You are on page 1of 47

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI 2011 / JUNE 30, 2011

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2011/ June 30, 2011 ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Beban dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.571.900 pada tahun 2011 (2010: Rp2.307.638) Tanah untuk pengembangan Goodwill Aset lainnya - bersih Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET 1,482,178 594,234 69,321 70,555 177,718 8,543,484 279,090 137,448 11,354,028 37,371 19,484 11 7 4 5 20 20 6 21 3,209,559 821,727 34,723 29,243 114,589 9,802,455 435,570 1,095,858 224,834 15,768,558 42,537 12,161

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT JUNE 30, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 31 Desember 2010/ Notes December 31, 2010 ASSETS Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets Total current assets Non-current assets Deferred tax assets Investments in associates Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,571,900 in 2011 (2010: Rp2,307,638) Land for development Goodwill Other assets - net Total non-current assets TOTAL ASSETS

3,973,724 176,043 49,424 179,371 4,435,417 15,789,445

8 9,21

4,087,338 175,265 237,320 201,944 4,756,565 20,525,123

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30 Juni 2011/ June 30, 2011 LIABILITAS Liabilitas jangka pendek Hutang usaha dan lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Hutang cukai Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian Hutang dividen Hutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Hutang sewa pembiayaan jangka panjang Pendapatan tangguhan Liabilitas imbalan pasca-kerja Jumlah liabilitas jangka panjang EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Kepentingan non pengendali Jumlah ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
* Disajikan kembali karena penerapan PSAK No. 1 (Catatan 2a)

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS AT JUNE 30, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 31 Desember 2010/ Notes December 31, 2010 LIABILITIES 10 Current liabilities Trade and other payables Third parties Related parties Taxes payable Excise tax payable Accrued expenses and provisions Dividends payable Obligations under finance leases - current Total current liabilities Non-current liabilities Deferred tax liabilities Obligations under finance leases - long-term Deferred revenue Post-employment benefit obligations Total non-current liabilities EQUITY Equity attributable to the owners of holding entity Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital Cumulative translation 629,769 adjustments Difference in equity (29,721) transactions of subsidiaries Retained earnings 90,000 Appropriated 9,044,039 Unappropriated 10,214,464 988 10,215,452 20,525,123 Non-controlling interest Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
* Restated due to implementation of SFAS No. 1 (Note2a)

696,988 524,334 1,063,316 3,261,627 492,977 2,322,990 30,591 8,392,823 12,249 39,349 40,413 474,465 566,476

20 11 12 19 8

583,686 490,831 1,073,346 3,126,171 474,144 3,988,530 42,234 9,778,942

11 8 18

11,352 44,928 41,807 432,642 530,729

438,300 42,077 641,014 (29,721) 90,000 5,647,954 6,829,624 522 6,830,146 15,789,445

13

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar)
2011 Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi Jumlah beban usaha Laba operasi Penghasilan/(beban) lainnya Laba atas penjualan merek dagang Penghasilan bunga Laba penjualan aset tetap Amortisasi goodwill Beban pembiayaan Biaya atas penurunan nilai goodwill Lain-lain - bersih Penghasilan/(beban) lainnya - bersih Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih LABA TAHUN BERJALAN Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF 24,684,154 Catatan/ Notes 14,20

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR SIX MONTHS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
2010 20,621,104 14,673,275 5,947,829 8,16,18,20 1,584,526 378,084 1,962,610 3,985,219 23,329 9,405 (18,923) (24,452) (11,276) (21,917) 7 11 Net sales Cost of goods sold Gross profit Operating expenses Selling General and administrative Total operating expenses Operating income Other income/(expenses) Gain on sale of trademark Interest income Gain on sale of fixed assets Goodwill amortisation Financing costs Goodwill impairment expenses Miscellaneous - net Other income/ (expenses) - net

17,615,843 8,14,15,20 7,068,311 1,655,230 384,039 2,039,269 5,029,042 297,234 48,461 14,875 (11,751) (187,896) (11,913) 149,010 7,324 5,185,376 1,388,116 5,691 1,393,807 3,791,569

20 8 9 17,20 9

1,634 Share of results of associates 3,964,936 1,074,744 (9,159) 1,065,585 2,899,351 Profit before income tax Income tax expense Current Deferred Income tax expense - net CURRENT YEAR INCOME

11,245 11,245

Other comprehensive income, net of tax Cumulative translation (1,360) adjustment TOTAL OTHER (1,360) COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

3,802,814

2,897,991

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2 /1 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba per saham dasar) (lanjutan)
2011 Laba/(rugi) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Catatan/ Notes

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR SIX MONTHS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share) (continued)
2010 Income/(loss) attributable to The owners of holding entity Non-controlling interest

3,792,035 (466) 3,791,569

2,898,440 911 2,899,351

Jumlah laba/(rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali

3,803,280 (466) 3,802,814

Comprehensive income/(loss) attributable to 2,897,080 The owners of holding entity 911 Non-controlling interest 2,897,991 Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 661 4,383,000,000 shares

Laba per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham

865

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2 /2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 (Dalam jutaan Rupiah) CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY AS AT JUNE 30, 2011 AND DECEMBER 31, 2010 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital

Selisih Saldo laba - belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated

Selisih Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transactions of subsidiaries

Jumlah/ Total

Kepentingan non pengendali/ Noncontrolling interest *

Total Ekuitas/ Total Equity

Saldo 1 Januari 2010 Jumlah pendapatan komprehensif Dividen Dividen yang dibayarkan oleh anak perusahaan ke kepentingan non pengendali Saldo 30 Juni 2010 19

438,300 -

42,077 -

9,306,685 2,898,440 (6,684,075)

90,000 -

614,275 (1,360) -

(29,721) 10,461,616 2,897,080 (6,684,075)

4,309 911 -

10,465,925 2,897,991 (6,684,075)

Balance at January 1, 2010 Total comprehensive income Dividend

438,300

42,077

5,521,050

90,000

612,915

(29,721)

6,674,621

(4,616) 604

Dividend from subsidiarytonon-controlling (4,616) interest 6,675,225 Balance at June 30, 2010

Saldo 1 Januari 2011 Jumlah pendapatan komprehensif Dividen Saldo 30 Juni 2011 * Disajikan kembali karena penerapan
PSAK No. 1 (Catatan 2a)

438,300 19 438,300

42,077 42,077

9,044,039 3,792,035 (7,188,120) 5,647,954

90,000

629,769 11,245

(29,721) 10,214,464 (29,721) 3,803,280 (7,188,120) 6,829,624

988 (466) 522

10,215,452 3,802,814 (7,188,120) 6,830,146

Balance at January 1, 2011 Total comprehensive income Dividend Balance at June 30, 2011
* Restated due to implementation of SFAS No. 1 (Note2a)

90,000

641,014

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 3 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah) CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR SIX MONTHS ENDED JUNE 30, 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah)
Catatan/ Notes

2011 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya
2

2010 Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees Taxes and excise tax Financing costs Interest income Other operating activities Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities Proceeds from sale of Trademark Fixed assets Payments for purchases of fixed assets Net cash flows provided from (used in) investing activities Cash flows from financing activities Proceeds from Short-term borrowings Receipt of loan from related party Repayments of Short-term borrowings Finance leases Dividends paid to shareholders Placement of loan to related party Net cash flows used in financing activities

26,983,115 (7,592,442) (12,212,738) (11,789) 48,461 4,891 7,219,498

22,351,297 (7,040,511) (12,247,261) (20,277) 23,329 (58,562) 3,008,015

Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Merek dagang - Aset tetap Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - Pinjaman jangka pendek - Pinjaman pihak hubungan istimewa Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode Transaksi non kas Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan

297,234 91,839 (376,157)

21 8

25,810 (222,426)

12,916

(196,616)

1,681 (77,892) (8,853,660) (29,924) (8,959,795) (1,727,381) 3,209,559 1,482,178 4 19

3,413,132 10,174 (3,507,133) (24,221) (657,450) (765,498)

Net (decrease)/increase in 2,045,901 cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at (125,483) the beginning of the period 1,920,418 Cash and cash equivalents at the end of the period Non-cash transactions Acquisition of fixed assets using finance leases

9,880

8,523

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto yang dibuat di hadapan Notaris Pengganti Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Pada tanggal 30 Juni 2011, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersamasama disebut Grup) memiliki kurang lebih 27.150 orang karyawan tetap (30 Juni 2010: 27.900 orang). Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the Company) was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Companys Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 107 of Sutjipto, which made before the Substitute Notary Aulia Taufani, S.H., dated December 15, 2009 in order to comply with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency regulations (BAPEPAM-LK). This amendment to the Articles of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-0006503.AH.01.09. Year 2010 dated January 26, 2010. The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta. As at June 30, 2011, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the Group) had approximately 27,150 permanent employees (June 30, 2010: 27,900 employees). In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:

Halaman 5/1

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions

Tahun/ Year 1994

Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares

450,000,000

1996

900,000,000

1999

928,000,000

2001

4,640,000,000 4,500,000,000 4,391,869,500 4,383,000,000

2002 2004

Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares

Pada tanggal 30 Juni 2011, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris

As at June 30, 2011, the Companys Commissioners and Directors are as follows: Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners

Paul Norman Janelle Eunice Carol Hamilton Niken Rachmad Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*)

Direksi: Presiden Direktur Direktur

John Gledhill Yos Adiguna Ginting Mark Ingo Niehaus Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh
(*)

Directors: President Director Directors

(*)

Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen

Act as Independent Commissioners

Halaman 5/2

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company as at June 30, 2011 and December 31, 2010 are listed below:
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2011 2010

Nama perusahaan/ Company name

Kegiatan usaha/ Business activity

Domisili/ Domicile

Jumlah aset/ Total assets 2011 2010

PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas PT Sampoerna Printpack

Distribusi rokok/ Cigarette distribution Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Pengembangan properti/ Property development Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading

Indonesia Indonesia

1989 1989

99.0 100.0

99.0 100.0

155,217 234,378

155,647 226,675

PT Handal Logistik Nusantara

Indonesia

1989

100.0

100.0

31,529

31,398

PT Asia Tembakau

Indonesia

2002

100.0

100.0

297,118

316,911

PT Union Sampoerna Dinamika

Indonesia

2005

100.0

100.0

45,271

55,992

PT Taman Dayu PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd.

Indonesia Malaysia

1990 1998

100.0 100.0

100.0 100.0

294,798 194,011

288,300 281,124

Sampoerna International Pte. Ltd. PT Harapan Maju Sentosa

Singapura/Singapore

1995

100.0

100.0

317,533

74,855

Indonesia

1989

100.0

100.0

45,844

45,922

PT Persada Makmur Indonesia

Indonesia

2003

100.0

100.0

28,222

5,039

Halaman 5/3

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 28 Juli 2011. Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. a. Dasar penyusunan konsolidasi laporan keuangan

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
The Groups consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on July 28, 2011. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesia financial accounting standard and The Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAMLK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company. a. Basis of preparation of consolidated financial statements The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) which are classified as fair value through statement of comprehensive income. These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows. The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on managements knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge and current expectations of future events and actions. The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates. Accounting principles generally accepted in Indonesia also require management to exercise its judgement in the process of applying the Companys accounting policies.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrument derivatif) yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan.

Halaman 5/4

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
a. Dasar penyusunan konsolidasi (lanjutan) laporan keuangan

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Basis of preparation of consolidated financial statements (continued) Starting January 1, 2011, the Group has implemented SFAS No. 1 (Revised 2009) Presentation of Financial Statements and SFAS No. 3 (Revised 2009) Interim Financial Report in the preparation of the consolidated financial statements. The impact of the implementation of these standards includes the reclassification of minority interest (which is now called noncontrolling interest) to the equity section and changes of the comparative financial statements period in the interim financial statements. The other SFAS which were effective starting January 2011 have been implemented and do not have a significant impact to the consolidated financial statements. The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. b. Group accounting (1) Subsidiaries Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated. Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2l for the accounting policy on goodwill).

Sejak 1 Januari 2011, Grup telah mengimplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK No. 3 (Revisi 2009) Laporan Keuangan Interim dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi ini. Dampak atas penerapan standar-standar ini diantaranya pengklasifikasian hak minoritas (yang sekarang disebut kepentingan non pengendali) ke dalam bagian dari ekuitas dan perubahan periode laporan keuangan komparatif untuk laporan keuangan interim. PSAK lainnya yang mulai berlaku sejak Januari 2011 telah diimplementasikan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain. b. Akuntansi Grup (1) Anak perusahaan Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2l untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).

Halaman 5/5

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Akuntansi Grup (lanjutan) (1) Anak perusahaan (lanjutan) Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. (2) Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2l). Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui liabilitas atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. (2)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Group accounting (continued) (1) Subsidiaries (continued) Intercompany transactions, balances and unrealised gains/losses on transactions between Group companies are eliminated. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. Associates Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Groups investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2l).

The Groups shares of its associates postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of comprehensive income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Groups share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.

Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Groups interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.

Halaman 5/6

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
c. Penjabaran mata uang asing (1) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Nilai tukar terhadap Rupiah pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Foreign currency translation (1) Transactions and balances Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of comprehensive income. The exchange rates used against the Rupiah as at June 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows:

Rupiah penuh/ Full Rupiah 31 Desember 2010/ 30 Juni 2011/ December 31, 2010 June 30, 2011 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss 1 Ringgit Malaysia (2) 12,417 8,605 10,320 2,838 (2) 11,817 9,003 9,466 2,914 1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc 1 Malaysian Ringgit

Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing Laporan laba rugi komprehensif dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan pada laporan posisi keuangan dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan pada komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.

Foreign entities within the Group Statement of comprehensive income and cash flows of foreign entities are translated into the Groups reporting currency at average exchange rates for the year and their statement of financial position are translated at the exchange rates prevailing on the statement of financial position date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as Cumulative translation adjustments under the equity section in the consolidated statement of financial position. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of comprehensive income as part of the gain or loss on sale.

Halaman 5/7

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing (lanjutan) Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan liabilitas entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan. Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Foreign currency translation (continued) (2) Foreign entities within the Group (continued) Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the statement of financial position date. The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the following rates:

Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan liabilitas / Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 30 Juni 2011/ 31 Desember 2010/ 30 Juni 2011/ 30 Juni 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010 June 30, 2011 June 30, 2010 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari pinjaman jangka pendek pada liabilitas lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. e. Piutang usaha Pada saat pengakuan awal piutang usaha diakui pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material, dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih. Penyisihan piutang tidak tertagih diukur berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. f. Aset dan liabilitas keuangan Sejak 1 Januari 2010, Grup telah mengimplementasikan PSAK No. 50 (Revisi 2006) Instrumen keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar-standar ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi kecuali persyaratan untuk menyajikan hal-hal seperti manajemen resiko keuangan dan nilai wajar seperti yang telah disajikan pada Catatan 3. Halaman 5/8 f. e. 8,605 6,973 9,003 6,941 d. 8,561 6,926 9,213 1 United States Dollar 6,585 1 Singapore Dollar

Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within short-term borrowings in current liabilities on the consolidated statement of financial position. Trade receivables Trade receivables are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables is established based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible. Financial assets and liabilities Starting from January 1, 2010, the Group has implemented SFAS No. 50 (Revised 2006) Financial Instruments: Presentation and Disclosures and SFAS No. 55 (Revised 2006) Financial Instruments: Recognition and Measurement. These standards do not have significant impact to the consolidated financial statements except for the requirement of disclosures such as financial risk management and fair value which has been included in Note 3.

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
f. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) Aset keuangan Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kategori yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif jika diperoleh terutama untuk dijual kembali dalam jangka pendek. Derivatif diklasifikasikan sebagai kategori yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan kecuali yang merupakan instrumen lindung nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar, kecuali untuk yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari piutang usaha, piutang lainnya dan kas dan setara kas di laporan posisi keuangan konsolidasi. Liabilitas keuangan Hutang usaha dan lainnya, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian, hutang sewa pembiayaan merupakan liabilitas keuangan yang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskontonya tidak material. Liabilitas kategori ini diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar, kecuali untuk hutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan sejak akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas tidak lancar. g. Instrumen derivatif keuangan Instrumen derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar tergantung apakah derivatif tersebut dirancang dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari risiko yang dilindung nilainya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Halaman 5/9 Page g.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
f. Financial assets and liabilities (continued) Financial assets Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. A financial asset is classified as fair value through statement of comprehensive income category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are categorised as held for trading unless they are designated as hedges.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. The Groups loans and receivables comprise trade receivables, other receivables and cash and cash equivalents in the consolidated statement of financial position. Financial liabilities Trade and other payables, accrued expenses and provisions, and obligations under finance leases are financial liabilities initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method except where the effect of the discounting is not material. They are included in current liabilities, except for some part of obligations under finance leases with maturities more than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as noncurrent liabilities.

Derivative financial instruments Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair value. The method of recognising the resulting gain or loss on the changes in fair value depends on whether the derivative is designated and qualified as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the risk being hedged. The gains or losses arising from changes in the fair value of derivative instruments that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recognised in the consolidated statement of comprehensive income.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
h. Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. i. Aset tetap i.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Inventories Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.

A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya. 4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16

Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment The assets residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each statement of financial position date. Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.

Halaman 5/10

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
i. Aset tetap (lanjutan) Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Grup dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan ditentukan dengan membandingkan hasil pelepasan dengan nilai tercatatnya dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun Aset lainnya - tidak lancar serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. j. Sewa Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Dalam penyewaan aset tetap dimana risiko dan manfaat kepemilikan secara substansi berpindah ke lessee (Grup), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. j.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Fixed assets (continued) Subsequent costs are included in the fixed assets carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income as incurred. Gains and losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the consolidated statement of comprehensive income. The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the license for the land. The related costs incurred to acquire or renew the license for the land are deferred and presented under Other assets - noncurrent and amortised over the legal term of the land rights. Leases The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of comprehensive income on a straight-line basis over the period of the lease. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the leases commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.

Halaman 5/11

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
j. Sewa (lanjutan) Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah liabilitas sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. k. Tanah untuk pengembangan Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun Tanah untuk pengembangan dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual. l. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Sebelum 1 Januari 2011, goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi. Sejak 1 Januari 2011, goodwill sudah tidak diamortisasikan lagi karena implementasi PSAK No. 22 (Revisi 2010) Kombinasi Bisnis. Pengujian atas penurunan nilai goodwill dilakukan setiap tahun dan dicatat dengan nilai perolehan yang dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai goodwill ini tidak dapat dipulihkan kembali. l. k.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Leases (continued) Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of comprehensive income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.

Land for development Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under Land for development and stated at the lower of carrying cost or net realisable value. The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to Inventory - land and buildings held for sale upon commencement of the development and construction of infrastructure. Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Groups share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Before January 1, 2011, goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition. Starting from January 1, 2011, Goodwill is not amortised due to the implementation of SFAS 22 (Revised 2010) Business Combinations. Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed.

Halaman 5/12

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
m. Penurunan nilai aset Pada tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. n. Liabilitas estimasian Liabilitas estimasian diakui apabila Grup mempunyai liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan liabilitas tersebut dapat diestimasi dengan handal. o. Imbalan pasca-kerja Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki liabilitas pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan. Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya liabilitas pensiun berdasarkan UUTK adalah liabilitas imbalan pasti. o. n.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Impairment of assets At statement of financial position date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not. Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assets net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

Provisions Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Post-employment benefits The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined contribution pension plan starting April 1, 2008. A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid. The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation.

Halaman 5/13

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
o. Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat liabilitas imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri. Dalam penentuan liabilitas imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal laporan posisi keuangan dalam mata uang rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif konsolidasi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Post-employment benefits (continued) If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestic subsidiaries. In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the Projected Unit Credit actuarial valuation method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash out flows using interest rates of high quality government bonds on the statement of financial positions date that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the plan assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs are recognised immediately in the consolidated statement of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight line basis over that period.

Halaman 5/14

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
p. Perpajakan Grup menggunakan metode liabilitas neraca (balance sheet liability method) pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan liabilitas atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau liabilitas pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Amendemen terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan. q. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai. Beban diakui pada saat terjadinya. r. Segmen Pada tahun 2010, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.5 (Revisi 2009) Segmen Operasi. Standar ini mengharuskan pendekatan manajemen dimana segmen operasi dilaporkan secara konsisten dengan pelaporan internal. Manajemen berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen operasi yaitu industri dan perdagangan rokok. r. q.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Taxation The Group applies the balance sheet liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts. Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the statement of financial positions date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is recognised or the deferred income tax liability is settled. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined. Revenue and expense recognition Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax. Expenses are recognised when incurred. Segment In 2010, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No.5 (Revised 2009) Operating Segments. This standard requires a management approach under which operating segments are reported in a manner consistent with their internal reporting. Management is of the view that the Group operates in one operating segment, i.e. manufacturing and distribution of cigarettes.

Halaman 5/15

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
s. Transaksi istimewa dengan pihak-pihak hubungan

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Transactions with related parties The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the SFAS No. 7 (Revised 2010) Related Party Disclosures. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. t. Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. t. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


Aktivitas Grup memiliki berbagai macam risiko keuangan yaitu: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program risiko manajemen Grup difokuskan untuk menghadapi ketidakpastian pasar keuangan dan untuk meminimalisasi hal-hal yang berpotensi memberikan dampak buruk pada kinerja keuangan Grup. Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh departemen treasuri sesuai kebijakankebijakan yang disetujui oleh Direksi. a. Risiko nilai tukar mata uang asing Grup memonitor adanya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Grup melakukan swap atas pinjaman dalam mata uang asing ke dalam mata uang fungsionalnya menggunakan kontrak swap valuta asing kecuali jika pinjaman tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari mata uang yang sama. Tujuan dari transaksi swaps ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap laporan keuangan konsolidasi.

3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT


The Groups activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Groups overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Groups financial performance. Financial risk management is carried out by the treasury department under policies approved by the Board of Directors. a. Foreign exchange risk The Group monitors the risk due to foreign exchange fluctuations. The Group swaps its foreign currency borrowings into functional currency using foreign currency contract swaps except where the foreign currency borrowings are paid for with cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these swaps is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on the consolidated financial statements.

Halaman 5/16

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a. Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2011, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2011 Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Liabilitas Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian Jumlah liabilitas Liabilitas - bersih US$ 6,322,890 9,826,316 16,149,206 CHF EUR 1,678 1,678 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Assets 54,379 Cash and cash equivalents Trade receivables and 84,477 other receivables 138,856 Total assets Liabilities Trade payables and other payables Accrued expenses and provision Total liabilities Liabilities net

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Foreign exchange risk (continued) As at June 30, 2011, the Groups domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:

21,287,273 16,841,154 38,128,427

4,550,621 4,550,621

2,125,482 2,125,482 EUR 2,123,804

256,518 144,783 401,301 262,445

US$ 21,979,221 CHF 4,550,621

b.

Risiko suku bunga Grup tidak memiliki aset dengan tingkat suku bunga dan pinjaman dengan risiko suku bunga yang signifikan. Grup melakukan pengawasan terhadap tingkat suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif yang mungkin timbul. Kebijakan Grup untuk meminimalisasi risiko suku bunga adalah dengan menganalisa pergerakan tingkat suku bunga dan profil jatuh tempo aset dan liabilitas. Grup juga melakukan kontrak swap valuta asing untuk melindungi risiko mata uang asing atas bunga dan atas ketidakpastian suku bunga itu sendiri.

b.

Interest rate risk The Group has no significant interest bearing assets and interest rate risk arising from borrowings. The Group monitors the interest rate risk exposure to minimise any negative effects. The Groups policy to minimise the interest rate risk is by analysing the movement of interest rate margins and the maturity profile of assets and liabilities. The Group also enters into foreign currency contract swaps to hedge the exposure of interest in foreign currency and the interest rate itself.

c.

Risiko kredit Grup tidak memiliki konsentrasi untuk risiko kredit. Penjualan kepada pelanggan pada umumnya dilakukan secara tunai. Penjualan dengan jangka waktu kredit dijamin dengan bank garansi dari pelanggan. Grup mempunyai kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan terhadap pelanggan dilakukan dengan riwayat kredit yang tepat, untuk membatasi jumlah kredit maksimum kepada pelanggan dan untuk memonitor pengunaan dari setiap batas kredit secara berkala. Kualitas kredit dari tiap pelanggan dinilai berdasarkan posisi keuangan, pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lainnya. Setiap jumlah kredit diatur berdasarkan kebijakan internal atau sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan oleh Direksi. Halaman 5/17

c.

Credit risk The Group has no significant concentrations of credit risk. Sales are generally made in cash. Sales made with credit terms are secured with bank guarantees on behalf of customers. The Group has policies in place to ensure that sales of products are made to customers with an appropriate credit history, to limit the amount of maximum credit threshold to customers and to monitor the utilisation of the credit limits on a regular basis. The credit quality of customers is assessed based on the financial position, past experience and other factors. The individual credit limits are set based on internal policies or in accordance with limits set by the Board of Directors.

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c. Risiko kredit (lanjutan) Risiko kredit yang timbul dari uang muka kepada PT Sadhana dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit seperti diungkapkan pada Catatan 21b. d. Risiko likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memastikan tersedianya kas dan setara kas yang cukup dan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat. Oleh karena sifat dasar dari bisnis yang dinamis, departemen treasuri juga memastikan tersedianya pendanaan melalui fasilitas kredit dari Philip Morris Finance SA dan beberapa bank. Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena dampak dari diskonto yang tidak signifikan. d.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Credit risk (continued) Credit risk that arises from advance to PT Sadhana is fully covered by Standby Letter of Credit as disclosed in Note 21b. Liquidity risk Liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. Due to the dynamic nature of the underlying business, the treasury department also maintains flexibility in funding by maintaining availability under credit lines from Philip Morris Finance SA and several banks. The carrying amounts of the financial assets and liabilities are assumed to approximate their fair values as the impact of discounting is not significant.

4.

KAS DAN SETARA KAS


30 Juni 2011/ June 30, 2011 Kas Bank Deposito berjangka Jumlah 85,799 369,577 1,026,802 1,482,178

4. CASH AND CASH EQUIVALENTS


31 Desember 2010/ December 31, 2010 47,625 884,311 2,277,623 3,209,559 Cash on hand Cash in bank Time deposits Total

Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

There are no bank balances or time deposits placed at related parties.

Halaman 5/18

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
a. Bank 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Rupiah - Deutsche Bank AG - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - PT Bank Central Asia Tbk. - ABN-AMRO Bank N.V. - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - PT Bank CIMB Niaga Tbk. - Citibank N.A - Lain-lain Jumlah Ringgit Malaysia - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Dolar Amerika Serikat - ABN-AMRO Bank N.V. - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - Lain-lain Dolar Singapura - DBS Bank Limited - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Mata uang asing lainnya Jumlah Jumlah bank b. Deposito berjangka 30 Juni 2011/ June 30, 2011 PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank Deutsche Bank AG ABN-AMRO Bank N.V Lain-lain 365,000 300,000 294,000 65,000 2,802 1,026,802

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
a. Cash in bank

31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Citibank N.A Others Total Malaysian Ringgit The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited United States Dollars ABN-AMRO Bank N.V. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Others Singapore Dollars DBS Bank Limited The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Other foreign currencies Total Total cash in bank

104,434 25,533 17,805 3,435 1,934 1,434 576 283 12 725 156,171

684,115 8,861 5,814 469 163 1,335 684 1,192 26,596 648 729,877

146,833 53,279 2,107 437 4,654 4,222 1,874 213,406 369,577 b.

144,062 761 1,217 43 4,659 1,444 2,248 154,434 884,311 Time deposits

31 Desember 2010/ December 31, 2010 1,605,000 340,000 330,000 2,623 2,277,623 PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank Deutsche Bank AG ABN-AMRO Bank N.V Others -

Jumlah

Total

Seluruh deposito berjangka pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah dalam mata uang Rupiah dan memperoleh tingkat bunga tahunan 3,50% - 6,50% (31 Desember 2010: 3,75% - 6,75%). Halaman 5/19

All time deposits as at June 30, 2011 and December 31, 2010 are denominated in Rupiah and received interest income at 3.50% - 6.50% (December 31, 2010: 3.75% - 6.75%). Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA
30 Juni 2011/ June 30, 2011 Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih Pihak hubungan istimewa (Catatan 20) Jumlah 598,430 (4,196) 594,234 69,321 663,555

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. TRADE RECEIVABLES
31 Desember 2010/ December 31, 2010 826,269 (4,542) 821,727 34,723 856,450 Third parties Less: Provision for doubtful accounts Net Related parties (Note 20) Total

Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok. Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih 615,246 45,160 2,660 36 4,649 667,751 (4,196) 663,555

Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants. There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated net sales. The aging analysis of trade receivables is as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 802,841 52,247 459 9 5,436 860,992 (4,542) 856,450 Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less Provision for doubtful accounts Net

Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan Saldo pada akhir periode 4,542 809 (1,155) 4,196

The movements in the provision for doubtful accounts are as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 3,917 1,589 (964) 4,542 Balance at beginning of the period Provision raised during the period Write-off Balance at the end of the period

Manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha pada tanggal 30 Juni 2011 sebesar Rp663.555 (31 Desember 2010: Rp856.450) sepenuhnya dapat ditagih.

Management believes the trade receivable as of June 30, 2011 of Rp663,555 (December 31, 2010: Rp856,450) were fully performing.

Halaman 5/20

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PERSEDIAAN
30 Juni 2011/ June 30, 2011 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Barang dagangan Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan 1,047,690 153,038 6,211,138 555,132 110,505 9,100 38,710 8,125,313 440,055 8,565,368 (82,931) 8,482,437 61,047 8,543,484

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 6. INVENTORIES
31 Desember 2010/ December 31, 2010 1,402,191 133,603 6,561,035 986,661 113,057 18,567 7,752 9,222,866 561,882 9,784,748 (51,438) 9,733,310 69,145 9,802,455 Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit Merchandise inventory Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories Net Land and buildings held for sale Total inventories

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan Saldo pada akhir periode 51,438 47,151 (15,658) 82,931

The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 86,279 32,005 (66,846) 51,438 Balance at beginning of the period Provision raised during the period Write-off Balance at the end of the period

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari. Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2011 dan US$2,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future. Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at June 30, 2011 and US$2.0 billion as at December 31, 2010 (Note 8). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.

Halaman 5/21

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
Pada tanggal 30 Juni 2011, investasi pada perusahaan asosiasi terdiri atas 49% kepemilikan Grup di Vinataba-Philip Morris Limited (dahulu Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) yang dicatat berdasarkan metode ekuitas.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
As at June 30, 2011, investments in associates includes the Groups 49% interest in Vinataba-Philip Morris Limited (previously Vinasa Tobacco Joint Venture Company Limited) which is accounted for under the equity method.

8.

ASET TETAP

8. FIXED ASSETS
30 Juni 2011/ June 30, 2011
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

31 Dec 10 Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

30 Jun 11 Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

355,256 1,943,524 2,863,983 801,696 114,256 6,078,715 227,845 88,416 6,394,976

25,257 61,026 104,019 37,372 2,004 229,678 9,889 123,257 362,824

44,065 23,101 10,620 11,136 2,444 91,366 42,258 78,544 212,168

(3) (4) (1) (8) (8)

336,448 1,981,446 2,957,378 827,931 113,816 6,217,019 195,476 133,129 6,545,624

Historical cost Direct ownership Land Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Construction in progress Reclassifications Total historical cost Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Total accumulated depreciation Net book value

535,869 1,090,909 489,818 43,627 2,160,223 147,415 2,307,638 4,087,338

47,951 188,095 63,415 4,904 304,365 25,837 330,202

1,163 10,525 11,007 2,444 25,139 40,793 65,932

(3) 2,821 (2,826) (8) (8)

582,657 1,268,476 545,047 43,261 2,439,441 132,459 2,571,900 3,973,724

Halaman 5/22

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. FIXED ASSETS (continued)
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

31 Dec 09 Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

31 Dec 10 Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot, peralatan kantor dan laboratorium Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

345,664 1,856,192 2,859,882 650,796 244,222 5,956,756 240,907 211,953 6,409,616

9,652 92,647 151,118 230,715 390 484,522 18,787 348,463 (472,000) 379,772

67 5,355 155,832 80,039 130,491 371,784 31,849 472,000 (472,000) 403,633

7 40 8,815 224 135 9,221 9,221

355,256 1,943,524 2,863,983 801,696 114,256 6,078,715 227,845 88,416 6,394,976

Historical cost Direct ownership Land Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Construction in progress Reclassifications Total historical cost Accumulated depreciation Direct ownership Building and improvements Machinery and equipment Furniture & fixture, office and laboratory equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Total accumulated depreciation Net book value

440,863 983,935 450,176 107,599 1,982,573 116,849 2,099,422 4,310,194

98,971 228,532 117,198 9,505 454,206 57,679 511,885

4,000 126,602 79,211 73,604 283,417 27,113 310,530

35 5,044 1,655 127 6,861 6,861

535,869 1,090,909 489,818 43,627 2,160,223 147,415 2,307,638 4,087,338

Pada tanggal 30 Juni 2011, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 60,4% (31 Desember 2010: 58,0%). Aset dalam penyelesaian yang sebagian besar terdiri atas bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan diharapkan akan selesai pada tahun 2012. Laba atas penjualan aset tetap yang diakui untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 ditentukan sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Hasil penjualan Nilai buku bersih 91,839 (76,964) 14,875

As at June 30, 2011, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 60.4% (December 31, 2010: 58.0%). Construction in progress which mainly consists of building and improvements and machinery and equipment is expected to be completed in 2012. Gain on sale of fixed assets for the period ended June 30, 2011 and 2010 was determined as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 25,810 (16,405) 9,405 Proceeds of sale Net book value

Halaman 5/23

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan)
Penyusutan yang dibebankan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 dialokasikan sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi 251,849 44,112 34,241 330,202 Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama dan PT Adira Sarana Armada untuk alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal. Saldo nilai kini atas pembayaran sewa minimum berkaitan dengan alat transportasi sebesar Rp69,9 miliar (31 Desember 2010: Rp87,2 miliar). Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$2,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2011 dan US$2,0 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 6). Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$21,9 juta dan Rp1,37 miliar pada tanggal 30 Juni 2011 (31 Desember 2010: US$31,4 juta dan Rp1,39 miliar). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Grup memiliki tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. FIXED ASSETS (continued)
The depreciation charge for the period ended June 30, 2011 and June 30, 2010 was allocated as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 195,919 43,445 24,721 264,085 The Group entered into finance lease agreements with PT Serasi Auto Raya, PT CSM Corporatama and PT Adira Sarana Armada covering transportation equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates. The remaining balance of present value of minimum lease payments relating to the transportation equipment is Rp69.9 billion (December 31, 2010: Rp87.2 billion). Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$2.0 billion as at June 30, 2011 and US$2.0 billion as at December 31, 2010 (Note 6). Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses

Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risks insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$21.9 million and Rp1.37billion as at June 30, 2011 (December 31, 2010: US$31.4 million dan Rp1.39 billion). Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above. The Group has parcels of land with Building Utilisation Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates.

Halaman 5/24

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. GOODWILL
Goodwill pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Penurunan nilai Nilai buku bersih 379,952 (142,632) (187,896) 49,424

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. GOODWILL
Goodwill as at June 30, 2011 and December 31, 2010 is as follow: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 379,952 (142,632) 237,320 Cost Accumulated amortisation Impairment Net book value

10. HUTANG USAHA DAN LAINNYA


30 Juni 2011/ June 30, 2011 Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 20) Jumlah 696,988 524,334 1,221,322

10. TRADE AND OTHER PAYABLES


31 Desember 2010/ December 31, 2010 583,686 490,831 1,074,517 Third parties Related parties (Note 20) Total

Hutang usaha dan lainnya - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus. Analisis umur hutang usaha dan lainnya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah 924,758 110,682 56,703 25,211 103,968 1,221,322

Trade and other payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobacco, flavour and wrapping materials. The aging analysis of trade and other payables is as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 1,017,416 42,185 1,975 869 12,072 1,074,517 Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total

11. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Lain-lain Jumlah 199,381 599,060 264,875 1,063,316

11. TAXATION
a. Taxes payable

31 Desember 2010/ December 31, 2010 254,203 590,376 228,767 1,073,346 Corporate Income Tax Value Added Tax Others Total

Halaman 5/25

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Anak perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Konsolidasi Kini Tangguhan Jumlah 1,376,599 5,312 1,381,911 11,517 379 11,896 1,388,116 5,691 1,393,807

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. TAXATION (continued)
b. Income tax expense/(benefit)

30 Juni 2010/ June 30, 2010 997,590 (28,125) 969,465 77,154 18,966 96,120 1,074,744 (9,159) 1,065,585 The Company Current Deferred Total Subsidiaries Current Deferred Total Consolidated Current Deferred Total

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi Dikurangi Rugi/(Laba) anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan

The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Companys estimated taxable income for the years ended June 30, 2011 and 2010 is as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 Profit before income tax per consolidated statements of comprehensive income Less Loss/(Profit) of subsidiaries before income tax Shares of results of associates Profit before income tax attributable to the Company Temporary differences Post-employment benefit obligations Accrued expenses and provisions Amortisation of deferred charges Fixed assets Permanent differences

5,185,376

3,964,936

247,755 (7,324) 5,425,807 41,062 24,023 (32,004) (54,331)

(219,901) (1,634) 3,743,401 63,131 124,048 (23,303) (51,375)

153,357 (50,275) (1,244) 5,506,395 Halaman 5/26

153,049 (17,864) (730) 3,990,357 Page

Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Perhitungan pajak penghasilan periode berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan Jumlah Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan Jumlah Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan Jumlah

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. TAXATION (continued)
b. Income tax expense/(benefit) (continued) The computations of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 Income tax expense - current The Company Subsidiaries Total Less payments of income taxes The Company Subsidiaries Total Corporate income tax payables The Company Subsidiaries Total

1,376,599 11,517 1,388,116

997,590 77,154 1,074,744

1,171,490 17,245 1,188,735 205,109 (5,728) 199,381

918,464 62,678 981,142 79,126 14,476 93,602

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi 5,425,807 1,356,452

The reconciliations between the income tax expense by applying the applicable tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statement of comprehensive income are as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 3,743,401 935,850 Profit before income tax attributable to the Company Tax calculated at applicable tax rate Tax effect of permanent differences:

38,339 (12,569) (311) 1,381,911 11,896

38,264 (4,466) (183) 969,465 96,120

Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest Rent Income tax The Company Subsidiaries Income tax expense per consolidated statements of comprehensive income

1,393,807 Halaman 5/27

1,065,585 Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rincian beban/(manfaat) pajak penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian - Liabilitas imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya ditangguhkan - Aset tetap Anak perusahaan Jumlah c. Pajak penghasilan tangguhan Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Perusahaan Aset/(liabilitas) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas estimasian - Liabilitas imbalan pasca-kerja - Beban tangguhan - Aset tetap Jumlah Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih Liabilitas pajak tangguhan bersih Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih Liabilitas pajak tangguhan bersih

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. TAXATION (continued)
b. Income tax expense/(benefit) (continued) The details of income tax expense/(benefit) deferred are as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 The Company (6,006) (10,266) 8,001 13,583 5,312 379 5,691 c. (31,012) (15,783) 5,826 12,844 (28,125) 18,966 (9,159) Deferred income tax The deferred tax assets and liabilities as at June 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net 137,171 116,875 (20,132) (198,066) 35,848 1,523 (12,249) 37,371 (12,249) Accrued expenses and provisions Post-employment benefit 106,609 obligations (12,132) Deferred charges (184,483) Fixed assets 41,159 1,378 (11,352) 42,537 (11,352) Total Subsidiaries Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net 131,165 Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets -

Subsidiaries Total

12. HUTANG CUKAI


Hutang cukai merupakan hutang yang timbul dari pembelian pita cukai.

12. EXCISE TAX PAYABLE


Excise tax payable represents payables arising from the purchase of excise stamps.

Halaman 5/28

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. MODAL SAHAM
Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. SHARE CAPITAL
The Companys shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at June 30, 2011 and December 31, 2010 are as follows: Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 98.18 1.82 100.00

Pemegang saham/ Shareholders PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 4,303,168,205 79,831,795 4,383,000,000

Jumlah/ Amount 430,317 7,983 438,300

14. INFORMASI SEGMEN


Management berpendapat bahwa Grup memiliki satu segmen usaha, yaitu industri dan perdagangan rokok, karena penjualan dan aset segmen usaha tersebut merupakan masing-masing 99,8% dan 96,0% dari total penjualan bersih dan aset konsolidasian Grup (31 Desember 2010: 99,4% dan 97,1%; 30 June 2010: 99.5% dan 96,1%). Penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran modal Grup dari usaha di dalam negeri, pada tahun 2011, masing-masing mencerminkan 99,1%, 99,1%, 97,8% dan 100% dari jumlah penjualan bersih, beban pokok penjualan, aset dan pengeluaran konsolidasi (30 Juni 2010: 98,7%, 98,6%, 96,8% dan 99,9%).

14. SEGMENT INFORMATION


Management is of the view that the Group operates in one operating segment, i.e. manufacturing and distribution of cigarettes, given that sales and assets of this segment represented 99.8% and 96.0% of the total consolidated net sales and assets of the Group respectively (December 31, 2010: 99.4% and 97.1%; June 30 2010: 99.5% and 96.1%). The Groups net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure in Indonesia in 2011, represents 99.1%, 99.1%, 97.8% dan 100% of total consolidated net sales, cost of goods sold, assets and capital expenditure, respectively (June 30, 2010: 98.7%, 98.6%, 96.8% dan 99,9%)

15. BEBAN POKOK PENJUALAN


30 Juni 2011/ June 30, 2011 Beban produksi Pita cukai Persediaan barang jadi dan barang dagangan awal periode Pembelian barang dagangan Persediaan barang jadi dan barang dagangan akhir periode Beban pokok penjualan rokok Beban pokok penjualan lainnya Jumlah 4,602,060 9,440,718 1,964,072 2,936,895 (1,336,877) 17,606,868 8,975 17,615,843

15. COST OF GOODS SOLD


30 Juni 2010/ June 30, 2010 Production costs Excise tax Beginning balance of finished goods and 2,035,117 merchandise inventory 2,843,099 Purchases of merchandise inventory Ending balance of finished goods and (2,463,582) merchandise inventory 14,666,354 6,921 14,673,275 Cost of goods sold for cigarettes Cost of other sales Total 3,884,278 8,367,442

Tidak ada pembelian dari pihak tertentu dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi selain pembelian dari PT Philip Morris Indonesia (Catatan 20).

There were no purchases from any party exceeding 10% of the consolidated net sales other than purchases from PT Philip Morris Indonesia (Note 20).

Halaman 5/29

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. BEBAN USAHA
30 Juni 2011/ June 30, 2011 Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 18) Pengangkutan dan distribusi Jasa manajemen (Catatan 20) Sewa Penyusutan Perjalanan dinas Dana pensiun Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20 miliar) Jumlah Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 18) Penyusutan Honorarium tenaga ahli Biaya EDP Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20 miliar) Jumlah Jumlah beban usaha 582,899 411,705 151,565 248,388 71,173 44,112 25,284 26,690 93,414 1,655,230

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. OPERATING EXPENSES
30 Juni 2010/ June 30, 2010 573,028 382,613 106,451 238,909 57,552 43,445 21,217 15,534 145,777 1,584,526 Selling Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits (Note 18) Transportation and distribution Management services (Note 20) Rent Depreciation Travelling expense Pension fund Others (less than Rp20 billion each) Total General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 18) Depreciation Professional fees EDP expense Others (less than Rp20 billion each) Total Total operating expenses

183,905 34,241 30,598 23,918 111,377 384,039 2,039,269

197,887 24,721 26,655 12,897 115,924 378,084 1,962,610

17. BEBAN PEMBIAYAAN


30 Juni 2011/ June 30, 2011 Beban bunga Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 20) Jumlah Lain-lain Jumlah beban pembiayaan 1,207 4,429 5,636 6,115 11,751

17. FINANCING COSTS


30 Juni 2010/ June 30, 2010 12,272 7,250 305 19,827 4,625 24,452 Interest expense Bank borrowings Obligations under finance leases Short-term borrowings - related party (Note 20) Total Others Total financing costs

Halaman 5/30

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
Program pensiun Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIAF (DPLK AIAF). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima karyawan ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp31,8 miliar untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (30 Juni 2010: Rp29,2 miliar). Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan UndangUndang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan atas karyawankaryawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program. Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Towers Watson Purbajaga, aktuaris independen berdasarkan metode Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 2011 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian 9.50% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI99 Indonesian Mortality Table 1999

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
Pension plan On April 1, 2008, the Company established a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIAF (DPLK AIAF). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by an employee is determined based on the contribution paid by the employer and the employee and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employees basic salary or Rp31.8 billion for the period ended June 30, 2011 (June 30, 2010: Rp29.2 billion).

Post-employment benefits not covered by a pension plan Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan referred to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan. Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Towers Watson Purbajaga, an independent actuary using the Projected Unit Credit method with the following assumptions: 2010 10.75% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI99 Indonesian Mortality Table 1999 Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table

Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian/(keuntungan) bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan Jumlah beban 18,692 23,999 46,531 (871) 88,351 Halaman 5/31

The details of the post-employment benefit expenses not covered by the pension plan were as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 17,926 25,686 5,664 348 49,624 Page Current service cost Interest cost Past service cost Net actuarial losses/(gains) recognised during the year Total expense

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued)
The movements in post-employment obligations were as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 363,398 Balance at the beginning of the year 99,501 (30,257) 432,642 Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the year benefit

Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Saldo awal tahun Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan Saldo akhir tahun 432,642 88,351 (46,528) 474,465

19. DIVIDEN
2011 Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Mei 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai sebesar Rp7,19 triliun atau Rp1.640,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari Rp6,42 triliun laba bersih tahun buku 2010 dan Rp0,77 triliun dari laba ditahan sampai dengan tahun buku 2009 dimana: - Rp4,87 triliun atau Rp1.110,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 24 Juni 2011; - Rp2,32 triliun atau Rp530,0 (Rupiah penuh) akan dibagikan dalam satu tahap atau lebih dimana besaran, jadwal dan tata cara distribusinya dikuasakan kepada Direksi Perusahaan. 2010 Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembayaran dividen tunai sebesar Rp6,68 triliun atau Rp1.525,0 (Rupiah penuh per saham yang berasal dari Rp5,1 triliun laba bersih tahun buku 2009 dan Rp1,6 triliun dari laba ditahan sampai dengan tahun buku 2008, yang telah dibagikan sebagai berikut: - Rp2,69 triliun atau Rp615,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 29 September 2010; - Rp3,99 triliun atau Rp910,0 (Rupiah penuh) per saham telah dibayar pada tanggal 18 Januari 2011.

19. DIVIDENDS
2011 Based on a resolution of the Annual Shareholders General Meeting on May 18, 2011, the Companys shareholders approved a cash dividend of Rp7.19 trillion or Rp1,640.0 (full Rupiah) per share from Rp6.42 trillion of the net income of 2010 Financial Year and Rp0.77 trillion from the 2009 retained earning in which: - Rp4.87 trillion or Rp1,110.0 (full Rupiah) per share paid on June 24, 2011; - Rp2.32 trillion or Rp530.0 (full Rupiah) per share will be distributed in one or more phases, in which the amount, schedule and procedure of the distribution is delegated to the Directors of the Company. 2010 Based on a resolution of the Annual Shareholders General Meeting on June 18, 2010, the Companys shareholders approved a cash dividend of Rp6.68 trillion or Rp1,525.0 (full Rupiah) per share from Rp5.1 trillion of the net income of 2009 Financial Year and Rp1.6 trillion from the 2008 retained earning, which was distributed as follows: - Rp2.69 trillion or Rp615.0 (full Rupiah) per share paid on September 29, 2010; - Rp3.99 trillion or Rp910.0 (full Rupiah) per share paid on January 18, 2011.

Halaman 5/32

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan metode perhitungan harga cost plus. Sifat transaksi material dan hubungan istimewa

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. RELATED PARTY INFORMATION
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties which have been priced using a cost plus method. Nature of material transactions and relationship with related parties

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties PT Philip Morris Indonesia

Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder

Transaksi yang signifikan/ Significant transactions - Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin dan suku cadang/ Purchase of machinery and spare parts - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Pendapatan jasa teknis/ Technical services income Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development - Penjualan tembakau dan bahan kemasan/ Sales of tobacco and wrapping materials - Pembelian bahan kemasan rokok/Purchase of cigarette packaging materials Penjualan rokok/Sales of cigarettes products Pembelian tembakau/Purchase of tobacco Penjualan tembakau/Sales of tobacco Biaya jasa manajemen/Management service charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Biaya jasa manajemen/Management services charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges -

Philip Morris Products SA

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Philip Morris International Management SA

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Philip Morris Service SA (sebelumnya dikenal sebagai/previously known as Philip Morris Management Services SA) Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Halaman 5/33

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties Philip Morris Information Services Limited

Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Transaksi yang signifikan/ Significant transactions - Biaya jasa teknis/Technical services charges - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Penjualan rokok/Sales of cigarettes products - Penjualan material/Sales of raw materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavour - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembiayaan/Financing - Pembiayaan/Financing - Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Pendapatan jasa services income teknis/Technical

Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Philip Morris Finance SA Philip Morris Korea Inc. Philip Morris Vietnam SA Philip Morris Ukraine

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Perusahaan asosiasi/Associated company

- Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spareparts - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Penjualan rokok/Sales of cigarettes - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Penjualan rokok/Sales of cigarettes

Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris Limited Moorabin

Vinataba Philip Morris Limited

Halaman 5/34

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Sifat transaksi material dan hubungan istimewa (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Nature of material transactions and relationship with related parties (continued)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties Philip Morris Brasil Industrial Intertaba S.P.A., (Zola Bologna)

Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Transaksi yang signifikan/ Significant transactions - Penjualan mesin/Sales of machinery - Pembelian mesin cadang/Purchase of spareparts dan suku machinery and

Transaksi hubungan istimewa yang material Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris Limited Moorabin Vinataba Philip Morris Limited Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Transaksi lainnya Pembelian lainnya Intertaba S.P.A., (Zola Bologna) Philip Morris Ukraine Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi 1,114 116 1,230 0.00% Halaman 5/35 53,031 44,816 13,894 8,582 7,078 2,854 2,072 470 132,797 0.54% 3,099,539 7,536 3,894 2,814 368 3,114,151 12.62%

Significant transactions with related parties The details of transactions with related parties are as follows: 30 Juni 2010/ June 30, 2010 Trade transactions 39,808 12,207 1,721 1,306 10,046 27 65,115 0.32% 2,773,972 9,417 328 5,286 12 2,789,015 13.53% As a percentage of the consolidated net sales Other transactions 2,734 27 2,761 0.01% Page Other purchases Intertaba S.P.A., (Zola Bologna) Philip Morris Ukraine Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales As a percentage of the consolidated net sales Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Others (below Rp1.0 billion) Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris Limited Moorabin Vinataba Philip Morris Limited Others (below Rp1.0 billion)

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Transaksi hubungan istimewa yang material (lanjutan) 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Information Services Limited Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Beban pembiayaan Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Pendapatan jasa dan lainnya Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Brasil Industrial Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi Penghasilan bunga PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan bersih konsolidasi

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Significant (continued) 30 Juni 2010/ June 30, 2010 Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Information Services Limited Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd Philip Morris Product SA. Philip Morris Global Services Inc. Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales Financing costs Philip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated net sales Service income and others Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Brasil Industrial Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated net sales Interest income PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated net sales transactions with related parties

189,409 102,322 24,715 23,613 12,629 6,468 1,664 103 360,923 1.46% 0.00% 88,913 44,647 12,740 10,304 9,310 1,721 744 168,379 0.68%

307,147 38,176 15,747 23,829 11,246 9,051 2,201 5,690 121 413,208 2.00% 305 0.00% 21,448 51,375 10,227 355 83,405 0.40%

1,020 46 1,066 0.00%

1,909 53 1,962 0.01%

Halaman 5/36

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Piutang usaha Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Malaysia Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris Korea Inc. Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Brazil Industrial Philip Morris Management Service SA Philip Morris Information Service Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris Finance SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. Philip Morris Service SA Philip Morris Products SA Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Vietnam SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap aset konsolidasi

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Account balances with related parties The details of balances from related parties are as follows: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Trade receivables Philip Morris International Management SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Malaysia Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris Korea Inc. Vinataba Philip Morris Limited Philip Morris Brazil Industrial Philip Morris Management Service SA Philip Morris Information Service Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated assets Other receivables Philip Morris Finance SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Korea Inc. Philip Morris Services SA Philip Morris Products SA Philip Morris Infromation Services Limited Philip Morris Vietnam SA Others (below Rp1.0 billion) As a percentage of the consolidated assets

31,169 15,223 5,394 4,879 3,116 2,712 1,825 1,822 1,789 1,392 69,321 0.44% 144,161 33,557 177,718 1.13%

20,772 8,396 769 1,553 1,475 724 1,034 34,723 0.17% 91,227 2,402 9,218 3,924 1,915 1,736 1,011 1,901 1,255 114,589 0.56%

Sampoerna International Pte. Ltd. dan Sampoerna Packaging Asia Pte., anak perusahaan di Singapura, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris Finance SA. Jumlah saldo piutang adalah sebesar US$19,9 juta/setara dengan Rp144,16 miliar (30 Juni 2010: US$10,1 juta/setara dengan Rp91,2 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga antara 0,05%-0,14% (31 Desember 2010: 0,09%-0,38%).

Sampoerna International Pte. Ltd. and Sampoerna Packaging Asia Pte., subsidiaries in Singapore, provided intercompany loans to Philip Morris Finance SA. The outstanding intercompany loan amounted to US$19.9 million/equivalent to Rp144.16 billion (June 30, 2010: US$10.1 million/equivalent to Rp91.2 billion) and bore annual interest rates of 0.05%-0.14% (December 31, 2010: 0.09%-0.38%).

Halaman 5/37

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan) 30 Juni 2011/ June 30, 2011 Hutang usaha dan lainnya PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Lain-lain (di bawah Rp 1,0 miliar) Persentase terhadap liabilitas konsolidasi

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Account balances with related parties (continued) 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Trade and other payables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris Services SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Information Services Limited Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Others (below Rp 1.0 billion) As a percentage of the consolidated liabilities

432,276 61,573 12,914 4,829 4,801 3,735 3,082 108 1,016 524,334 5.85%

340,910 82,149 25,075 6,357 3,257 7,549 21,915 2,681 938 490,831 4.76%

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING


a. Sehubungan dengan diberlakukannya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan merestrukturisasi kegiatan usaha produksi rokok di Malaysia melalui PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) dan anak perusahaannya. Perusahaan mengalihkan produksi rokok untuk pasar Malaysia yang dilakukan oleh SJL ke Perusahaan di Indonesia. Dengan pengalihan ini, Perusahaan menutup kegiatan produksi rokok SJL di Malaysia pada bulan Maret 2010, yang diikuti oleh terminasi karyawan SJL. Pada tanggal 27 Mei 2011, Perusahaan telah melakukan penjualan merek dagang untuk pasar Malaysia kepada Phillip Morris Products S.A ("PMPSA") (afiliasi dari pemegang saham utama perusahaan) sebesar Rp297,2 miliar. Sebagai hasilnya Perusahaan mengakui laba dari penjualan merek dagang tersebut sebesar Rp297,2 miliar sebagai bagian dari penghasilan/(beban) lainnya. Perusahaan juga telah menurunkan nilai goodwill sebesar Rp187,9 miliar. Transaksi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan pada laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS


a. With the implementation of the ASEAN Free Trade Area (AFTA) effective from January 1, 2010, the Company has restructured the cigarette operations in Malaysia through its subsidiary PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) and its subsidiary. The Company has moved the manufacture of the cigarettes for Malaysian market from SJL to the Company in Indonesia. As part of this plan, the Company closed down SJL's cigarette production in Malaysia in March 2010, followed by the termination of SJL's employees. On May 27, 2011, the Company sold the trademark for the Malaysian market to Philip Morris Products SA ("PMPSA") (an affiliate of the Company's ultimate shareholder) for Rp297.2 billion. As a result the Company recognized gain from sale of trademark of Rp297.2 billion as part of other income/(expenses). The Company has also written down goodwill of Rp187.9 billion.

This transaction has no significant impact to the consolidated financial statements of the Company and subsidiaries.

Halaman 5/38

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
b. Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar. Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan tidak memiliki uang muka (30 Juni 2010: Rp1,1 triliun) untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit. c. Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu bervariasi antara satu sampai dengan tiga tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp723,4 miliar untuk enam bulan yang berakhir pada pada tanggal 30 Juni 2011 (30 Juni 2010: Rp595,8 miliar), termasuk dalam biaya produksi. d. Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok, mesin dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan. Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006. e. Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015. d. c.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
b. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Companys total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price. As at June 30, 2011, the Company did not have any outstanding balance (June 30, 2010: Rp1.1 trillion) for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by a Standby Letter of Credit. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements vary from one to three years and are extendable based on mutual agreement by both parties.

Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp723.4 billion for the six months ended June 30, 2011 (June 30, 2010: Rp595.8 billion), are included within cost of production. The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials, machinery and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing. The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006. e. On January 10, 2005, Panamas entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesias cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015.

Halaman 5/39

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
Pada tanggal 22 Desember 2009, perjanjian distribusi diatas telah dirubah dengan mengalihkan seluruh hak dan kewajiban Panamas sebagai distributor tunggal kepada Perusahaan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010. f. PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama 20 tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Persentase pendapatan TD terhadap penjualan konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar 0,05% (30 Juni 2010: 0,06%). f.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS JUNE 30, 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
On December 22, 2009, the distribution agreement was amended by assigning all Panamass rights and obligations as the sole distributor to the Company effective from January 1, 2010. PT Taman Dayu (TD) has a 20 year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005. TD revenue as a percentage of the consolidated revenue for the six months ended June 30, 2011 was 0.05% (June 30, 2010: 0.06%).

22. KOMITMEN
a. Pembelian aset tetap Pada tanggal 30 Juni 2011, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp52,08 miliar (30 Juni 2010: Rp57,9 miliar). b. Sewa Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut: 2011 Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun Jumlah 112,839 299,345 412,184

22. COMMITMENTS
a. Purchase of fixed assets As at June 30, 2011, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp52.08 billion (June 30, 2010: Rp57.9 billion). b. Rent The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows: 2010 67,769 140,273 208,042 Not later than 1 year More than 1 year and up to 5 years Total

23. STANDAR AKUNTANSI


Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup, dengan ringkasan sebagai berikut: 10 standar dan 4 interpretasi yang berlaku untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012.

23. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS


The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group, as follows: 10 standards and 4 interpretations applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2012.

Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.

The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the consolidated financial statements.

Halaman 5/40

Page

You might also like