You are on page 1of 22

ASUHAN PADA An.

KEPERAWATAN G DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI RUANG GLADIOL RUMAH SAKIT WIJAYA KUSUMA 04.03.01 PURWOKERTO

Disusun Oleh : Triono Andi Pamungkas Jevri Rahayu Saputra Yuhibul Muthohirun Dian Nur Hasan Eko Dwi Karso Catur Rosmiati Ningrum Al Atiyatul Khusna Marlia Normawati Desti Alisa Putri Uli Alfi

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN REGULAR FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. G DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT WIJAYA KUSUMA 04.03.01 PURWOKERTO Tanggal Masuk RS : 7 Januari 2010 Tanggal Pengkajian: 8 Januari 2010 Jam pengkajian : 07.00 WIB Jam masuk No . RM : 10.00 : 156710

Diagnosa Masuk : Demam Berdarah Dengue

A. IDENTITAS KLIEN

Nama Umur Jenis Kelamin BB/ TB Alamat

: An. G : 11 Tahun : Laki-laki : 29 Kg / 123 cm : Ds. Ketenger RT 02 RW 03 Kec. Baturraden, Banyumas

B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 1. Keluhan Utama

Demam selama 5 hari, panas, mual muntah, dan tidak nafsu makan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dari IGD pada hari Kamis, 07 Januari 2010 pada pukul 10.00 WIB dengan keluhan demam sudah 6 hari, susah makan, mual, muntah, sakit kepala, seluruh badan terasa pegal-pegal, sering mimisan. TD: 90/70 mmHg, N: 121 x/menit, S: 38,3 C, R: 28 x/mnt. Kesadaran pasien compos mentis GCS = 15 (E4M6V5).
3. Riwayat Penyakit Dahulu 2

Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya. Pasien tidak mempunyai penyakit kronis dan penyakit menular. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi makanan ataupun obat.
4. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien mengatakan keluarganya pernah ada yang mengalami kejadian seperti yang pasien alami. Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menular, penyakit genetik, ataupun gangguan jiwa.

C. PEMERIKSAN FISIK 1. Tanda - Tanda Vital

Suhu: 38,3 oC, nadi: 121 kali/menit, Tekanan Darah: 90/70 mmHg. Respirasi: 28 kali/ menit. Kesadaran Compos Mentis. GCS = 15 (E4M6V5). 2. Sistem Pernafasan (Breathing) Inspeksi: merasa sesak nafas, respirasi rate 28 kali / menit, irama nafas teratur dan dangkal, pergerakan dinding dada simetris, pasien mengalami distress pernafasan, tidak menggunakan otot bantu dalam bernafas. terdapat pernafasan cuping hidung, terpasang O2 5 L/ menit,. Auskultasi: ronchi Perkusi: saat diperkusi kedua sisi dada sonor Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan atau nyeri lepas pada kedua sisi dada
3. Sistem Kardiovaskuler (Blood)

Inspeksi: uji tourniquet positif Perkusi: dullness/redup Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, takikardi, akral hangat, N: 121 x/ menit Auskultasi : irama jantung reguler, TD: 90/70 mmHg
3

4. Sistem Persyarafan (Brain)

GCS: 15 (E4M6V5), terdapat refleks patellla, pasien mengeluh pusing, tidak terdapat fraktur cervikal. Tidak ada keluhan pada sistem persyarafan.
5. Sistem perkemihan (Bladder)

Warna urine merah, tidak ada distensi kandung kemih, dan tidak terdapat nyeri tekan pada area kandung kemih. Produksi urine menurun yaitu 1000 cc/hari, Intake cairan: oral: 500 ml/hari parenteral 1000 ml/ hari.
6. Sistem pencernaan (Bowel)

Inspeksi: mukosa mulut kering, tidak terdapat pembesaran tonsil, nyeri tekan pada area epigastrik, tidak terdapat luka bekas operasi. Tidak terpasang drain, anorexia, mual, muntah, dan merasa sakit saat menelan. Auskultasi: gerakan peristaltik usus 18 kali/menit. Palpasi: terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas. Tidak terdapat pembesaran tonsil pada tenggorokan. Pasien BAB 2 kali sehari, konsistensi lunak. Diet lunak porsi makan habis seperempat porsi.
7. Sistem muskulo skeletal dan integumen (bone)

5 5

5 5 Pergerakan bebas, tidak terdapat kelainan pada ekstremitas dan tulang belakang. Tidak terdapat fraktur, tidak terpasang traksi/spalk/gips. Tidak terdapat dekubitus. Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering. Kekuatan otot =

D. PENGKAJIAN FUNGSIONAL 1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Pasien sebelum masuk rumah sakit belum pernah menderita penyakit yang serius, biasanya hanya influenza dan diobati dengan obat warung, kemudian sembuh. Pembiayaan di rumah sakit sekarang ini menggunakan fasilitas Askes.
2. Nutrisi dan metabolik

Program diet dari rumah sakit TKTP (Tinggi kalori tinggi protein). Intake makanan : 3 x sehari, makanan dihabiskan porsi, terjadi penurunan nafsu makan. Intake cairan : 1000 cc/ hari, jenis air putih dan pasien merasa haus terus.
3. Pola eliminasi Eliminasi Buang Air Kecil

Frekuensi sebelum masuk rumah sakit 4-6 kali sehari, warna kuning normal. Sekarang produksi urine menurun, warna urine kemerahan, volume urine 1000 cc/ hari.
Eliminasi Buang Air Besar

Sebelum masuk rumah sakit frekuensi 1 x sehari, selama dirawat baru sekali BAB konsistensi cair.
4. Pola tidur dan istirahat

Lama tidur : sebelum sakit tidur 10 jam yaitu dimulai pkl 21.00 05.00 (8 jam) dan tidur siang 2 jam. Setelah sakit tidur malam 5-7 jam, siang 1 jam. Sering terbangun pada malam hari tetapi mudah tertidur kembali.

5. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan Merawat Diri Makan/ minum Mandi


5

Toileting Berpakaian Mobilitas di tempat tidur Berpindah Ambulasi/ ROM (range of motion) Keterangan 0 = mandiri 1 = alat bantu 2 = dibantu orang lain 3 = dibantu orang lain dan alat 4 = tergantung total
6. Persepsi sensorik/ perceptual

Pasien dan keluarga mengatakan bahwa indera penglihatan masih baik, tidak menggunakan kacamata/ kontak lens, pendengaran baik, makanan terasa pahit.
7. Persepsi diri dan konsep diri

Pasien mengatakan merasa sedih dengan kondisi sekarang, karena tidak bisa bermain dan bersekolah.
8. Pola seksual dan reproduksi

Pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara.
9. Pola hubungan peran

Pasien tinggal bersama orang tua. Saudara lainnya sudah menikah dan tinggal tidak dalam satu atap. Hubungan dengan orang tua dan saudara baik, hubungan dengan perawat serta pasien lain baik. Banyak tetangga dan teman sekolah yang menjenguk.
10. Pola pengelolaan koping dan stress

Pasien mengatakan dengan penyakitnya sekarang tidak merasa cemas, yakin bisa sembuh dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
11. System nilai dan keyakinan

Pasien beragama islam, sebelum masuk rumah sakit pasien sering ikut kegiatan TPA di lingkungannya setiap sore, sekarang tidak dapat berangkat ngaji hanya bisa berdoa dengan tiduran di tempat tidur.

E. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

1.

Personal Hygiene Pasien biasa dimandikan selama di Rumah Sakit oleh perawat, selama di Rumah sudah mandi sendiri.

2.

Kebutuhan tidur Selama sakit pasien mengalami gangguan tidur karena nyeri dan ketidaknyamanan pada lingkungan rumah sakit.

3.

Gangguan konsep diri Tidak terdapat gangguan konsep diri dimana pasien merasa percaya diri jika nanti sembuh dan dapat sekolah kembali.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Parameter Trombosit (sel-sel x 109/ L) Hematokrit Leukosit (sel-sel x 109/ L) F. PENGOBATAN Tanggal 7 Januari 2010 Oral : Paracetamol : jika panas Parenteral : Infuse RL 2250 ml/ 24 jam Injeksi : Cefriaxone : 1 x 1 gr Ranitidine : 3 x 25 mg/ml Amoxicillin : 3 x 25 mg/ ml Laki-laki 150.00-350.00 40-52 % 5000-12.000 Perempuan 150.00-350.00 38-48 % Hasil 60.00 65 % 14.000

ANALISA DATA

Nama Klien Usia Dx. Medis

: An. G : 10 thn : Demam Berdarah Dengue

Tgl masuk

: 7 Januari 2010

Tgl pengkajian : 8 Januari 2010

N O 1.

DATA FOKUS Ds : Pasien mengatakan badannya terasa panas. Do : terlihat kulit kemerahan, peningkatan suhu diatas kisaran normal (38,30), takikardia (121 x/ menit) dan palpasi kulit terasa hangat

PROBLEM Hipertermia

ETIOLOGI Penyakit (Infeksi virus dengue)

2.

Ds : pasien mengatakan sering mimisan Do : tekanan darah klien dibawah nilai normal (hipotensi TD : 90/70 mmHg), leukosit meningkat 14.000 sel-sel

Resiko syok hipovolemik

perdarahan

x109/ L, terjadi nilai

epistaksis,

peningkatan

hematokrit (65%), peningkatan suhu tubuh (38,30), peningkatan nadi (121 x/ menit)
3. Ds : pasien mengatakan jarang pipis 8 Kekurangan volume cairan Gangguan mekanisme regulasi

Do: membrane mukosa kering, turgor kulit kering, peningkatan suhu diatas kisaran normal (38,30), pasien mengungkapkan secara verbal sering haus, produksi

urine cc/hari.
4.

menurun

yaitu

700
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakmampuan untuk menelan/ mencerna makanan (mual muntah)

Ds : keluarga mengatakan pasien susah makan. Do : pasien terlihat mual, muntah, anorexia, kesakitan saat menelan makanan,

nyeri

abdomen,

gerakan peristaltik usus 18 kali/menit, menghabiskan porsi


5. nutrisi dari rumah sakit porsi, Ds : pasien mengatakan sesak nafas Do : pasien merasa sesak nafas, Ketidakefektifan pola nafas Proses penyakit

respirasi rate 28 kali / menit, irama nafas teratur dan dangkal, pasien mengalami distress pernafasan, menggunakan otot bantu dalam bernafas. terdapat pernafasan cuping hidung. Terpasang O2 5 L/ menit, auskultasi nafas ronchi

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS 1. Hipertermia berhubungan dengan penyakit (infeksi virus dengue) 2. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan 3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Proses penyakit

4. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi 5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan untuk menelan/ mencerna makanan (mual muntah)

RENCANA KEPERAWATAN Nama Klien Usia Dx. Medis : An. G : 10 thn : Demam Berdarah Dengue Tgl masuk : 7 Januari 2010

Tgl pengkajian : 8 Januari 2010

N O 1.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC) Hipertermia b/d penyakit Setelah (infeksi virus dengue) tindakan diharapkan dan menunjukkan termoregulasi hasil : Termoregulasi yang optimal, dengan kriteria

INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC) dilakukan FEVER THREATMENT keperawatan hipertermia akan

selama x 24 jam, pasien

1. Monitor suhu sesering


mungkin

2. Monitor
suhu kulit

warna

dan

3. Monitor IWL 4. Monitor vital sign

Indikator IR 5. Monitor intake dan Suhu kulit dalam rentang yang output diharapkan Suhu tubuh dalam batas normal 6. Kolaborasi pemberian Nadi dan pernapasan dalam antipiretik rentang yang diharapkan Perubahan warna kulit tidak ada Keterangan : 7. Selimuti pasien IR : hasil saat ini

10

ER : Harapan 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat 3 : keluhan sedang 4 : keluhan ringan 2. Ketidakefektifan pola 5 : tidak ada keluhan Setelah dilakukan tindakan diharapkan efektif, hasil : Respiratory ventilation status : keperawatan pola nafas kriteria selama x 24 jam, dengan

8. Lakukan
hangat

kompres

9. Tingkatkan
udara

sirkulasi

Airway management

nafas b/d Proses penyakit

1. Posisikan pasien untuk


memaksimalkan ventilasi

2. Auskultasi suara nafas,


catat adanya suara tambahan

Indikator IR 3. Monitor respirasi dan Frekuensi dan irama pernapasan aliran O2 sesuai yang diharapkan Tidak didapatkan penggunaan 4. Monitor TD, Nadi, otot-otot tambahan Auskultasi suara sesuai denganSuhu dan RR yang diharapkan 5. Monitor ventilasi saat Tidak didapatkan suara nafas ps berbaring tambahan Keterangan : IR : hasil saat ini ER : Harapan 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat 3 : keluhan sedang 4 : keluhan ringan 3. Resiko syok hipovolemik b/d perdarahan 5 : tidak ada keluhan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam, diharapkan resiko syok hipovolemik Syok prevention Syok management teratasi, dengan kriteria hasil :

1. Monitor warna kulit,


suhu kulit dan nadi

2. Monitor
inadekuat jaringan

tanda oksigenasi

3. Monitor

suhu

dan

pernafasan Indikator Nadi, frekuensi nafas dalam 4. Monitor input

dan

11

output batas yang diharapkan Demam tidak diketemukan Mata cekung tidak ada 5. Pantau nilai Hematokrit dan TD dalam batas laboratorium : HB, HT, yang diharapkan AGD dan elektrolit Keterangan : IR : hasil saat ini ER : Harapan 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat 3 : keluhan sedang 4 : keluhan ringan 4. Kekurangan cairan b/d volume gangguan 5 : tidak ada keluhan Setelah dilakukan tindakan diharapkan volume keperawatan kekurangan teratasi, selama x 24 jam, cairan

1. Pertahankan
akurat

catatan

intake dan output yang

mekanisme regulasi

2. Monitor status hidrasi


(kelembaban

dengan kriteria hasil :

membrane mukosa, Indikator IR Mempertahankan urine outputnadi adekuat, tekanan sesuai dengan usia dan BB darah dalam TD, Suhu, Nadi dalam batas normal) normal Tidak ada tanda dehidrasi, 3. Kolaborasikan elastisitas baik,pemberian membrane mukosa lembab, tidakparenteral turgor kulit batas

cairan

ada rasa haus yang berlebihan Keterangan : 4. Dorong masukan oral IR : hasil saat ini ER : Harapan 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat 3 : keluhan sedang 4 : keluhan ringan 5. Ketidakseimbangan nutrisi kebutuhan menelan/ kurang tubuh dari b/d untuk 5 : tidak ada keluhan Setelah dilakukan tindakan diharapkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan keperawatan selama x 24 jam,

5. Kolaborasi
dokter

dengan atur

kemungkinan tranfusi

1. Kaji

adanya

alergi

makanan

Ketidakmampuan

2. Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

mencerna

makanan (mual muntah)

12

tubuh

teratasi,

dengan IR batas

energy dibutuhkan pasien

yang

kriteria hasil : Indikator IMT dalam diharapkan Menunjukkan

3. Berikan yang

informasi

tentang kebutuhan peningkatan nutrisi fungsi pengecapan dari menelan Tidak terjadi penurunan berat 4. Kaji kemampuan badan yang berarti pasien untuk Keterangan : mendapatkan nutrisi IR : hasil saat ini yang dibutuhkan ER : Harapan 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat 3 : keluhan sedang 4 : keluhan ringan 5 : tidak ada keluhan

5. Monitor IMT dalam


batas normal

6. Monitor
muntah

mual

dan

7. Monitor

kalori

dan

intake nutris

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien Usia Dx. Medis

: An. G : 10 thn : Demam Berdarah Dengue

Tgl masuk

: 7 Januari 2010

Tgl pengkajian : 8 Januari 2010

NO. DX Hipertermia b/d penyakit (infeksi virus

Hari/Tgl/ Jam Jumat, 08/01/2013 Pkl 08.00 wib Pkl 08.00 wib

IMPLEMENTASI Mengukur vital sign

RESPON S : pasien mengatakan mendingan O:

PARAF

- RR : 23x/menit Meningkatkan sirkulasi

13

dengue)

udara seperti membuka jendela tempat tidur Pkl 08.30 wib

- Suhu : 37,7 oC - Nadi : 104 x/m - TD : 100/70 mmHg - IWL = 635 cc - Ventilasi ruangan terbuka
lebar

Melakukan kompres hangat dan menyelimuti pasien

Pkl 08.30 wib

Memberikan antipiretik oral (paracetamol 5 ml)

Pkl 09.15 wib

Menghitung IWL

- Terpasang kompres hangat


pada daerah frontal

- Antipiretik oral masuk 5 ml 1. Ketidakef


ektifan pola nafas b/d Proses penyakit Pkl 08.15 wib Pkl 08.15 wib Pkl 08.00 wib

Memposisikan pasien semi fowler

S : pasien mengatakan Masih merasa sesak nafas O:

Mengauskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

Memonitor respirasi dan aliran O2

Pasien terlihat dalam posisi semi fowler Auskultasi nafas vesikuler Terpasang O2 dengan aliran 6

2. Resiko
syok hipovole mik n b/d perdaraha

Pkl 08.15 wib

Monitor warna kulit, suhu kulit dan nadi

L/ menit S : pasien mengatakan masih sering mimisan O:

Pkl 08.30 wib

Monitor

tanda

inadekuat

oksigenasi jaringan Pkl 08.00 wib

- RR : 23x/menit, S : 37,7 oC - urin produktif - Pasien berkeringat - mukosa mulut kering - turgor kulit sedang - IWL: 635 - BC:1303-1735 = -432 cc

Monitor pernafasan

suhu

dan

Pkl 09.30 wib

Monitor input dan output

3. Kekurang
an

Pkl 09.00 wib

Mempertahankan catatan intake dan output yang

S : Klien mengatakan masih terasa haus

14

volume cairan b/d gangguan mekanis me regulasi Pkl 09.00 wib Pkl 08.00 wib

akurat

O:

Memonitor status hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah dalam batas normal)

- Pasien berkeringat - mukosa mulut kering - turgor kulit sedang - IWL: 635 - BC:1303-1735 = -432 cc - Nadi 104 x/menit, - TD :100/70 mmHg - RR :23x/m - Pasien dan keluarga
kooperatif

Menganjurkan pemberian cairan oral, seperti banyak minum air putih atau jus jambu merah

- Pasien terlihat minum air


mineral

- Keluarga bergegas membeli


jus jambu merah

4. Ketidaks
eimbanga n nutrisi kurang dari kebutuha n b/d Ketidakm ampuan untuk menelan/ mencerna makanan (mual muntah) tubuh

Pkl 09.00 wib

mengkajii adanya alergi makanan

S: pasien mengatakan masih lemas O:

Pkl 10.00 wib

Memonitor IMT dalam batas normal

- Pasien mengungkapkan
secara verbal tidak alergi terhadap makanan

Pkl 09.00 wib

Memonitor mual dan muntah monitor kalori dan intake nutris

- Pasien terlihat mual - Pasien dan keluarga


menjawab pertanyaan terkait pengertian, tanda dan gejala, pencegahan dan pengobatan penyakit

Pkl 10.00 wib

Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan energy yang dibutuhkan pasien

Pkl 11.00 wib

Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

- IMT = 19,17 (normal)

15

EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Klien Usia Dx. Medis

: An. G : 10 thn : Demam Berdarah Dengue

Tgl masuk

: 7 Januari 2010

Tgl pengkajian : 8 Januari 2010

NO.DX

Hari/tgl/ jam b/d (infeksi Jumat, 08/01/2013

EVALUASI S : O: pasien mengatakan

PARAF

1. Hipertermia
penyakit virus dengue)

mendingan

- RR : 23x/menit - Suhu : 37,7 oC - Nadi : 104 x/m - TD : 100/70 mmHg - IWL = 635 cc - Ventilasi ruangan
terbuka lebar

- Terpasang kompres
hangat pada daerah frontal

- Antipiretik oral

16

masuk 5 ml A: Indikator IR Suhu kulit dalam rentang yang diharapkan Suhu tubuh dalam batas normal Nadi dan pernapasan dalam rentang yang diharapkan Perubahan warna kulit tidak ada Masalah belum teratasi P : lajutkan intervensi

- Monitor suhu
sesering mungkin

- Monitor warna dan


suhu kulit

- Monitor vital sign - Lakukan kompres


hangat

- Lanjutkan tindakan
kolaborasi pemberian antipiretik

17

2. Ketidakefektifan pola
nafas penyakit b/d Proses

S : pasien mengatakan masih merasa sesak nafas O:

- Pasien terlihat dalam


posisi semi fowler

- Auskultasi nafas
vesikuler

- RR : 23x/menit - Terpasang O2
dengan aliran 6 L/ menit A: Indikator IR Frekuensi dan irama pernapasan sesuai yang diharapkan Tidak didapatkan penggunaan otot-otot tambahan Auskultasi suara sesuai dengan yang diharapkan Tidak didapatkan suara nafas tambahan Masalah sebagian P : lanjutkan intervensi teratasi

- Posisikan pasien
untuk memaksimalkan ventilasi

- Monitor respirasi
dan aliran O2

- Monitor TD, Nadi,


Suhu dan RR

- Monitor ventilasi
saat ps berbaring

18

3. Resiko
hipovolemik perdarahan

syok b/d

S : pasien mengatakan masih sering mimisan O:

- RR : 23x/menit, S :
37,7 oC

- urin produktif - Pasien berkeringat,


mukosa mulut kering

- turgor kulit sedang - IWL: 635, BC:13031735 = -432 cc A: Indikator IR Nadi, frekuensi nafas dalam batas yang diharapkan Demam tidak diketemukan Mata cekung tidak ada Hematokrit dan TD dalam batas yang diharapkan Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

- Monitor warna kulit,


suhu kulit dan nadi

- Monitor tanda
inadekuat oksigenasi jaringan

- Monitor suhu dan


pernafasan

- Monitor input dan


output

- Pantau nilai
laboratorium : HB,

19

HT, AGD dan elektrolit

4. Kekurangan volume
cairan b/d gangguan mekanisme regulasi

S : Klien mengatakan masih sering terasa haus O:

- Pasien berkeringat,
mukosa mulut kering

- turgor kulit sedang - IWL: 635 - BC:1303-1735 =


-432 cc

- Nadi 104 x/menit, - TD :100/70 mmHg - RR :23x/m - Pasien dan keluarga


kooperatif, Pasien terlihat sering minum air mineral, Keluarga bergegas membeli jus jambu merah A: Indikator Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB TD, Suhu, Nadi dalam batas normal Tidak ada elastisitas tanda turgor dehidrasi, kulit baik,

membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan Masalah belum teratasi

20

P : lanjutkan intervensi

- Pertahankan catatan
intake dan output yang akurat

- Monitor status
hidrasi (kelembaban membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah dalam batas normal)

- Kolaborasikan
pemberian cairan parenteral

- Dorong masukan
oral

- Kolaborasi dengan
dokter atur kemungkinan tranfusi

5. Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Ketidakmampuan untuk menelan atau mencerna makanan (mual muntah)

S : pasien mengatakan masih lemas O:

- Pasien
mengungkapkan secara verbal tidak alergi terhadap makanan

- Pasien terlihat
mual

- Pasien dan
keluarga menjawab pertanyaan terkait pengertian, tanda dan gejala,

21

pencegahan dan pengobatan penyakit

- Indeks Massa
Tubuh = 19,17 (normal) A: IMT dalam Indikator batas yang peningkatan

diharapkan Menunjukkan

fungsi pengecapan dari menelan Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Masalah teratasi sebagian P : lajutkan intervensi

- Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan energy yang dibutuhkan pasien

- Kaji kemampuan
pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

- Monitor IMT
dalam batas normal

- Monitor mual dan


muntah

22

You might also like