You are on page 1of 11

Model OSI Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networkin g adalah

sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan Interna tional Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI send iri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantun g kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jar ingan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berk omunikasi. Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan pro tokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagala n. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut: Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Mod el Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sang at berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digun akan. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya me tode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan . Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati. Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Pro file (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, d an implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa. OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol sta ck) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai tit ik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah k umpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi. OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut 7 Application layer Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi deng an fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan , dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. 6 Presentation layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Proto col (RDP)). 5 Session layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat d

ibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan res olusi nama. 4 Transport layer Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data s erta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembal i pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat seb uah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisi kan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. 3 Network layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworkin g dengan menggunakan router dan switch layer-3. 2 Data-link layer Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelom pokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini ter jadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti haln ya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangka t-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperas i. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 1 Physical layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ether net atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini ju ga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi deng an media kabel atau radio.

arsitektur tcp Arsitektur Arsitektur TCP/IP diperbandingkan dengan DARPA Reference Model dan OSI Referenc e Model Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi meng gunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merng implemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis in i, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. E mpat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari pr oyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP dias osiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut: Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada apli kasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Ho st Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer P rotocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Proto col (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft T CP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarm uka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT). Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi k oneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connection less. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routi ng) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol y ang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Man agement Protocol (IGMP).

Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-fr ame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti ha lnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang be rjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Dig ital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ? Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasi nya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protoko l TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan. Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hie rarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa d ikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal s ebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari m asing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebu ah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapi san network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya). Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menja di sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tert entu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian c ara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikas i yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain . Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Aki batnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapi san yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Da lam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan ke ndali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lap isan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisika n operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himp unan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".

OSI LAYER (Open Systems Interconnection) 1.1 OSI Layer. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organizat ion for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagai mana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikemban gkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yan g berbeda secara efisien.

Model Layer OSI dibagi dalam dua group: upper layer dan lower layer . Upper layer pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada lower layer . Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memaha mi fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. T ermasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjad i 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus da pat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung mela lui serentetan protokol dan standard. 1.2 Cara Kerja OSI Layer Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical la yer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai apl ikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambah kan satu header sedangkan pada sisi penerima header dicopot sesuai dengan layernya. Dari masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang ak an dikirimkan. Berikut adalah deskripsi singkat beberapa tugas dari masing-masin g layer dari layer application sampai physical. 1.2 Macam-Macam OSI Layer. a) Physical Layer. Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan opt ical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditr ansmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor y ang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

fokus

Fungsi physical layer antara lain : Untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jar ingan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Networ k Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. b) Data-link layer Layer ini sedikit lebih cerdas dibandingkan dengan layer physical, karena menyedia kan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada pak et akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket dis krit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link. Fungsi data-link layer antara lain: Untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebu t sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow cont rol, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address ( MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi l evel ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan la

pisan Media Access Control (MAC). c) Network Layer Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. P rotocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah m emprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NC P (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netwa re. Fungsi network layer antara lain: Untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kem udian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan sw itch layer-3. d) Transport Layer Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequen ce Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk ko neksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini m enyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta m emperbaikinya. Fungsi transport layer antara lain: Untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke pake t-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterim a. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima den gan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. e) Session Layer Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur lo gon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang d iwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface d an protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentati on dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu peng embangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti W indows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer A ccess Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk. Fungsi session layer antara lain: Untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurka n. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Dan juga mengendalikan dialog antar aplikasi. f) Presentation Layer Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translas i dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASC II dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yan

g mungkin) ditangani oleh layer ini. Fungsi presentation layer antara lain: Untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam for mat yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Wo rkstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Com puting (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)). g) Aplication Layer Layer ini adalah yang paling cerdas , gateway berada pada layer ini. Gateway melaku kan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mer eka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pad a satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Appl ication adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application. Fungsi application layer antara lain: Sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagai mana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalah an. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

TCP/ IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) 2.1 TCP/ IP TCP/ IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet d alam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jari ngan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protok ol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan pr otokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan da lam bentuk perangkat lunak (software) disistem operasi. Istilah yang diberikan k epada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack. Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebag ai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan un tuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar j aringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan f isik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggun akan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Addres s) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhu bungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang b erarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Mic rosoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Keunggulan TCP/ IP adalah sebagai berikut: 1. Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan dikembangkan independ en terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi apapun. Karena didukung sec ara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan bermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet. 2. Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengi ntegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/A X.25 dan media transmisi fisik lainnya. 3. Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di seluruh network, bahkan Internet sekal ipun. 4. High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas. 2.2 Cara Kerja TCP/ IP Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda dalam suatu jaringan yan g terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan alamat tujuan dan perantara untukmemi ndahkan sinyal elektronik pembentuk data secara aman dan langsung. Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempa t tujuan. Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain, TCP/IP mu lai bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi paket-paket data kecil, menambahk an beberapa informasi (dapat dianggap sebagai pengiriman barang), sehingga compu ter penerima memastikan bahwa paket yang diterimanya tidak mengalami kerusakan s epanjang pengiriman. IP menambahkan label yang berisikan informasi alamat pada p aket tersebut. Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan b erbagai jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang di titik persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang paling efis ien yang menjadi langkah berikut dari sebuah paket. Router membantu mengatur aru s lalu lintas di Internet dengan membagi beban, sehingga menghindari kelebihan b eban pada suatu bagian dari sistem yang ada. Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label al amat IP lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memerik sa apakah ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kemba li paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta komputer pengirim untuk me ngirim salinan baru dari paket yang rusak. Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet menggunakan T CP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi TC P/IP dan sebaliknya. Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global raksasa yang tidak terbatas, yang langsung merespon jika diminta. Komputer, gateway, router, dan pr otokol yang membuat ilusi ini bekerja. 2.3 Macam-Macam Layer pada TCP/ IP Karena tidak ada perjanjian umum tentang bagaimana melukiskan TCP/IP dengan mode l layer, biasanya TCP/IP didefinisikan dalam 3-5 level fungsi dalam arsitektur p rotokol. Berikut merupakan bagan dari 5 layer dalam TCP/IP.

a) Physical Layer Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk memba wa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin i nterface, didefinisikan pada layer ini. b) Network Access Layer Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokollevel yang lebih tinggi. Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk phy sical layer untuk mentransmisikan datagram. c) Internet Layer Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jant ung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP me nyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dib angun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik in coming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya.

d) Transport Layer Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal de ngan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengirima n datagram tanpa koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini m engirmkan data diantara Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk a plikasi dapat memilih layanan mana yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka. e) Application Layer Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengiri mkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah : - TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam j aringan. - FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer. - SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic ma il. - DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.

- RIP, Routing Information Protocol, protokol routing. - OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing. - NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jari ngan. - HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing. Padanan OSI dan TCP/ IP 3.1 Bagan dan Padanan OSI dan TCP/ IP Persamaan antara model OSI dan TCP/ IP antara lain : 1) Keduanya memiliki layer (lapisan). 2) Sama sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.

3) Memiliki transport dan network layer yang sama. 4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching. 5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan. 6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone). Perbedaan antara model OSI dan TCP/ IP antara lain : 1) TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers kedalam application laye rs. 2) TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access layer. 3) TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan internet.

Arsitektur dan protokol atau Perbedaan dan Persamaan OSI & TCP/IP Perbedaan dan Persamaan OSI & TCP/IP Perbedaan : 1. TCP/IP mengkombinasikan Presentation layer dan session layer pada lapisan Ap likasi 2. TCP/IP mengabungkan Data Link dan Phsycal layer menjadi satu lapisan. Persamaan : 1. Keduanya memiliki layer/ lapisan. 2. Sama-sama memiliki aplication layer meskipun memiliki layanan yang berbeda. 3. Memiliki transport dan Network Layer yang sama. 4. Asumsi dasar keduanya adalah menggunaka teknologi Paket Switching. OSI v TCP/IP

OSI Layers Physical Physical menghubungkan antar alat : o Mechanical o Electrical o Functional o Procedural Data Link Mengaktifkan, memelihara dan mematikan link Error detection and control Higher layers may assume error free transmission Network Transport dari informasi Layer tertinggi tidak memerlukan untuk mengetahui tentang teknologi layer di baw ahnya . Tidak diperlukan pada direct links Transport Pertukaran data antar akhir system Bebas error In sequence Tidak ada losses No duplicates Quality of service Session Mengendalikan dialog antar aplikasi Dialogue discipline Pengelompokan Recovery Presentation Data formats and coding Kompressi data Encryption Application Aplikasi digunakan untuk mengakses lingkungan OSI TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA ) for its packet switched network (ARPANET)? . Digunakan oleh internet global. Tidak ada macam model tetapi aktif satu.

o o o o o

Application layer Host to host or transport layer Internet layer Network access layer Physical layer

Physical Layer o Physical menghubungkan antara alat transmisi data (e.g. computer) dan medium transmisi atau jaringan o Karakteristik dari medium transmisi o Signal levels o Data rates Network Access Layer o Pertukaran data antara sistem akhir dan jaringan o Tujuan ketetapan alamat o Permohonan jasa seperti prioritas Internet Layer (IP) o Sistem mungkin dipasang ke jaringan yang berbeda o Fungsi routing menyebrang ke berbagai jaringan o Implementasi di akhir sistem dan routers Transport Layer (TCP) o Dipercaya dalam pengiriman data o Pemesanan pengiriman Application Layer o Support untuk aplikasi pengguna o e.g. http, SMPT

You might also like