You are on page 1of 26

KESEIMBANGAN ASAM BASA

PENDAHULUAN Metabolisme oksidasi karbohidrat,lemak, dan protein yang menjadi karbondioksida dan air melalui siklus kreb. Metabolisme glukosa anaerob menjadi asam laktat Metabolisme asam lemak menjadi benda keton Penguraian protein menjadi asam fosfat.

ASAM

PH

Cerminan rasio antara asam terhadap basa dalam cairan ekstra sel. Cerminan konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion hidrogen maka semakin asam dan semakin rendah angka PHnya (dan sebaliknya)

Asam Bahan yang mampu membebaskan ion hidrogen kuat lemahnya tergantung dari penguraiannya untuk membebaskan hidrogen contoh asam kuat adalah HCL dan asam lemah adalah asam laktat.

Basa Bahan yang dapat menerima sebuah ion hidrogen sehingga bahan tersebut dapat mengeluarkan ion hidrogen dalam larutan Kuat lemah tergantung dari derajat penerimaan ion hidrogen. Sebagian besar basa yang terdapat didalam tubuh bersifat basa lemah.

Penyangga Bahan yang mampu menyerap ion hidrogen dari suatu larutan untuk membebaskan ion hidrogen dalam suatu larutan sehingga dapat mencegah fluktuasi PH yang besar.

Terdapat tiga sistem penyangga dalam tubuh manusia yaitu: 1. Sistem penyangga bikarbonat-asam karbonat 2. Sistem penyangga fosfat 3. Sistem penyangga haemoglobin

Peran respirasi terhadap keseimbangan asam basa


Paru mengeliminasi karbondioksida dari tubuh
Pengaturan PH plasma dilakukan dengan meningkatkan atau meningkatkan atau menurunkan kecepatan respirasi (untuk meningkatkan atau menurunkan karbondioksida).

Produksi dan Transportasi karbondioksida


1.
2.

3.

70% karbondioksida diangkut dalam darah setelah bereaksi dengan air. 23% karbondioksida berdifusi ke dalam sel darah merah dan terikat dengan hemoglobin membentuk ikatan oksi hemoglobin. 7% karbondioksida diangkut dalam bentuk terlarut dalam darah.

Peran ginjal terhadap keseimbangan asam basa


Ginjal melalui urin mengekskresikan asamasam yang tidak mudah menguap yang dihasilkan selama metabolisme. Ekskresi asam-asam tersebut terjadi akibat sekresi aktif ion hidrogen oleh sel-sel ginjal ke dalam filtrat urine dimana ion hidrogen berikatan dengan penyangga fosfat, sulfur dan amonia kemudian diekskresikan dalam urine sebagai garam-garam asam fosfat, asam fosfat dan ion amonium

GANGGUAN ASAM BASA

NILAI GAS DARAH NORMAL


PH PO2 PCO2 BE = 7,35-7,45 = 95-100 mmhg = 35-45 mmhg = -2----+2

PEMBACAAN ANALISA GAS DARAH

PH 7,35------------7,45 PCO2 35-------------- -45 BE -2---------------+2


Pembacaan 1. Tentukan PH : apakah asidosis atau alkalosis 2. Bila PH berjalan seirring dengan BE maka penyebabnya adalah metabolik 3. Bila BE/PCO2 berjalan menyimpang dengan PH berarti sesudah terjadi kompensasi

EXAMPLES
1. PH : 7,2 2. PCO2 : 50 3. BE :-2 Disebut PH PCO2 BE Disebut : 7,6 : 30 : +2

Asidosis respiratorik

Alkalosis respiratorik

PH :7,2 PCO2 : 50 BE : +5 Disebut Asidosis respiratorik kompensasi metabolik

KEADAAN PATOLOGIS DALAM KESEIMBANGAN ASAM BASA Asidemia (PH kurang dari 7,36) Asidosis (Peningkatan sistem konsentrasi ion hidrogen) terjadi karena kegagalan paru mengeluarkan karbondioksida atau apabila terjadi produksi asam-asam yang mudah dan tidak mudah menguap secara berlebihan dan juga apabila terjadi pengeluaran basa bikarbonat karena diare persisten atau ginjal gagal menyerap kembali bikarbonat atau mensekresi ion hidrogen.

Alkalemia (peningkatan PH darah arteri lebih dari 7,45) Alkalosis (penurunan sistemik konsentrasi ion hidrogen) konsentrasi ion hidrogen ini dapat turun akibat pengeluaran karbondioksida yang berlebihan selama hiperventilasi,keluarnya asam-asam yang tidak mudah menguap

melalui muntah atau asupan basa yang berlebihan.

Kompensasi
PH plasma pada rentang normalnya dipertahankan oleh kolaborasi paru dan ginjal Apabila timbul asidosis atau alkalosis karena penyakit paru maka ginjal berespon dengan mengubah penanganan terhadap ion hidrogen dan basa bikarbonat agar PH kembali normal. Proses diatas disebut kompensasi ginjal. Jika asidosis dan alkalosis terjadi akibat gangguan metabolik atau ginjal maka sistem pernafasan berespon dengan meningkatkan atau menurunkan kecepatan pernafasan,-kompensasi paru

KONDISI-KONDISI PATOLOGIS
Asidosis Respiratorik Penurunan PHgangguan respirasi primer.
Salah satu fungsi paru adalah mengeluarkan karbondioksida yang merupakan hasil metabolisme, jika terganggu kadar carbondioksida akan meningkat -yang selanjutnya akan meningkatkan ion hidrogen. Apabila gangguan ekspirasi menjadi semakin berat maka kadar ion hidrogen bebas akan meningkat dan PH akan turun. Etiologi: Asma, COPD dan sebab lain yang menimbulkan hipoventilasi. Manifestasi Klinis: Nyeri kepala, perubahan perilaku, tremor, paralisis, dan koma akibat odem cerebri serta depresi nafas.

ALKALOSIS RESPIRATORIK
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Peningkatan PH akibat gangguan pernafasan, akibatnya penurunan konsentrasi ion hidrogen bebas dan peningkatan PH. ETIOLOGI: akibat hiperventilasi Penyebab paling sering adalah demam, kecemasan, intoksikasi salisilat dan infeksi otak. Manifestasi klinis: pusing, gangguan kesadaran, kejang, koma

ASIDOSIS METABOLIK
Penurunan PH- non respirasi Etiologi: 1.Peningkatan asam-asam yang tidak mudah menguap. Diproduksi di dalam tubuh, misalnya asam laktat yang terbentuk selama hipoksia, benda keton yang dihasilkan sebagai produk sampingan metabolisme lemak pada klien DM, asam yang terbentuk dari intoksikai obat-obatan dan metabolisme protein yang berlrbihan ppada klien dengan malnutrisi berat.

1. Penurunan klirens oleh ginjal 2. Terjadi akibat kegagalan ginjal dan hipoperfusi renal dalam keadaan normal ginjal menyerap ulang semua bikarbonat yang difiltrasi secara aktif mensekresi ion hidrogen kedalam urine. 3. Hilangnya bikarbonat Kadar bikarbonat dapat turun padakeadaan kegagaln ginjal menyerap bikarbonat dan pada diare kronik karena bikarbonat terkonsentrasi dalam sekresi usus.

Asidosis metabolik
Kompensasi Kompensasi dilakukan oleh paru dengan meningkatkan frekuensi dan kedalaman nafas. Kompensasi dilakukan segera segera setelah munculnya asidosis Manifestas klinis : Anoreksia, mua dan muntah serta kulit yanh hangat dan merah akibat respon vaskuler. Disritmia jantung yang terjadi akibat perubahan dalam konduksi sebagai respon langsung terhadap penurunan PH dan peningkatan konsentrasi ion hidrogen pada kalium plasma dan intra sel. Terjadi bila PH kurang dari 7

Penatalaksanaan Pengobatan terhadap penyebab Pemberian natrium bikarbonat

Alkalosis metabolik peningkatan PHgangguan non respirasi Etiologi: Pengeluaran asam, misal muntah yang profus, keluarnya hcl dari muntahan. Penngkatan kadar bikarbonat, dapat terjadi karena konsumsi antasida dan larutan bikarbonat yang digunakan selama resusitasi. Penurunan volume cairan ekstra sel Menyebabkan penurunan bikarbonat plasma dan alkalosis metabolik dengan mengurangi jumlah bikarbonat yang difiltrasi glomerulus. Perubahan kadar elektrolit ekstra sel Menyebabkan pergeseran ion hidrogen ke dalam sel.

Alkalosis metabolik

Manifestasi klinis
Kelainan neurologis secara lambat , mungkin berupa konfusi, refleks hiperaktif, spasme dan tetani. Disritmia dan koma akibat depolarisasi neuron dan sel otot jantung bila PH lebih dari 7,55. PENATALAKSANAAN. Pemberian replacement klorida dan kalium Rehidrasi

Terima kasih

You might also like