You are on page 1of 13

I.

PENGKAJIAN (Tulis Tanggal

TAHAP I

Pengkajian) I Data 1 2 3 4 5 6
N o Nama

Umum Nama Kepala Keluarga (KK) Usia Pekerjaan Alamat


Jns Kelamin

: Tn. A

30

tahun

Pendidikan : D3 : Karyawan Swasta : RT. 02, RW.04, Kelurahan Kambu, Kendari


Hub dgn KK TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan

Komposisi Anggota Keluarga:

1 . 2 . 3 .

Ny. Y An. D An. N

P L P

Istri Anak kandung Anak kandung

28 thn 3,5 thn 2 bulan

D3 -

IRT -

Genogram 6

Keterangan:

: Laki-laki : Perempuan - - - - : Tinggal serumah

Tipe Keluarga Keluarga inti (nuclear family), dimana dalam keluarga hanya terdapat ayah, ibu dan anak.

8 9

Suku Bangsa Suku Bugis Agama Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban sholat yang lima waktu.

10

Status Sosial Ekonomi Keluarga Ny. Y mengatakan suaminya berkerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan, dengan penghasilan yang lumayan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari

11

Aktivitas Rekreasi Keluarga Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rekreasi ke luar kota. Biasanya hanya menonton TV atau berkunjung ke keluarga suami

II. 12

Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga saat ini Saat ini keluarga Tn. A berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah (anak pertama An.D berusia 3,5 tahun). Tugas perkembangan keluarga pada tahap perkembangan anak pra sekolah, diantaranya: ; Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal, privasi dan rasa aman, membantu anak untuk sosialisasi.

Dalam kasus ini, Tn. A dan Ny. Y mengatakan merasa tidak dapat memenuhi rasa aman untuk An. D dan membantu An. D sosialisasi sejak kelahiran anaknya yang kedua (An. N) ; Adaptasi dengan anak yang baru lahir & kebutuhan anak yang lain Sejak kelahiran anak yang kedua (An.N), keluarga Tn. A merasa belum bisa beradaptasi dan memenuhi kebutuhan An.D, ; Mempertahankan hubungan yang sehat di internal/eksternal keluarga, pembagian tanggung jawab anggota keluarga Dalam kasus ini, sejak kelahiran anaknya yang kedua, Tn. A dan Ny. Y sering bertengkar (konflik) karena urusan rumah tangga. Tn. A merasa bahwa istrinya (Ny. Y) tidak dapat lagi mengurus rumah dan An. D, sedangkan Ny. Y merasa Tn. A tidak dapat membantu Ny. Y ; Stimulasi tumbuh kembang anak Keluarga Tn. A mengatakan belum memberikan stimulasi tumbuh kembang pada anak-anaknya dengan optimal. 13 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Keluarga Tn. A mengatakan merasa kerepotan dengan kelahiran anaknya yang kedua, ditambah lagi anaknya yang kedua tersebut sakit dan mengharuskannya di rawat di RS. Keluarga merasa tidak bisa lagi menjalankan peran-perannya masing-masing di keluarga. 14 Riwayat keluarga inti Ny. Y mengatakan bahwa keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan 15 Riwayat keluarga Sebelumnya Tidak ada masalah, hanya kadang batuk dan pilek terjadi, dan tidak ada yang pernah menderita penyakit serius III. Lingkungan 16 Karakteristik rumah Rumah yang ditempati keluarga Tn. A, adalah rumah kontrakan dengan luas rumah 7 x 3 m2 . Rumah terdiri dari satu lantai, lantai keramik dan

dalam kondisi bersih. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik. Keluarga memiliki jamban sendiri, keadaan bersih, sumber air untuk minum dan kebutuhan sehari-hari berasal dari PDAM. Air kualitasnya baik.

Denah Rumah: 2 1

4 3

Keterangan: 1 2 3 4 17 = Ruang tamu/ruang keluarga = Kamar tidur = Dapur = Kamar mandi Karakteristik tetangga & komunitas Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. A yaitu di RT 02 RW 04 berpenduduk padat, rata-rata penduduk bekerja sebagai pedagang, karyawan RS dan guru. Sebagian tetangga keluarga Tn. A masih berstatus saudara dengan Tn. A. Kehidupan dan hubungan dengan tetangga baik. 18 Mobilitas geografis keluarga Pada awal menikah keluarga Tn. A sebelumnya tinggal bersama orang tua Tn. A yang masih berada di lingkungan yang sama (satu RT), namun sejak

An. D berusia 2 tahun, keluarga Tn. A memutuskan untuk mengontrak rumah yang jaraknya masih dekat dengan orang tua Tn.A 19 Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat Tn. A tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya karena bekerja, sedangkan Ny, Y juga mengikuti kegiatan arisan ibu-ibu yang dilaksanakan 1 bulan sekali. 20 Sistem pendukung keluarga Keluarga Tn. A tinggal berdekatan dengan saudara-saudaranya, yaitu orang tua Tn.A dan kakak-kakaknya. Apabila ada kesulitan, saudara dan orang tuanyalah yang membantunya. IV. Struktur Keluarga 21 Pola komunikasi keluarga Keluarga saling terbuka satu sama lain, apabila ada permasalahan biasanya didiskusikan dan terkadang minta pendapat orang tua atau kakak-kakak dari Tn. A. Pengambilan keputusan adalah Tn. A yang sebelumnya didahului dengan diskusi. 22 Struktur kekuatan keluarga Keluarga Tn. A saling mendukung dan membantu serta saling menghargai satu sama lain. 23 Struktur peran a. Peran formal Tn. A: sebagai kepala keluarga, suami, ayah dan pencari nafkah Ny. Y: sebagai ibu rumah tangga, ia mengurus kebutuhan rumah tangga dan merawat anaknya, sebagai istri melayani keperluan suami. Keluarga Tn.A mengatakan sejak kelahiran An. N dan sekarang An.N sudah 1 minggu di rawat di RS karena menderita penyakit Hisprung, merasa tidak bisa lagi menjalankan perannya masing-masing dengan optimal. Tn. A mengatakan sudah beberapa hari tidak masuk kerja dan ia tidak sempat lagi mengajak An. D bermain. Ny. Y mengatakan ia sudah tidak memperdulikan lagi pekerjaan RT, karena harus bolak-balik ke RS

dan ia pun merasa tidak bisa lagi mengurus An. D dengan perhatian yang optimal b. Peran informal Tn. A : sebagai motivator dan penentu atau pengambil keputusan di keluarga Ny. Y : sebagai pengikut, tunduk dan patuh terhadap Tn. A 24 Nilai dan norma budaya Keluarga Tn. A menerapkan aturan di keluarganya sesuai dengan nilainilai dan norma-norma yang dianut dalam agama Islam dan adat istiadat Bugis. V. Fungsi Keluarga 25 Fungsi afektif Semua anggota keluarga Tn. A saling menyayangi satu sama lain. Apabila ada terjadi kesusahan, keluarga Tn. A dengan saudara-saudaranya saling membantu (berupa bantuan moril dan materil). Keluarga Tn. A mengatakan sejak kelahiran An. N dan kemudian dirawat di RS, Tn.A dan Ny. Y merasa perhatian mereka terhadap An. D berkurang, karena harus memberikan perhatian lebih kepada kondisi An. N saat ini. Ny. Y mengatakan memang An. D menjadi sering rewel dan marah-marah. 26 Fungsi sosialisasi Keluarga Tn. A menganggap perlu berinteraksi dengan orang lain, karena itu Ny. Y biasa berkunjung ke rumah tetangganya dan sebelum melahirkan An. N, Ny. Y biasa mengajak An. D bermain dengan teman-teman sebanyanya di sekitar lingkungan rumahnya. 27 Fungsi perawatan kesehatan Ny. Y mengatakan sudah 1 minggu An. N dirawat di RS karena menderita penyakit Hisprung. Ia mengatakan baru mendengar tentang penyakit itu, saat dokter menjelaskan. Ny. Y tidak tahu lagi bagaimana nanti kondisi An. N selanjutnya, ia hanya mendapat penjelasan dari dokter bahwa kemungkinan An.N akan menjalani operasi atau pembedahan.

28

Fungsi Reproduksi Keluarga Tn. A saat ini belum merencanakan untuk mempunyai anak lagi, sehingga setelah melahirkan An.N, Ny.Y memutuskan untuk ber-KB dengan menggunakan IUD.

29

Fungsi Ekonomi Keluarga Tn. A mengatakan penghasilan keluarga biasanya mencukupi untuk kebutuhan primer sehari-hari keluarga. Namun, ketika saat ini An. N sakit, Tn. A merasa kebingungan untuk mencari tambahan biaya yang cukup besar untuk pengobatan anaknya, walaupun Tn. A mendapatkan dana jamsostek dari perusahaan tempat dia bekerja.

VI. Stress dan koping keluarga 30 Stressor jangka pendek An. N yang menderita penyakit Hisprung dan sedang dirawat di RS, sehingga keluarga merasa kerepotan dan tidak bisa menjalankan perannya masing-masing dengan baik 31 Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah/stresor Dalam kondisi saat ini keluarga Tn. A mendiskusikan masalahnya dengan keluarga besar untuk mendapatkan nasehat. 32 Strategi koping yang digunakan Keluarga Tn. A mengatakan, mereka hanya bisa berdoa kepada Allah SWT agar An. N diberikan kesembuhan dan keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dengan keluarga besar yaitu orang tua dan kakak Tn. A untuk mendapatkan penyelesaian masalah. 33 Strategi adaptasi disfungsional Tidak didapatkan cara-cara keluarga untuk mengatasi masalah dengan cara yang mal adaptif. 34
N o. 1

Pemeriksaan fisik
Tn. A TD: 120/80 mmHg N: 88 x/ mnt Ny. Y TD: 120/80 mmHg N: 100 x/ mnt An.D N: 100 x/ mnt RR: 30 x/mnt An. N

Aspek Yang Dinilai Tanda-tanda vital

2 3

BB, TB/PB Kepala

RR: 18 x/mnt S: 36,50 C BB: 65 kg TB: 168 cm Rambut hitam, bersih, tidak mudah dicabut Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Simetris, tidak bersekret Simetris, tidak bersekret Mukosa lembab, gigi bersih Tidak terdapat pembesaran KGB dan peningkatan JVP Bunyi jantung dan paru normal Tidak terdapat distensi abdomen Tidak terdapat pembengkakan, turgor baik

RR: 20x/mnt S: 36,80 C BB: 50 kg TB : 155 cm Rambut hitam, bersih, tidak mudah dicabut Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Simetris, tidak bersekret Simetris, tidak bersekret Mukosa lembab, gigi bersih Tidak terdapat pembesaran KGB dan peningkatan JVP Bunyi jantung dan paru normal Tidak terdapat distensi abdomen Tidak terdapat pembengkakan, turgor baik

S: 36,60 C BB: 16 kg TB : 92 cm Rambut hitam, jarang, tipis,kotor dan kusut Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik Simetris, bersekret Simetris, tidak bersekret Mukosa lembab, terdapat caries gigi Tidak terdapat pembesaran KGB dan peningkatan JVP Bunyi jantung dan paru normal Tidak terdapat distensi abdomen Tidak terdapat pembengkakan , turgor baik Tampak tidak bersih, kusut, Rewel dan marah-marah -

Mata

5 6 7

Hidung Telinga Mulut

Leher

9 1 0. 1 1. 1 2.

Dada Abdomen Ekstremitas Keadaan umum

Keterangan: An. N sedang tidak ada di rumah, sedang di rawat di RS VII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga Keluarga Tn. A mengatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap perawat mampu membantu dan segera memberikan jalan keluar bagi masalah keluarga II. PENGKAJIAN TAHAP II

Pengkajian tahap II mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan keluarga oleh keluarga. Dari pengkajian tahap I diperoleh rumusan masalah yaitu; 1 Perubahan penampilan peran pada keluarga Tn. A Keluarga Tn.A mengatakan sejak kelahiran An. N dan sekarang An.N sudah 1 minggu di rawat di RS karena menderita penyakit Hisprung, merasa tidak bisa menjalankan perannya dengan optimal. Tn. A mengatakan sudah beberapa hari tidak masuk kerja dan ia tidak sempat lagi mengajak An. D bermain. Ny. Y mengatakan ia sudah tidak memperdulikan lagi pekerjaan RT, karena harus bolak-balik ke RS dan ia pun merasa tidak bisa lagi mengurus An. D dengan perhatian yang optimal 2 Resiko tidak terpenuhinya kebutuhan afeksi (kasih sayang) pada keluarga Tn. A, khususnya An.D Keluarga Tn. A mengatakan sejak kelahiran An. N dan kemudian dirawat di RS, Tn.A dan Ny. Y merasa perhatian mereka terhadap An. D berkurang, karena harus memberikan perhatian lebih kepada kondisi An. N saat ini. Ny. Y mengatakan memang An. D menjadi sering rewel dan marah-marah dan Ny. Y tidak tahu harus bagaimana lagi mengasuh An. D kalau sedang rewel. ANALISA DATA N O. 1. DO: yang kedua yaitu An.N ; Tn. A adalah kepala keluarga dan juga karyawan sebuah pabrik, ia bekerja setiap hari (dari jam 8.00 s.d jam 16.00) kecuali hari minggu. ; Ny. Y adalah sebagai IRT di keluarga Tn. A DATA MASALAH Perubahan penampilan peran

; Keluarga Tn. A baru memilki anak pada keluarga Tn. A

DS: ; Keluarga Tn.A mengatakan sejak kelahiran An. N dan sekarang An.N sudah 1 minggu di rawat di RS karena menderita penyakit Hisprung, merasa tidak bisa menjalankan perannya dengan optimal. ; Tn. A mengatakan sudah beberapa hari tidak masuk kerja dan ia tidak sempat lagi mengajak An. D bermain. ; Ny. Y mengatakan ia sudah tidak memperdulikan lagi pekerjaan RT, karena harus bolak-balik ke RS dan ia pun merasa tidak bisa lagi mengurus An. D dengan perhatian yang optimal 2. DO: ; Keluarga Tn. A baru memilki anak yang kedua yaitu An.N dan anaknya Resiko yang pertama An.D berusia 3,5 tahun ; An. D tampak tidak bersih dan kusut ; An. D tampak sering perhatian Ny. Y ; An. D rewel DS: ; Keluarga Tn. A mengatakan sejak kelahiran An. N dan kemudian dirawat di RS, Tn.A dan Ny. Y tidak terpenuhinya kebutuhan afeksi (kasih sayang) pada keluarga Tn. A, khususnya

mencari An.D

merasa perhatian mereka terhadap An. D berkurang, karena harus memberikan perhatian lebih kepada kondisi An. N saat ini. ; Ny. Y mengatakan memang An. D menjadi sering rewel dan marahmarah dan Ny. Y tidak tahu harus bagaimana lagi mengasuh An. D kalau sedang rewel. Diagnosa Keperawatan dan Scoring 1 Perubahan penampilan peran pada keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam pengelolaan pembagian peran di keluarga. No . 1. 2. Kriteria - Sifat masalah: Aktual -Kemungkinan masalah dapat diubah: Sebagian Score Pembenaran

3/3 x 1 = 1 Tanda dan gejala dirasakan oleh keluarga x2= 1 Sumber daya perawat dan lingkungan mampu mengubah masalah tetapi sumber daya di keluarga kurang

3.

-Potensial masalah 3/3 x 1 = 1 Jangka waktu terjadinya masalah untuk dicegah: belum lama Tinggi -Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 = 1 Keluarga berharap Segera diatasi segera dapat diatasi Total 4 masalahnya

4.

Resiko tidak terpenuhinya kebutuhan afeksi (kasih sayang) pada keluarga Tn. A, khususnya An.D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memberikan pola asuh pada An. D akibat ada anggota keluarga yang sakit (An. N)

No . 1.

Kriteria - Sifat masalah: Resiko tinggi

Score 2/3 x 1= 2/3

Pembenaran Tanda dan gejala belum dirasakan oleh keluarga, tetapi jika tidak diintervensi akan menjadi masalah yang aktual Sumber daya perawat dan lingkungan mampu mengubah masalah tetapi sumber daya di keluarga kurang Masalah belum terjadi

2.

-Kemungkinan x2= 1 masalah dapat diubah: Sebagian -Potensial masalah 3/3 x 1 = 1 untuk dicegah: Tinggi -Menonjolnya masalah: Segera diatasi Total 2/2 x 1 = 1 3 2/3

3. 4.

Keluarga berharap segera dapat diatasi

masalahnya

Prioritas Diagnosa Keperawatan 1 Perubahan penampilan peran pada keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam pengelolaan pembagian peran di keluarga. 2 Resiko tidak terpenuhinya kebutuhan afeksi (kasih sayang) pada keluarga Tn. A, khususnya An.D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memberikan pola asuh pada An. D akibat ada anggota keluarga yang sakit (An. N)

Asuhan keperawatan keluarga diberikan dengan mengunakan pendekatan proses ; keperawatan, dengan tahapan pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi. Pada proses pengkajian, penulis melakukan pengkajian keluarga dengan model Friedman, dengan asumsi dasar bahwa keluarga sebagai sistem sosial, merupakan kelompok kecil di masyarakat. Dimana Friedman memberikan batasan 6 kategori dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan saat melakukan pengkajian, yaitu: 1). Data pengenalan keluarga; 2). Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga; 3). Data lingkungan; 4). Struktur keluarga; 5). Fungsi keluarga dan 6). Koping Keluarga ; Pada kasus ini, penulis mencoba ingin melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan tingkatan atau level III dan IV. Hal ini dapat terlihat dari rumusan diagnosa keperawatan yang dibuat. ; Pada kasus ini, penulis menggunakan model konseptual Neuman, yaitu memandang bahwa keluarga Tn. A sebagai klien dengan sub sistem di dalamnya (yaitu Tn. A, Ny. Y, An. D dan An. N) dan yang menjadi fokus perhatian adalah pada hubungan antar anggota keluarga, dimana anggota keluarga yang terpapar stressor (yaitu An.N) dapat mempengaruhi keseimbangan keluarga Tn. A. Berdasarkan asumsi model Neuman ini, dapat dikatakan bahwa stressor keluarga yaitu berupa penyakit Hirsprung yang diderita oleh An. N telah menembus garis pertahanan normal keluarga (normal line defense), sehingga intervensi yang diberikan kepada keluarga berupa prevensi yang bersifat sekunder untuk memperkuat garis pertahanan normal ini.

You might also like