You are on page 1of 19

Perkembangan manusia secara psikologi merupakan suatu yang merujuk pada perubahan-perubahan tertentu yang terjadi dalam kehidupan

manusia. Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati. Perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahanperubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Perkembangan masa hidup memiliki 2 macam perspektif atau pandangan. Pertama, pendekatan tradisional (traditional approach) adalah pendekatan yang menekankan perkembangan pada perubahan ekstrim dari lahir hingga masa remaja saja. Sedangkan yang kedua, pendekatan masa hidup (the life-span approach) adalah pendekatan yang menekankan pada perubahan perkembangan terjadi selama masa hidup manusia.

Menurut pakar perkembangan masa hidup, Paul Baltes (1987: 167-626), dan seperti yang dikutip oleh Santrok (1997: 11-12) menjelaskan bahwa perspektrif perkembangan masa hidup (life-span perspective) mencakup tujuh kandungan dasar yaitu: 1. Perkembangan bersifat seumur hidup. Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup. Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Sehingga selama proses bertambahnya usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus berjalan. 2. Perkembangan bersifat multidimensional. Perkembangan terdiri atas dimensi biologis, kognitif, dan sosial. Dimensi inilah yang dikaji dalam setiap periode perkembangan manusia. Bahkan dalam satu dimensi semacam intelegensi, terdapat banyak komponen, seperti intelegensi abstrak, intelegensi nonverbal, intelegensi sosial, intelegensi emosional dan intelegensi spiritual

3. Perkembangan bersifat multidireksional. Beberapa dimensi atau komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam masa pertumbuhan, sementara dimensi lainnya menurun. Misalnya, orang dewasa akan lebih arif dalam berpikir mengingat pengalaman yang banyak, akan tetapi disisi lain ia merasa mudah lelah jika malakukan pekerjan berat. 4. Perkembangan bersifat lentur (plastic). Bergantung pada kondisi kehidupan individu, perkembangan terjadi melalui banyak cara yang berbeda. Sehingga manusia satu dan lainnya belum tentu memiliki proses perkembangan yang sama. Misalnya, kemampuan penalaran orang dewasa dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan orang dewasa lainnya melalui pengalaman pribadi.

5. Perkembangan melekat secara kesejarahan. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor sejarah dimana individu hidup. Seorang berusia 40 tahun mengalami depresi berat akibat perang dunia pertama, akan berbeda dengan seorang berusia 40 tahun mengalami depresi pada waktu sekarang ini. 6. Perkembangan dipelajari oleh berbagai multidisiplin. Para pakar psikologi, sosiologi, antropologi, neurosains, dan peneliti kesehatan semuanya mempelajari perkembangan manusia dan berbagi persoalan untuk membuka misteri perkembangan masa hidup manusia. 7. Perkembangan bersifat kontekstual. Perkembangan manusia mengikuti konteks yang meliputi linkungan, sosial, kebudayaan, dan lain-lain. Sehingga individu dilihat sebagai makhluk yang sedang berubah di dalam dunia yang sedang berubah.

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam otak pada waktu manusia sedang berpikir. Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap dan sejalan dengan perkembangan fisik dan perkembangan syaraf-syaraf yang berada di dalam susunan syaraf pusat atau otak. Teori utama yang menjelaskan perkembangan kognitif adalah teori yang disusun dan dikembangkan oleh Jean Piaget (1973).

Jean Piaget, membagi perkembangan kognitif ke dalam empat tahapan perkembangan: 1.Fase Sensomotor ( 0- 2 tahun ) Merupakan fase pertama dari empat fase perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif pada fase Sensomotor adalah Reflek sederhana, Kebiasaan pertama dan pengulangan reaksi tahap pertama, Pengulangan reaksi tahap kedua, Koordinasi pengulangan reaksi gerakkan mata dan tangan dengan sengaja, Circular reactions, Internalization of Scheme). 2.Fase Praoperasioanal ( 2 7 tahun ) Ciri utama dari fase ini berpikir simbolik dan berpikir intuitif, egosentris, dan animisme serta suka mendenganrkan dongeng. Fase ini ditandai dengan berkembangnya fungsi kognitif seperti, Fungsi simbolik, Berpikir intuitif, 3.Fase Operasi Kongkrit ( 7 11 tahun ) Fase ini terjadi perkembangan aspek-aspek kognitif seperti, Seriasi, Transitivity, Klasifikasi, Decentering, Reversibility, Penghilangan sifat egosentris, dan kemampuan dalam memecahkan masalah secara kongkrit.

4. Fase Operasi Formal ( 11 tahun - usia dewasa ) Dalam fase ini cara berpikir anak berpindah dari berpikir secara kongkrit ke cara operasi formal. Anak telah mampu melakukan proses pikir rasional dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah yaitu proses berpikir yang dilakukan secara sistematis, yang dimulai dari masalah, pemahaman terhadap masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan dan memverifikasi data dan mengambil kesimpulan yaitu apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Pada usia pubersitas anak mulai berpikir tentang jati dirinya dan proyeksi dirinya dimasa depan. Selanjutnya kesadaran tentang jati diri akan mempengaruhi sudut pandang anak pada usia dewasa tentang aspek-aspek sosial yang berkembang sesuai dengan perkembangan kesadaran pada dirinya yang berada di antara orang di sekitarnya.

8 Fase Perkembangan Teori Psikososial Erikson

Fase 1-Trust vs Mistrust (0-12-18 bulan) Bayi akan berkembangang secara sehat pisik dan mental apabila terjadi keseimbangan antara trust (percaya) vs mistrust (tidak percaya terhadap lingkungan disekitarnya dan tidak terlalu dilindungi oleh lingkunganya) Fase 2-Autonomy vs Shame & Doubt(18 bulan-3 tahun) Autonomy (Percaya pada diri sendiri atau mandiri) Hal ini merupakan dasar bagi kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara independen. Shame & Doubt (malu & ragu) merupakan suatu kondisi kemampuan anak dalam mengekspresikan dirinya Fase 3-Initiative vs Guilt (3-6 tahun) Initiative, kemampuan untuk merencakanan dan melaksanakan tindakan dengan kepercayaan diri dan kemandirian yang penuh Guilt, rasa salah yang merupakan kondisi perasaan anak terhadap perilakunya yang salah. Fase 4-Industry vs Inferiority (6-12 tahun) Industry; kegiatan yang diarahkan pada pembentukan suatu kemampuan dan ketrampilan serta dapat melakukanya dengan baik. Inferiority (tidak berguna atau rendah diri); menjadi pangkal penyebab anak tidak mampu memberikan konstribusi dan tidak dapat melakukan kerjasama serta bekerja dalam kelompok.

Fase 5-Identity vs Role confusion (12-18 tahun) Identity (jati diri); cara individu memandang dirinya yang berkaitan dengan dunia sekitarnya Role confusion; ketidakpastian terhadap peran apa yang akan dilakukan dimasa depan Fase 6-Intimacy vs isolation (18-40 tahun) Intimacy; fase kematangan seksual; menerima dan memberikan kontak fisik, dukungan, cinta, hubungan emosional,dll Isolation (menyendiri) dalam keadaan ini, individu merasa tersisih dari berbagai pengalaman membangun hubungan intim baik sebagai teman kencan atau mengikat diri dalam perkawinan Fase 7-Generativity vs stagnation (40-65 tahun) Generativity (generasi penerus), mempersiapkan generasi penerus keluarga atau penerus bangsa Stagnation (stagnasi) rasa kecewa karena memetingkn diri sendiri dari individu yang tidak peduli lingkungan Fase 8-Integrity vs despair (65 tahun keatas) Integrity; rasa aman yang terjadi dalam diri individu dan lingkunganya Despair (kecewa dan merasa ditolak); individu yang menjadi tidak berguna, menyesal dan menginginkan keadaan yang diharapkan kembali lagi. *sumber: Jamaris 2010

6 tahap perkembangan fisiologis (perubahan kualitatif) manusia oleh Sigmund Freud 1. Tahap Oral (umur 0 sampai 3 tahun) Mulut bayi merupakan daerah utama daripada aktivitas yang dinamis pada manusia 2. Tahap Anal (antara umur 1 sampai 3 tahun) Dorongan dan aktivitas gerak individu lebih terpusat pada fungsi pembuangan kotoran 3. Tahap Falish (umur 3 sampai 5 tahun Alat-alat kelamin merupakan daerah perhatian yang penting. Dan pendorong aktivitas

4. Tahap Latent (umur 5 sampai 12 dan 13 tahun) dorongan aktifitas dan pertumbuhan cenderung bertahan dan sepertinyaistirahat dalam arti tidak meningkatkan pertumbuhan 5. Tahap Pubertas (antara umur 12/13 sampai 20 tahun) dororongan-dorongan aktif kembali, kelenjar indoktrin (kelenjar tanpa saluran penghasil hormon) tumbuh pesat dan berfungsi mempercepat pertumbuhan kearah kematangan 6. Tahap Genital (setelah umur 20 tahun dan seterusnya) pertumbuhan genetikal merupakan dorongan penting bagi tingkah laku seseorang

*sumber : Wasti Soemanto 2006

KONSEP

DAN

DEFINISI

PERTUMBUHAN

DAN

PERKEMBANGAN

FISIK

DAN

MOTORIK

Perkembangan motorik merupakan perubahan tingkah laku motorik yang terjadi secara terus-menerus sepanjang siklus kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh tuntutan tuntutan tugas, biologis individual dan juga lingkungan. Perkembangan diartikan sebagai satu perubahan individu pada tingkat fungsional. Sedangkan dalm domain psikomotorik, kognitif dan afektif, tingkat fungsional yang dimaksud adalah produk keturunan, kematangan, pertumbuhan,dan pengalaman sebagai pengaruh dari lingkungan. Secara konseptual, perkembangan anak didasarkan pada tiga domain yaitu psikomotorik, kognitif dan afektif. Domain psikomotorik terdiri atas kemampuan fisik dan motorik yang didasarkan pada proses biologis ( pertumbuhan ) dan motorik (fungsional). Perkembangan Psikomotorik merupakan seluruh kemampuan pokok dalam memfungsikan keterampilan motorik. Dalam perkembangan psikomotorik terbagi menjadi tiga bagian yaitu, pertumbuhan dan perkembangan motorik dan pengembangan persepsi motorik serta kesegaran jasmani. Pertumbuhan dan perkembangan dan fisik merupakan semua hal kapasitas anak untuk melakukan kegiatan olahraga tergantung struktur fisik dan bagaimana cara perkembangan mulai dari usia dini hingga dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan fisik secara kuantitatif dan fungsional seperti pada sistem syaraf, tulang dan otot.

PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK

Pengendalian motorik kasar kehalus anak anak melalui pengendalian yang bersifat umum dan halus pada anak anak dapat diartikan sebagai pengendalian yang dilakukan pertama kali oleh sekelompok otot besar dan selanjutnya anak mampu membedakan bagian bagian otot yang lebih halus untuk bergerak secara sendiri sendiri. Kecendrungan bilateral dan unilateral.Pada saat perkembangan awal dalam mengendalikan motorik, gerakan yang dilakukan masih bersifat lateral yaitu kecendrungan ank- anak untuk memanifulasi suatu benda. Secara bertahap anak anak akan memulai memilih menggunakan kakinya secara bersamaan dengan tangannya. Perkembangan motorik akan dipengaruhi oleh kematangn dan pengalamannya seperti melalui pengajaran, latihan dan juga peralatan dalam menguasai keterampilan motorik. Pylogenetic dan ontogenetic. Keterampilan pylogenetic adalah tingkah laku yang cenderung terjadi secara otomatis serta dengan urutan yang dapat diperkirakan sebelumnya seperti pada gerakan meraih, menjangkau dan juga mampu bertahan terhadap pengaruh ingkungan sekitarnya.Perilaku ontogenetic adalh perilaku yang dipengaruhi melalui belajar dan lingkungan sekitar seperti berenang, bersepeda dan sejenisnya.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK Pertumbuhan dan perkembangan dan fisik merupakan semua hal kapasitas anak untuk melakukan kegiatan olahraga tergantung struktur fisik dan bagaimana cara perkembangan mulai dari usia dini hingga dewasa.Pertumbuhan dan perkembangan fisik merupakan fisik secara kuantitatif dan fungsional seperti pada sistem syaraf, tulang dan otot. 1.Perkembangan Sistem Syaraf Sistem saraf otak merupakan sistem pusat dan komunikasi bagi tubuh manusia. Sistem syaraf meliputi otak, sumsum tulang belakang, serta syaraf syaraf ferifer. Melalui pembedaan dan penyatuan, sel akan berkembang dan membesar ,dilapisi jaringan lemak berwarna putih yang disebut myline yang memiliki fungsi untuk meningkatkan efektifitas transmisi rangsang syaraf dan juga sekaligus sebagai insulator terhadap rangsangan syaraf yang salah. 2.Perkembangan Tulang dan Berat Badan. Tulang memiliki fungi pada tubuh sebagai penyokong berat badan serta menyiapkan sistem gerak dan tuas untuk melakukan gerakan. Pada orang dewasa ada 206 tulang yang sangat kuat yang dikembangkan dari tulang lunak sampai menjadi mudah retak pada usia anak anak dan remaja. Percepatan dan pertumbuhan pada anak perempuan dimulai sejak usia 9 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 12 atau 13 tahun. Jadi sedikit lebih tinggi dari pada anak laki laki yang berusia 12 sampai 14 tahun. Tetapi setelah ini anak laki laki akan mulai lebih tumbuh lebih tinggi daripada anak perempuan. 3.Perkembangan Otot Ada tiga jenis otot yaitu otot halus, jantung, dan rangka. Jaringan otot halus membangun bagian otot dari organ- organ internal dan berfungsi secara otomatis, otot jantung berfungsi tanpa sadar dibawah kendali otak. Sedangkan Otot rangka merupakan organ yang dapat berkontraksi secara sadar berdasarkan rangsangan dari otak otak melalui syaraf syaraf gerak yang mempengaruhi otot. Peningkatan ukuran otot secara normal oleh latihan dan obat obatan disebut hipertrofi. Berat otot meningkat rata- rata 40 kali dari saat dilahirkan sampai usia dewasa Ini berarti bahwa anak usia 12 tahun memiliki jumlah rata rata jaringan otot 2 kali lipat dari anak usia 6 tahun.

D.TAHAPAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK I. Perkembangan Keterampilan Gerak Manusia adalah makhluk yang selalu berkembang. Bermula dari dalam kandungan, lahir kemudian menjadi dewasa, tua dan meninggal. 1.Natal Masa natal adalah masa dimana manusia memasuki tahap dalam kandungan sampai 1 bulan. Natal terbagi menjadi 2 tahap,yaitu : 1. Preonatal (dalam kandungan sampai dengan dilahirkan) 2. Neonatal (Masa lahir sampai 1 bulan) Aktifitas gerak pada masa ini meliputi gerak reflex sederhana,seperti : a. Gosok-menggosok b. Menggenggam c. Membengkok d. Meluruskan e. Mengatur sikap.

2.Masa bayi ( Infancy ) Masa bayi adalah masa sejak individu dilahirkan sampai berusia 1 tahun atau 2 tahun.Tingkah laku meliputi tingkah laku yang disadari serta dikendalikan dengan otot secara bertahap berkembang kearah cephacaudal-proximodistal yaitu bagian kepala, leher, togok sampai kekaki dan juga dari togok kebagian samping belakang.Beberapa tingkah laku ini meliputi merangkak, menggulung, berjalan,serta menggenggam yang disadari. Pada masa ini gerakan yang terjadi,meliputi: a. Menggangkat bahu ( 1 Bulan ) b. Menggangkat dada ( 2 Bulan ) c. Duduk dengan bantuan (4 bulan ) d. Duduk di pangkuan ( 5 Bulan ) e. Duduk Sendiri (7 Bulan ) f. Berdiri dengan bantuan (8 Bulan ) g. Berdiri dengan berpegangan ( 9 BUlan ) h. Merangkak ( 10 bulan ) i. Berjalan di bombing (11 bulan ) j. Berdiri sendiri ( 14 Bulan ) k. Berjalan sendiri (15 BUlan )

3.Chidhood Pertumbuhan pada usia kanak- kanak ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan relative stabil. Bagaimanapun juga tulangnya masih lemah. Pola gerakannya meliputi: a. Berjalan kesamping b. Berlari dengan pelan c. Berjalan d. Meloncat kira-kira 40-80 cm 4. Children ( Masa Kecil ) dan 5 Child ( Masa Anak Anak ) Pada masa ini ,anak kecil perkembangna fisiknya berada pada suatu tingkatan dimana secara organisme telah memungkinkan untuk melakukan beberapa maam gerakan dasar dengan beberapa variasinya. Gerakan berjalan dan memegang yang telah dilakukan pada masa bayi dan dikuasai pada saat anak kecil.Selain makin dikuasai pada saat anak kecil,hasil ini merupakan hasil dari pengembangan gerkan berjalan dan memegang : a. Berjalan b. Mendaki c. Meloncat d. Menyepak, dll

II.

Perkembangan Persepsi Gerak Perkembangan persepsi gerak adalh perubahan dan perbaikan kapasitas anak untuk menerima dan merespom rangsangn sejalan dengan peningkatan kapsitas pesepsi anak. Melalui tiga jenis reseptor ( modalitas ) yang bertindak menyediakan informasi mengenai lingkungan, tubuhnya sendiri serta keterkaitannya dengan yang lain.Persepsi tidak dapat dilihat secara terpisah atau secara berdiri sendiri dari domain kognitif maupun psikomotorik. Perkembangan persepsi dapat diartikan sebagai perubahan atau peningkatan kapasitas anak dalam menerima dan menanggapi stimulus sebagai suatu bentuk fungsional anak. 3. Komponen Sistem Persepsi Motorik Persepsi Kinestetik adalah kesadaran gerak dan posisi tubuh.Setiap saat tubuh bergerak, informasi sensoris akan dilirimkan ke serebral korteks,apabila informasi yang datang berhubungan dengan posisi badan. Konsep tubuh meliputi: 1. Kesadaran bagian tubuh serta hubungannya dengan satu sama lain 2. Kesadaran atau kemampuan dan keterbatasan setiap bagian tubuh 3. Pengetahuan tentang bagaimana melakukan gerakan efisien

You might also like