Professional Documents
Culture Documents
TRAUMA TEMBUS
Rongga Pleura Ruptur Trakeobrochial Pada kecelakaan kendaraan bermotor / trauma yg sgt keras Deselerasi paru mendadak robekan bronkus + karina Klinis : Sesak nafas Batuk darah Emfisema subkutis dada & leher Sianosis Tension pneumotorak Disfoni / suara serak Diafragma Hemotorak Mediastinum Esofagus Duktus Torasikus (DT) Akibatkan chylothorax cairan spt susu , terpisah dari air, berlemak (hasil dari DT yaitu kelenjar limfe) Tamponade Jantung
TRAUMA TUMPUL
Fraktur Sternum Sederhana Fraktur Iga Multipel segmental (Flail Chest) Paru Kontusio paru Timbul 24-48 jam setelah trauma 50 % ARDS ( Acute Respiratory Distress Syndrome) Edema alveoli Perdarahan Atelektasis Radio : Gambaran infiltrat di parenkim paru Dapat normal 12-24 jam pertama Kesuraman dengan sudut parudiafragma tajam
T: Analgetika
Sering disertai cedera organ intraabdominal Diafragma kiri lebih sering robek
Sangat jarang
Terjadi kompresi pd jantung akibat efusi cairan ke dalam perikard / penggumpalan darah di dlm perikard
FC + ARDS : Keadaan serius Morbiditas & Mortalitas tinggi Pengganan multi disiplin
Monitoring WSD : 0-3 cc/KgBB/Jam observasi >3 - <5 cc/KgBB/Jam observasi ketat, bila berturut2 dalam 3 jam rujuk u/ operasi torakotomi 5 cc/KgBB/Jam operasi torakotomi
T : FC + ARDS Prioritas ABC Penanganan intensif pada pernafasan Internal Pneumatic Stabilization
Foto Torak : Diafragma naik Gambaran udara NGT di gaster terletak di rongga torak
T:
T: Perikardiosintesis
Penanganan terbaik FC: ORIF iga2 yg patah Waspadai perdarahan pada robekan arteri Interkostalis Monitor perdarahan setelah pemakaian WSD
T:
T: Torakotomi / laparatomi