You are on page 1of 26

SKENARIO MATERI KELOMPOK C7 (3)

Seorang laki-laki usia 55 tahun datang ke poliklinik kulit dan kelamin dengan keluhan berupa bercak merah bersisik tebal seperti mika pada dada, perut, punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah yang terasa gatal sejak 4 minggu yang lalu. Selain kelainan kulit pasien juga menderita penyakit kencing manis yang diketahuinya sejak 6 bulan yang lalu. Pasien berobat teratur untuk penyakit kencing manisnya. Pemeriksaan fisik umum didapatkan gi i kurang, konjungti!a anemis "#", lain-lain dalam batas normal.

BAB I. PENDAHULUAN
1

1.1. Latar Belakan Penyakit kulit merupakan salah satu hal yang penting dalam kedokteran, hal ini berguna untuk mengetahui apa-apa saja kegunaan kulit dan bagian-bagiannya, serta kemungkinan-kemungkinan penyakit yang menyerangnya, sebab dalam kehidupan sehari-hari penyakit kulit adalah salah satu penyakit yang tersering dijumpai seorang dokter baik dalam berpraktek maupun tidak, mudahnya seperti bentol # wheal akibat serangga, dermatitis, jerawat, dan lainnya. $leh karena itu penting bagi calon petugas kesehatan untuk mengerti lebih jauh mengenai kulit manusia. %alam skenario ini yang dimunculkan adalah seorang laki-laki berumur 55 tahun yang diperkirakan menderita Psoriasis bila dilihat dari gejala-gejalanya seperti bercak merah bersisik tebal seperti mika pada dada, perut, punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah yang terasa gatal sejak 4 minggu yang lalu. &elalui tulisan ini akan dijabarkan tentang hal yang berhubungan dengan psoriasis. 1.!. T"#"an 'ntuk mengetahui berbagai hal tentang psoriasis, seperti pemeriksaannya, gejalagejalanya, epidemiologi, patologi, penatalaksanaan, etiologi, prognosis, komplikasi, dan pencegahannya. 1.3. I$ent%&%ka'% %'t%la( &ika ( ).*++, - &ineral yg menyerupai kaca yg .secara kimiawi/ kompleks, digunakan untuk isolasi listrik0 batu cermin0 abrak). 1.2ikipedia - sejenis mineral. *ata 3mika3 berasal dari kata bahasa 4atin micare, 3bergemerlapan3, sebab mineral satu ini terlihat gemerlap .khususnya saat berskala kecil/1. 1.). R"*"'an *a'ala( Seorang laki-laki berusia 55 tahun dengan gejala bercak merah bersisik tebal pada dada, perut, punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah yang terasa gatal sejak 4 minggu yang lalu.

BAB II. PEMBAHASAN


!.1.Ana*ne'%'
2

5namnesis adalah langkah pertama yang harus dilakukan oleh dokter apabila berhadapan dengan pasien. 5namnesis bertujuan untuk mengambil data berkenaan dengan pasien melalui wawancara bersama pasien maupun keluarga pasien. 5namnesis perlu dilakukan dengan cara-cara khas yang berkaitan dengan penyakit yang bermula dari permasalahan pasien. 5namnesis yang baik akan membantu dokter memperoleh maklumat seperti berikut ( Penyakit atau kondisi yang mungkin menjadi punca keluhan pasien .kemungkinan diagnosis/ Penyakit atau kondisi lain yang menjadi kemungkinan lain penyebab munculnya keluhan pasien .diagnosis banding/ 6aktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit tersebut .faktor predisposisi, predileksi dan faktor risiko/ *emungkinan penyebab penyakit .etiologi/ 6aktor-faktor yang dapat memperbaiki dan yang memperburuk keluhan pasien .faktor prognostik, termasuk upaya pengobatan/ Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medis yang diperlukan untuk menentukan diagnosisnya +agi pasien yang pertama kali datang ke dokter, pertanyaan yang perlu diajukan adalah data pribadi pasien seperti( ). 7ama lengkap pasien 1. 8enis kelamin 9. 'mur pasien 4. :empat lahir pasien 5. Status perkawinan 6. 5gama ;. Suku bangsa
3

<. 5lamat =. Pendidikan )>. Pekerjaan )). ?iwayat keluarga yang meliputi kakek dan nenek sebelah ayah, kakek dan nenek sebelah ibu, ayah, ibu, saudara kandung dan anak-anak Seterusnya adalah pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan pasien ). *apan mulai timbul keluhan utama@ 1. Sudah berapa lama keluhan utama berlangsung@ 9. 5pakah keluhan utama timbulnya mendadak@ 4. 5pakah keluhan utama diselingi keluhan lain@ 5. $bat-obatan apa saja yang sudah diberikan untuk meredakan keluhan utama, maupun keluhan lain@ 6. 5pakah keluhan utama dan keluhan lain mereda # hilang timbul@ ;. Sudah berapa lamakah keluhan lain berlangsung@ <. 5pakah pasien mampu mengingat kapan keluhan utama dan keluhan lain terjadi@ %an hasil dari anamnesis adalah keluhan berupa bercak merah bersisik tebal seperti mika pada dada, perut, punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah yang terasa gatal sejak 4 minggu yang lalu. Selain kelainan kulit pasien juga menderita penyakit kencing manis yang diketahuinya sejak 6 bulan yang lalu. Pasien berobat teratur untuk penyakit kencing manisnya.

!.!. Pe*er%k'aan
4

'ntuk memperkuat diagnosis tentang suatu penyakit kita harus melakukan pemeriksaan kepada pasien. Pemeriksaan paling utama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan fisik dan apabila ingin memperkuat diagnosis tersebut dapat dilakukan pemeriksaan penunjang, misalnya pemeriksaan lab. !.!.1.Pe*er%k'aan +%'%k3 Pemeriksaan fisik merupakan suatu keterampilan pemeriksaan dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter dalam mendukung diagnosanya terhadap suatu penyakit. Seorang dokter yang baik, harus mendahulukan pemeriksaan fisik, sebelum pemeriksaan lainnya. !.!.1.1.Le'% K"l%t Aang khas dari psoriasis adalah skuma tebal berlapis-lapis disertai tanda tetesan lilin, dan auspit ).:ype ( Papul dan plak yang ditandai dengan sisik putih keperakan, bertepi tajam. %apat berupa pustul, maupun eritroderma. 1.2arna ( Salmon pink 9.+entuk ( +ulat, o!al, polisiklik, annular 4.Pola ( Bosteriform .menyerupai herpes ooster/, arciform .menyerupai busur/, serpiginous .luka yang ujungnya berbentuk arciform dan bertepi seperti gelombang/, scattered discrete lesions .luka yang menyebar dan terpisah-pisah/, eritroderma .tersebar luas tanpa batas jelas/ 5.%istribusi ( ).4uka tunggal atau lokal dalam satu area .penis/, regional .scalp/, generalisata # uni!ersal .seluruh kulit dan kuku/ 1.+ilateral, namun jarang simetris, berbagi daerah yang terkena, menyukai daerah yang mengalami tekanan dan saling bersentuhan. 5da juga yang luka kecil yang tersebar luas .seperti psoriasis gutata/. !.!.1.!.Ra*,"t $an k"k"
5

5lopecia tidak umum walaupun ada keterkaitan dengan scalp. 8ari tangan dan jari kaki memiliki tingkat kemunculan sebesar 15C pada psoriasis, terutama timbul bersamaan dengan artritis. Perubahan pada kuku ( pitting .berlekuk-lekuk/ , onycholysis .merenggang # lepas/, bercak kuning dibawah kuku # oil spot !.!.1.3.Artr%t%' &emiliki angka insiden .)-91C/, jarang sebelum berumur 1> tahun, ada 1 tipe ( ).tipe distal0 seronegati!e dan tanpa nodul subkutan, yang melibatkan sendi interfalang terminal tangan dan kaki. 1.tipe mutilating psoriatic arthritis, dengan erosi tulang dan osteolysis, dan ankylosis0 terutama mengenai bagian sacroiliac, pinggang, dan area inguinal dengan ankylosing spondilitis0 sering dilihat terutama pada eritroderma dan psoriasis pustula. !.!.!.Pe*er%k'aan Pen"n#an
)

Pemeriksaan penunjang biasanya berupa pemeriksaan lab. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendapatkan diagnosa secara tepat. %iagnosis dari psoriasis umumnya berupa klinikal. Pemeriksaan lab dari psoriasis umumnya digunakan untuk membantu membedakan antara ?5, gout dari artritis psoriatika. Studi lab pada pasien psoriasis meliputi ( ?eumatoid factor negati!e :ingkat sedimentasi eritrosit .DS?/ umumnya normal .kecuali pada psoriasis pustular dan eritroderma psoriatik. 5sam urat pada psorisis bisa meningkat .terutama pada psoriasis pustular/ Eairan dari pustul bersifat steril dengan infiltrat neutrofil. :es uji jamur .digunakan terutama pada kasus psoriasis tangan dan kaki yang tampak semakin parah dengan pengobatan steroid topikal/.

:es lain
6

&eskipun sebagian besar kasus psoriasis dapat didiagnosa secara klinis, beberapa bentuk pustul dapat sulit diketahui. %alam kasus ini, biopsi bisa dipakai untuk diagnosis. +iopsi dari lesi kulit bisa terdapat hiperplasia sel basal, proliferasi pembuluh darah subepidermal, tidak adanya kematangan sel normal, dan keratinisasi. :erdapat jumlah : sel aktif yang besar pada epidermis

?adiografi dari sendi yang terkena bisa membantu membedakan tipe artritis. F-ray sendi bisa membantu mendiagnosis artritis psoriatika. Scan tulang bisa untuk mengetahui lebih awal keterlibatan sendi pada psoriasis.

5danya tanda auspit ketika sGuama dibersihkan.

!.3.D%a n-'%' !.3.1..-rk%n D%a n-'%'/ 2orking diagnosis merupakan diagnosis utama tentang penyakit yang diderita pasien setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan terhadap pasien. +erdasarkan pengertian tersebut didapatkan working diagnosis untuk kasus ini yaitu psoriasis. Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan0 disertai fenomena tetesan lilin, auspit , dan kobner.. !.3.1.1.0e#ala Kl%n%' *eadaan umum tidak dipengaruhi, kecuali pada psoriasis yang menjadi eritroderma. Sebagian penderita mengeluh gatal ringan. :empat predileksi pada skalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas ekstensor seperti siku dan lutut, dan daerah lumbosakral. *elainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi .plak/ dengan skuama diatasnya. Dritema sirkumskrip dan merata, tetapi pada stadium penyembuhan sering eritema yang ditengah menghilang dan hanya terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. +esar kelainan ber!ariasi ( lentikular, numular atau plakat, dapat berkonfluensi. 8ika seluruhnya atau sebagian besar

lentikular disebut psoriasis gutata, biasanya pada anak-anak dan dewasa muda dan terjadi setelah infeksi akut oleh Streptococcus. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, auspit , dan kobner .isomorfik/. *edua fenomena yang disebut lebih dahulu dianggap khas, sedangkan yang terakhir tidak khas, hanya kira-kira 4;C yang positif. 6enomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi putih pada goresan, seperti lilin yang digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias. Eara menggores dapat dengan pinggir gelas alas. Pada fenomena auspit tampak serum atau darah berbintikbintik yang disebabkan oleh papilomatosis. :rauma pada kulit penderita psoriasis, misalnya garukan, dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis dan disebut fenomen kobner yang timbul kira-kira setelah 9 minggu. Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan kuku, yakni sebanyak kira-kira 5>C, yang agak khas ialah yang disebut pitting nail # nail pit berupa lekukan-lekukan miliar. *elainan yang tak khas ialah kuku yang keruh, tebal, bagian distalnya terangkat kareng terdapat lapisan tanduk dibawahnya .hiperkeratosis subungual/, onikolisis. Selain itu psoriasis dapat menyebabkan kelainan pada sendi .artritis psoriatik/, terdapat pada )>-)5C pasien psoriasis. 'mumnya pada sendi distal interfalang, bersifat poliartikular, terbanyak pada usia 9>-5> tahun. Sendi membesar, kemudian terjadi ankilosis, dan lesi kistik subkorteks. !.3.1.!.Bent"k Kl%n%' ). Psoriasis Hutata %iameter kelainan biasanya tidak melebihi ) cm. :imbulnya mendadak dan diseminata, umumnya setelah infeksi Streptococcus di saluran napas bagian atas sehabit influen a atau morbili, terutama pada anak dan dewasa muda. Selain itu juga dapat timbul setelah infeksi yang lain, baik bakterial maupun !iral.

1. Psoriasis Iulgaris +entuk paling la im ditemukan pada psoriasis, maka disebut !ulgaris, dinamakan pula tipe plak karena lesi-lesinya umumnya berbentuk plak. :empat predileksinya seperti yang telah diterangkan di atas. 9. Dritroderma Psoriatik Dritroderma psoriatik dapat disebabkan oleh pengobatan topikal yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. +iasanya lesi yang khas untuk psoriasis tidak tampak lagi karena terdapat eritema dan skuama tebal uni!ersal. 5da kalanya lesi psoriasis masih tampak samar-samar, yakni lebih eritematosa dan kulitnya lebih meninggi. 4. Psoriasis Pustulosa 5da 1 pendapat mengenai psoriasis pustulosa, pertama dianggap sebagai penyakit tersendiri, kedua dianggap sebagai !arian psoriasis. :erdapat 1 bentuk psoriasis pustulosa, bentuk lokalisata .Psoriasis putulosa palmo-plantar # barber/, dan generalisata .Psoriasis pustulosa generalisata akut # !on umbusch/ +arber ( penyakit ini bersifat kronik dan residif, mengenai telapak tangan atau telapak kaki atau keduanya. *elainan berupa kelompok-kelompok pustul kecil steril dan dalam, di atas kulit yang eritematosa, disertai rasa gatal. Ion Bumbusch ( Penyakit ini dapat timbul pada penderita yang sedang atau telah menderita psoriasis. %apat pula muncul pada penderita yang belum pernah menderita psoriasis. Hejala awalnya ialah kulit yang nyeri, hiperalgesia disertai gejala umum berupa demam, malaise, nausea, anoreksia. Plak psoriasis yang telah ada semakin eritematosa. Setelah beberapa jam timbul banyak plak edematosa dan eritematosa pada kulit yang normal. %alam beberapa jam timbul banyak pustul miliar pada plak-plak tersebut. %alam sehari pustul-pustul berkonfluensi membentuk lake of pus berukuran beberapa cm. *elainan-kelainan semacam itu akan terus menerus dan dapat menjadi eritroderma. Pemeriksaan lab leukosit 1>.>>> # Jl.

5. Psoriasis ,n!ersa Psoriasis yang memiliki tempat predileksi pada daerah fleksor # in!ersa dari psoriasis normal. 6. Psoriasis Dksudati!a +entuk ini sangat jarang. 'mumnya kelainan psoriasis kering, namun pada bentuk ini kelainannya eksudatif seperti dermatitis akut. ;. %ermatitis Seboroik .seboriasis/ &emiliki gambaran klinis gabungan antara psoriasis dan dermatitis seboroik, skuama yang biasanya kering menjadi agak berminyak dan agak lunak. Selain berlokasi pada tempat yang la im, juga terdapat pada tempat seboroik.

!.).D%&&erent D%a n-'%'/ !.).1.P%tr%a'%' R-'ea Dtiologinya belum diketahui, demikian pula cara infeksinya. 5da yang

mengemukakan hipotesis bahwa penyebabnyaa adalah !irus, karena penyakit ini merupakan penyakit self-limitting disease, umumnya sembuh sendiri dalam waktu 9 K < minggu. &emiliki gejala klinis yang khas yaitu berupa Lerald Patch # lesi berbentuk medali, ruam terdiri atas eritema dan skuama yang halus, tidak begitu gatal, lesi berikutnya lebih kecil dari lesi pertama, yang susunannya sejajar dengan kosta, yang menyerupai pohon cemara terbalik. :empat predileksi pada badan, lengan atas proksimal dan paha atas, sehingga seperti pakaian renang wanita. Pengobatan bersifat simtomatik. 'ntuk gatalnya dapat diberikan sedati!e, sedangkan obat topikalnya diberikan bedak asam salisilat yang dibubuhi mentol M - ) C. Prognosis baik karena penyakit sembuh spontan biasanya dalam waktu 9 K < minggu. -Aang membedakan dari psoriasis yang utama ialah adanya herald patch pada lesi pertama, dan bentuk eritem seperti pakaian renang wanita pada lesi berikutnya, serta skuamanya halus.

10

!.).!.Der*at%t%' 'e,-r-%k Dtiologi belum diketahui. 6aktor predisposisinya ialah kelainan konstitusi berupa status seborik yang rupanya diturunkan, bagaimana caranya belum dipastikan. +anyak percobaan telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan infeksi oleh bakteri atau Pityrosporum o!ale. Status seborik sering berasosiasi dengan meningginya suspensibilitas terhadap infeksi piogenik, tetapi tidak terbukti bahwa mikroorganisme inilah yang menyebabkan %.S. %.S berhubungan erat dengan keakti!an glandula sebasea. Hlandula tersebut aktif pada bayi yang baru lahir, kemudian menjadi tidak aktif selama = K )1 tahun akibat stimulasi hormon androgen ibu berhenti. %.S pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada usia sebelum akil balik dan insidensnya mencapai puncaknya pada usia )< K 4> tahun, kadang-kadang pada umur tua. %.S lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. &eskipun kematangan kelenjar sebasea merupakan faktor timbulnya %.S, tetapi tidak ada hubungan langsung secara kuantitatif antara keakti!an kelenjar tersebut dengan suspensibilitas untuk memperoleh %.S. Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya %.S dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stes emosional, atau infeksi. *elainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan, batasnya agak kurang tegas. %. S yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuamaskuama yang halus, mulai sebagai bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama-skuama halus dan kasar. *elainan tersebut disebut pitiriasis sika .ketombe/. +entuk yang berminyak disebut pitiriasis steatoides yang dapat disertai dengan eritema dan krusta-krusta yang tebal. ?ambut pada tempat tersebut mempunyai kecenderungan rontok, mulai di bagian !erteN dan frontal. +entuk yang berat ditandai dengan adanya bercak-bercak yang berskuama dan berminyak, disertai eksudasi dan krusta tebal. Sering meluas ke dahi, glabela, telinga posaurikular, dan leher. Pada daerah dahi tersebut, batasnya sering cembung.

11

Pada bentuk yang lebih berat lagi, seluruh kepala tertutup oleh krusta-krusta yang kotor, dan berbau tidak sedap. Pada bayi, skuama-skuama yang kekuningan dan kumpulan debris-debris epitel yang lekat pada kulit kepala disebut cradle cap. Pada daerah supraorbital, skuama-skuama halus dapat terlihat di alis mata, kulit di bawahnya, eritematosa dan gatal, disertai bercak-bercak skuama kekuningan, dapat pula terjadi blefaritis, yakni pinggir kelopak mata merah disertai skuama-skuama halus. Selain tempat-tempat tersebut, %.S juga dapat mengenai liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sterna, areola mamae, lipatan di bawah mamae pada wanita, interskapular, umbilicus, lipat paha, dan daerah anogenital. Pada merah pipi, hidung, dan dahu kelainan dapat berupa papul-papul. *asus-kasus yang telah mempunyai faktor konstitusi agak sukar disembuhkan meskipun penyakitnya dapat terkontrol. 6aktor predisposisi hendaknya diperhatikan, misalnya stress emosional dan kurang tidur. &engenai diet, dianjurkan miskin lemak.

Pengobatan sistemik

*ortikosteroid digunakan pada bentuk yang berat, dosis prednisone 1> K 9> mg sehari. 8ika telah ada perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan. *alau disertai infeksi sekunder diberi antibiotik. ,sotretinoin dapat digunakan pada kasus yang rekalsitran. Dfeknya mengurangi akti!itas kelenjar sebasea. %osis >.)->.9 mg # *g++ # hari, perbaikan tampak setelah 4 minggu. Sesudah itu diberikan dosis pemeliharaan 5-)> mg per hari selama beberapa tahun untuk mengontrol penyakitnya. 7arrow band 'I+. Setelah pemberian terapi 9N seminggu selama < minggu, sebagian besar penderita mengalami perbaikan.

Pengobatan topikal $bat yang dipakai untuk %.S ialah (


12

:er, misalnya likuor karbonas detergens 1 K 5C atau krim pragmatar ?esorsin ) K 9C Sulfur praesipitatum 4 K 1>C, dapat digabung dengan asam salisil 9 K 6C *ortikosteroid, misalnya krim hidrokortison. Pada kasus dengan inflamasi yang berat dapat dipakai kortikosteroid yang lebih kuat, misalnya betametason !alerat, asalkan jangan dipakai terlalu lama karena efek sampingnya

$bat-obatan tersebut sebaiknya dipakai dalam bentuk krim. Prognosis Seperti telah dijelaskan pada sebagian kasus yang mempunyai faktor konstitusi, penyakit ini agak sulit disembuhkan. -Aang membedakan dari psoriasis yang utama ialah skuama pada daerah seboroik yang berminyak dan berwarna kekuningan. !.).3.Der*at-&%t-'%' %ermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung at tanduk, misalnya stratrum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita. %ermatofita ialah golongan jamur yang menyebabkan dermatofitosis. Holongan jamur ini mempunyai sifat mencerna keratin. %ermatofitosis dibagi menjadi dermatomikosis, trimikosis, dan onikomikosis berdasarkan bagian tubuh yang terserang. %engan demikian dikenal bentuk-bentuk ( ). tinea kapitis ( dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala 1. tinea barbae ( dermatofitosis pada dagu dan jenggot 9. tinea kruris ( dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah. 4. tinea pedis et manum ( dermatofitosis pada kaki dan tangan. 5. tinea unguium ( dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki.
13

6. tinea korporis ( dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk bentuk 5 tinea di atas. Selain 6 bentuk tinea masih dikenal istilah yang mempunyai arti khusus yaitu ( ). tinea imbrikata ( dermatofitosis dengan susunan skuama yang konsentris dan disebabkan :richophyton concentricum. 1. tinea fa!osa ( dermatofitosis yang terutama disebabkan :richophyton schoenleini, secara klinis berbau seperti tikus .mousy odor/. 9. tinea fasialis, tinea aksilaris ( dermatofitosis yang predileksi sesuai namanya. 4. tinea sirsinata, arkuata ( dermatofitosis yang namanya sesuai bentuk morfologinya. %iagnosis lab untuk menentukan dermatofitosis ialah dengan menggunakan kerokan kulit lesi pasien kemudian ditambahkan )-1 tetes larutan *$L, tunggu )5-1> menit untuk proses melarutkan jaringan. 'ntuk melihat elemen jamur lebih nyata dapat ditambahkan at warna pada sediaan *$L, misalnya tinta parker super-chroom blue black. Pada sediaan kulit dan kuku yang terlihat adalah hifa. Sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan bercabang, maupun spora berderet .artrospora/. %iagnosis bisa juga dengan menggunakan media pembiakan yaitu agar dekstrosa Sabouraud. Pada agar dapat ditambahkan antibiotik .kloramfenikol/ dan klorheksimid yang berguna untuk menghindari kontaminasi bakterial # jamur. Penatalaksanaan Hriseoful!in yang bersifat fungistatik dengan dosis )>-15 mg #*g++, lama pengobatan tergantung pada lokasi penyakit, penyebab, dan keadaan imunitas penderita. Setelah sembuh klinis dilanjutkan 1 minggu agar tidak residif. *etokona ol yang bersifat fungistatik untuk kasus resiten griseoful!in, dosis 1>>mg # hari selama )> hari- 1minggu pada pagi hari setelah makan, namun obat ini hepatotoksik. Sebagai pengganti ketokona ol yang heptotoksisk terutama untuk pengobatan lebih dari )> hari bisa diberikan itrakona ol, dengan dosis 1N )>>-1>>mg #hari dalam kapsul selama 9 hari. Prognosis
14

Prognosis yang dihasilkan adalah baik untuk dermatofitosis lokal setelah diberikan obat-obatan. - Aang membedakan dengan psoriasis yang utama ialah keluhan pada dermatofitosis gatal sekali dan pada sediaan langsung ditemukan jamur. !.).).S%&%l%' 'ta$%"* ! 1 S II Sifilis ialah penyakit infeksi yang disebabkan oleh :reponema pallidum, sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari ibu ke janin. +iasanya S ,, timbul setelah enam sampai delapan minggu sejak S ,. Hejala berupa anoreksia, turun berat badan, malaise, nyeri kepala, demam yang tidak tinggi, artralgia. Hejala penting untuk membedakannya dengan berbagai penyakit kulit lainnya ialah lesinya tidak gatal, sering disertai limfadenitis generalisata, juga terjadi pada telapak tangan dan kaki. +entuk papul merupakan bentuk yang paling sering terlihat pada S ,,. +entuknya bulat, ada kalanya terdapat bersama-sama dengan roseola. Papul tersebut dapat berskuama yang terdapat di pinggir .koleret/ dan disebut papulo-skuamosa. Skuama dapat pula menutupi permukaan papul sehingga mirip psoriasis, oleh karena itu dinamai psoriasiformis. 8ika papulpapul tersebut menghilang dapat meninggalkan bercak-bercak hipopigmentasi dan disebut leukoderma sifilitikum, yang akan menghilang perlahan-lahan. +entuk lain adalah kodilomata lata, terdiri atas paul-papul lentikular, permukaannya datar, sebagian berkonfluensi, terletak pada daerah lipatan kulit0 akibat gesekan antar-kulit permukaannya menjadi erosif, eksudatif, sangat menular. :empat predileksinya di lipat paha, skrotum, !ul!a, perianal, di bawah mamme, dan antar jari kaki. 'ntuk membedakan psoriasis dengan sifilis stadium ,, selain dilakukan anamnesis mengenai sifilis bila ada. &enggunakan cairan lesi yang infeksius ( ).&enggunakan mikroskop lapangan gelap ( untuk melihat pergerakan dan bentuk yang khas dari :reponema, terutama :reponema pallidum. 1.:es serologi ( :idak spesifik :.pallidum ( tes I%?4, ?P?, dan 2assermann

15

Spesifik :.palliduum ( tes :PL5 Pengobatan ).Penisilin H ( terutama penisilin H ben atin dengan dosis 1.4 juta unit yang akan bertahan dalam serum dua sampai tiga minggu, jadi bersifat kerja lama. 7amun kadang dengan penisilin bisa timbul reaksi 8arish-LerNheimer, untuk itu harus dipersiapkan kortikosteroid, contohnya prednison 1>-4>mg #hari. 1.+agi alergi penisilin bisa menggunakan tetrasiklin 4N5>> mg # hari, atau eritromisin 4N5>> mg# hari, atau doksisiklin 1N )>> mg #hari.

Prognosis Pada stadium dini yang diberikan pengobatan prognosisnya adalah baik, namun bila tidak diobati maka )#4nya akan kambuh, 5C akan mendapat S ,,,, )>C mengalami sifilis kardio!askular, =C pada pria dan 5C pada wanita akan mendapat neurosifilis, dan 19C akan meninggal. - Aang membedakan dengan psoriasis yang utama adalah, adanya coitus suspectus, pembesaran kelenjar getah bening, dan tes serologi sifilis ".

!./.Penatalak'anaan2 P5S, .Psoriasis 5rea Se!erity ,ndeN/


Erythema (0-4) Head Trunk Upper im!s o"er im!s Erythema 0-#o $-%li&ht )-*oderate +-%evere Desquamation 0-#o $-%mall ' (e" )-%mall +-*any Infiltration 0-#o $-%li&ht )-*oderate +-Deep Desquamation (0-4) Infiltration (0-4) Involvement (0-4)

16

4-,ery %evere .rea involvement $/ 0 $01 )/ $0-+01 +/ +0-201

4--i& ' *any 4/ 20-301 2/ 30-401 5/ 40-$001

4-,ery Deep

6.%I / 07$ (Eh 8 Ih 8 Dh) .h / 07+ (Et 8It 8Dtt) .tt 8 07) (Eu 8 Iu 8 Du) .u 8 074 (Ei 8 Ii 8 Dii) .ii D/ E / erythema I / Infiltration Desquamation ./ .rea h / Head t / trunk u / upper I / lo"er e9tremities e9tremities

Pengobatan psoriasis dapat dibagi menjadi 9 langkah ( ). langkah ) ( :erapi topikal 'ntuk psoriasis ringan dengan P5S, O < atau luas lesi O )>C permukaan tubuh. 1. langkah 1 ( 6ototerapi %ipakai untuk psoriasis sedang sampai berat .P5S, P </0 yang tidak respon terhadap terapi topikal0 psoriasis yang terlalu luas untuk terapi topikal. 9. langkah 9 ( :erapi sistemik 'ntuk psoriasis sedang sampai berat # artritis psoriatika berat. 8uga dipakai untuk psoriatika eritroderma # pustulosa. :erapi topikal ).*ortikosteroid &erupakan obat topikal yang paling banyak diberikan oleh karena sangat efektif dan tersedia dalam berbagai potensi dan formulasi disesuaikan dengan keadaan lesi. %alam pemilihan perlu diperhatikan ( usia penderita, luas lesi, area lesi. 1.:ar $bat topikal yang biasa digunakan adalah preparat tar, yang mempunyai efek antiradang. &enurut asalnya, preparat tar dibagi menjadi 9, yakni berasal dari ( 6osil, misalnya iktiol *ayu, misalnya oleum kadini dan oleum ruski
17

+atubara, misalnya liantral dan likuor karbonis detergens

Preparat tar yang berasal dari fosil, biasanya kurang efektif untuk psoriasis, yang cukup efektif ialah yang berasal dari batubara dan kayu, oleh karena itu, hanya kedua tar tersebut yang akan dibicarakan. :ar dari batubara lebih efektif daripada tar yang berasal dari kayu, sebaliknya, kemungkinan memberikan iritasi juga lebih besar. Pada psoriasis yang telah menahun, lebih baik digunakan tar yang berasal dari batubara, karena tar tersebut lebih efektif daripada tar yang berasal dari kayu dan pada psoriasis yang menahun kemungkinan timbulnya iritasi lebih kecil. Sebaliknya, pada psoriasis akut, dipilih ter yang terbuat dari kayu, karena jika dipakai ter dari batubara, dikhawatirkan akan terjadi iritasi dan menjadi eritroderma. :ar yang berasal dari kayu kurang nyaman bagi penderita karena berbau kurang sedap dan berwarna cokelat kehitaman. Sedangkan likuor karbonis detergen tidak demikian. *onsentrasi yang biasa digunakan 1-5C, dmulai dengan konsentrasi rendah, jika tidak ada perbaikan, konsentrasi dinaikkan. Supaya lebih efektif, maka daya penetrasinya harus dipertinggi dengan cara menambahkan asam salisilat dengan konsentrasi 9 K 5C.

9. %itranol .antralin/ $bat ini dikatakan efektif. *ekurangannya ialah mewarnai kulit dan pakaian. *onsentrasi yang digunakan biasanya >,1 K >,<C dalam pasta, salep, atau krim. 4ama pemakaian hanya Q - M jam sehari sekali untuk mencegah iritasi. Penyembuhan dalam waktu 9 minggu. :erapi 6ototerapi Seperti diketahui, sinar ultra!iolet mempunyai efek menghambat mitosis, sehingga dapat digunakan untuk pengobatan psoriasis. Eara terbaik ialah penyinaran secara alamiah, tetapi sayang, tidak dapat diukur dan jika berlebihan malah akan memperhebat psoriasis. *arena itu digunakan sinar ultra!iolet artificial, di antaranya, sinar 5 yang dikenal sebagai 'I5. Sinar tersebut dapat digunakan
18

secara tersendiri atau berkombinasi dengan psoralen dan disebut P'I5, atau bersama-sama dengan preparat ter yang dikenal sebagai pengobatan cahaya Hoeckerman. 'I+ juga dapat digunakan untuk pengobatan psoriasis tipe plak, gutata, pustular, dan eritroderma. Pada tipe plak dan gutata, dikombinasi dengan salep likuor karbonis detergens 5 K ; C yang dioleskan sehari dua kali. Sebelum disinar, dicuci dahulu. %osis 'I+ pertama )1 K 19 m 8 menurut tipe kulit, kemudian dinaikkan berangsurangsur. Setiap kali dinaikkan )5C dari dosis sebelumnya. %iberikan seminggu tiga kali. :arget pengobatan ialah pengurangan ;5C skor P5S, .Psoriasis 5rea and Se!erity ,ndeN/. Lasil baik yang dicapai pada ;9,9C kasus, terutama tipe plak. :erapi Sistemik ).*ortikosteroid *ortikosteroid hanya digunakan pada eritroderma psoriasis dan psoriasis pustulosa generalisata. %osis permulaan 4>-6> mg prednisolon sehari, jika telah sembuh, dosis diturunkan perlahan-lahan.

1.&etotreksat ,ndikasinya ialah untuk psoriasis, psoriasis pustulosa, psoriasis artritis dengan lesi kulit, dan eritroderma karena psoriasis, yang sukar terkontrol dengan obat standar. %osis 9 N 1,5 mg, dengan inter!al )1 jam dalam seminggu dengan dosis total ;,5 mg. 8ika tidak tampak perbaikan, dosis dinaikkan menjadi 1,5 K 5 mg per minggu. +iasanya dengan dosis 9 N 5 mg per minggu telah tampak perbaikan. Eara lain adalah diberikan i.m. ;,5 K 15 mg dosis tunggal setiap minggu. Eara tersebut lebih banyak menimbulkan efek samping daripada cara pertama. 8ika penyakitnya telah terkontrol, dosis diturunkan atau masa inter!al diperpanjang, kemudian dihentikan dan kembali ke terapi topikal.

19

9.4e!odopa 4e!odopa sebenarnya dipakai untuk penyakit Parkinson. %i antara penderita Parkinson, yang menderita psoriasis, ada yang membaik psoriasisnya dengan pengobatan le!odopa. &enurut uji coba yang dilakukan, obat ini berhasil menyembuhkan kira-kira sejumlah 4>C kasus psoriasis. %osisnya antara 1 N 15> mg K 9 N 5>> mg.

4.?etinoid %igunakan bagi psoriasis yang sukar disembuhkan dengan obat-obatan lain mengingat efek sampingnya. %apat pula digunakan untuk eritroderma psoriatika. Eara kerjanya belum diketahui pasti. Pada psoriasis, obat tersebut mengurangi proliferasi sel epidermal pada lesi psoriasis dan kulit normal. %osisnya ber!ariasi0 pada bulan pertama diberikan ) mg#kg++, jika belum terjadi perbaikan dosis dapat dinaikkan menjadi ) M mg#kg++.

5.:erapi +iologik; Saat ini terapi biologik paling baik adalah dengan adalimumab yang bekerja dengan menghambat pembentukan :76-alpha yang menghambat inflamasi dan angiogenesis serta proliferasi keratinosit. !.2.Et%-l- %3 Dtiologinya diperkirakan akibat autoimun. Pembentukan epidermis .turn o!er time/ dipercepat menjadi 9-4 hari, sedangkan pada kulit normal, lamanya adalah 1; hari. 6aktor pencetus eksaserbasi psoriasis plakat dibagi menjadi dua yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. 6aktor lokal meliputi trauma, paparan sinar matahari, dan posisi anatomis. Sedangkan faktor sistemik meliputi infeksi, L,I, obat, stress, alkohol, dan endokrin. ).:rauma ( semua jenis trauma dapat mempengaruhi perkembangan psoriasis plakat, baik fisik, kimiawi, elektrik, bedah, infeksi dan peradangan. +ahkan garukan yang berlebihan dapat memperberat atau mencetuskan psoriasis lokal. +ahkan dapat menyebabkan fenomena kobner pada tempat trauma.
20

1.Paparan sinar matahari ( &eningkatnya dosis paparan sinar matahari yang diterima kulit akan meningkatkan tingkat keparahan penyakit. 9.Posisi anatomis ( Posisi telungkup dapat memperberat penyakit ini. 4.,nfeksi ( 6rekuensi dari infeksi sebagai pencetus psoriasis ber!ariasi dari )5C - ;6C, bahkan 54C anak mengalami eksaserbasi psoriasis pada inter!al 1-9 minggu sesudah infeksi saluran napas atas. Psoriasis gutata sering mengikuti infeksi Streptococcus dan 56-<5C diawali dengan penyakit Streptococcus. 5.L,I ( Pada L,I penderita psoriasis akan terjadi kekambuhan yang parah. Psoriasis sering aktif pada infeksi L,I stadium lanjut. Penderita akan memberi gambaran klinis yang khusus, yaitu lokal, menunjukkan gutata#plakat yang luas dan yang lain memberi gambaran dermatitis psoriasiform yang difus. 6.$bat ( terutama +eta adrenalgik blocker dapat menyebabkan eksaserbasi psoriasis. 4alu juga dengan withdrawal effect dari kortikosteroid sistemik. 5ED ,nhibitor dan 7S5,% juga berperan dalam eksaserbasi psoriasis. ;. Stress ( Psoriasis akan semakin memburuk dengan adanya stress. <. 5lkohol ( 5lkohol dapat memperberat psoriasis, lalu juga menyebabkan turunnya tingkat kepatuhan penderita dalam berobat, serta menimbulkan kelainan psikologis. =. Dndokrin ( 5ngka kesakitan psoriasis pada pubertas dan menopause tinggi. 7amun pada kehamilan dilaporkan bahwa psoriasis mengalami perbaikan, tetapi setelah melahirkan penyakit memburuk. Sering didapatkan kekambuhan pada saat premenstruasi. )>.6aktor genetik ( ada kemungkinan psoriasis diwariskan secara poligenik, dan anak dari penderita psoriasis memiliki kemungkinan menderita psoriasis lebih besar. !.7.Pat-&%'%-l- %4 Psoriasis merupakan penyakit kompleks dan multifactorial yang terkait dengan genetik dan komponen imunologi, hal ini didukung dengan kesuksesan pengobatan psoriasis dengan imunologi, dan agen biologis. Patogenesis dari psoriasis belum diketahui. +anyak teori berkembang seperti akibat trauma, stress. 7amun begitu muncul, terdapat unsur leukosit pada dermis dan epidermis yang mengakibatkan pada plak psoriasis.

21

Secara spesifik, epidermis di infiltrasi oleh sejumlah besar dari : sel,yang dapat mencetuskan proliferasi kertinosit. Lal ini didukung oleh pemeriksaan histologi dan imunokimiawi dari plak psoriasis yang memperlihatkan populasi besar dari : sel pada lesi psoriasis. 4aporan mengatakan bahwa pasien dengan lesi psoriasis sebesar 1>C dari permukaan tubuh memiliki < milyar : sel dalam darahnya, bila dibandingkan, terdapat 1> milyar : sel dalam dermis dan epidermis dari plak psoriasis. Studi lain memperlihatkan hiperakti!itas : sel dan mediator proinflamasi .,4-);#19/ memiliki peran besar dalam patogenitas psoriasis. :emuan-temuan utama dalam kulit pada pasien dengan psoriasis, termasuk pembengkakan pembuluh darah akibat pelebaran pembuluh darah superfisial dan siklus sel epidermis berubah. Liperplasia epidermal, yang mengarah ke tingkat aselerasi pergantian sel .dari 19 hari ke 9-5 hari/, menyebabkan maturasi sel yang tidak seharusnya. Sel yang biasanya kehilangan inti mereka dalam stratum granulosum

mempertahankan inti mereka, kondisi ini dikenal sebagai parakeratosis. Sebagai tembahan dari parakeratosis, sel-sel epidermis yang terpengaruh gagal untuk melepaskan tingkat lipid yang adekuat, yang normalnya untuk pengeras adhesi dari korneosit. Selanjutnya, terbentuklah stratum korneum yang buruk yang mengarah pada kulit dan skuama pada lesi psoriasis, yang sering dilihat sebagai sGuama keperakan. !.3.E5%$e*%-l- %/ . *asus psoriasis makin sering dijumpai. &eskipun penyakit ini tidak menyebabkan

kematian, namun menyebabkan gangguan kosmetik, terlebih-lebih mengingat bahwa perjalanannya menahun dan residif. ,nsidens pada orang kulit putih lebih tinggi daripada penduduk kulit berwarna. %i Dropa dilaporkan sebanyak 9-;C kasus, di 5merika Serikat )-1C, sedangkan di 8epang >,6C. Pada bangsa kulit hitam, misalnya di 5frik, jarang dilaporkan, demikian pula bangsa ,ndian di 5merika. ,nsidens pada pria agak lebih banyak daripada wanita, psoriasis terdapat pada semua usia, tetapi umumnya pada orang dewasa. !.4.K-*5l%ka'%16
22

&enurut studi tersebut, penderita psoriasis yang sangat parah mengalami peningkatan insiden sejumlah penyakit yang lebih berbahaya. &isaln yasaja, artritis psoriasis, penyakit kardio!askuler, hipertensi, diabetes, kanker, dan depresi, obesitas, dan bahkan kondisi lain yang terkait sistem imun, semisal ErohnRs disease. $leh karena itu, peneliti merekomendasikan pasien psoriasis memperoleh pemeriksaan lengkap dan teratur. &ereka juga diminta memperbaiki kesehatan fisik dan mental sambil menghindari tindakan yang meningkatkan risiko, semisal merokok, paparan dengan sinar matahari yang berlebihan, dan makan yang berlebih-lebihan. Sebenarnya, psoriasis telah lama terkait dengan peningkatan faktor risiko penyakit kardio!askuler, seperti obesitas dan merokok. 7amun hal tersebut lebih dipertimbangkan sebagai efek beban psikososial psoriasis. %an dua studi terkini telah merubah pemikiran tersebut. Studi tersebut menunjukkan, pasien psoriasis tetap mengalami peningkatan risiko jantung dan sirkulasi, meskipun faktor risiko kardio!askuler utama telah dikontrol. 5khirn yastudi ini berkesimpulan bahwa psoriasis itu sendiri dipertimbangkan sebagai faktor risiko berkembangnya aterosklerosis dan infark miokard. &enurut 5leNa +. *imball, associate professor of dermatology dari Lar!ard &edical School yang mengomandoi studi tersebut, psoriasis telah lama dikenal sebagai penyebab stress emosional pada pasien. Psoriasis juga dikaitkan dengan meningkatnya insiden gangguan mood. Satu studi memperkirakan bahwa 14C pasien psoriasis mengalami depresi. +eberapa studi juga menumukan ada peningkatan risiko kanker tertentu pada pasien psoriasis, semisal limfoma dan sejenis kanker kulit yang disebut sGuamous cell carcinoma. +eberapa dari kanker tersebut diduga timbul karena penggunaan obat spesifik psoriasis yang menekan system imun !.16.Pr- n-'%'/ &eskipun psoriasis tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat kronis dan residif. 7amun secara keseluruhan bila ditangani dengan baik, pronosisnya adalah baik. !.11.Pen7e a(an11 :idak ada cara untuk mencegah psoriasis. 7amun, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk memperbaiki gejala atau membantu mengurangi jumlah psoriasis flare-up, yaitu ( &empertahankan kelembapan kulit dan dilumasi.
23

Lindari dingin dengan menggunakan baju#jaket hangat, waspada pada iklim kering.

Lindari menggaruk luka#lesi kulit, mengambil kulit dan luka kulit .luka atau goresan/. :ermasuk cedera kuku atau kulit terdekat saat memangkas kuku.

Lindari stres dan kecemasan. Lindari infeksi. Eobalah untuk menghindari obat tertentu. +eberapa, termasuk beta-blocker .obatobatan untuk jantung/ dan lithium, dapat memperburuk gejala psoriasis.

Lindari minuman yang mengandung alkohol. *urangi merokok#berhenti merokok

BAB III. PENUTUP


3.1.Ke'%*5"lan %ari hasil yang didapat pada +ab ,,, dapat disimpulkan bahwa hasil hipotesis yang disepakati, yaitu bercak merah bersisik tebal seperti mika pada dada, perut, punggung, pinggang, kedua tungkai atas dan bawah yang terasa gatal sejak 4 minggu yang lalu merupakan gejala dari psoriasis adalah benar.
24

DA+TAR PUSTAKA
). &ika. *amus +esar +ahasa ,ndonesia S$nlineT. %iunduh dari

http(##kamusbahasaindonesia.org#mika, 1; 5pril 1>)). 1. &ika. 2ikipedia. %iunduh dari http(##id.wikipedia.org#wiki#&ika, 1; 5pril 1>)).
3. 6it patrick :+, Polano &*, Suurmond %. Eolor atlas and synopsis of clinical

dermatology.'S5( &c Hraw Lill, )=<9.p.46.


25

4. &effert 8, $UEonnor ?D. Psoriasis workup ( 4ab Studies. 11 5pril 1>)). %iunduh dari http(##emedicine.medscape.com#article#)=494)=-workupVaw1aab6b5b1aa, 16 5pril 1>)). 5. %juanda et al. ,lmu penyakit kulit dan kelamin.Ddisi 6.8akarta ( +alai Penerbit 6akultas *edokteran 'ni!ersitas ,ndonesia0 1>)>.hlm.)<=-=5. 6. 2ulansari %, Larijati D, Larun DS. Pengobatan psoriasis. +erkala ,lmu Penyakit *ulit W *elamin 1>>5 5ug0);.1/()1=-9=. ;. &iller H. 5dalimumab show moderate promise for difficult psoriasis. 1> %ecemberl 1>)>. %iunduh dari http(##www.medscape.com#!iewarticle#;95>=1, 16 5pril 1>)). <. Ausuf 5, Pohan SS. Dtiopatogenesis psoriasis. +erkala ,lmu Penyakit *ulit W *elamin 1>>5 5pr0);.)/(;6-<). =. &effert 8, $UEonnor ?D. Psoriasis workup ( Pathophysiology. 11 5pril 1>)). %iunduh dari http(##emedicine.medscape.com#article#)=494)=-o!er!iewVa>)>4, 16 5pril 1>)).
)>. *ilas.*omplikasi

lebih

serius dari %ec

dari

psoriasis.1>><

8unSdiunduh

16

5pril

1>))T0;.))/()>.%iunduh
,%7ews-;=>

http(##www.majalah-farmacia.com#rubrik#oneXnews.asp@

)). Psoriasis-Pre!ention.

1>>=

)>Sdiunduh

16

5pril

1>))T.%iunduh

dari

http(##www.webmd.com#skin-problems-and-treatments#psoriasis#psoriasis-pre!ention.

26

You might also like