You are on page 1of 32

Oleh :

Diane Masiri



Pembimbing
Prof. Dr .E.A. Datau, SpPD-KAI
ANTIOKSIDAN
Peran antioksidan bagi
kesehatan tubuh telah
banyak mendapat perhatian
dari banyak kalangan
ilmuwan sejak beberapa
tahun lalu
BAB I
PENDAHULUAN
Radikal bebas:
* molekul yang tidak stabil dan sangat
reaktif
* memiliki elektron yang tidak
berpasangan dalam orbital luarnya,
* dapat bereaksi dengan molekul sel
tubuh dengan cara mengikat elektron
dari molekul sel tubuh tersebut.
BAB II
RADIKAL BEBAS DAN ANTIOKSIDAN
Tipe radikal bebas turunan oksigen reaktif
mencakup
Osuperoksida (O`2)
Ohidroksil (`OH)
Operoksil (ROO`)
Ohidrogen peroksida (H2O2)
Osinglet oksigen (O2)
Ooksida nitrit (NO`)
Operoksinitrit (ONOO`)
Oasam hipoklorit (HOCl). 1,3,,4,5
Mekanisme reaksi pembentukan radikal
bebas:
1. Pembentukan awal radikal bebas
(inisiasi)
2. Perambatan atau terbentuknya radikal
baru (propagasi)
3. Pemusnahan atau pengubahan
menjadi radikal bebas stabil dan tak
reaktif. (terminasi)

Sumber endogenus dapat melewati :
1. Autoksidasi
2. Oksidasi enzimatik
3. Fagositosis dalam respirasi
4. Transpor elektron di mitokondria
5. Oksidasi ion-ion logam transisi, atau
6. Melalui ischemic.

sumber eksogenus: sinar UV
Sel-sel diserang dalam berbagai level:
1.Radikal bebas menyerang dan mengoksidasi
membran sel

2. Mitokondria diserang oleh radikal bebas

3. Oksidasi menyebabkan deaktivasi enzim-
enzim dan hormon-hormon yang penting.

4. Pada akhirnya, DNA diserang oleh radikal
bebas
sinar UV
Antioksidan :
zat yang dapat menunda
atau mencegah terjadinya
reaksi antioksidasi radikal
bebas dalam oksidasi lipid.
Mekanisme kerja Antioksidan
dua fungsi.

1. Pemberi atom hidrogen
Inisiasi : R* + AH -> RH + A*
Radikal lipida
Propagasi : ROO* + AH -> ROOH + A*

2.Memperlambat laju autooksidasi
AH + O2 > A* + HOO*

AH + ROOH > RO* + H2O + A*
Antioksidan bertindak
sebagai prooksidan pada
konsentrasi tinggi
Se
Metabolik
Oxygen
Free Radicals
O
2
-

HO
*

Vitamin E
Lipid
LH
Peroxidation
LOOH
LOH
GSSH
NADP
Niasin
NADPH
G6P 6PG
GSSH
Se
H
2
O
2

Fe
GSH
H20 + O2
O2 Zn
BAB III
PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN
DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM IMUN

Proses penuaan dan penyakit degeneratif
seperti kanker kardiovaskuler,
penyumbatan pembuluh darah yang
meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, dan
trombosis (penyebab stroke dan darah
tinggi) serta terganggunya sistem imun
tubuh dapat disebabkan oleh stress
oksidatif.
Stress oksidatif :
keadaan tidak seimbangnya jumlah
oksidan dan prooksidan dalam tubuh

Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal
bebas atau spesies oksigen reaktif (SOR)
dapat menimbulkan kerusakan seluler dan
genetika.
Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa
xenobiotik dari makanan atau lingkungan
yang terpolusi akan memperparah keadaan
tersebut.
Kemampuan beberapa jenis
makanan untuk memodulasi
sistem imun disebut sebagai
imunonutrisi.

Antioksidan saat ini dianggap
sebagai salah satu
imunonutrisi.
Vitamin A

sebagai antioksidan
dibutuhkan bagi kematangan dan
perlindungan limfosit, T helper cell,
menjaga membran mukosa (selaput
lendir) pernafasan, kemih dan sistem
pencernaan, serta metabolisme asam
lemak esensial.
Vitamin C
sebagai antioksidan.
berperan dalam perkembangan
makrofag
diperlukan dalam metabolisme
asam lemak esensial.

Vitamin E
sebagai antioksidan
berperan dalam pembentukan
antibodi
melindungi kelenjar thymus,
metabolisme asam lemak
esensial,
bekerja secara sinergi dengan
selenium.
Coenzim Q10
dalam beberapa penelitian
diperoleh hasil bahwa dengan
pemberian Coenzim Q10
ternyata terjadi peningkatan
dalam pembentukan antibodi.
Senyawa aktif Kandungan
Total karotenoid 12.000 ppm
Total tokoferol 11.000 ppm
Betakaroten 700 ppm
Alfa-tokoferol 500 ppm
Asam oleat 58 %
Asam linoleat 8,8 %
Asam linolenat 7,8 %
Dekanoat 2,0 %
Kandungan Senyawa Aktif dalam Sari Buah Merah
BAB IV
PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN
DAN HUBUNGAN DENGAN KANKER

Di dalam tubuh, diproduksi senyawa oksigen
reaktif termasuk radikal bebas (komponen
oksidan atau pengoksidasi) untuk menginduksi
apoptosis (kematian sel terprogram) yang juga
bertujuan terutama untuk membunuh sel-sel
kanker.
Proses apoptosis ini adalah faktor kritis dalam
mekanisme pengobatan kemoterapi dan radiasi.
Salah satu fungsi apoptosis
adalah mencegah kanker
dengan cara mengeliminasi
sel-sel preneoplastik dan
neoplastik (pertambahan
baru yang tak normal).
Antioksidan bersifat meredam
atau menetralkan radikal bebas
dan senyawa oksigen reaktif,
dengan demikian antioksidan
bersifat menghambat
apoptosis.
Sebaliknya, diperkirakan dengan
meniadakan antioksidan dalam
makanan mungkin akan
menginduksi apoptosis, dengan
demikian secara logis akan
menekan pertumbuhan kanker
- Zeisel (2004)
bahwa pemberian diet tanpa
antioksidan mengurangi ukuran
dan jumlah tumor otak pada tikus
karena adanya peningkatan
apoptosis di dalam tumor.

Dengan menggunakan model tikus transgenik
yang mengalami karsinogenesis payudara,
juga diperoleh kesan bahwa diet tanpa
antioksidan menghambat pertumbuhan tumor
dan mengurangi metastasis.

Dibandingkan dengan tikus kontrol yang
diberikan diet standar, tikus dengan diet tanpa
antioksidan menunjukkan peningkatan
apoptosis lima kali lipat, dan persentase sel-
sel tumor yang mengalami mitosis menurun
dua kali lipat.
- Antioksidan, dengan
mencegah kerusakan oksidatif
oleh pengaruh oksidan
terhadap target (DNA, RNA,
protein dan lipida), akan
bersifat protektif pada individu
yang tidak memiliki sel kanker
- akan tetapi dengan menghambat
apoptosis, antioksidan akan bersifat
memicu terjadinya kanker pada
pasien atau seseorang yang
menderita kanker karena kerusakan
atau perubahan DNA
antioksidan vitamin E dan -karoten
justru memicu karsinogenesis di
paru-paru (diduga sudah terjadi
proses awal karsinogenesis akibat
merokok sebelum pemberian
antioksidan), tetapi menurunkan
karsinogenesis di prostat (diduga
belum terjadi tumor sebelum diberi
antioksidan).
BAB V
PENUTUP

Peranan antioksidan dalam meredam
radikal-radikal bebas telah memberikan
banyak manfaat dalam kesehatan manusia,
lebih khusus dalam sistem imun manusia.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menjaga kesehatan tentunya dengan pola
makan yang baik.
makanan sehari-hari
khususnya sayur dan buah
yang kaya antioksidan
memberi manfaat dalam
mengurangi risiko kanker.

You might also like