You are on page 1of 15

Identitas pasien > No rekam medik : > Tanggal masuk RS : > Nama : Tn.

A > Umur : > Jenis kelamin : laki-laki > Pekerjaan : > Alamat : > Agama : Islam > Status perkawinan : Menikah

Keluhan Utama :
Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada kantong zakar kiri Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) : Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada kantong zakar kiri sejak 2 bulan yang lalu hilang timbul. Pasien merasakan benjolan timbul saat berdiri, kemudian hilang saat istirahat. Pasien mengaku benjolan tidak nyeri dan tidak dapat dimasukkan secara manual menggunakan jari. Benjolan berbentuk bulat dan tidak nyeri jika ditekan. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) : Pasien menyatakan pernah mengalami gejala yang sama sebelumnya. Riwayat Penyakit Keluarga (RPK) : Pasien menyatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama. Pasien menyangkal adanya riwayat DM, hipertensi, asma, dan penyakit jantung.

Pemeriksaan fisik Keadan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Vital sign : Tekanan Darah : 150/90mmHg, Nadi : 92x/menit, Pernafasan : 20x/menit, Suhu : 36,3 C Status general : Kepala Normochepali Mata CA -/-, SI -/-, pupil isokor, RCL +/+ Leher Lnn ttb. Thorax Paru-Paru dan Jantung : dbn

Abdomen Inspeksi : datar, tidak terdapat pelebaran vena Auskultasi : bising usus 3x/menit Perkusi : timpani, nyeri ketok (-), shifting dullnes (-) Palpasi : nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), benjolan (-) Ekstremitas Hangat, Nadi kuat, tidak ada edem

Status Lokalis Regio : skrotum sinistra Inspeksi : tampak massa dengan ukuran sebesar kepalan tangan, berbentuk bulat, warnanya sama dengan kulit sekitar, dan tidak terdapat tanda-tanda radang. Palpasi : teraba massa dengan permukaan rata, kenyal dan tidak bisa dimasukkan secara manual menggunakan jari. Auskultasi : terdengar bunyi peristaltik usus. Diapanaskopi : Diagnosa kerja Hernia skrotalis sinistra

Pendahuluan

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut.

Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia

Menurut sifat dan keadaannya hernia dibedakan menjadi 3: Hernia reponibel: bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau didorong masuk perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Hernia ireponibel: Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut. Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hernia inkarserata atau strangulata: bila isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga perut. Akibatnya, terjadi gangguan vaskularisasi. Reseksi usus perlu segera dilakukan untuk menghilangkan bagian yang mungkin nekrosis.

Menurut Erickson (2009) dalam Muttaqin 2011, ada beberapa klasifikasi hernia yang dibagi berdasarkan regionya, yaitu: hernia inguinalis, hernia femoralis, hernia umbilikalis, dan hernia skrotalis.

Hernia Inguinalis, yaitu: kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari cincin inguinalis. Materi yang masuk lebih sering adalah usus halus, tetapi bisa juga merupakan suatu jaringan lemak atau omentum. Predisposisi terjadinya hernia inguinalis adalah terdapat defek atau kelainan berupa sebagian dinding rongga lemah. Penyebab pasti hernia inguinalis terletak pada lemahnya dinding, akibat perubahan struktur fisik dari dinding rongga (usia lanjut), peningkatan tekanan intraabdomen (kegemukan, batuk yang kuat dan kronis, mengedan akibat sembelit, dll).

Hernia Femoralis, yaitu: suatu penonjolan organ intestinal yang masuk melalui kanalis femoralis yang berbentuk corong dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha. Penyebab hernia femoralis sama seperti hernia inguinalis. Hernia Umbilikus, yaitu: suatu penonjolan (prostrusi) ketika isi suatu organ abdominal masuk melalui kanal anterior yang dibatasi oleh linea alba, posterior oleh fasia umbilicus, dan rektus lateral. Hernia ini terjadi ketika jaringan fasia dari dinding abdomen di area umbilicus mengalami kelemahan.

Hernia Skrotalis, yaitu: hernia inguinalis lateralis yang isinya masuk ke dalam skrotum secara lengkap. Hernia ini harus cermat dibedakan dengan hidrokel atau elevantiasis skrotum.

Tipe

Deskripsi

Hubungan dg vasa epigastrica inferior

Dibungkus oleh fascia spermatica interna

Onset biasanya pada waktu

Hernia ingunalis lateralis

Penojolan inguinal merupakan penutupan interna

melewati dan cincin waktu

cincin biasanya

Lateral

Ya

Congenital Dan bisa pada waktu dewasa.

kegagalan ingunalis embrio

pada

setelah penurunan testis

Hernia ingunalis medialis

Keluarnya langsung menembus fascia dinding abdomen

Medial

Tidak

Dewasa

pemeriksaan

Pemeriksaan fisik Pemeriksaan Finger test menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5, dimasukkan lewat skrotum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal, penderita disuruh batuk. Bila impuls diujung jari berarti hernia ingunalis lateralis, bila impuls disamping jari berarti hernia inguinalis medialis. Pemeriksaan Ziemen test posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu, hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan, penderita disuruh batuk bila rangsangan pada jari ke-2 hernia ingunalis lateralis, jari ke-3 hernia inguinalis medialis, jari ke-4 hernia femoralis. Pemeriksaan Thumb test anulus int ernus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan, bila keluar benjolan berarti hernia inguinalis medialis, bila tidak keluar benjolan berarti hernia inguinalis lateralis Diapanaskopi/transiluminasi = + (cairan),

Penatalaksanaa n

Herniotomi Tindakan membuka kantong hernia, memasukkan isi kantong ke rongga abdomen, serta mengikat dan memotong kantong hernia Hernioraphy Tindakan memperkuat daerah defek

prognosis

Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani. Penyulit pasca bedah seperti nyeri pasca herniorraphy, atrofi testis dan rekurensi hernia umumnya dapat diatasi.

MATUR NUWUN

You might also like