You are on page 1of 39

Case Report

Monalisa Silaen 0361050154

Rhinitis Vasomotor

Pengertian
Rhinitis didefinisikan sebagai suatu peradangan dari mukosa hidung Penyebab dari rhinitis ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 katagori utama : Allergic Infeksi Non allergic dan non infeksi (rhinitis vasomotor)

Pengertian
Rhinitis allergica adalah suatu peradangan pada mukosa hidung yang melibatkan atau diperantarai oleh IgE terhadap beberapa agent atau substansi yang ada dilingkungan sekitarnya. rhinitis vasomotor adalah suatu keadaan akibat tidak seimbangnya persyarafan otonom (simpatis dan parasimpatis) di rongga hidung yang ditandai dengan kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari hidung tersumbat yang berulang-ulang rhinorrea, bersin dan tanpa adanya rasa gatal dimata, hidung dan palatum mole.

Patofisiologi
Mukosa hidung mendapat persyarafan otonom yang berasal dari nervus vidianus, yang mengandung serat saraf simpatis dan para simpatis Saraf simpatis vasokontriksi Saraf parasimpatis vasodilatasi Normal : simpatis dan parasimpatis dalam keadaan seimbang

Patofisiologi
Ada beberapa mekanisme yang dapat menyebabkan terjadinya rhinitis vasomotor a. Terganggunya sistem persarafan otonom di mukosa rongga hidung, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor b. terjadi peningkatan pelepasan vasoaktive peptida oleh sel-sel seperti sel mast, eosinofil, dan sebagainya di mukosa rongga hidung. Akibatnya akan memperberat kongesti dan meningkatkan sekresi kelenjar-kelenjar di dalam mukosa rongga hidung.

Gejala klinik
Golongan obsruksi -Hidung tersumbat - Bersin

Golongan rhinorea - Cairan serus atau mukus yang banyak

Diagnosis
Oleh karena gejala-gejalanya yang sangat mirip dengan rhinitis alergika, maka pada anamnesa harus benar-benar diketahui tentang perjalanan penyakitnya, faktor-faktor yang mempengaruhi dan mencetuskan timbulnya gejala dan juga ada atau tidaknya riwayat alergi yang ditunjukkan dengan test kulit yang negatif Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan adalah ada tidaknya faktor alergi seperti sitologi nasal untuk mencari sel-sel eosinofil dan sel radang dan pemeriksaan RAST. Hasil pemeriksaan penunjang pada rhinitis vasomotor tersebut biasanya normal

Diagnosis
Rhinoskopi anterior : a. Edema mukosa hidung b. Konka berwarna merah gelap, atau lipid c. Sekret mukoid atau serus dapat ditemukan

Penatalaksanaan
Tujuan : Meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis. Mengurangi aktivitas sistem saraf parasimpatis. Mengurangi pelepasan vasoaktive peptida. Mengidentifikasi dan menjauhi faktor-faktor yang dapat mencetuskan gejala.

Penatalaksanaan
Non medikamentosa Medikamentosa : a. Antihistamin b. Anti cholinergic c. Kortikosteroid d. Dekongestan e. Diatermi, kauterisasi konka dgn larutan AgNO3 25 % Operatif

Komplikasi
Sinusitis paranasalis Polip Nasi Otitis media

Kesimpulan
Rhinitis vasomotor merupakan suatu sidrom klinik hidung yang terdiri dari gejala hidung tersumbat berulang, disertai dengan ingus yang encer dan bersin bersin Faktor pencetus dari rhinitis vasomotor ini bisa terjadi pada seseorang dengan aktifitas parasimpatis yang berlebih Penatalaksanaannya dapat berupa konservatif (medis dan non medis) ataupun tindakan pembedahan.

I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia Agama Suku Pekerjaan Alamat
Ny. S

29 Tahun
Islam Jawa Wiraswasta Cisanggaru, Jakarta Utara

Jenis Kelamin Perempuan

Keluhan Utama

Autoanamnesis pada tanggal 4 Oktober 2013

Keluhan Tambahan

Keluhan Utama

Hidung tersumbat

Keluhan Tambahan

Hidung terasa buntu Pilek

Bersin

Riwayat Penyakit Sekarang

Os mengeluh hidung tersumbat kadang bergantian kanan dan

kiri sejak 3 bulan yang lalu. Serta berlangsung secara hilang timbul. Os juga mengatakan bahwa keluhan hidung tersumbatnya ini memburuk terutama di pagi hari., dan membaik pada siang maupun malam hari. Bersin bersin ada tapi tidak sering. Pilek dirasakan agak kental dan berwarna kuning, tidak ada rasa gatal di hidung, maupun dimata saat serangan. Os merasa hidungnya lebih sering tersumpat saat os merasa kecapean dan stress. Saat hidungnya terasa tersumbat biasanya Os menggunakan minyak kayu putih keluhannya berkurang. Os juga mengatakan jika terkena debu keluhannya timbul, tapi Os mengatakan tidak ada alergi pada makanan. Keluhan pada telinga tidak ada, keluhan pada tenggorok tidak ada, pada penekanan tidak ditemukan nyeri tekan di daerah wajah dan dahi

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengatakan baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama.

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS - Keadaan umum Tampak sakit ringan - Kesadaran : :

Compos Mentis

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS Kepala Leher Thorax Abdomen Ekstremitas

: Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal

THT STATUS

Pemeriksaan Telinga
DEXTRA TELINGA LUAR

Normal
Normotia Normal DEXTRA Lapang Merah muda -

Bentuk telinga luar


Daun telinga Retroaurikuler Radang Nyeri tarik Nyeri tragus LIANG TELINGA Kondisi Warna Hiperemis Edema Massa

SINISTRA

Normal
Normotia Normal SINISTRA Lapang Merah muda -

Pemeriksaan Telinga
DEXTRA DEXTRA Putih + SEKRET Serumen Warna sekret Jumlah sekret Konsistensi sekret MEMBRANA TIMPANI Warna Refleks cahaya Retraksi Perforasi

SINISTRA SINISTRA Putih + -

Pemeriksaan Telinga
DEXTRA + Tidak ada lateralisasi Sama dengan Pemeriksa TES GARPU TALA Rinne 512 Hz Weber Schwabach

SINISTRA + Tidak ada lateralisasi Sama dengan Pemeriksa

tidak dilakukan Normal

Tes berbisik Kesimpulan

tidak dilakukan Normal

Pemeriksaan Hidung
DEXTRA Normal HIDUNG Bentuk hidung

Normal Normal DEXTRA -

Deformitas
Nyeri tekan Dahi Pipi Krepitasi SINUS PARANASAL Radang Trauma Massa Nyeri tekan

SINISTRA Normal

Normal Normal SINISTRA -

Nyeri ketuk
Sikatriks

Pemeriksaan Rinoskopi Anterior


DEXTRA
Tenang Hipertrofi , hiperemis Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak ada kelainan Sempit

RINOSKOPI ANTERIOR
Vestibulum Konka inferior Konka media Konka superior Meatus nasi Kavum nasi

SINISTRA
Tenang Hipertropi , hiperemis Tidak terlihat Tidak terlihat Tidak ada kelainan Sempit

Hiperemis
Tidak ada deviasi

Mukosa
Sekret Septum

Hiperemis
Tidak ada deviasi

Pemeriksaan Hidung & SPN

Rinoskopi Posterior: Tidak dilakukan Transiluminasi:

Dextra Terang Terang

Sinus Paranasal Sinus Frontalis Sinus Maxilaris

Sinistra Terang Terang

Pemeriksaan Mulut
DEXTRA PALATUM MOLE & ARKUS FARING Posisi SINISTRA Simetris Simetris

Merah muda
-

Warna
Edema Eksudat

Merah muda
-

DEXTRA Licin

Merah muda

Pemeriksaan Mulut
OROFARING Warna faring Permukaan faring Licin

SINISTRA

Merah muda

T1
Merah muda Licin Tidak melebar -

Ukuran tonsil
Warna tonsil Permukaan tonsil Muara kripta Detritus Eksudat Perlengketan dengan pilar

T1
Merah muda Licin Tidak melebar -

DEXTRA
-

Pemeriksaan Mulut
PERITONSIL
Warna Edema Abses -

SINISTRA

Merah muda

Merah muda

DEXTRA Merah muda Normal

MULUT Karies gigi Warna lidah Bentuk lidah

SINISTRA Merah muda Normal

Massa

Status THT
Pemeriksaan Laringoskopi Indirek: Tidak dilakukan Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher: Tidak terdapat pembesaran KGB daerah coli

Penderita hidung tersumbat kadang bergantian kanan dan kiri sejak 3 bulan yang lalu. Serta berlangsung secara hilang timbul. Os juga mengatakan bahwa keluhan hidung tersumbatnya ini memburuk terutama di pagi hari., dan membaik pada siang maupun malam hari. Bersin bersin ada tapi tidak sering. Pilek dirasakan agak kental dan berwarna kuning. Os merasa hidungnya lebih sering tersumpat saat os merasa kecapean dan stress. Saat hidungnya terasa tersumbat biasanya Os menggunakan minyak kayu putih keluhannya berkurang. Os juga mengatakan jika terkena debu keluhannya timbul,

RESUME wanita usia 29 tahun mengeluh

Diagnosis Kerja

Rhinitis Vasomotor

Diagnosis Banding
Rhinitis Alergika

Tatalaksana
Pemeriksaan Penunjang : Nasal swab Skin Prick Test

Edukasi : olah raga Medikamentosa : 1. Dekongestan Oral

PROGNOSIS
Ad vitam Ad sanationum Ad fungtionum : Ad Bonam : Dubia ad Bonam : Dubia ad Bonam

TERIMA KASIH

You might also like