkan energi untuk transpor ini. contoh transpor aktif primer adalah pompa ion Na- dan ion K+. Konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel, sebaliknya konsentrasi ion Na+ diluar sel lebih besar daripada di dalam sel. Untuk mempertahankan kondisi tersebut, ion-ion Na- dan K+ harus selalu dipompa melawan gradien konsentrasi dengan energi dari hasil hidrolisis ATP. Tiga ion Na+ dipompa keluar dan dua ion K+ dipompa ke dalam sel. Untuk hidrolis ATP diperlukan ATP-ase yang merupakan suatu protein transmembran yang berperan sebagai enzim. Tranpor aktif sekunder merupakan transpor pengangkutan gabungan yaitu pengangkutan ion-ion bersama dengan pengangkutan molekul lain

1. Sel : Unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Dalam hal ini siswa terkadang mendefiniskan sel sebagai bagian terkecil penyusun tubuh makhluk hidup. Hal ini benar-benar sesuatu hal yang salah kaprah (missconception). Sel disebut sebagai unit terkecil karena di dalam sebuah sel sudah terjadi project kerja yang luar biasa. Mulai dari kerja membran sel yang luar biasa di dalam hal menyeleksi zat-zat yang masuk maupun keluar dari sel. Tidak semua zat dapat masuk ke dalam sel. Hanya zat-zat yang diperlukan sel akan masuk ke dalam sel. Zat-zat yang membahayakan sel tentunya akan ditolak oleh sel. Hal yang luar biasa lainnya adalah kerja dari organel-organel sel yang terdapat di dalam membran sel di luar inti sel, seperti; mitokondria (respirasi sel; di sini zat makanan akan dioksidasi (melalui proses kimia yang sangat rumit) dan hasil akhirnya adalah Energi (yang diperlukan makhluk hidup untuk beraktivitas). Retikulum Endoplasma, organel sel yang memiliki saluran/ terowongan yang menghubungkan antara inti sel dengan di luar inti sel. Di channel tersebut terdapat sekumpulan ribosom yang berperanan di dalam proses pembentukan protein yang dibentuk dari sekumpulan asam amino. Pembuatan protein tersebut dikenal sebagai Sintesis Protein. Selanjutnya di dalam inti sel di mana tersimpan sejumlah kromosom yang membawa milyaran bahkan trilyunan genetika (pewarisan sifat) yang terkandung di dalam gen. Jadi dapat kita lihat bahwa dari sebuah sel saja sudah terjadi suatu unit kerja yang luar biasa. 2. Jaringan : Sekumpulan beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, fungsi yang sama. Contoh

dari jaringan adalah jaringan darah (terdiri atas sel-sel darah), jaringan tulang (terdiri atas sel-sel tulang), jaringan otot (terdiri atas sel-sel otot), jaringan epitel (terdiri atas sel-sel epitel), dan lain sebagainya. 3. Organ : Sekumpulan dari beberapa jaringan yang berbeda. Contoh; Organ jantung, terdiri atas jaringan otot, jaringan syaraf, jaringan darah, jaringan epithel, dlsb. 4. Sistem Organ : Sekumpulan dari beberapa organ yang saling kerja sama/ terkoordinasi. Contoh; Sistem Ekskresi terdiri atas organ ginjal, kulit, hati dan paru-paru. Sistem Respirasi, terdiri atas rongga hidung, trakea, bronkhus, bronkiolus, alveolus dan paru-paru. Sistem Transportasi/ peredaran darah, terdiri atas organ jantung, pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler). Sistem Gerak terdiri atas Otot (alat gerak aktif) dan Tulang (alat gerak pasif). Sistem Endokrin (hormon)terdiri atas kelenjarkelenjar endokrin yang tersebar di beberapa titik tubuh kita; contoh; kelenjar hipotalamus (master of glands/ dialah yang mengatur kerja dari kelenjar endokrin lainnya), kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroksin (berperanan di dalam pertumbuhan, kekurangan hormon ini dapat menyebabkan tubuh kerdil dan idiot/ kretinisme), kelenjar adrenal, terdapat di atas ginjal yang menghasilkan hormon adrenalin, kelenjar kelamin yang terdapat pada alat kelamin (pada pria/ testis yang menghasilkan hormon testosteron, pada wanita/ ovarium yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron) 5. Individu (keseluruhan dari sistem organ membentuk makhluk hidup)

Struktur sel Hewan dan Tumbuhan. Setiap sel adalah organisme yang hidup di dalam dirinya sendiri, dan untuk menopang dirinya sendiri, dibutuhkan sejumlah pengolahan energi organel, menyimpan informasi, dan mempertahankannya terhadap virus dan ancaman mikroskopis lainnya. Tumbuhan dan hewan sel memiliki sejumlah organel yang sama, meskipun ada juga beberapa fitur unik untuk setiap jenis sel.

Inti dan Ribosom Pada inti dari setiap sel adalah intinya. Inti berisi informasi genetik sel, yang memungkinkan untuk menjalani mitosis bentuk sel reproduksi tetapi memastikan bahwa sel disertakan dengan protein segar sepanjang hidupnya. Dikodekan dalam DNA, segmen gen sel yang terurai secara berkala dan ditranskripsi menjadi mRNA. MRNA ini kemudian dibawa ke ribosom, struktur luar inti yang memproduksi protein dengan mengikuti petunjuk dikodekan dalam mRNA. Protein ini, pada gilirannya, adalah blok bangunan sebagian besar struktur lainnya sel. Mitokondria Seperti inti dan ribosom, mitokondria sangat penting untuk fungsi dari semua sel. Melalui proses kimia yang kompleks, mereka mengkonversi gula menjadi ATP, yang sel kemudian menggunakan untuk energi. Ketika hewan mengkonsumsi karbohidrat dan tumbuhan menghasilkan gula melalui fotosintesis, pada akhirnya untuk mengkonversi bahan kimia ini menjadi energi ATP baku. Tanpa mitokondria, banyak proses penting sel akan menggiling berhenti, efektif membunuh melalui kelaparan. Demikian juga, jika sel tidak mampu mengamankan gula, itu akan mati. kloroplas Tidak seperti sel-sel hewan yang bergantung pada konsumsi bahan tumbuhan atau hewan lain, tumbuhan menghasilkan energi mereka dengan menyerap sinar matahari dan menggunakannya untuk memproduksi gula melalui proses yang dikenal sebagai fotosintesis. Proses ini fotosintesis terjadi di kloroplas, organel unik untuk sel tumbuhan. Gula yang dihasilkan oleh kloroplas kemudian dapat diubah menjadi energi melalui mitokondria atau disimpan dalam panjang gula-rantai, yang dikenal sebagai pati. Vakuola Fitur lain yang unik untuk tumbuhan adalah vakuola, yang mekanis sebanding dengan balon. Seperti balon, dapat diisi dengan air, molekul penting untuk kelangsungan hidup tumbuhan. Hal ini memungkinkan sel-sel tumbuhan untuk menyimpan air mereka sendiri untuk musim kemarau. Sebuah vakuola sepenuhnya meningkat juga menyediakan tumbuhan dengan dukungan struktural, itulah sebabnya mengapa tumbuhan dehidrasi mulai layu. Selain air, vakuola juga penyimpanan sejumlah kecil molekul lain dan mineral.

Lisosom Unik untuk sel-sel hewan, lisosom dapat dianggap sebagai perut kedua. Sementara mitokondria mencerna gula untuk menghasilkan energi, lisosom memecah aneka materi molekuler untuk mendapatkan akses ke komponen mereka. Sebagai contoh, sebuah protein usang mungkin dipecah menjadi asam amino penyusunnya, menyediakan ribosom dengan blok bangunan yang mereka butuhkan untuk menghasilkan protein baru. Perbedaan Antara sel Tanaman & Sel Hewan Meskipun kedua tumbuhan dan hewan terbuat dari sel, sel tumbuhan dan hewan sel sangat bervariasi baik dalam fungsi dan bentuk. Dari silia dan flagela dari beberapa sel hewan ke kloroplas sel tumbuhan, isi sebenarnya dari sel-sel berbeda. Dari perlindungan di luar sel itu sendiri ke organel dalam, sel tumbuhan sangat berbeda dari sel hewan. Perlindungan Sel Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku yang mengelilingi membran plasma untuk melindungi sel, menurut Florida State University. Dinding sel juga mengatur siklus hidup sel tanaman. Sebuah sel hewan memiliki membran sel yang fleksibel terbuat dari lipid atau molekul lemak, menurut University of Utah. Lipid membentuk bola, dual layer, yang memungkinkan molekul untuk lulus dan keluar dari sel. Untuk perlindungan, sel hewan memiliki sitoskeleton, zat kenyal yang masih memungkinkan penerimaan dari molekul, menurut University of Utah. Produksi energi Melalui fotosintesis, sel-sel tumbuhan membuat energi mereka sendiri secara tidak langsung dari sinar matahari, menurut Florida State University. Proses ini terjadi dalam kloroplas sel tanaman organel sel hewan tidak memiliki. Klorofil kloroplas, yang memberikan tanaman warna hijau mereka, memungkinkan mereka untuk menggunakan sinar matahari untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi gula dan karbohidrat, yang digunakan untuk tanaman pangan dan energi, menurut Florida State University.

Sel hewan juga menghasilkan energi, tetapi melakukannya dalam mitokondria. Penggunaan gula mitokondria dan oksigen untuk menghasilkan energi dari sumber eksternal. Mereka tidak dapat membuat makanan untuk binatang seperti kloroplas tanaman ini bisa, menurut University of Utah. Organel lain Selain dinding sel yang kaku dan kloroplas, sel-sel tumbuhan yang dikenal dengan vakuola utama mereka, yang menyimpan senyawa dan membantu dalam pertumbuhan tanaman, menurut Florida State University. Di sisi lain, sel-sel hewan tidak memiliki organel ini tapi mengandung sentriol, lisosom dan silia atau flagela, menurut Florida State University.

Sridianti Edukasi Teknologi dan Informasi. http://www.sridianti.com/struktur-sel-hewan-dan-tumbuhan.html http://layartekno.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-sel-hewan-dan.html

You might also like