Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Pembelajaran
o Menyebutkan teori-teori klasik senyawa kompleks o Mendeskripsikan teori rantai Blomstrad-Jorgensen o Mendeskripsikan teori koordinasi Alfred Werner o Membandingkan keunggulan dan kelemahan teori klasik koordinsi
INTRODUCTION
Pada tahun 1798 Tassaert menemukan bahwa jika larutan kobal (III) klorida ditambah larutan NH3 dan dibiarkan semalam, akan terbentuk kristal-kristal CoCl3.6NH3 yang berwarna orange.
Problem : Tasaert dan para ilmuwan masa itu tidak dapat menjelaskan mengapa dua senyawa yang mempunyai valensi jenuh masih dapat berikatan membentuk senyawa baru?
The answer of that question can be found after 100 years later
Tahun 1850-1870 muncul persoalan tentang struktur dari senyawa-senyawa kompleks. Pada masa itu, para ahli kimia organik menemukan bahwa atom karbon mempunyai valensi empat dan senyawa-senyawa organik mempunyai struktur rantai.
CH3(CH2)3Cl strukturnya adalah : CH3-CH2-CH2-CH2-Cl
Akibatnya : Penentuan struktur senyawa kompleks didasarkan atas perilaku senyawa organik tersebut membentuk rantai
Struktur I NH3-Cl Co-NH3-NH3-NH3-NH3-Cl NH3-Cl Struktur II Cl Co-NH3-NH3-NH3-NH3-Cl NH3-Cl Struktur III Cl Co-NH3-NH3-NH3-NH3-Cl Cl Struktur IV Cl Co-NH3-NH3-NH3-Cl Cl
Atom Cl yang :
Fakta Eksperimen....?
Hasil-hasil eksperimen untuk struktur I, II, dan III cocok dengan teori, sedangkan struktur IV tidak sesuai teori Tidak menghantarkan listrik dan tidak memberikan endapan dengan larutan AgNO3 Conclusion : Chain theory have a weakness. So.The scientist need a new theory !
ALFRED WERNER
Alfred Werner, anak seorang pengawas pabrik, J.A. Werner dan istrinya, Jeanne (Nona Tesch), dilahirkan pada tanggal 12 Desember 1866 di Mulhausen, Alsace. Di sanalah Alfred bersekolah. Ketika berusia 18 tahun, ia melakukan penelitian kimia secara mandiri pertama kali. Tahun 1886 ia mengikuti kuliah di Federal Technical High School di Zurich, dan pada tahun 1889 memperoleh Diploma di bidang Kimia Teknik. Pada tahun 1889 ia diangkat menjadi asisten di laboratorium Profesor Lunge di Zurich Technical High School. Tahun 1890 ia memperoleh gelar pertamanya di University of Zurich dengan tesis tentang pengaturan spasial atomatom dalam molekul-molekul yang mengandung nitrogen.
Tahun 1895, ketika usianya baru 29 tahun, ia menjadi Profesor Kimia di universitas itu, mengajar kuliah kimia organik sampai tahun 1902 ketika mengambil alih kuliah-kuliah kimia anorganik. Tahun 1895 ia memperoleh kewarganegaraan Swiss dan meskipun ia ditawari jabatan-jabatan di Wina, Basle, dan Wurzburg, ia menampik semuanya dan lebih suka tetap tinggal di Zurich. Nama Werner akan selalu diasosiasikan dengan teori koordinasi yang dibentuknya, dan dengan penelitiannya tentang hubungan spasial atom-atom dalam molekul, yang dasarnya terdapat dalam penelitian yang ia lakukan saat usianya baru 24 tahun, untuk menyusun desertasi doktornya pada tahun 1892.
Tahun 1891 ia mempublikasikan karyanya tentang teori keserupaan dan valensi, yang di dalamnya menggantikan konsep Kekule tentang valensi konstan. Konsepnya ini mengatakan keserupaan adalah kekuatan menarik yang dihasilkan dari pusat atom yang beraksi tidak sama terhadap seluruh bagian permukaan atom.
Tahun 1893, dalam makalahnya tentang senyawa-senyawa mineral, ia mengemukakan teorinya tentang valensi variabel. Teori itu menyatakan senyawa-senyawa molekuler anorganik mengandung atom-atom tunggal yang bertindak sebagai nuclei pusat (atom pusat). Di sekitar atom pusat ini tersusunlah atom-atom lain dalam jumlah tertentu, molekul radikal atau molekul-molekul lain dengan pola sederhana, berjarak, dan geometris. Dengan demikian, pola yang menunjukkan jumlah atom-atom tersebut membentuk kelompok di sekitar atom pusat, oleh Werner disebut Bilangan Koordinasi. Bilangan koordinasi yang paling penting adalah 3, 4, 6, dan 8. Jumlah 6 paling banyak terjadi. Ribuan senyawa molekuler bersesuaian dengan tipe jumlah 6, dan dari keseluruhan itu terdapat sebuah atom pusat dengan atom-atom yang berintegrasi di pusat-pusat limas segi enam (oktahedron).
Selama 20 tahun berikutnya, Werner dan rekan-rekan sekerjanya meneliti dan menyiapkan rangkaian baru senyawa molekuler dan mempelajari konfigurasinya, menerbitkan banyak tulisan tentang masalah itu. Sebanyak 150 tulisan di antaranya disusunnya sendiri. Werner juga meneliti sistem dengan jumlah koordinasi lain, terutama jumlah 4, yang bentuknya bisa berupa tetrahedral atau segi empat datar. Sementara itu, Paul Pfeiffer, dalam penghargaanya terhadap penelitian Werner yang dipublikasikan dengan judul Great Chemist (1961, disunting Eduard Farber, Interscience, New York), berkomentar bahwa teori koodinasi Werner meluas ke seluruh peringkat kimia anorganik sistematis dan ke dalam kimia organik. Berkat penelitiannya tersebut, Werner mendapat Hadiah Nobel bidang Kimia pada tahun 1913.
Werner adalah seorang yang ramah, gemar bermain biliar, catur, dan permainan kartu Swiss, Jass. Ia menghabiskan liburannya di daerah pegunungan dan banyak menghadiri pertemuan ilmiah di luar Swiss. Sebagai dosen, ia adalah pembicara yang meyakinkan dan bersemangat, dengan bakat mampu menerangkan dengan jelas masalah-masalah sulit. Ketika ia menerima Hadiah Nobel bidang Kimia, pada tahun 1913, ia menderita penebalan dan kekakuan dinding pembuluh darah. Akibat penyakit ini, tahun 1915 ia terpaksa berhenti memberi kuliah kimia, dan tahun 1919 ia melepaskan jabatan profesornya. Sumber : Seabad Pemenang Hadiah Nobel Kimia, 2002, Jakarta : Abdi Tandur
Berdasarkan tiga postulat tersebut, Werner mencoba menggambarkan struktur komplekskompleks berikut: CoCl3.6NH3 CoCl3.5NH3 CoCl3.4NH3 CoCl3.3NH3
Fakta Kebenaran...!!!
FAKTA KEBENARAN........
Setelah diketemukan senyawa-senyawa jenis [MIII(NH3)3Cl3] yang ternyata tidak terion, maka teori-teori Werner tentang rumus kompleks di atas benar. Teori rantai dari Blomstrand & Jorgensen untuk rumus kompleks [Co(NH3)3Cl3] yang dinyatakan sebagai rumus IV ternyata salah, sebab dalam rumus ini ada kemungkinan satu Cl terion.
Langkah-langkah ahli kimia terdahulu tersebut juga dilakukan oleh Werner untuk menentukan struktur geometri senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 6. Werner melakukan langkah demikian berdasarkan anggapan bahwa ligan-ligan pada senyawa kompleks mempunyai jarak yang sama dari atom pusat.
Langkah Werner : Isomer-isomer yang mungkin dari struktur teoritis dibandingkan dengan isomer-isomer menurut hasil eksperimen.
Berdasarkan anggapan tersebut, maka struktur yang mungkin dari kompleks dengan bilangan koordinasi 6 adalah : 1. Planar segienam, 2. Trigonal prisma, 3. Oktahedral.
MA5B MA4B2
MA3B3
Satu Dua
Dua
Kesimpulan?
Struktur geometri yang cocok untuk kompleks dengan bilangan koordinasi 6 adalah OKTAHEDRAL
Blomstrand Vs Werner
[PtClBr(py)(NH3)]
[PtClBr(ONO)(NH3)]Cl [NiCl2(phen)2]
Ca2[Fe(CN)6]
RANGKUMAN
Sejarah penemuan senyawa kompleks atau koordinasi dianggap sejak penemuan CoCl3.6H2O oleh Tassaert tahun 1798. Teori klasik yang mencoba menjelaskan senyawa koordinasi adalah teori rantai Blomstrand-Jorgensen dan teori koordinasi Werner. Kedua teori klasik mempunyai kelemahan yang dapat diterangkan oleh teori modern.
EVALUASI
Apa yang anda ketahui tentang teori rantai BlomstrandJorgensen? Apa dasar teori rantai dalam memperkirakan struktur senyawa kompleks? Mengapa teori rantai dianggap gagal dalam memperkirakan struktur senyawa kompleks? Jelaskan! Apa yang anda ketahui tentang teori koordinasi Werner? Jelaskan tiga postulat penting teori koordinasi Werner! Jelaskan kelebihan teori koordinasi dibandingkan teori rantai! Bandingkan antara struktur yang dibuat oleh Werner dan Blomstrand-Jorgensen serta tentukan jumlah ion yang mungkin pada keduanya!
Co
NO2
NH3
NO2
NO2 NO2
NO2
Co
NO2