You are on page 1of 1

Pasien dengan penyakit Parkinson mungkin menunjukkan beberapa gejala motorik sekunder, yang dapat berpengaruh terhadap kegiatan

mereka saat di rumah, kantor, ataupun saat mengendarai mobil. Karena kerusakan pada lobus frontal yang menghalangi terjadinya mekanisme inhibisi, beberapa pasien menunjukkan adanya reflex primitive. Pada satu penelitian pada pasien penyakit Parkinson, ditemukan 80,5%dari 41 pasien memiliki reflex primitive glabella. Gejala ini cukup sensitive (83,3%) mengindikasikan adanya Parkinsonian, namun tidak spesifik (47,5%) untuk penyakit Parkinson. Dalam penelitian ini juga didapatkan peningkatan sebanyak 34,1% terhadap reflex palmomental. Gejala ini tidaklah sensitive (33.3%) namun lebih spesifik (90%) dibandingkan reflex glabella. Namun begitu, refleks-refleks primitive ini tidak dapat dibedakan diantara 3 jenis kerusakan Parkinsonian (penyakit Parkinson, PSP-progresif supranuclear palsy, MSA-multiple systems atrophy). Gangguan pada bulbar ditandai oleh adanya disartria, hipofonia, disfagia dan sialorea, yang dalam pengamatan terhadap pasien penyakit Parkinson, dirasa lebih mengganggu dibandingkan gejal-gejala utamanya. Gejala-gejala ini disangkakan memiliki kaitan dengan orofacial-laryngeal bradikinesia dan rigiditas. Kesulitan dalam berbicara pada pasien penyakit Parkinson ditandai oleh monotonus, bicara yang lembut, kesulitan dalam menemukan kata-kata yang dikenal dengan tip-of-the-tongue phenomenon. Speech terapi seperti Lee Silverman Voice Treatment, mempunyai penekanan dan upaya yang kuat dalam meningkatkan volume dan kualitas berbicara, dan mungkin dapat meringankan gejala disartria. Disfagia biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memulai reflex menelan atau disebabkan oleh pemanjangan pergerakan laring maupun esophagus. Disfagia sering kali merupakan gejala subklinik, terutama pada fase awal perjalanan penyakit. Penyakit Parkinson yang dikaitkan dengan adanya gejala air liur yang menetes merupakan manifestasi dari adanya penurunan dalam fungsi menelan. In human anatomy, the extrapyramidal system is a neural network that is part of the motor system that causes involuntary reflexes and movement, and modulation of movement (i.e. coordination). The system is called "extrapyramidal" to distinguish it from the tracts of the motor cortex that reach their targets by traveling through the "pyramids" of the medulla. The pyramidal pathways (corticospinal and some corticobulbar tracts) may directly innervate motor neurons of the spinal cord or brainstem (anterior (ventral) horn cells or certain cranial nerve nuclei), whereas the extrapyramidal system centers around the modulation and regulation (indirect control) of anterior (ventral) horn cells. Extrapyramidal tracts are chiefly found in the reticular formation of the pons and medulla, and target neurons in the spinal cord involved in reflexes, locomotion, complex movements, and postural control. These tracts are in turn modulated by various parts of the central nervous system, including the nigrostriatal pathway, the basal ganglia, the cerebellum, the vestibular nuclei, and different sensory areas of the cerebral cortex. All of these regulatory components can be considered part of the extrapyramidal system, in that they modulate motor activity without directly innervating motor neurons.

You might also like