You are on page 1of 22

Kasus Minggu 2

Arga Gabriel P. - 0615141 Preceptor: dr. Amir H. Sp.KK

Identitas Umum
Nama : Ny. YN Umur : 33 tahun Alamat : Baleendah Pekerjaan : IRT Agama : Islam Status : Menikah Tanggal Diperiksa: 26 6 2013

Anamnesis
Keluhan Utama: Bercak & bruntus-bruntus gatal di lipat paha kiri dan kanan

10 bulan lalu Kulit lipat paha terasa gatal, tidak tampak kelainan, Digaruk lecet 1 minggu kemudian menggunakan KB suntik

9 bulan 3 minggu lalu Muncul bercak dan bruntusbruntuskemerahan di lipat paha kiri dan kanan, makin gatal terutama bila berkeringat, sebesar uang logam, terasa panas, tidak nyeri, gatal berkurang bila habis mandi

Ke Poli Kulit RSI Bercak lebih kehitaman, masih gatal, berukuran 1 telapak tangan di tiap sisi

RPD: Tidak pernah mengalami keluhan ini sebelumnya RPK: tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti ini. UB: setelah 1 bulan diberi krim kulit tube putih (lupa nama), setelah 2 hari bertambah luas, pemakaian dihentikan, seterusnya bila gatal menggunakan bedak anti gatal

Status dermatologikus
Distribusi : regional Lokasi : inguinal kiri dan kanan Lesi :
Jumlah Penyebaran Batas Bentuk/ susunan Ukuran Permukaan Sifat : multiple : konfluens : tegas : tidak beraturan : plakat : kasar : kering

Efloresensi: makula eritem, papul eritem, skuama

Diagnosis banding
Tinea cruris Psoriasis Dermatitis seboroik

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikroskopis dengan KOH 10% Sampel: tempel selopan lesi inguinal kiri dan kanan Hasil: epitel (+), hifa (+), septae (+), spora (-)

Penatalaksanaan
Edukasi
Menjaga kelembaban dan kebersihan daerah yang terkena Memakai pakaian/celana yang tidak ketat dan menyerap keringat Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit ini adalah penyakit yangdisebabkan oleh jamur Menganjurkan menggunakan obat secara teratur

Khusus
Oral: Antihistamin oral : Loratadin 1 x 10 mg/hari selama 10 hari. Topikal: ketokonazol 2 % 2 x 1 selama 2-4 minggu oleskan di daerah yang terkena

Prognosis
Quo ad vitam: bonam Quo ad functionam: bonam Quo ad sanationam: bonam

PEMBAHASAN

Latar Belakang: Tinea Cruris


Merupakan dermatofitosis yang umum, seringnya pada inguinal, genitalia, area pubis, perianal, dan perineum Merupakan dermatofitosis kedua tersering di dunia

Epidemiologi
Menyebar/menular melalui kontak langsung/fomites Pria 3:1 Wanita Dieksaserbasi oleh lingkungan tertutup, lembab dan hangat Sering terjadi autoinfeksi dari reservoir distal (misal: tinea pedis akibat T. rubrum atau T. mentagrophytes)

Etiologi
Seringnya Tricophyton rubrum and Epidermophyton floccosum
Epidemi E. floccosum

T. mentagrophytes dan T. verrucosum jarang

Patogenesis
Patogenesis infeksi dermatofita: Adhesi Penetrasi Respon inang Adhesi
Komponen yang berperan: arthrokonidia, menempel ke jaringan keratin Syarat: bisa bertahan dari cahaya UV, variasi iklim, kompetisi flora normal, dan sphingosin dari keratinosit (efek fungistatik)

Patogenesis
Penetrasi
Sekresi proteinase, lipase, dan mucinolisin penetrase stratum corneum sekaligus memberi nutrisi untuk fungi Germinasi & penetrasi harus lebih cepat dibanding kecepatan deskuamasi Difasilitasi oleh maserasi dan trauma Mannan: proliferasi keratinosit

Patogenesis
Respon inang
Derajat inflamasi: dipengaruhi status imun dan jenis organisme Kemotaksis:
Faktor kemotaktik dihasilkan oleh fungi Faktor kemotaktik dihasilkan oleh komplemen yang bereaksi dengan fungi

Imunitas tipe IV kesembuhan lebih cepat pada infeksi berikutnya

Gambaran Klinis
Papulovesikel eritem multiple, berbatas tegas dan menimbul Umumnya pruritus Sering terdapat maserasi atau infeksi sekunder E. floccosum
central healing/central clearing, seringnya terbatas pada lipat paha dan paha bagian medioproximal

T. rubrum
Lesi koalesen Menyebar ke daerah pubis, perianal, gluteus, dan abdomen inferior

Genitalia tidak terpengaruh

Diagnosis
Konfirmasi diagnosis: mikroskopik & kultur
Mikroskopik: Cepat, tidak spesifik, bisa false (-) Kultur: Lama, spesifik, bisa bersama tes resistensi

Diagnosis Banding
Paling mungkin:
Psoriasis, Dermatitis seboroik, Candidiasis, Erythrasma, Lichen simplex chronicus

Bisa dipertimbangkan:
Familial benign pemphigus, Darier-White disease

Penatalaksanaan
Sama seperti pengobatan tinea corporis Topikal
Allylamines, imidazol, tolnaftat, butenafin, ciclopirox 2 x 1, 2-4 minggu

Oral
Untuk lesi luas, atau meradang aktif Dosis efektif setara:
Dewasa: fluconazole 150mg/minggu 4-6 minggu = itraconazole 100mg/hari 15 hari = terbinafine 250mg/hari 2 minggu = griseofulvin 500mg/hari 2-6 minggu Anak: griseofulvin 10-20mg/kg/hari ~6 minggu = itraconazole 5mg/kg/hari 1minggu = terbinafine 3-6mg/kg/hari 2 minggu

TERIMA KASIH

You might also like