Professional Documents
Culture Documents
www.yakita.or.id
Kontinum Intervensi :
Melihat Ke Arah Strategi Nasional Komprehensif
MASALAH BELUM ADA MASALAH MULAI ADA MASALAH BANYAK
Tahap 1
Intervensi Dini
Tahap 2
Intervensi Awal Dan Langsung
Tahap 3
Intervensi Lanjut
SUPPLY REDUCTION
Kebijakan & Advokasi Penegakan Hukum terpercaya Pencegahan banyaknya Supplai Program Pencegahan Masyarakat Program KIE untuk Umum
Program Jaga Lingkungan Intervensi Masyarakat Perlindungan Saksi Proses Hukum terpercaya
Program Penjara
DEMAND REDUCTION
KIE tentang narkotik KIE bagi yang beresiko Hotline informasi Program sebaya untuk mencegah Kebijakan & Advokasi
Program Konseling Hotline Bantuan Awal (termasuk keluarga) Drop In Center Program sekolah & Sidak Identifikasi Kasus (urine test)
Klinik & Pusat Perawatan Pusat Rehabilitasi Pusat Pemulihan Program Re-entry & Halfway Intervensi Krisis TC & Self Support Terapi dan Konseling Shelter dan perlindungan
Paska rawat (Aftercare) Relapse & Pencegahan Relapse Program Kerja Program Vokasional Program Ekonomi
RISK & KIE tentang bahaya Kebijakan yang mendukung HARM Program Penurunan Resiko REDUCTION Pencegahan infeksi pada pecandu PENGENALAN DUNIA ADIKSI - NARKOBA
Testing & Konseling Notifikasi Pasangan Konseling Penjangkauan masyarakat Harm Reduction
Keluarga setelahnya
1970
1980
1990
2000
1960
1970
1980
1990
2000
Indonesia: Pengolah Opium, Eksportir koka Asli warisan nenek moyang, alkohol lokal: saguer, tuak, arak, sopi
Definisi
USER = Pemakai ditandai dengan pemakaian sekali-sekali, coba-coba, tanpa masalah berarti. Semua aspek kehidupan normal-normal saja. ABUSER = Penyalahguna ditandai dengan pemakaian agak bermasalah, menggunakan cukup rutin. Sebagian aspek kehidupan mulai/amat terganggu. ADDICT = Pecandu ditandai dengan pemakaian bermasalah, menggunakan sangat rutin hingga setiap hari. Segala aspek kehidupan rusak. Seolah mereka hidup untuk pakaw dan pakaw untuk hidup.
senang-senang
USER
ADDICT
Pikiran obsesif
Coba-coba
menyalahgunakan
kecanduan
KERJA
USER = Pemakai
USER = Pemakai
DRUGS
KELUARGA
MAKANAN
ABUSER = Penyalahguna
DRUGS
DRUGS
ADDICT = Pecandu
PRA DRUGS
OLD SELF
PASKA DRUGS
NEW JUNKIE SELF
Meningkatnya ketergantungan
Tahap Dini
Preokupasi dgn drugs / alkohol Upaya mengendalikan selalu gagal Lupaan / blackouts Hilang kendali Selalu merasa bersalah
Tahap Menengah
Hilangnya minat pd hal lain
Tahap Lanjut
Pemakaian obsesif
Siklus Adiksi
Untuk berhenti, orang perlu benar-benar menyadari dampak negatif pemakaian narkoba terhadap dirinya secara pribadi. Siklus pakai dan relapse:
Denial dan sikap defensif lainnya, sehingga pakaw terus, berakibat pd:
CUT DOWN:
JUMLAH merasakan diri perlu mengurangi pemakaian narkoba. Mulai merasa bahwa masalahnya ada kaitannya dengan narkoba yang dipakainya. JENGKEL merasa jengkel kalau pemakaian narkobanya disinggung orang. BERSALAH merasa bersalah mengenai pemakaian narkoba, dan rasa senang mulai berkurang. BUKA MATA memakai narkoba pilihannya di pagi hari setelah bangun.
ANNOYED:
GUILT FEELINGS:
EYE OPENER:
Jellinek Curve
Menghargai nilai spiritual Peningkatan kendali emosional
Rehabilitation
Kembalinya self-esteem Pemikiran realistis Tumbuhnya harapan baru Bertemu mereka yang bersih dari drugs / alkohol dan hidup baik
Disaster Phase
Conditioning yang Kuat
OVERPOWERING
Triggers Emosi apapun Hari Malam Kerja Tidak Kerja Artinya, apapun bisa jadi dalih atau alasan untuk pakai drugs / alkohol Respons Pikiran Obsesif tentang Narkoba Respons otomatis Ketergantungan fisik yang Kuat Penggunaan otomatis
Judgement Brain
Pleasure Brain
SCANS
Alcohol 25 yrs
Cocaine 2 yrs
Normal
Marijuana 12 yrs
Junkie Game
Berbohong dan mencuri (untuk bisa memakai narkoba) atau Menghalalkan segala cara untuk pakai narkoba Mencari-cari alasan ataupun dalih (merasionalisasi pemakaian) Menset up diri sendiri secara sadar ataupun tidak untuk kambuh dan pakai kembali Memainkan peran seolah sebagai korban, menyalahkan orang lain di sekitarnya, membuat orang merasa bersalah dibandingkan melihat kegagalan pribadi (ini umumnya dilakukan karena adanya guilt)
Helper / Enabler
Membantu pecandu membutuhkan pemahaman mengenai adiksi Orang yang suka membantu seringkali menjadi Enabler tanpa disadarinya (bedakan empati vs simpati) Enabler seringkali adalah seorang codependent Enabler mudah termakan Junkie Games
Jangan menceramahi, memoralisir, memarahi, menyalahkan, mengancam atau berdebat dengan pecandu dalam kondisi mabuk maupun waras, membuang Drugs-nya, naik pitam, atau menutupnutupi konsekuensi penggunaannya dengan melindunginya. Anda sendiri mungkin akan merasa lebih baik saat itu, tetapi kondisi si pecandu akan menjadi lebih parah. Jangan naik pitam dan karenanya merusak diri Anda sendiri dan kesempatan apapun untuk memberikan bantuan. Nilai diri Anda rusak bila Anda hilang kendali diri Jangan membiarkan kecemasan Anda mendorong Anda untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan si Pecandu sendiri untuk dirinya sendiri. Jangan percaya pada janji-janji, karena ini cuma metode mereka untuk menunda rasa sakit. Dengan cara sama, jangan berubahubah janji dan kesepakatan. Bila kesepakatan sudah diambil, jalankan tanpa bergeming.
Jangan membiarkan si pecandu berbohong kepada Anda dan menerimanya sebagai kenyataan, karena dengan melakukan hal tersebut, Anda membuatnya melakukan hal yang sama di kemudian hari. Kenyataan seringkali menyakitkan, tetapi hadapilah. Jangan marah pada realita. Jangan membiarkan si pecandu membodohi Anda, karena ini mengajarkannya untuk menghindari semua tanggung jawab dan ia akan kehilangan rasa hormat kepada Anda pada saat yang sama. Jangan membiarkan si pecandu mengeksploitasi Anda atau memanfaatkan Anda, karena dengan melakukan hal tersebut, Anda menjadi kaki tangannya dalam menghindari tanggung jawab dan menyuburkan adiksinya
Jangan menunda-nunda saat menghadapi kenyataan bahwa adiksi adalah penyakit yang akan terus berkembang yang akan menjadi semakin parah dengan semakin lamanya penggunaan. Belajarlah sekarang, untuk memahami dan merencanakan penyembuhan. Untuk berpangku tangan adalah pilihan terburuk yang dapat Anda ambil. Jangan terpancing untuk marah. Secara sadar maupun tidak, pecandu memproyeksikan rasa benci diri sendiri kepada orang lain. Jika hal ini dihadapkan kepada serangan penuh kemarahan dan kebencian, maka ini menjadi bukti bagi si pecandu - dan ia seolah dapat alasan merasionalisasi penyalahgunaan drugs-nya di masa lalu dan menemukan alasan untuk terus menggunakan.
Jangan terpancing untuk merasa cemas. Si pecandu tak akan pernah belajar menyelesaikan masalah secara bertanggung jawab bila kecemasan keluarga mendorong keluarga menyelesaikan masalah sebelum si pecandu dapat menghadapinya dan menyelesaikannya, atau merasakan konsekuensinya.
Untuk dapat menunjukkan cinta keras, yang dibutuhkan adalah mengurangi ko-dependensi yang ada dalam diri dia yang membantu si pecandu. Orangtua dan teman, seringkali co-dependen dan akhirnya menjadi enabler memungkinkan si pecandu untuk meneruskan perilaku destruktifnya. Harus dapat mengurangi co-dependency bila ingin membantu seorang pecandu.
Apakah Co-Dependency?
Co-dependency adalah perilaku yang dipelajari yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi, atau bisa menjadi warisan budaya Co-dependency adalah kondisi emosional dan perilaku yang mempengaruhi secara negatif kemampuan individu untuk mempunyai hubungan yang sehat dan memuaskan. Seringkali disebut juga sebagai adiksi terhadap relationship dimana orang dengan co-dependency akan membentuk hubungan yang satu pihak, destruktif bagi dirinya sendiri secara emosional. Co-dependency baru diperkenalkan sebagai konsep 10 tahun yang lalu sebagai hasil penelitian terhadap hubungan dalam keluarga pecandu alkohol. Co-dependent adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan gangguan pada orang yang hidup dengan pecandu (affected), namun kini diperluas untuk mencakup siapapun yang tumbuh dalam keluarga yang disfungsional.
Perempuan yang dibesarkan untuk manis dan tidak menimbulkan masalah, tidak konfrontatif, tidak menunjukkan emosi, mengesampingkan kebutuhan pribadi dan mengutamakan kebutuhan orang lain menjadi co-dependent demikiankah keadaannya di Indonesia?
Kalau tidak bisa mengatakan sesuatu yang bagus, jangan ngomong karena lidah tak bertulang Jangan tunjukkan pada orang kalau kamu sedang ada masalah. Jangan sampai orang lain tahu kalau kamu sedang ada masalah Jangan menyusahkan orang lain, simpan masalah sendiri dan tak perlu minta bantuan. Atasi sendiri Jangan obral perasaan; jaga perasaan kamu buat diri sendiri Komunikasi yang terbaik adalah kalau tidak langsung; nanti salah tangkap Jadilah orang yang baik, benar, sempurna, kuat Buat kami bangga! Capai sesuatu yang lebih dari kemampuan realistis kamu! Kamu pasti bisa! Jangan mementingkan diri sendiri. Utamakan orang lain. Jangan ikuti apa yang aku lakukan, lakukan apa yang aku katakan Jangan main-main, tidak dewasa. Harus serius. Jangan goyangkan perahu, jangan timbulkan masalah. Jadilah wanita yang baik, cantik, manis dan mengurus suami dan anak dengan baik
Melepaskan anak dan suami dari masalah, membuat mereka bangga sekaligus getir dalam pengorbanannya, berharap si pecandu akan berterima kasih pada mereka
Masalah dengan keintiman / batasan Kemarahan dan penuh kebencian kronis Berbohong kronis / tidak jujur Komunikasi dan ekspresi diri buruk Kesulitan mengambil keputusan Tidak percaya pada orang Menghindari untuk melihat perasaan pribadi Perfeksionis Kesulitan untuk intim terbuka dengan orang Perilaku menjadi pengurus orang Terlalu waspada akan bahaya atau ancaman potensial Penyakit fisik akibat stress
Orang Co-Dependent adalah orang yang sakit karena adanya orang sakit di lingkungan terdekatnya. Orang tertentu bisa mempunyai bakat lebih dibandingkan orang lain untuk menjadi co-dependent. Orang Co-Dependent paling sering membuat terapis frustrasi karena kerap tak mampu mengubah diri namun teramat ingin mengendalikan orang lain. Mereka kerap tak mampu melihat perilakunya yang destruktif
Cinta Co-Dependent
Cinta yang tampil dalam bentuk selalu menyelamatkan, melindungi dan akhirnya merusak, dari orangtua, pasangan, teman dan rekan kerja yang ko-dependen kepada orang yang bermasalah (misalnya, pecandu). melindungi pecandu dari konsekuensi perilaku mereka, karenanya, mencegah pendewasaan mereka dan pembelajaran mereka untuk bertindak dan menjadi bertanggung jawab. mengizinkan orang membuat anda menjadi keset kaki, dan karenanya, merusak kesempatan orang menghormati anda. Memberikan batasan-batasan namun mengizinkan orang melanggar batasan tanpa konsekuensi yang bermakna, karenanya, mengajarkan mereka bahwa aturan anda tidak ada artinya. Membiarkan diri melepas aturan/batasan setiap ada kesulitan, terutama kalau tampaknya anda akan dinilai, dikritik, atau tidak disayang karena anda tegas pada prinsip anda. Cinta yang tidak ada kepedulian dan kasih sayang, karena menginginkan si pelanggar selalu tergantung. Pada pecandu dan co-dependent, disinilah letak letak permainan ketergantungan keduanya, baik si pecandu maupun si korban. berfokus pada orang lain, dan mengalihkan perhatian dari kelemahan pribadi rajin gossip.
Cinta Keras
Cinta keras
Cinta keras adalah cinta yang tegas, pemecahan yang penuh kepedulian bagi keluarga dan individu yang secara negatif terkena dampak perilaku pecandu yang sebetulnya tidak dapat diterima.
Cinta Lembek
Cinta yang tampil dalam bentuk selalu menyelamatkan, melindungi dan akhirnya merusak, dari orangtua, pasangan, teman dan rekan kerja yang ko-dependen kepada si pecandu. Sayangnya, cinta lembek tampaknya jadi norma, terutama di tengah keluarga pecandu. Cinta lembek berarti melindungi pecandu dari konsekuensi perilaku mereka, karenanya, mencegah pendewasaan mereka dan pembelajaran mereka untuk bertindak dan menjadi bertanggung jawab.
Cinta keras berarti mengizinkan si pecandu mengalami konsekuensi dari perilakunya sendiri.
Cinta Keras
Cinta Keras
Cinta keras berarti mendefinisikan hakhak dan batasan-batasan Anda sebagai orangtua atau pasangan, dan menekankan agar orang lain menghargai batasan-batasan tersebut.
Cinta Lembek
Cinta lembek berarti mengizinkan rang lain melanggar hak-hak dan batasanbatasan Anda sebagai orangtua atau pasangan, dan membiarkan orang melanggar tanpa konsekuensi
Memberikan aturan-aturan tegas dan jelas serta batasan-batasan yang masuk akal, dan menuntut pecandu untuk mengikuti aturan tersebut.
Memberikan batasan-batasan namun mengizinkan pecandu melanggar batasan tanpa konsekuensi yang bermakna, karenanya, mengajarkan mereka bahwa aturan tidak ada artinya.
Cinta lembek berarti membiarkan anda melepas batasan setiap ada kesulitan, terutama kalau tampaknya anda akan dinilai, dikritik, atau tidak disayang karena anda tegas pada prinsip anda.
Cinta keras berarti belajar keras terhadap diri sendiri dan tidak menyelamatkan si individu ketika semuanya tak berjalan sesuai yang anda harapkan.
Cinta Keras
Cinta Keras
Cinta keras berarti anda peduli atau sayang. Anda berhenti memperlakukannya sebagai anak ingusan yang lemah, kecil dan tak punya daya. Ini juga berarti baik si pecandu dan korban menyadari realita perilaku dan keputusan mereka.
Cinta Lembek
Cinta lembek berarti anda tidak peduli dan tidak sayang, karena anda menginginkan si pelanggar selalu tergantung pada diri anda. Disini adalah letak permainan ketergantungan keduanya, baik si pecandu maupun si korban.
Membuat kita berfokus pada motivasi dan perilaku kita, dan bukan pada dosa si pecandu.
Cinta lembek membuat kita berfokus pada si pecandu, dan mengalihkan perhatian dari kelemahan kita sendiri.
Anda Co-dependent?
Anda cenderung diam saja untuk menghindari argumentasi? Cenderung khawatir akan apa yang dipikirkan orang tentang anda? Pernah hidup serumah dengan orang yang punya masalah? Pernah hidup serumah dengan orang yang mengecilkan diri anda, menghina anda atau menyakiti anda? Apakah seringkali menilai atau merasa bahwa pendapat orang lain lebih penting dari pendapat anda sendiri? Sulitkan anda menyesuaikan diri dengan perubahan di rumah atau di kantor? Anda merasa dikesampingkan kalau orang yang anda sayangi menghabiskan waktu dengan teman-temannya? Anda ragu bisa menjadi apa yang anda inginkan? Anda tak nyaman menyatakan perasaan anda yang sesungguhnya? Anda merasa tidak adekuat atau serba kurang dibanding orang lain? Anda merasa seperti orang jelek kalau anda melakukan kesalahan? Anda sulit menerima pujian orang? Anda merasa dipermalukan kalau anak atau pasangan melakukan kesalahan?
Anda Co-dependent?
Anda merasa bahwa orang-orang dalam kehidupan anda akan hancur bila anda tidak berupaya mendorong mereka? Anda kerap berharap orang lain dapat membantu anda menyelesaikan banyak hal yang anda kerjakan? Anda sulit berbicara dengan pihak berwenang, misalnya polisi atau atasan anda? Anda bingung akan siapa diri anda sebetulnya dan kemana arah hidup anda sesungguhnya? Anda sulit mengatakan tidak kalau dimintai bantuan? Anda sulit / sungkan meminta bantuan orang lain? Anda melakukan banyak hal tapi tidak tahu kenapa anda bisa demikian sibuk?
2.
3. 4.
Orangtua di tahap awal adiksi, masih tidak tahu apa-apa. Bingung dengan perubahan anak Di tahap menengah mulai mencari jalan keluar, berespons ekstrim, atau menjadi enabler dengan menyalahkan orang lain dan melindungi anak. Anak lain diabaikan dan tidak boleh menambah masalah. Tahap Lanjut mulai menghindari masalah (gaya burung unta), menyalahkan si pecandu & diri sendiri, malu dan merasa bersalah (jadi terlalu peka). Tahap terparah, terjadi perpecahan keluarga, internalisasi perasaan buruk, menyerah, tak berdaya, aturan keluarga menjadi tidak sehat. Si pecandu boleh melanggar aturan, sementara yang lain tidak boleh. Yang buruk direinforce, yang baik diabaikan.
Keterlibatan Keluarga
Keterlibatan keluarga, memperbaiki ketaatan perawatan dan memperbaiki hasil yang bisa dicapai Keluarga jadi lebih paham perjalanan pemulihan anggota keluarganya yang kecanduan Pecandu dan juga keluarga memahami tujuan dan peran mereka dalam pemulihan si pecandu. Keluarga memperoleh dukungan dalam proses pemulihan mereka sendiri dari adiksi aktif anggota keluarganya
Prevention
Indikasi
Maintenance
Selektif
Kepatuhan pada Perawatan Jangka Panjang (Goal: MengurangiRelapse dan Terulangnya masalah )
Universal
Aftercare
PROSES PEMULIHAN
Proses pemulihan merupakan proses pembelajaran
spiritual PRODUKTIVITAS Belajar membangun hidup bermakna tanpa drugs. emosional HIDUP NYAMAN Belajar hidup nyaman tanpa drugs. mental KEWARASAN / SOBRIETY Belajar mengatasi hidup lll (coping) tanpa drugs. fisik BERPANTANG Belajar hidup tanpa drugs
Tahapan Pemulihan
Proses pemulihan merupakan proses pembelajaran
Tahap Awal: 1-6 Minggu Tahap Menengah: 620 minggu Tahap Lanjut: 20 minggu ke atas
Withdrawal Honeymoon
Tembok
Adjustment Resolusi
Relapse bisa terjadi kapanpun, tapi hanya bila orang sudah sempat sembuh! Bila adjustment dan resolusi belum terjadi, orang masih dibilang masih sakit sehingga istilahnya bukan relapse (kambuh) sebab penyakit masih belum sempat sembuh untuk bisa disebut kambuh. Hanya mereka yang sempat sembuh yang bisa kambuh. Sembuh, berarti sudah mencapai adjustment yang baik & resolusi untuk bersih dari NAPZA.
KELUARGA
Membuat komitment untuk perawatan Mengenali adiksi sebagai kondisi medis Mendukung berhentinya penggunaan drugs / alkohol Belajar mengenali dan menghentikan interaksi yang menjadi trigger
KELUARGA
Menentukan akan re-komit dengan hubungan (tinggalkan atau menerima kembali) Belajar menjadi supportif dan bukan menjadi co-dependen Mulai mencari cara untuk mengayakan kehidupan psikologis pribadi Menerapkan skill komunikasi yang sehat.
KELUARGA
Belajar menerima batasan hidup dengan adiksi di keluarga
Relapse
PECANDU
1. Menggunakan lagi 2. Bersama teman pemakai 3. Tanda lingkungan terkait penggunaan drug/alcohol 4. Menagih 5. Ketemu tembok 6. Koneksi Stimulan - sex 7. Bosan Seorang guru tak bisa memilih murid. Ada murid yang pintar yang mudah belajar dengan latar belakang keluarga yang mendukung, dan ada murid yang di bawah rata-rata atau dengan lingkungan keluarga yang tidak mendukung. Tidak semua murid setara dalam penangkapan dan inteligensia yang menyebabkan kesuksesan mengajar anda menjadi variatif. Sebetapa hebatpun anda menjadi guru, anda tidak akan pernah mampu mengajar keledai untuk membaca dan menulis. Anda hanya dapat mengubah perilaku hingga batas tertentu. Kesuksesan membantu pecandu juga demikian. 4. Tidak mampu melepas tanggung jawab ke orang lain. 2. Takut sendirian 3. Kurangnya tujuan dan minat individual
KELUARGA
1. Trigger emosional karena klien relapse
Perilaku A
Perilaku B
Terapi di Sekolah
Motivational Interviewing
Pre-contemplation
Siswa belum merasa bermasalah sementara orang melihat ia bermasalah Konselor bertugas membuat klien mempertanyakan normal tidaknya pemakaian narkobanya
Contemplation
Klien mulai berpikir ia bermasalah Konselor menggali alasan untuk berubah dengan menunjukkan resiko bila ia tidak berubah, dan menguatkan alasan untuk berubah
Determination
Klien memutuskan untuk mengubah diri Konselor membantu klien mencari pilihan yang ada
Action
Klien memilih strategi dan bertindak atas pilihannya dengan konsisten Konselor membantu klien tetap konsisten di tindakan yang dipilihnya
Precontemplation 1 Relapse
2
Contemplation
Maintenance 5 4 Action
3 Determination
Termination
Use
Kerangka Kerja
Motivational Patient-Centered Partnership Confrontational Provider-Centered Paternalism
Confrontational Motivational
12 Steps
contemplation/ / perenungan
1. Kita mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap alkohol - sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali. 2. Tiba pada keyakinan bahwa Kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri mampu mengembalikan kita kepada kewarasan.
preparation / persiapan
3. Membuat keputusan untuk mengalihkan niatan dan kehidupan kita kepada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan.
12 Steps
4. Membuat inventaris moral diri kita sendiri secara penuh seluruh dan tanpa rasa gentar. 5. Mengakui kepada Tuhan, kepada diri kita sendiri, serta kepada seorang manusia lainnya, setepat mungkin sifat dari kesalahan-kesalahan kita. 6. Menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita. 7. Dengan rendah hati memintaNya untuk menyingkirkan kelemahan-kelemahan kita.
action / tindakan
12 Steps
8. 9. Membuat daftar orang-orang yang telah kita sakiti, dan menyiapkan diri untuk menebusnya kepada mereka semua. Menebus kesalahan kita secara langsung kepada orang-orang tersebut bilamana memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan justru melukai mereka atau orang lain.
10. Secara terus menerus melakukan inventaris pribadi kita dan bilamana kita bersalah, segera mengakui kesalahan kita.
maintenance
12 Steps
11. Melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar kita dengan Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan, berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya. 12. Setelah memperoleh pencerahan spiritual sebagai akibat dari langkah-langkah ini, kita mencoba untuk membawa pesan ini kepada para alkoholik lainnya, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam semua urusan keseharian kita.
Narkoba untuk merubah persepsi kita atas kenyataan. Bahan Psychoactive seringkali digunakan untuk mengubah kesadaran dan realita kesadaran. Seringkali di zaman-zaman lampau digunakan oleh para dukun dan shaman di masa lalu untuk memahami hal-hal yang terkait dengan dunia roh.
Adalah Stimulan system syaraf pusat. Pada umumnya, Uppers merangsang kita dengan memaksa melepaskan energi kimia (Particuleri adrenaline, dengan menaikan aktivitas listrik dalam otot dan menstimulan kesenangan)
Efek dasar stimulinya adalah menaikkan energi, mempercepat pacu jantung, tekanan darah tinggi, berkeringat, pupil membesar, bicara terus, kehilangan selera makan, dan berbagai macam ketidak aturan tergantung dari penggunaan.
Efek
Uppers adalah stimulan system pusat syaraf. Semua bahan - bahan ini bereaksi dengan meningkatkan Neurotransmitter dan aktifitas listrik di system syaraf pusat. Ini semua membuat pengguna menjadi lebih waspada, sadar, aktif, gelisah, dan kurang istirahat; stimulasi yang lebih dari normal dialami.
Cocaine
Cocaine adalah salah satu stimulan yang paling lama digunakan. Dulu sempat digunakan sebagai obat gigi, juga sebagai bahan minuman cocacola. Nama lain untuk Cocaine itu adalah Hydrochloride, Free Base Kokain. Nama Jalanan untuk Cocaine : Coke, Blow, Tooth, Snow, Flake, Giri, Lady, Crack, Base, Rock, Base
Foto perubahan wajah seorang pemakai kokain dalam kurun waktu 10 tahun
Stimulant alamiah, contohnya daun Koka, daun tembakau, daun Khat, biji kopi, atau dapat juga bentuk olahan dari tumbuhan, contohnya Kokain, Nikotin, Kafein, atau dapat juga disintetiskan, contohnya Amphetamine, pil diet, dan lainnya yang serupa. Amphetamine Synthetis (buatan manusia) Amphetamine, Methaphetamine, Dextroamphetamine, Freebase, Crack, Speed, Ice, Shabu.
Downers
Untuk system syaraf pusat penghilang depresi, Tiga keluarga Downers (opiates sedative, hypnotics, Alkohol). Opiates / opioid : Berfungsi sebagi pelemas otot Opiates berasal dari Opium Opi dan Opioid (synthetic dari Opiate) sebagai untuk penyembuhan dari rasa sakit yang parah contoh : korban perang. Opiat akhirnya disebut sebagai hero-in (pahlawan) Opiat : Opium, Heroin, Codein, Morphine, Dilaudid, dan Percodan Opioid : Methadhone Sorfon, General, Taoin, Fentanyl
Downers (Depressant) menekan rata - rata fungsi dari system syaraf pusat hingga menginduksi efek sedasi (Induced Sedation), relaksasi otot, mengantuk, dan bahkan koma (bila digunakan berlebihan overdosis). Dosis berlebih bisa menghentikan jantung. Tidak seperti Uppers, yang pada umumnya bekerja melalui pelepasan dan tambahan dari stimulan alami tubuh (Neurochemicals), kelompok Depressant memproduksi efek melalui jangkauan luas dari proses Biokimia di tempat yang berbeda dari otak dan Spinal Cord (yang berhubungan dengan organ pendengaran dan keseimbangan).
All Arounders
Uppers menstimulasi tubuh dan Downers menekannya. All Arounders (Psychedelics) dapat bertindak sebagai stimulan atau depressan, tetapi pada umumnya mereka mengganggu pandangan tentang dunia, dan menciptakan sebuah dunia dimana logika diletakkan di belakang untuk mengintensifkan sensasi. Dari LSD, PCP, MDMA, hingga tanaman yang biasa digunakan di upacara agama seperti Peyote, Mushrooms, Belladonna, All Arounders mewakili kelompok yang terpisah. All Arounders mengubah persepsi secara berbeda, bukan mempercepat atau melambatkan persepsi, namun dapat mengubah realita yang dilihat. Bagi yang tidak biasa, ini bisa menyebabkan bad trip
4 kelas utama Psychedelics 1. Designer Psychedelics seperti LSD dan 2. Psilocybin yang meniru hormon otak tertentu; 3. Phenylalkylamines seperti mescaline dan Ecstasy yang hampir menyerupai molekul Adrenaline dan Amphetamine; 4. Anticholinergics seperti Belladonna yang menutup Acetylcholine; dan mereka yang mempunyainya diklasifikasikan sebagai anticholinergics seperti PCP; dan Cannabinols yang ditemukan dalam Mariyuana yang mempengaruhi Acetylcholine.
ECSTASY = INEKS
Ganja = Marijuana
Uppers
Rendah diri Depresi Merasa lemah Fatigue / crash
Downers
Terlalu peka Depresi dan ingin bunuh diri Merasa lemah, lelah
All Arounders
Depresi Sakit kepala/ migraine Halusinasi Bingung (akibat halusinasi)
AIDS
2.
3.
ADA JALUR MASUK: Ada jalur masuk untuk cairan yang terkontaminasi tersebut untuk masuk ke dalam tubuh.
Menerima transfusi darah atau produk darah, tanpa tahu status darah tersebut ? Misalnya menarik teman atau keluarga langsung jadi donor anda. Kalau anda pria, apakah istri anda pernah menerima transfusi darah seperti itu? Anda pernah ke dokter gigi? Pasangan anda? Anda atau pasangan anda pernah disuntik tanpa tahu sterilitas jarum yang dipakai? Pernah berhubungan seks dengan orang yang tidak pernah test HIV atau yang anda tidak ketahui tahu status HIVnya lewat test darah? Bagaimana dengan pasangan anda? ....... dst, dst .....
Perkembangan Penyakit
Infeksi Primer saat terkena virus Periode Jendela inkubasi
Tahapan Asimptomatik Tahapan Simptomatik / IO Tahapan Simptomatik Lanjut / AIDS
Tahapan Asimptomatik
Setelah HIV masuk ke dalam tubuh sampai sekitar 3 tahun setelah terkena, secara umum pengidap merasa sehat. Karena tidak ada gejala apapun, tahapan ini disebut sebagai tahapan asimptomatik (tahapan tanpa gejala). Karena belum ada keluhan apapun, maka seseorang yang sudah terinfeksi HIV kerap tidak mengetahui dirinya sudah terinfeksi HIV. Bilamana melakukan perilaku beresiko (yang memungkinkan terjadinya pertukaran darah atau cairan kelamin), dengan orang yang tanpa diketahui mengidap HIV, maka seorang ia bisa tertular HIV. Seorang yang berada tahapan tanpa gejala ini sendiri belum mengetahui dirinya tertular HIV, apalagi orang lain !
Pada akhir tahapan ini pengidap mungkin akan mengalami pembengkakan berkepanjangan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lipatan paha. Ini menandakan tubuh pengidap terus berusaha memerangi infeksi.
Tahapan Simptomatik 1
Tahapan ini disebut sebagai tahapan bergejala. Setelah sekitar 3 tahun masuk ke dalam sistem darah, HIV, virus penyebab AIDS, mulai melemahkan sel darah putih dalam tubuh. Sel darah putih dalam tubuh berfungsi untuk memerangi segala kuman penyakit yang membuat kita sakit. Sel darah putih adalah tenaga inti dalam tubuh yang menjaga kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit. Pada tahapan simptomatik ini, selain pembengkakan kelenjar getah bening, beberapa gejala yang seringkali muncul paling awal adalah : Candida Albicans. Kondisi ini juga disebut sebagai Thrush. Sekitar 80% pengidap HIV menunjukkan gejala ini. Infeksi mulut yang disebut sebagai Oral Hairy Leukoplakia, disebabkan virus. Virus ini bersifat menetap, namun pada pengidap HIV, akan menunjukkan gejala selaput putih biasanya di samping lidah dan agak keras. Gejala ini sedikit banyak mirip Thrush. Lebih umum ditemui pada pengidap HIV.
Tahapan Simptomatik 2
Herpes Zoster atau Shingles, juga kerap muncul sebagai gejala awal. Herpes adalah sekelompok luka terbuka yang terasa sangat pedih dan nyeri. Masalah Ginekologi kerap muncul pada wanita yang mengidap HIV, diantaranya keputihan karena jamur dan lainnya, serta kanker rahim. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) yang ditandai dengan memar-memar pada tubuh. Bila seseorang mempunyai ITP, darah kerap menggumpal. Karenanya, tanda ITP adalah memar dan luka yang berlebihan. ITP adalah kondisi medis langka yang juga ditemui pada mereka yang tidak terkena HIV, namun sering ditemui pada mereka yang telah terinfeksi HIV. Radang paru Pneumococcal. Radang paru adalah infeksi pada paru. Bakteri penyebabnya, pneumococcus, adalah penyebab radang paru pada sebagian besar orang tanpa infeksi HIV. Pada orang biasa, radang ini mudah diatasi dengan vaksin atau antibiotika, namun pada pengidap HIV, infeksi kerap kambuh berulangkali setelah diobati.
Tahapan Simptomatik 3
Gejala konstitusional : yaitu gejala-gejala umum yang sering menyertai penyakit. Termasuk dalam hal ini adalah turunnya berat badan, kelelahan berkepanjangan, diare, dan demam. Tanda-tanda berikut ini bisa muncul karena penyakit opportunistik tertentu, atau kombinasi dari penyakit opportunistik, atau karena infeksi HIV itu sendiri. Fatigue : kelelahan sangat umum terjadi dan penyebabnya bisa bermacam-macam. Bisa dikarenakan infeksi pada tubuh, depresi, anemia atau kombinasi dari semuanya. Atau bisa juga, hanya karena kehadiran HIV itu sendiri dalam tubuh. Berat badan turun : umum ditemui pada pengidap HIV, karena demam, infeksi, dan HIV itu sendiri meningkatkan metabolisme tubuh. Mereka dengan metabolisme tinggi dapat makan dengan lahap tapi tetap kehilangan berat badan. Sebab lainnya adalah kurangnya kalori yang dimakan karena kurang nafsu makan, depresi, sakit saat menelan, sariawan, hilangnya cita rasa makanan, dll. Sebab lainnya adalah diare, sehingga makanan melalui sistem pencernaan tanpa diserap.
Tahapan Simptomatik 4
Diare : umum ditemui pada tahapan simptomatik maupun tahapan simptomatik lanjut. Penyebabnya seringkali adalah kuman atau jamur. Setiap orang sekali-sekali akan diare. Oralit bisa digunakan untuk menghindari dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Demam : Demam selalu terjadi bila ada infeksi dalam tubuh. Pada pengidap, ini bisa karena HIV itu sendiri, maupun penyakit opportunistik. Meningkatknya suhu tubuh umumnya didahului oleh rasa kedinginan, yang merupakan indikasi bahwa tubuh berusaha mempertahankan panas tubuh. Sebagian orang juga berkeringat di malam hari. Kombinasi dari menggigil, demam dan keringat malam, kerap ditemui pada pengidap HIV. Gejala bisa dikurangi dengan obatobatan biasa (aspirin, acetaminophen, paracetamol, dll.) yang dijual bebas di pasaran.
Tahapan AIDS 1
Setelah 3-5 tahun, sebagian besar orang yang mengidap HIV mulai menunjukkan penyakit-penyakit yang disebut sebagai Penyakit Opportunistik (Catatan penulis : Opportunity = kesempatan; Opportunistik: mencari kesempatan; Penyakit yang mencari kesempatan menyerang saat kekebalan tubuh lemah).
Sarkoma Kaposi :
Sarkomas Kaposi ( SK) adalah tumor jaringan darah yang seringkali salah dimengerti orang. Tumor SK umumnya ungu atau hitam, dan tidak sakit. KS pada pengidap HIV cepat tumbuh dan juga tampil di organ tubuh bagian dalam.
Tahapan AIDS 2
Tuberculosis (TBC) TBC disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyebabkan infeksi yang tidak menunjukkan gejala sampai bertahun-tahun lamanya. Saat kekebalan tubuh menurun, maka penyakit TBC akan tampil. Infeksi Mycobacterium Avium Intracelullare (MA atau MAI) Mycobacterium Avium Intracelullare (MAI) adalah keluarga dari Mycobacterium tuberculosis. Lebih banyak pengidap HIV yang terkena MAI. Pada orang di tahapan AIDS, MAI tersebar ke seluruh sistem tubuh. MAI dapat ditemukan di paru-paru, kelenjar getah bening, lever, darah, usus, sum-sum, dan di hampir semua organ tubuh. Gejala MAI tergantung dari sejauh mana ia mempengaruhi organ tubuh. Catat bahwa MAI ditularkan dengan cara berbeda dengan mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. MAI berada dalam tanah dan kadang dalam air yang diperkirakan sebagai sumber infeksi. Tidak seperti TBC, MAI tidak ditularkan dari satu orang ke orang lain. Bila diperiksa di laboratorium, umumnya akan diperiksa kehadiran mycobacterium secara umum. Untuk mengindentifikasikan kehadiran MAI secara spesifik, maka dilakukan tes kedua yang bersifat lebih spesifik.
Tahapan AIDS 3
Toxoplasma Encephalitis
Toxoplasma Encephalitis adalah infeksi otak yang menyebabkan kejang-kejang tubuh dan gangguan syaraf. Toxoplasma encephalitis disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma Gondii yang umum ditemukan pada tahi kucing dan daging setengah matang. Sekali masuk tubuh, parasit ini hidup menetap dalam tubuh - seringkali tanpa gejala. Sekitar 10-15% orang dengan AIDS terkena Toxoplasma Encephalitis. Dengan kata lain, orang dengan AIDS yang memiliki parasit Toxoplasma Gondii dalam tubuhnya, dapat menunjukkan Toxoplasma Encephalitis bila parasit ini menjadi aktif. Ini bukan jenis infeksi yang menular dan mudah diatasi dengan antibiotika.
Cryptococcosis
Cryptococcosis menyebabkan Cryptococcal Meningitis. Disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans. Infeksi ini dapat berkembang di beberapa tempat dalam tubuh, termasuk paru dan otak. Sifatnya merusak otak dan umum ditemukan dalam otak. Cryptococcus neoformans adalah penyebab utama meningitis pada mereka yang sudah AIDS. Antara 8-10% orang dengan AIDS menderita Cryptococcal Meningitis. Jamur ini tidak ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. Mereka dengan Cryptococcal Meningitis tidak menjadi ancaman bagi orang lain karena tidak bersifat menular, termasuk bagi pengidap HIV lainnya.
Tahapan AIDS 4
Infeksi Cytomegalovirus (CMV) Cytomegalovirus (CMV) dalam banyak hal mirip dengan mikroba seperti Pneumocystis Carinii dan Toxoplasma Gondii yang menginfeksi orang dan menetap dalam tubuh tanpa menunjukkan gejala. Umumnya orang memiliki antibodi CMV dalam tubuh mereka, berarti mereka pernah tertular dan menyimpan CMV dalam tubuh. Karena CMV hidup dalam sel darah, maka ia menyebar ke seluruh tubuh.
Pada orang dengan infeksi simptomatik lanjut (tahapan AIDS), CMV dapat menginfeksi berbagai organ tubuh. Di paru ia akan menimbulkan radang paru. Di mata ia akan menimbulkan inflamasi retina (retinitis), dan di usus akan menyebabkan diare. Bila CMV ada dalam usus, maka akan menyebabkan kondisi mirip hepatitis. Bila ada di otak, dapat menimbulkan Encephalitis.
Sekitar 90% orang dengan AIDS akan menunjukkan infeksi CMV pada satu atau lain saat. Retinitis terjadi pada 10-20% kasus. Bagi banyak kasus, gejala yang tampil kerap hanya demam, kelelahan berkepanjangan, menurunnya berat badan, yaitu gejala konstitusional yang sudah dibahas sebelumnya.
Tahapan AIDS 5
Infeksi Herpes Simplex Herpes simplex disebabkan virus Herpes Simplex Virus (HSV). Herpes umumnya mengambil dua bentuk utama, yaitu infeksi pada mulut dan infeksi pada kelamin, meskipun ia juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Bila infeksi berada pada mulut (luka bisa tampak dan bisa juga tidak ada), maka Herpes Simplex bisa ditularkan melalui ciuman mulut. Bila infeksi berada pada alat kelamin (dengan atau tanpa luka), infeksi biasanya melalui kontak seksual.
Cryptosporidiosis Cryptosporidiosis disebabkan oleh parasit bernama Cryptosporidium. Gejala utamanya adalah diare. Cryptosporidiosis awalnya ditemukan pada hewan dan merupakan penyebab utama diare pada hewan. Pada pengidap HIV, diare yang muncul bisa bersifat kronis dan berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahuntahun. Masalah diare ini sudah tentu melengkapi masalah yang sudah ada berkaitan dengan gejala konstitusional dan kekurangan gizi. Antara 5-10% orang dengan AIDS terkena komplikasi dengan cryptosproridiasis.
Tahapan AIDS 6
AIDS Dementia Complex (ADC)
ADC tidak termasuk dalam penyakit opportunistik, melainkan lebih merupakan gejala yang tampil saat tiba di tahapan AIDS. Proses mental menjadi melemah dan kerap tidak tampil sebagai akibat dari satu atau lain hal kecuali dari kondisi terinfeksi HIV, meski ada pula yang dikarenakan penyakit opportunistik seperti tumor, infeksi pada otak atau juga oleh depresi. ADC juga dikenal sebagai HIV Encephalopathy, HIV Encephalitis, HIV Associated Dementia (HAD), atau HIV Associated Cognitive/Motor Deficit. Gejalanya ADC adalah berkurangnya daya konsentrasi dan daya ingat. Umumnya mereka mengeluh sulit berpikir, sulit mencerna pembicaraan dengan orang lain atau memahami bahan bacaan, sering lupa nama orang-orang yang mungkin bahkan sangat dekat dengan mereka, dll. Sebagai tambahan, terjadi pula gangguan gerak motoris, mudah kehilangan keseimbangan, jalan menjadi tertatih-tatih, gemetar, tulisan berubah menjadi kurang tajam garisnya. Gejalanya bisa mirip dengan Parkinsons Disease. Mereka dengan dementia kerap menarik diri dari pergaulan sosial. Perasaan kerap juga menjadi tumpul dan tampil tidak pedulian. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua pengidap HIV yang menunjukkan masalah kognitif memiliki ADC! ADC umumnya bereaksi positif bila diobati dengan Zidovudine.
FUNGSI HATI
mengatur proses kehidupan, terutama : Menyempurnakan olahan semua zat yang masuk ke tubuh lewat makanan, udara yang anda hirup, atau apa yang anda serap lewat kulit. Menghilangkan racun segala zat yang masuk ke tubuh lewat makanan, udara yang anda hirup, atau apa yang anda serap lewat kulit. Hati adalah sumber tenaga anda, mengolah nutrien makanan menjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan faktor immunologi Hati menyimpan semua vitamin, mineral dan gula Mengatur lemak yang disimpan dan mengendalikan produksi dan pengeluaran kolesterol. Cairan yang diproduksi hati (bile), membantu kita mencerna makanan dan menyerap gizi makanan yang penting. Menetralisir zat yang beracun dan membantu metabolisme alkohol. Sebelum anda lahir, hati merupakan organ terpenting yang membentuk darah. Hati membantu mencegah infeksi, dan menghilangkan bakteri dari darah agar anda tetap sehat Menyimpan zat besi adalah tugas hati. hati adalah mesin, dapur, pengolah makanan, pembuangan sampah dan malaikat dalam tubuh anda
HEPATITIS VIRAL
Hepatitis A (HAV) HAV adalah virus yang menyebabkan peradangan hati. Tidak menyebabkan penyakit kronis Hepatitis B (HBV) virus penyebab radang hati. Bisa akibatkan rusaknya sel hati, menyebabkan cirrhosis dan kanker Hepatitis C (HCV) HCV adalah virus penyebab radang hati. Bisa menimbulkan cirhosis dan kanker. Hepatitis D (HDV) HDV adalah virus penyebab radang hati. Hanya menginfeksi pengidap HBV. Hepatitis E (HEV) HEV adalah virus penyebab radang hati. Tidak kronis.
Apa?
Inkubasi
2 - 7 minggu Rata2: 4 minggu Faeces, oral kontak langsung, makanan terkontaminasi HAV
6 - 23 mg Rata2: 17 minggu Kontak darah, cairan kelamin, ibu ke bayi, gigitan manusia, kontak seksual
2 - 25 minggu Rata2: 7 - 9 minggu Kontak darah, atau alat terkontaminasi darah. Ibu ke bayi Tidak mudah menular lewat seks
2 - 8 minggu
Penularan
HEPATITIS VIRAL
Hepatitis A (HAV) Hepatitis B (HBV)
Kadang tidak ada. Kadang mirip flu, urine gelap, berak ringan, jaundice, lelah, demam
Hepatitis C (HCV)
Sama dengan HBV
Hepatitis D (HDV)
Sama dengan HBV
Hepatitis E (HEV)
Sama dengan HBV
Gejala ?
kadang tidak ada. Urine gelap, lelah, demam, mual, muntah, Sakit abdomen jaundice.
Tidak berlaku.
Tidak berlaku
Tidak ada
HEPATITIS VIRAL
Hepatitis A (HAV)
Kontak di rumah, seks, tinggal serumah Turis ke negara berkembang seks anal/oral Jarum suntik
Hepatitis B (HBV)
bayi dari ibu dengan HBV seks bergantiganti pasangan menyuntik NAZA petugas UGD seks anal/oral pasies hemodialysi s
Hepatitis C (HCV)
bayi dari ibu HCV, seks berganti2 pasangan penerima transfusi Petugas kesehatan penyuntik NAZA, Pasien hemodialysi s
Hepatitis D (HDV)
penyuntik NAZA seks anal/oral seks dengan pengidap HDV
Hepatitis E (HEV)
Turis ke negara berkembang wanita hamil
DASAR-DASAR HEPATITIS
Hepatitis A (HAV) Immune Globulin 2 minggu setelah terpapar Vaksinasi Mencuci tangan dengan sabun setelah ke WC Gunakan pemutih untuk membersihkan permukaan lantai yang terkena faeces Seks aman (dengan kondom) Hepatitis B (HBV) Immune Globulin dalam 2 minggu setelah terpapar Vaksinasi melindungi selama 18 tahun Bersihkan darah yang tercecer dengan pemutih Gunakan sarung tangan pelindung Jangan bergantian alat cukur, sikat gigi, jarum Seks aman Hepatitis C (HCV) Bersihkan darah tumpah dengan pemutih Gunakan sarung tangan pelindung Jangan bergantian alat cukur, sikat gigi, jarum suntik Seks aman Hepatitis D (HDV) Vaksin Hepatitis B Seks Aman Hepatitis E (HEV) Hindari minum air yang mungkin terkontaminasi atau yang tidak steril
Mencegah?
Pencegahan Hepatitis C
Screening darah, organ, tissue pendonor Merubah perilaku beresiko Waspada terhadap cairan tubuh dan darah
MERAWAT HATI 1
Memberikan protein dan kalori yang cukup. Namun, terlalu banyak protein bisa berakibat pada encephalopathy hepatika (kebingungan mental). Ini terjadi bila protein yang masuk lebih banyak dari kemampuan hati untuk mengolah protein. Akibatnya, racun menumpuk dan menganggu fungsi otak.
Kalori yang berlebihan dalam bentuk karbohidrat, dapat meningkatkan disfungsi hati dan mengakibatkan penumpukan lemak di hati.
Biasanya karbohidrat harian kita berasal dari sukrosa (gula biasa), fruktosa (sirup jagung), tajin, tepung, roti, pasta, sereal, kentang, sayur. Bila memakan karbohidrat, cairan di pankreas membuat makanan di atas menjadi gula (glukosa, fruktosa, galactose, dan maltosa).
MERAWAT HATI 2
Garam dikurangi untuk menghindari retensi sodium yang menyebabkan retensi cairan tubuh.
Menghindari makanan kalengan dan sayur, daging olahan dingin, produk susu, mayonnaise, saus tomat botol, chitato, dll, dapat membantu mengurangi masuknya sodium. Baca tulisan pada kaleng makanan untuk menghindari jumlah garam yang terlalu tinggi. Garam bisa digantikan dengan jeruk nipis. Intake sodium per hari maksimum yang dibolehkan adalah 1000mg/hari atau lebih baik 500mg/hari. Daging merah umumnya mengandung sodium tinggi dan lemak tinggi (misalnya daging dingin, sosis, smoked ham, dll). Daging sebaiknya hanya 100 gram sehari, dan lebih baik bila digantikan dengan ayam (100 gram) atau ikan (150 gram) per harinya.
Hindari makanan dengan Kolesterol tinggi! Udang, otak, termasuk kolesterol tinggi. Jeroan juga merupakan hal-hal yang harus dihindari pengidap hepatitis. Telur atau olahan telur juga mengandung kolesterol (cake, dll). Telur sebaiknya dibatasi menjadi 2 butir seminggu! Yogurt boleh, tetapi harus tanpa lemak.
MERAWAT HATI 3
Vitamin yang berlebihan dapat menyebabkan hati bekerja terlalu berat, karena hati harus menyaringnya. Mega vitamin atau vitamin suplemen lainnya harus dihindari, terutama bila mengandung Vitamin A dan D.
Kebanyakan vitamin A dapat meracuni hati. Vitamin larut dalam lemak (seperti vitamin A, D dan E) dapat menumpuk di hati dan bila berlebihan dapat merusak bahkan orang yang tidak mengidap hepatitis sekalipun!
Hindari jamu-jamu tradisional yang isinya belum diketahui. Bahkan jamu yang bersifat alami bisa berbahaya bagi hati, karena hati harus mengolah racun dari jejamuan ini.
Tumbuhan seperti dari keluarga Senecio, Crotalaria, Heliotopium, Chaparral, germander, comfrey, milstletoe, margosa, teh gordolobo yerba, pennyroyal, Jin Blu Huan beracun sifatnya bagi hati. Masih banyak jamu yang perlu dikaji, terutama dari Indonesia sebelum dapat diberikan kepada pengidap hepatitis secara aman.
MERAWAT HATI 4
Menghindari makanan penimbul stress seperti gula dan kafein. Alkohol sangat beracun bagi hati sehingga harus dihindari!!! Akibat minum alkohol bagi seorang pengidap Hepatitis sangatlah fatal! Minum air yang difilter sebanyak mungkin Air jus lemon atau jeruk di pagi hari merupakan hal yang terbaik bagi hati, diikuti dengan jus sayur (jus wortel, jus seledri, dll) di sore hari.
Banyak sayur-sayuran dari berbagai jenis. Idealnya makanan ditumis ringan atau dikukus sehingga vitamin dan mineral alami tetap dapat dipertahankan.
Makanan berserat tinggi sangat disarankan.
MERAWAT HATI 5
Hindari goreng-gorengan.
Juga seseorang yang mengidap Hepatitis harus menghindari minyak yang mudah membeku.
Nasi merah lebih baik dibandingkan nasi putih. Brown bread lebih baik daripada white bread.
KESIMPULAN
Belum ada vaksin HCV Perawatan HCV sulit Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak menunjukan gejala-gejala Resiko terinfeksi melalui jarum suntik sangat tinggi Pencegahan adalah KUNCI utama, dalam upaya menahan laju penyebaran HCV