You are on page 1of 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Konsentrasi Gravitasi Konsentrasi gravitasi adalah metode pemisahan mineral berdasarkan berat

jenis material dan menggunakan gaya gravitasi sebagai media pemisahnya pula. Metode ini biasanya menggunakan air sebagai aliran fluida untuk mengalirkan mineral-mineralnya. Contoh alat pemisahan dengan metode konsentrasi gravitasi adalah jig, shaking table, sluice box. Metode konsentrasi gravitasi dibagi

menjadi: 1. Pulsated Beds 2. Shaken Beds 3. Stirred Beds 4. Water-impulse Separators 5. Pneumatic Concentration
Prinsip konsentrasi gravitasi dapat diringkas sebagai berikut. 1. Partikel padat yang bergerak dibawah tekanan gravitasi dalam suatu media cair akan terbenam menurut berat jenis dan densitas dari material tersebut. Atau lebih spesifiknya adalah : 1) Partikel yang memiliki berat yang sama tetapi memiliki bentuk yang berbeda akan terbenam dengan berdasarkan diameter partikel tersebut. Jadi partikel yang berbentuk pipih akan lebih lambat terbenamnya tetapi yang mendekati bentuk bola akan lebih mudah terbenam. 2) Partikel yang sama bentuk dan besarnya tetapi memiliki berat yang berbeda akan terbenam menurut beratnya, dan yang lebih berat akan terbenam lebih dahulu.

3) Partikel yang berputar akan saling bergesek tergantung pada luas permukaan dan berat beban, partikel yang memiliki bentuk kecil, tipis dan berat mempunyai nilai hambatan yang kecil. 4) Partikel yang melompat akan semakin terbawa arus. Maka semakin banyak lompatan, semakin baik pemisahan partikel yang terjadi. 2. Besarnya hambatan suatu media terhadap partikel yang jatuh akan semakin besar bila nilai densitas dan viskositas semakin efektif. 3. Kapasitas slime akan semakin efektif jika efektifitas densitas semakin meningkat. Ada 3 (tiga) cara pemisahan secara gravitasi bila dilihat dari segi gerakan fluidanya, yaitu : 1. Fluida tenang, contohnya adalah dense medium separation (DMS) atau heavy medium separation (HMS). 2. Fluida horisontal, contohnya adalah sluice box, shaking table dan spiral concentration. 3. Fluida vertikal, contohnya adalah jigging concentrator. 2.2 Jigging Concentrator Alat utama yang banyak dipakai dalam konsentrasi gravitasi salah satunya adalah jig. Dalam jig, pemisahan mineral berharga (umumnya dengan berat jenis tinggi) dari pengotornya (berat jenis rendah) dilakukan didalam suatu aliran fluida. Lumpur (pulp) yang merupakan umpan (feed) disebarkan di atas screen (pengayak) yang mana diatasnya disebarkan pula material lain (bed). Berat jenis bed merupakan faktor yang cukup penting dan biasanya terletak di antara mineral berat dan mineral ringan. Aliran air ke atas (pulsion) dan aliran air ke bawah (suction) akan membentuk getaran sedemikian rupa sehingga mineral-mineral berat akan akan tertarik ke bawah sedang mineral-mineral ringan akan terdorong ke atas. Aliran air ke atas dengan kecepatan yang cukup tinggi akan membuka bed dan mineral akan terdorong ke atas. Pada aliran air ke bawah, bed akan tertutup, mineral-

mineral berat akan terperangkap di dalam bed. Proses ini berlangsung berulangulang sehingga mineral berat dapat dipisahkan dari mineral ringan.

Feed (pulp) discharge Transporting zone = mineral ringan = mineral berat tailboard Roughing zone Separating zone Air masuk ke rag hutch = mineral middling Pulsed water

screen

Mineral berat

Gambar 1. Skema Jigging Concentrator

Cara kerja dari alat ini di mana pertama umpan masuk melalui lubang jig yang disebut pulp, umpan dimasukan bersama aliran fluida. Saat umpan masuk rag setelah bergerak naik dan turun yang disebut pulsion dan suction di bantu dengan hutch water. Fungsi hucth water pada konsentrasi jig: 1. Untuk meminimalisir ruangan yang vakum pada saat suction sehingga hisapan akibat suction berkurang 2. Menambah air untuk memperkirakan apakah suatu mineral akan dapat dipisahkan dengan baik atau tidak dari mineral lainnya adalah dengan cara mengetahui kriteria concentration. Adapun agar mendapatkan hasil yang lebih baik rag yang digunakan harus memiliki berat jenis diantara mineral ringan dan berat yang akan dipisahkan. Jika Ukuran rag yang besar akan memberikan celah yang besar,

sehingga mineral berat lebih bebas bergerak turun dan akan menambah jumlah konsentrat. Rag yang terlalu tebal akan menyulitkan partikel-partikel untuk lolos pada lapisan rag dan ini akan mengurangi konsentrat. Fungsi rag pada jig antara lain : 1. Meratakan dorongan ke atas selama pulsion, sekaligus mencegah dorongan sebagian. 2. Sebagai pengatur atau pengendali dan mencegah mineral ringan lewat menuju konsentrat. 3. Pada saat pulsion, lapisan ditambah mineral akan membentuk suspense sehingga membuat kondisi hindered settling, dengan perbandingannya yang sangat besar. 4. Mencegah lolosnya mineral ringan.
Mekanisme pemisahan pada dasar aliran vertical, pemisahan antara mineral-mineral yang berbeda berat jenisnya dengan mengeksploitasikan perbedaan gerak respon atau akibat dari aksi gaya gravitasi dan gaya-gaya lain yang bekerja pada mineral. Pada jig setiap partikel mineral akan mendapatkan pengaruh dari gerakan bolak-balik air (pulsating water current) dan efek sluicing Proses inilah yang menyebabkan terpisahnya mineral berat dan ringannya. Mineral ringan akan tertahan di atas dan terbawa ke tempat tailing sedangkan mineral berat akan mengendap perlahan dibantu pergerakaan rag dan masuk ke lubang konsentrat. Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi jumlah konsentrat yang diperoleh pada proses ini, faktor tersebut antara lain : 1. Laju pengumpanan : distribusi ukuran umpan 2. Jumlah feed 3. Debit air pada umpan dan Hutch water 4. Jumlah Stroke per Minute

You might also like