Professional Documents
Culture Documents
Kelompok : 2 ATISKATIWI PUPUT SULVIASARI WIDA YULIANA WURI LITA L.M. P27835111005 P27835111022 P27835111036 P27835111037
Umumnya mengakui bahwa msg aman untuk dikonsumsi. Komite (GRAS) melaporkan asupan harian rata-rata MSG per kapita 550 mg / hari di Amerika Serikat pada tahun 1979 . Sebuah survei yang diterbitkan dalam 1991 menemukan asupan rata-rata 580 mg / hari untuk umum populasi dan 4,68 g / hari untuk pengguna ekstrim di Inggris . Diperkirakan konsumsi MSG rata-rata di tahun 1990 adalah 1,2-1,7 g / hari .
Organization (WHO) dan Asosiasi Internasional untuk Studi Obesitas untuk populasi Asia, kelebihan berat badan didefinisikan sebagai BMI (kg / m2) 25,0 dalam analisis utama dan BMI 23.0 dalam analisis sensitivitas.
kelompok besar pria dan wanita di China, kami menemukan bahwa konsumsi MSG memiliki keterkaitan dengan risiko kelebihan berat badan yang didasarkan pada nilai IMT awal, aktivitas fisik, asupan energi total serta perhitungan data kelompok di tingkat individu, rumah tangga, dan masyarakat.
pemberian MSG baik secara suntikan ataupun oral dapat menyebabkan nekrosis saraf di hipotalamus. sama dengan jumlah yang biasa ditambahkan pada makanan memiliki potensi untuk merusak regulasi hipotalamus nafsu makan.
amino yang paling umum dan diakui sebagai ligan fisiologis reseptor rasa umami. Ada 2 bentuk asam glutamat yang ditemukan di alam : asam L-glutamat dan asam D-glutamat.
badan orang Asia mungkin dilemahkan oleh faktor gaya hidup yang lain, misalnya aktifitas fisik yang lebih besar dan asupan kalori makanan lebih rendah.
menambah citarasa, meningkatkan rasa enak atau menekan rasa yang tidak diinginkan. Asam glutamat mengelabuhi otak seakan telah merasakan sesuatu yang lezat.
* Mekanisme
MSG dalam meningkatkan berat badan masih belum dapat dijelaskan sepenuhnya, tapi diduga berhubungan dengan hormon leptin, yang mengatur keinginan makan dan metabolisme. Subjek penelitian yang mengonsumsi MSG lebih banyak terbukti menghasilkan lebih banyak hormon leptin dalam tubuhnya. Konsumsi MSG dapat menyebabkan resistensi leptin, sehingga tubuh tidak efisien memproses energi yang didapat dari makanan.
obesitas adalah kemungkinan pengaruh MSG pada keseimbangan energi dengan meningkatkan rasa lezat dengan mengganggu sinyal hipotalamus dan mengganggu aliran reaksi hormon leptin .
Jurnal Brain Research yang isinya pemberian MSG 4 mg/g terhadap tikus hamil hari ke 17-21 menunjukkan bahwa MSG mampu menembus plasenta dan otak janin menyerap MSG dua kali lipat daripada otak induknya. Juga 10 hari setelah lahir, anak-anak tikus ini lebih rentan mengalami kejang daripada yang induknya tidak mendapat MSG. Pada usia 60 hari, keterampilan mereka juga kalah dari kelompok lain yang induknya tidak mendapat . Tetapi kelompok anak-anak tikus yang mendapat MSG pada penelitian di atas justru lebih gemuk. Jika pada tikus terjadi obesitas, kemungkinan pada manusia terjadi hal yang sama
* Kriteria Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi * MSG Berpotensi Sebagai Pencetus Kanker
Peningkatan hormone leptin memicu terjadinya resistensi insulin sehingga tubuh tidak peka terhadap rangsangan hormone leptin. Sehingga tubuh tidak efisien memproses energi yang didapat dari makanan. Hal ini menjelaskan mengapa orang-orang yang makan MSG lebih banyak, berat badannya meningkat. Namun, berbagai factor dan alasan bisa mempengaruhi seseorang menjadi obesitas/kegemukan. Jadi obesitas bukan sematamata karena faktor MSG tetapi juga karena kurangnya aktifitas fisik.