Professional Documents
Culture Documents
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN KIMIA S1 KIMIA 2013
praindustri, lingkungan seperti sebuah tempat penyimpanan tak terbatas akan udara bersih dan air. Tampak masuk akal, sesuai dengan kebutuhan yang meningkat, melepaskan asap ke langit dan membuang limbah ke sungai dengan harapan bahwa cadangan besar udara dan air yang tidak terkontaminasi akan secara efektif mengurangi atau menurunkan polutanpolutan yang mungkin dalam keyakinan yang sama menuntun kita untuk meletakkan kotak di dinding kamar mandi untuk tempat pisau cukur. Tetapi udara dan air di bumi tidak cukup untuk menyerap limbah buatan manusia yang tanpa efek/dampak. Kita harus mulai memberi keluhan terhadap karya paleface yang disuarakan oleh Chief Satinpenny di Nathaneal west's a cool million :"Bahkan sekarang Grand Canyon tidak akan lagi menahan pisau cukur." Kebakaran (pembakaran), bagaikan seorang teman lama, telah menjadi ancaman buatan manusia terhadap lingkungan semata-mata melalui kuantitas sampah yang dihasilkan. Setiap ton kayu, batubara, minyak bumi, atau pembakaran gas alam memberikan beberapa ton karbon dioksida ke atmosfer bumi. Rentang tahun 1860 sampai dengan 1960 pembakaran bahan bakar meningkatkan hampir 14 persen kandungan karbon-dioksida dalam udara, yang sampai saat itu tetap konstan selama berabad-abad. Karbon dioksida memberikan peran penting diantaranya mengatur suhu bumi karena "efek rumah kaca". Baik kaca dan karbon dioksida cenderung melewati cahaya tampak, tetapi menyerap sinar infra merah. Hal ini menjelaskan mengapa matahari begitu mudah memanaskan rumah kaca pada musim dingin. Cahaya dari matahari masuk melalui kaca rumah kaca. Dalam kurun waktu,
(Gambar Efek Rumah Kaca) tetap terperangkap di dalam rumah kaca karena tidak dapat keluar lagi melalui kaca. Karbon dioksida membuat rumah kaca yang besar di muka bumi, menyebabkan sinar matahari mencapai permukaan bumi namun membatasi radiasi panas yang dihasilkan ke angkasa. Suhu bumi yang sangat mempengaruhi kesesuaian lingkungan hidup, karena itu pasti akan meningkat seiring jumlah karbon dioksida di udara yang meningkat. Sebuah berita dari ilmu pengetahuan komite penasihat presiden menemukan bahwa panas yang berlebihan diakibatkan oleh bahan bakar yang menghasilkan karbon dioksida dan akan terakumulasi di udara pada tahun 2000 yang mungkin cukup untuk melelehkan es Antartika pada 4000 tahun mendatang menurut salah satu perhitungan, atau 400 tahun. Dan laporan itu menyatakan bahwa "mencairnya tudung es Antartika akan menaikkan volume permukaan laut hingga 400 meter. jika 1000 tahun waktu yang dibutuhkan untuk mencairkan tudung es, volume permukaan laut akan naik sekitar 4 meter setiap 10 tahun, artinya 40 meter per abad ". Ini akan berakibat pada sebagian besar lahan yang dihuni di dunia dan lahan dari banyak kota-kota besar. Sumber energi yang lebih baru - pembakaran dari dalam mesin jauh lebih cepat
mencemari lingkungan daripada pembakaran api. Kendaraan ini muncul dalam jangka waktu
Gambar Danau Erie (Tampak Atas) Warna Yang Timbul Diakibatkan Polusi Pada Dana Tersebut
Gambar Hubungan Antara Lingkungan dan Makhluk Hidup Penghuni Danau Erie Dilihat Dari Berbagai Musim Sebagian besar nitrat secara alamiah terdapat dalam mineral dalam air, dan hal ini dapat disadari bahwa makhluk hidup seringkali memerlukan nitrat pada tingkat yang rendah. Namun, bagaimanapun menurut laporan Survei Geologi terbaru sekarang ini nitrat juga bisa berasal dari tanah yang diakibatkan karena produksi pupuk buatan yang mengandung nitrat yang mengakibatkan pencemaran pada sebagian besar perairan di tiga puluh delapan wilayah negara Amerika Serikat. Kelebihan nitrat ini akan sangat beracun bagi manusia dan hewan. Sekitar 8 sampai 9 ppm nitrat dalam air minum akan menyebabkan kesulitan untuk bernapas yang didiagnosis dapat mengganggu fungsi hemoglobin. Pada hewan lokal apabila terdapat nitrat 5 ppm dapat dianggap hewan tersebut tidak sehat dan bahkan akan mengalami kematian. Beberapa sumur di Amerika Serikat juga sudah memiliki lebih dari 3 ppm nitrat,
Gambar Yang Menunjukkan Kandungan Gigi Pada Anak-Anak Yang Terkandung Juga Strontium-90
ledakan yang jatuh serta waktu untuk bereaksi dengan bumi. Sisa radioaktif yang jatuh dan masih bersisa sangat bahaya sekali apabila bereaksi dengan bumi. Kesalahan juga dilakukan dalam mengevaluasi area yang terpapar radioisotop dan akan berpengaruh terhadap rantai makanan manusia. Pada tahun 1953 AEC menyatakan bahwa satu-satunya kemungkinan bahaya bagi manusia dari strontium-90 akan timbul dari "menelan serpihan tulang yang mungkin bercampur dengan jaringan otot selama menyembelih dan memotong daging." Namun tidak di sebutkan fakta biologis yang menyebutkan bahwa meminum susu dari binatang juga mengandung strontium-90. Pada tahun 1956 AEC telah mengakui bahwa susu mewakili sumber yang paling penting dari strontium-90 dalam makanan manusia.
Gambar Efek Radiasi Dari Strontium-90 Kesalahan penting juga dilakukan dalam menilai bahaya medis dari jatuhan radioaktif. Sebagai contoh, resiko kerusakan genetik dari kejatuhan pada awalnya diberhentikan oleh laporan AEC pada tahun 1953 dengan pernyataan bahwa: "Paparan radioaktivitas jauh di bawah tingkat yang dapat menyebabkan meningkatkan terdeteksinya mutasi, atau variasi diwariskan pada keturunan. Pada tahun 1957 sebuah laporan dari AEC biological and Medical Advisory Committee menyimpulkan bahwa jatuhya radioaktif dari pengujian secara menyeluruh menyatakan
bahwa mungkin akibatnya sebanyak 2.500 sampai 13.000 kasus sepanjang tahun yang umum dan menyebabkan kerusakan yang serius pada populasi manusia di dunia. Salah satu kesalahan besar dalam mengevaluasi dampak bahaya adalah bergantung pada nilai rata-rata dampak paparan. Sebagai contoh, di Arktik hanya sedikit paparan radiasi yang terjadi, karena jumlah yang terpapar radiasi pada tanah kutub jauh lebih sedikit daripada di daerah beriklim sedang dari Amerika Serikat. Namun, orang Eskimo di kutub sekarang ditemukan memiliki jumlah imbas radioaktivitas dalam tubuh mereka yang jauh lebih tinggi dari yang ditemukan di penduduk daerah beriklim sedang. Petunjuk teka-teki ini akhirnya
Gambar Molekul Sabun dan Detergen yang Terdiri Dari Kepala Hidrofilik dan Ekor Hidrofobik Beberapa tahun setelah deterjen baru diperjual belikan, deterjen telah mendapatkan bagian yang sangat besar dari pasar. Pada tahun 1960 deterjen telah menggantikan sabun sebagai pembersih terutama pada rumah tangga dan industri pembersih. Satu miliar dolar Industri baru telah diciptakan. Namun, salah satu aspek dari keberhasilan teknologi ini tidak menerima perhatian dalam penelitian dilaboratorium- sejumlah besar efek dumping merupakan zat sintetik baru (sekitar 3,5 miliar pound per tahun di negara bersatu pada tahun 1960) yang turun mengalir ke sistem pembuangan limbah. Kurangnya minat itu mungkin wajar, karena pembelian deterjen dan akibatnya keuntungan yang dihasilkan dari efektifitas deterjen sebagai pembersih dan bukan dari perilaku mereka dalam sistem limbah. Sangat sulit untuk mengabaikan aspek ini. Gundukan busa deterjen muncul di aliran sungai, di beberapa tempat segelas air yang diambil dari kran yang busanya naik akan membuat pembuat bir iri. Kemudian ia menemukan bahwa, meskipun kesamaan itu berguna untuk sabun, deterjen baru
Gambar Dampak Pencemaran Sabun dan Detergen Yang Tidak Bisa Terdekomposisi Dalam Air Karena Memiliki Ekor Hidrofobik Yang Panjang Sekarang, untuk pertama kalinya, ahli kimia industri dipaksa untuk menyelidiki aspek lain dari kimia deterjen: mengapa deterjen menahan degradasi alami? Kesulitan ini ditemukan muncul dari struktur kerangka hidrokarbon molekul deterjen. Molekul hidrokarbon terdiri dari rantai atom karbon. Deterjen yang bermasalah memiliki percabangan rantai,dan ditemukan bahwa enzim bakteri yang mudah putus cabang hidrokarbon alaminya pada tanaman limbah yang tidak dapat mendegradasi cabang dari sintetis hidrokarbon. Pada tahun1960-an, pencemaran air telah menjadi hal yang cukup buruk untuk mendorong suatu tindakan hukum secara bersamaan, yang diperlukan penelitian. Metode yang dikembangkan untuk memproduksi deterjen yang terdegradasi dari molekul hidrokarbon tak bercabang juga ditemukan pada minyak bumi. Sebuah Industri setuju untuk mengganti molekul deterjen yang bercabang dengan molekul yang memiliki cabang sedikit, pada 1 Juli 1965.