Professional Documents
Culture Documents
Paper ini dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Penyakit Paru di RSU Dr. Pirngadi MEDAN
Disusun Oleh :
Yusuf Basri Siregar 081001307 Wicak Kunto Wibowo 081001297 Jesi Fitriani 0810070100022 Dinda Yusditira 0810070100065 Hj. Pebri Dewiana 0810070100143 Ristika Fitri 0810070100033
Pembimbing :
PENDAHULUAN
Asma bronkialtelah lama di kenal 250.000 kematian akibat asma Prevalensi (WHO). peningkatan kematian (2) akibat penyakit asma. Pengobatan membutuhkan biaya banyak s/ berat) dan mengancam Serangan asma bervariasi (ringan Tetapi merupakan penyebab kematian yang dapat d kehidupan.(2) dicegah.(1) Spasme oto polos Asma (dulu) PROSES INFLAMASI KOMPLEKAsma (skrng) Pengobatan (dulu) Pengobatan (skrng) pengendalian otot saluran napas Faktor penyebab (bronkodilator)
DIFINISI
Asma bronkial : penyakit inflamasi kronik saluran napas dimana banyak sel berperan terutama sel mast, eosinofil, limfosit T, makrofag, netropil dan sel epitel. Pada individu rentan proses inflamasi tersebut menyebabkan : Reversibel wheezing berulang, sesak napas, Hambatan aliran dada rasa penuh (chest tightness) dan batuk.
Stimulus Inflamasi Hiperresponsif sal. napas (1,3)
DIFINISI
Berbagai mediator dibebaskan dari berbagai sel yang berperan Ternyata bukan hanya Eosinofil Bronkospasme ASMA dalam proses imunologi dan fase terakhir mekanisme sistem saaraf yang memegang peran peting dalam terjadinya spasme otot Interaksi berbagai faktor imunologi yang abnormal. bronkus.(4)
FAKTOR RISIKO
a. GENETIK
b. GENDER DAN RAS
c. FAKTOR LINGKUNGAN
d. POLUSI UDARA e. FAKTOR LAIN
PATOGENESIS
ASMA
Faktor pejamu (host)
Faktor lingkungan
PATOFISIOLOGI
Pencetus Bronkokonstriksi, Udem Mukosa, Sekresi Obstruksi Sal. Respiratorik Ventilasi tidak seragam Atelektasis Surfaktan Vasokonstriksi Pulmonal Hiperinflasi Paru Gangguan Compliance Kerja Napas
Asidosis
GEJALA ASMA
a. Serangan batuk yang hebat, suara nafas mengi, tersengal-sengal, perasaan sulit bernafas. b. Susah berbicara dan berkonsentrasi. c. Jalan sedikit menyebabkan napas tersengal-sengal. d. Napas dangkal dan cepat atau lambat dibandigkan biasanya. e. Lubang hidung mengembang dengan setiap tarikan napas. f. Daerah leher dan di antara atau di bawah tulang rusuk tertarik ke dalam setiap tarikan napas. g. Banyangan abu-abu atau mebiru pada kulit, bermula dari daerah sekitar mulut, merupakan tanda dari sianosis. h. Angka penggunaan Peak Flow Meter dalam wilayah berbahaya (<50%).(1,2)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium dapat dibagi atas: 1. Pemeriksaan sputumbersifat mukoid dengan viskositas yang tinggi dan kadang-kadang terdapat mucus plug.(3) 2. Pemeriksaan darah peningkatan dari IgE pada waktu serangan dan menurun pada waktu pasien bebas dari serangan.
(3)
3. Pemeriksaan radiologiGambaran radiologi pada asma umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukkan gambaran radiolusen yang bertambah dan pelebaran sela iga, serta diafragma yang menurun. (3)
ASMA EKSASERBASI
Asma eksaserbasi (asma akut atau asthma attack) adalah kejadian peningkatan progresif keluhan sesak napas, batuk, mengi atau chest tightness atau beberapa kombinasinya.(1) IGD Mengancam nyawa !!! Perburukan biasanya terjadi dalam hitungan jam atau hari kadang bisa terjadi dalam beberapa menit. Eksaserbasi biasanya menunjukkan ada kontak dengan penyebab. Infeksi virus >> atau alergen >> tetapi bisa terjadi karena kegagalan penatalaksanaan jangka panjang. (1)
ASMA EKSASERBASI
PENYEBAB EKSASERBASI a. Infeksi virus (paling sering) b. Micoplasma pneumonia c. Chlamydia pneumonia d. Alergen e. Iritan (SO2, particulate pollutans)
PENATALAKSANAAN EKSASERBASI
Inhalasi beta 2-agonist + glukokortikoid + oksigen
Assessment!!!
Menghilangkan obstruksi saluran napas Mencegah hipoksemi Mencegah kekambuhan
Respons terapi
FUNGSI PARU
DAFTAR PUSTAKA
1. Maranatha D, Asma Bronkial in Wibisono, Jusuf M, Winarni, Hariadi S, Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru, Departemen Ilmu Penyakit Paru FK-UNAIR, Surabaya, 2010, 55-73. 2. Kartasasmita C B, Asma in Rahajoe N N, Supriyatno B, Setyanto B D, Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I, IDAI, Jakarta, 2008, 71-133. 3. Suardi A U, Setyati A, Dewanti A, Supriyatno B, Kartasasmita C B, Basir D, et al, Pedoman Nasional Asma Anak, Editor: Rahajoe N N, Supriyatno B, Setyanto B D, UKK Pulmonologi PP IDAI, Jakarta, 2005, 1-44. 4. Rab T, Ilmu Penyakit Paru, Trans Info Medika, Jakarta, 2010, 377-391. 5. Volovitz, Benjamin. Management of Acute Asthma Exacerbations in Children. 2008. Available from: http://www.expert-reviews.com
Dokter Pembimbing :