You are on page 1of 12

MAKALAH JAMKESMAS DAN

PROMKES JAMKESDA

OLEH EKA EVRY MARDIANI NENI NUR

KELOMPOK FRENTY RISKA

7: HADININGSIH RAHMAWATI

ISNAINI ROHMAH

PRODI TAMBAK 2010

DIII

KEBIDANAN BERAS

STIKES

BAHRUL

ULUM JOMBANG

KATA

PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, anugrah, serta hidayanhya kepada

kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjusul JAMKESMAS dan JAMKESDA ini yang merupakan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak untuk itu perkenankan kami penulis 1) Allah menyampaikan SWT yang ucapan telah terima kami kasih dalam sebanyak-banyaknya menyelesaikan kepada: ini

membantu

makalah

2) Dr. Suparyanto, M.MKES, selaku dosen pengajar mata kuliah PROMKES yang telah membantu dalam memberikan materi dan bimbingan

3) Ibu Anin Andiyani, S.ST, M.PH, selaku kaprodi DIII kebidanan dan dosen pembimbing yang telah membimbimbing kami

4) teman-teman dan semua pihak yang tidak bias kami sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah yang telah kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.

Semoga makalah ini dapat menjadi bahan referensi dan bermanfaat bagi kita semua terimakasih.

Jombang,

28

Januari

2010

DAFTAR

ISI

KATA DAFTAR BAB 1) 2) BAB 1) 2) 3) 4) 5) BAB DAFTAR Cara Pengertian Fasilitas-fasilitas Apa yang yang tidak II JAMKESMAS diberikan ditanggung oleh oleh ISI dan JAMKESMAS JAMKESMAS MASKIN JAMKESMAS III dan dan dan I Latar

PENGANTAR ISI PENDAHULUAN Belakang Tujuan (MATERI) JAMKESDA JAMKESDA JAMKESDA (BPS) JAMKESDA PENUTUP PUSTAKA

Persyaratan rujukan

BAB

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG Kemiskinan dan penyakit terjadi saling kait-mengkait, dengan hubungan yang tidak akan pernah putus terkecuali dilakukan intervensi pada salah satu atau kedua sisi, yakni pada kemiskinannya atau penyakitnya. Upaya-upaya pelayanan kesehatan penduduk miskin, memerlukan penyelesaian menyeluruh dan perlu disusun strategi serta tindak pelaksanaan pelayanan kesehatan yang peduli terhadap penduduk miskin. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/ 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Derajat kesehatan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, masih cukup tinggi, yaitu AKB sebesar 26,9 per 1000 kelahiran hidup dan AKI sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup serta Umur Harapan Hidup 70,5 Tahun (BPS 2007). Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan memang mahal. Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 telah diupayakan untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Program ini diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan melalui penugasan kepada PT Askes (Persero) berdasarkan SK Nomor 1241/Menkes /SK/XI/2004, tentang penugasan PT Askes (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini dalam perjalanannya terus diupayakan untuk ditingkatkan melalui perubahan-perubahan sampai dengan penyelenggaraan program tahun 2008. Untuk menghindari

kesalahpahaman dalam penjaminan terhadap masyarakat miskin yang meliputi sangat miskin, miskin dan mendekati miskin, program ini berganti nama menjadi JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT yang selanjutnya disebut JAMKESMAS dengan tidak ada perubahan jumlah sasaran.

B.

TUJUAN Tujuan pembuatan makalah ini adalah : 1. memberikan informasi tentang JAMKESMAS dan JAMKESDA 2. Memberikan informasi bagaimana cara menggunakan dan mendapatkan JAMKESMAS ataupun JAMKESDA 3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang apa saja fasilitas yang ditanggung dan tidak ditanggung oleh JAMKESMAS dan JAMKESDA 4. Memberikan informasi 14 kriteria MASKIN menurut BPS

BAB ISI

II (MATERI)

A. a.

Pengertian JAMKESMAS

Jamkesmas adalah program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Jamkesmas adalah dana bantuan social yang pembayarannya berasal dari Negara melalui bank yang ditujukan kerumah sakit yang telah ditentukan dan dilakukan dalam bentuk paket Jamkesmas pelayanan terdiri dari kesehatan kuota dan (pengobatan) non kuota berdasarkan perbedaannya klaim. adalah :

1. Kuota dana ditanggung o/ APBN, non kuota ditanggung o/ APBD (pemda setempat) 2. Jumlah sasaran peserta jamkesmas disebut kuota kelebihan dari jumlah tsb adalah non kuota

b.

JAMKESDA

Jamkesda adalah program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu disuatu daerah program ini diselenggarakan secara nasional namun pelaksanaannya hanya bisa dilakukan didaerah yang berlaku saja.

B.

Fasilitas

JAMKESMAS

dan

JAMKESDA

Fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh JAMKESMAS dan JAMKESDA adalah: Pelayanan di puskesmas dan jaringannya

a. Rawat jalan tingkat 1 dilaksanakan pada puskesmas dan jaringannya dalam atau luar gedung b. Persalinan Tindakan Pemberian normal dan dengan Konsultasi Rawat inap tingkat 1 Pemeriksaan Pemeriksaan Pelayanan Konsultasi medis, pemeriksaan sederhana Tindakan dan ibu KB pengobatan hamil. dan Ibu gigi nifas, fisik (darah, dan penyuluhan urine, medis termasuk ibu efek cabut bayi (alat dan dan feses meliputi: kesehatan rutin) kecil tambal balita

Laboratorium

menyusui, samping

penanganan Pemberian dilaksanakan

kontrasepsi) obat

pada

puskesmas rawat

perawatan

meliputi inap

Akomodasi medis, pemeriksaan Lab fisik

dan

penyuluhan

kesehatan sederhana

medis

kecil obat penyulit

c. Persalinan normal yang dilakukan di puskesmas non perawatan/ bidan desa /polindes/rumah d. Pelayanan a. Rawat Pelayanan kesehatan jalan gawat dirumah tingkat pasien/BPS darurat sakit lanjutan

b. Rawat inap tingkat lanjutan dilaksanakan pada ruang perawatan kelas tiga c. Pelayanan a. b. c. Kaca Alat Alat mata Bantu Bantu dengan dengar gerak nilai Pelayanan yang maksimal 50,000 berdasarkan harga yang resep paling paling gawat darurat dibatasi dokter murah efisien

dengan

berdasarkan

berdasarkan

harga

yang

d. Pelayanan penunjang diagnosa canggih diberikan hanya pada kasus lifesaving

C.

Apa

yang

tidak

ditanggung

oleh

JAMKESMAS

dan

JAMKESDA

Yang a. b. c. d. Pelayanan Bahan,alat

tidak yang tindakan General Protesis

ditanggung tidak yang bertujuan cek gigi sesuai untuk

JAMKESMAS: prosedur kosmetika up tiruan

dan

e. Pengobatan alternative dan pengobatan lain yang belum terbukti secara ilmiah f. Rangkaian pemeriksaan,pengobatan dan tindakan dalam upaya mendapatkan keturunan termasuk g. h. Yang Pelayanan Pelayanan bayi kesehatan kesehatan tidak tabung pada yang masa dan tanggap pada pengobatan darurat kegiatan impotensi bencana bakti alam social

diberikan

ditanggung

JAMKESDA:

1. Tidak mengikuti ketentuan dan prosedur pelayanan yang telah ditentukan oleh Jamkesda. 2. o o o o o 3. o o o o o 4. o Sirkumsisi Obat-obatan Obat-obatan yang tidak tanpa yang termasuk tidak dalam daftar indikasi ditanggung formularium Pengobatan Tindakan Cacat Akibat Penyakit upaya MS, Pemandulan, bawaan Kecelakaan / Operasi prosedur termasuk bunuh yang diri atau HIV Abortus hemofilia Lalin/pekerjaan, medik plastik General alternatif ( non medis yang tidak untuk dan tidak dengan ditanggung sengaja / menyakiti : diri. AIDS. criminalis. thalasemia. perkelahian. ditanggung :

kosmetik. Check-up. ). Dialisa. medis. : Jamkesda,

o o 5. o o o o 6. 7. Materi

Obat-obatan Imunisasi / peralatan di pendukung mata roda, Alat

yang luar pengobatan / Tongkat bantu

dibeli imunisasi yang tidak Contact penyangga,

sendiri. standar. ditanggung :

Kaca Kursi

lens. plate. pendengaran. Protesa.

Pengobatan

iluar

Kota

tanpa

ada

Jaminan /

dari

Satgas

Jamkesda. Ambulans

Transportasi

D. Ada 1) Luas 14

Kriteria kriteria lantai maskin tempat

MASKIN menurut tinggal BPS kurang antara dari

(BPS) lain:

bangunan

8m2/orang

2) Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah / bambu / kayu murahan 3) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bamboo / rumbia / kayu berkualitas rendah / tembok tanpa diplester

4) Tidak memiliki fasilitas BAB / bersama-sama dengan rumah tangga orang lain 5) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik

6) Sumber air minum berasal dari sumur / mata air tidak terlindung /sungai /air hujan 7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu baker / arang garing minyak tanah 8) 9) 10) 11) Tidak Hanya Hanya Hanya sanggup mengkonsumsi membeli 1 daging stel /susu pakaian makan biaya /ayam baru sebanyak dipuskesmas 1x dalam dalam 1-2 atau 1 seminggu tahun x/hari poliklinik

sanggup membayar

pengobatan

12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0,5 Hectar, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, perkebunan / pekrjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp 600.000/bln

13) Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga tidak sekolah /tidak tamat SD/hanya SD 14) Tidak memiliki tabungan /barang yang mudah dijual dengan nilai Rp

500.000,seperti:sepeda motor (kredit/non kredit ), emas, ternak, kapal motor/ barang modal lainnya.

E.

Cara

rujukan

JAMKESMAS

dan

JAMKESDA

Prosedur untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi peserta, sebagai berikut: 1. Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya. 2. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, peserta harus menunjukkan kartu yang keabsahan kepesertaannya merujuk kepada daftar masyarakat miskin yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota setempat. Penggunaan SKTM hanya berlaku untuk setiap kali pelayanan kecuali pada kondisi pelayanan lanjutan terkait dengan penyakitnya (ketentuan kesepertaan, lihat pada bab III )

3. Apabila peserta JAMKESMAS memerlukan pelayanan kesehatan rujukan, maka yang bersangkutan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan rujukan disertai surat rujukan dan kartu peserta yang ditunjukkan sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, kecuali 4. Pelayanan rujukan pada sebagaimana butir kasus ke-3 (tiga) diatas emergency meliputi :

a. Pelayanan rawat jalan lanjutan (spesialistik) di Rumah Sakit, BKMM/ BBKPM /BKPM/BP4/BKIM. b. c. d. Pelayanan rujukan Pelayanan Rawat Inap Pelayanan spesimen dan penunjang kelas III di Rumah Sakit

obat-obatan diagnostic

5. Untuk memperoleh pelayanan rawat jalan di BKMM/BBKPM/BKPM/ BP4/BKIM dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS). Kelengkapan berkas peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT Askes (Persero). Bila berkas sudah lengkap, petugas PT Askes (Persero) mengeluarkan Surat Keabsahan Peserta (SKP), dan peserta selanjutnya memperoleh pelayanan kesehatan

6. Untuk memperoleh pelayanan rawat inap di BKMM/BBKPM/BKPM/ BP4/BKIM dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS). Kelengkapan berkas peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT Askes (Persero). Bila berkas sudah lengkap, petugas PT Askes (Persero) mengeluarkan SKP dan peserta

selanjutnya

memperoleh

pelayanan

rawat

inap.

7. Pada kasus-kasus tertentu yang dilayani di IGD termasuk kasus gawat darurat di BKMM/BBKPM/BKPM/BP4/BKIM dan Rumah Sakit peserta harus menunjukkan kartu peserta atau SKTM dan surat rujukan dari Puskesmas di loket Pusat Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS). Kelengkapan berkas peserta diverifikasi kebenarannya oleh petugas PT Askes (Persero). Bila berkas sudah lengkap, petugas PT Askes (Persero) mengeluarkan surat keabsahan peserta. Bagi pasien yang tidak dirawat prosesnya sama dengan proses rawat jalan, sebaliknya bagi yang dinyatakan rawat inap prosesnya sama dengan proses rawat inap sebagaimana item 5 dan 6 diatas.

8. Bila peserta tidak dapat menunjukkan kartu peserta atau SKTM sejak awal sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, maka yang bersangkutan di beri waktu maksimal 2 x 24 jam hari kerja untuk menunjukkan kartu tersebut. Pada kondisi tertentu dimana ybs belum mampu menunjukkan identitas sebagaimana dimaksud diatas maka Direktur RS dapat menetapkan status miskin atau tidak miskin yang bersangkutan. Yang dimaksud pada kondisi tertentu pada butir 8 diatas meliputi anak terlantar, gelandangan, pengemis, karena domisili yang tidak memungkinkan segera mendapatkan SKTM. Pelayanan atas anak terlantar, gelandangan, pengemis dibiayai dalam program ini.

PERSYARATAN 1. 2. 3. Kartu Askeskin asli

PEMEGANG (harus ditunjukkan ke petugas)

JAMKESMAS pendaftaran setempat dari RSUD

Rujukan Surat rujukan

puskesmas

4. Surat pengantar dari kantor Dinas social dan dinas kesehatan kabupaten / kota 5. Foto copy kartu keluarga

6. Foto copy KTP pasien atau orang tua pasien jika pasien < 17 tahun

PERSYARAT

SURAT

KETERANGAN

TIDAK

MAMPU

1. SKTM yang ditada tangani oleh RT/RW dan Lurah sesuai dengan alamat di KTP yang masih 2. 3. Surat keterangan Rujukan dari Dinas puskesmas Sosial berlaku Kabupaten setempat

4.

Surat

rujukan

dari

RSUD

5. Surat pengantar dari kantor Dinas social dan dinas kesehatan kabupaten / kota 6. Foto copy kartu keluarga

7. Foto copy KTP pasien atau orang tua pasien jika pasien < 17 tahun

PROSEDUR 1. Membawa persyaratan administrasi berobat rawat

BEROBAT jalan

2. Mengurus surat jaminan pelayanan (SJP) di unit pelayanan pasien jaminan (UPPJ) 3. Menuju ke poliklinik/unit pelayanan yang dituju

BAB PENTUTUP

III

Kesimpulan Jamkesmas merupakan program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin, sedangkan Jamkesdamerupakan program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu disuatu daerah program ini diselenggarakan secara nasional namun pelaksanaannya hanya bisa dilakukan didaerah yang berlaku saja. Fasilitas yang diberikan sama hanya berbeda dari ketentuan berlakunya dan juga penanggung jawab dananya.

3.2

Kritik

dan

saran

Makalah yang kami buat belumlah sempurna maka kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan dari makalah ini terima kasih

You might also like