You are on page 1of 4

Mounting specimens

Herbarium specimens comprise pressed and dried plant material and associated collecting notes. When a new specimen is accessioned into a herbarium, it is first mounted. Mounting involves securing the pressed plant material and label to a sheet of card or enclosing it in a packet. Mounting allows specimens to be handled easily, protects specimens against damage and ensures that the label and plant remain together. At the National Herbarium of Victoria (MEL), flowering plants, macroalgae, gymnosperms (conifers and allies) and pteridophytes (ferns and allies) are secured to Half Demy sized archival card (approximately A3 size). Fungi, lichens, microalgae and bryophytes (mosses, liverworts and hornworts) are placed in packets. Large or bulky specimens are stored in boxes. Herbarium specimens are the scientific tools of botanists working in the fields of taxonomy, systematics, conservation and horticultural botany. When specimens are mounted, careful attention is necessary to ensure that important diagnostic botanical features are preserved for long-term scientific use. For example, material needs to be arranged on the sheet so that botanists can easily examine flowers and other key features under a microscope. At MEL, mounting and other curatorial work is carried out by skilled volunteers and curation staff. A team of approximately 40 volunteers mounts more than 17,000 specimens per year. Well-mounted herbarium specimens can last for many centuries. At MEL, all materials for specimen mounting are of archival quality: all paper, card and glues are acid-free and remain stable over time. We use four methods to secure a specimen to a mounting card: spot glue with PVA

paper strip with gummed paper sew with needle and thread, securing knots with linen tape

float specimens on to card (in the case of macroalgae). The physical features of a specimen determine the best method for mounting it. Some specimens require a combination of all three methods. It can take a skilled mounter anywhere between ten minutes and half an hour to mount a specimen. Once mounted, each specimen is placed in a paper folder and the family name, taxon name and collecting location are recorded on the front. This information ensures that material can be accurately filed in the collection. Specimens are databased before being filed. Herbarium volunteers have helped us to mount MEL's entire Australian collection, which comprises over 800,000 specimens. We are now working our way through MEL's foreign collection of approximately 400,000 specimens, many of which have remained untouched since 1883, when Ferdinand von Mueller acquired the private herbarium of Otto Sonder. Mounting this material makes it accessible to botanists and other researchers and enables us to fully realise the international significance of the MEL collection. Please see Volunteering at the Royal Botanic Gardens for information on volunteer opportunities.

Destruction of a specimen by cigarette beetle

Trolleys with herbarium specimens inside the freezer

Pembuatan Herbarium
A. Dasar Teori Herbarium adalah sampel tumbuhan yang dikeringkan. Herbarium berguna di dalam pengenalan

dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan. Herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk identifikasi. Pada tumbuhan tingkat rendah organ-organ tersebut adalah spora atau kumpulan-kumpulan spora dan bagianbagian tertentu yang spesifik. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat tinggi, bagian-bagian tersebut berupa bunga, buah, dan biji karena dasar klasifikasi tumbuhan tersebut adalah struktur bunga. Karenanya sampel yang berupa bunga adalah syarat utama untuk berhasilnya identifikasi sampai ke tingkat suku atau spesies. Sedangkan organ-organ lain seperti akar, batang, dan daun sifatnya adalah tambahan. B. Tujuan Membuat herbarium untuk mengenal berbagai jenis tumbuhan. C. Alat dan Bahan 1. Herbarium kit, meliputi sasak (pengepres) berupa anyaman bambu atau papan serta kertas koran dan potongan kardus seukuran kertas A3, gunting atau pisau, etiket gantung (untuk men-catat keterangan sampel ketika diperoleh di lapangan), etiket gantung (untuk mencatat keterangan pada kertas herbarium). 2. Kertas A3, dengan helaian kertas yang terlepas 3. Selotip dan lem 4. Pensil dan pulpen 5. Formalin atau alkohol D. Cara Kerja 1. Ambillah sampel, berupa bagian-bagian tumbuhan yang representatif (bunga, buah, dan biji). Bisa juga ditambahkan bagian-bagian lain yang mendukung misalnya daun, akar, dan batang yang memiliki perawakan yang khas. 2. Letakkan sampel tersebut di atas kertas koran, kemudian dipres dengan sasak. Cara pengepresan adalah bagian paling bawah berupa sasak kemudian disusul dengan potongan kardus dan kertas koran di atasnya. Setiap sampel diberi pembatas berupa kertas koran, potongan kardus digunakan untuk membatasi setiap lima sampel. Satu set herbarium kit dapat digunakan untuk mengepres sampai 30 sampel, menyesuaikan dengan ukuran sampel-sampel tersebut. Untuk menghindari tumbuhnya jamur pada sampel-sampel tersebut dapat dilakukan dengan menyemprotkan formalin atau alkohol. Jangan lupa untuk memberikan etiket gantung pada setiap sampel, yaitu berisi keterangan mengenai nomor koleksi, tanggal pengambilan sampel, lokasi, dan nama jenisnya. Penulisan keterangantersebut dilakukan dengan pensil. 3. Keringkan sampel-sampel tersebut dengan dijemur, dikeringanginkan, atau diletakkan di bawah lampu pijar. 4. Setelah tiga hari, umumnya sampel-sampel tersebut sudah cukup kering. Keluarkan sampel-sampel tersebut untuk ditempelkan pada kertas herbarium (A3). 5. Sampel yang telah dikeluarkan dari sasak harus segera ditempelkan pada kertas herbarium dengan hati-hati. Bagian sampel yang akan direkatkan dengan selotip terlebih dahulu diberi sepotong kertas agar bagian lem dari selotip tidak bersentuhan langsung dengan sampel. Apabila sampel terlalu besar untuk ditempelkan pada kertas A3, sampel dapat dilipat atau dipotong pada bagian-bagian tertentu dengan hati-hati sehingga tidak menghilangkan ciri-cirinya. 6. Lengkapi herbarium tersebut dengan etiket tempel yang berisi keterangan mengenai tanggal, tempat diketemukan, habitatnya, nama penemu, catatan khusus, nama suku, dan nama spesies.

Penulisan keterangan tersebut dilakukan dengan pulpen. Etiket ini ditempelkan pada pojok kanan bawah dengan sedikit lem pada sisi kanannya. 7. Kumpulkan herbarium dari berbagai jenis tumbuhan (lumut, paku, dan tumbuhan berbiji), dengan komposisi minimal tiga jenis lumut, empat jenis paku, dan lima jenis tumbuhan berbiji. Lakukan identifikasi dengan buku-buku yang ada atau sarana identifikasi yang lain termasuk bertanya pada ahli botani. 8. Kumpulkan pekerjaan kalian sebagai pelengkap laboratorium sehingga dapat digunakan untuk kegiatan belajar selanjutnya. E. Pembahasan 1. Berdasarkan herbarium yang berhasil kalian, jelaskan langkah-langkah yang efektif dalam mengambil sampel untuk herbarium.2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat herbarium. 3. Adakah di antara herbarium yang kalian buat terjadi kerusakan atau terserang jamur? Jelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi. 4. Jelaskan cara menggunakan herbarium untuk melakukan identifikasi jenis-jenis tumbuhan. 5. Buatlah deskripsi yang menggambarkan ciri-ciri setiap spesies tumbuhan yang ada dalam herbarium kalian dan juga kunci identifikasinya. Catatan: Proses pembuatan herbarium ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Terlebih untuk melakukan identifikasi sampai ketingkat suku dan spesies juga diperlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, percobaan ini bisa dijadikan sebagai proyek dengan alokasi waktu sekitar tiga bulan.

Bahan tas plastik besar notebook pensil menekan koran daur ulang kuadrat merasa karton bergelombang map lembar berlubang lengan plastik kaca pembesar panduan identifikasi Prosedur Langkah 1: Mengumpulkan Gunakan kantong plastik besar. Untuk menjaga spesimen Anda dingin, Anda dapat kabut mereka dengan sedikit air atau menempatkan handuk basah di dalam tas. Untuk tujuan konservasi, memilih hanya beberapa spesimen dari satu tanaman. Untuk mengumpulkan tujuan, penting untuk mengumpulkan seluruh pabrik. Catat lokasi dan habitat dari spesimen dikumpulkan (misalnya, di tepi kolam). Lumut tetap baik dalam amplop kecil. Setelah kembali ke sekolah, jika Anda tidak punya waktu untuk melanjutkan kegiatan untuk satu atau dua hari, tutup tas dan memasukkannya ke dalam lemari es.

Langkah 2: Menekan Tempatkan spesimen antara selembar koran dilipat dua. Lipat tanaman sehingga tidak menonjol melewati tepi lembaran (misalnya, batang Cattail akan dilipat dalam dua atau tiga). Tempatkan beberapa merasa bawah dan di atas lembaran. Lakukan hal yang sama dengan karton bergelombang. Ulangi langkah ini untuk setiap spesimen. Kasus khusus: untuk menekan ganggang atau tanaman air lainnya, menggunakan wadah yang beberapa sentimeter.Tempatkan selembar kertas di bagian bawah dan tambahkan air yang memiliki ganggang. Hati-hati angkat kertas ketika mencoba ke pusat tanaman. Tempatkan kertas di antara selembar koran yang terlipat. Longgar kencangkan pers. Langkah 3: Pengeringan Tempatkan tekan 3 m dari kipas sehingga udara yang melewati kerut dari karton. Merasa akan menyerap kelembaban. Dua puluh empat jam biasanya cukup. Pengujian kekeringan tanaman: Buka pers dan menyentuh bagian atas lembaran koran. Jika masih basah, terus pengeringan. Ambil daun dan tahan horizontal. Jika itu tetap dalam posisi ini, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya. Jika terkulai daun, Anda perlu terus pengeringan selama 24 jam. Langkah 4: Mounting Gunakan pengikat biasa dan kertas berlubang yang dilindungi di lengan plastik bening. Lem setiap tanaman untuk kertas dengan sedikit setetes lem putih di bagian belakang. Label setiap tanaman dengan berikut: Nama tanaman Tempat Habitat Tanggal Nama siswa. Itu selalu menarik untuk menggambarkan tipe habitat diamati dengan memulai pengikat off dengan beberapa gambar yang diambil selama pekerjaan lapangan. Indeks dapat ditambahkan setelah tanaman telah diidentifikasi. Simpan pengikat di tempat gelap (misalnya laci) karena cahaya akan memudar warna spesimen. Langkah 5: Mengidentifikasi Disarankan Referensi: Farrar, J.L. (1995). Pohon di Kanada, Ottawa, Fitzhenry dan Whiteside Ltd dan Dinas Kehutanan Kanada Sumber Daya Alam Kanada. 502 hlm Lauriault, J. (2002). Identifikasi Panduan ke Pohon dari Kanada.Fitzhenry dan Whiteside Ltd 479 hlm

You might also like