You are on page 1of 2

Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang berbobot molekul kecil yang mutlak diperlukan oleh tubuh meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Senyawa organik esensial ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh ikan. Vitamin memegang peranan vital dalam metabolisme terutama untuk menjaga agar proses-proses yang terjadi di dalam tubuh ikan tetap berlangsung dengan baik. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang secara normal. Seperti telah diketahui, tubuh ikan tidak mampu memproduksi vitamin. Oleh karena itu, untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan ikan, vitamin harus dipenuhi melalui pakan. Ikan-ikan liar yang hidup di alam dan mengandalkan pakan alami hampir tidak pernah mengalami kekurangan vitamin. Namun jika dibudidayakan secara intensif baik di dalam kolam maupun karamba dengan kepadatan populasi yang tinggi, ketersediaan dan jumlah pakan alami tersebut sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan ikan. Dengan demikian, untuk mendukung agribisnis perikanan agar berhasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka pembudidaya ikan harus memberikan penambahan vitamin melalui pakan. Kandungan vitamin di dalam pakan buatan tergantung dari bahan baku yang digunakan dan bahan yang ditambahkan. Jumlah vitamin dapat berkurang atau rusak selama proses pembuatan dan penyimpanan pakan buatan. Oleh karena itu, perlu selalu dilakukan penambahan vitamin. Sebagian besar vitamin akan rusak karena penanganan yang kurang cermat, baik selama proses pembuatan maupun penyimpanan pakan yang terlalu lama (lebih dari tiga bulan). Tiamin akan kehilangan aktivitasnya apabila pembuatan atau penyimpanan pakan dilakukan dalam kondisi basa atau mengandung sulfida. Beberapa vitamin akan mengalami perombakan lebih lanjut apabila terkena cahaya matahari secara langsung. Riboflavin harus dilindungi dari cahaya matahari atau cahaya lampu. Piridoksin tidak tahan terhadap udara dan cahaya matahari. Asam pantotenat kurang stabil apabila disimpan di tempat yang panas dan lembap. Cahaya matahari dan penyimpanan yang terlalu lama akan merusak aktivitas asam folat. Fungsi vitamin B-12 akan menurun apabila disimpan di tempat yang bersuhu tinggi. Vitamin E sangat sensitif terhadap proses oksidasi. Vitamin K dalam bentuk sintetis harus terlindung dari cahaya matahari secara langsung. Tampak jelas bahwa fungsi vitamin mudah terganggu sehingga lebih baik segera digunakan. Jika terpaksa disimpan, sebaiknya vitamin di letakkan di tempat kering dan dingin, serta terhindar dari pengaruh cahaya matahari maupun cahaya lampu yang terlalu terang. Klasifikasi dan Fungsi Vitamin. Secara garis besar, vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Golongan vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Sementara, golongan yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C. Vitamin B terdiri atas tiamin (B-1), riboflavin (B-2), piridoksin (B-6), sianokobalamin (B-12), niasin, biotin, kolin, asam folat, inositol, dan asam pantotenat.

Dalam proses osmoregulasi tubuh, vitamin mempunyai peranan yang penting, di antaranya sebagai berikut: 1. Vitamin merupakan senyawa yang berfungsi sebagai katalisator (pemacu) dalam proses metabolisme ikan. Sebagai bagian dari enzim atau koenzim vitamin sangat berperan dalam pengaturan berbagai proses metabolisme tubuh ikan. Selain itu, vitamin mampu mempercepat proses perombakan pakan tanpa mengalami perubahan. 2. Vitamin berfungsi untuk membantu protein dalam memperbaiki dan membentuk sel baru. 3. Vitamin berperan dalam mempertahankan fungsi berbagai jaringan tubuh ikan sehingga mekanisme jaringan tubuh tersebut tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya. 4. Vitamin turut berperan dalam pembentukan senyawa-senyawa tertentu di dalam tubuh.

http://www.tanijogonegoro.com/2013/06/pakan-ikan.html

You might also like