Professional Documents
Culture Documents
OTALGIA
Otalgia = ear ache = ear pain
Otalgia adalah rasa nyeri / sakit yang timbul di telinga. Hampir setiap penyakit telinga dapat menyebabkan timbulnya otalgia
Otalgia / rasa nyeri di telinga pasien dapat dirasakan pasien seperti rasa terbakar, berdenyut atau menusuk. Menurut waktu terjadinya otalgia dapat dibedakan menjadi : konsisten dan intermitten
Primary otalgia : Otalgia yang disebabkan karena penyakit di dalam telinga sendiri
mis: otitis eksterna, barotrauma akibat disfungsi tuba eustachius
Secondary otalgia : Otalgia yang disebabkan karena referred pain (penjalaran nyeri) dari tempat lain (karena persarafan telinga berasal dari nerfus ke V, VIII, IX, X dan pleksus servikalis (c1-c3)) mis: ginggivitis, tonsilitis akut
PENYEBAB OTALGIA
Telinga bagian luar Mekanis : Trauma Benda asing (rambut, insekta, cotton buds) Infeksi (otitis externa): Staphylococcus Pseudomonas Candida Telinga bagian tengah Mekanis: Barotrauma (iatrogenic) Eustachian tube obstruksi Referred pain
Refffered pain yang berasal dari n. V trigeminal neuralgia Refffered pain yang berasal dari n. VII molar yang intak, temporomandibular joint disfungsi Refffered pain yang berasal dari n. IX faringitis, tonsilitis, carcinoma Refffered pain yang berasal dari n. Xca. laring dan GERD esofagus Pleksus cervikalis (c1-c3) nyeri telinga yang disebabkan karena posisi, artritis di daerah pleksus cervikalis.
GEJALA
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis : menanyakan onset, nyeri di kanan/kiri atau keduanya, faktor yang memperberat,durasi, panas badan, batuk, pilek, nyeri telan, kelainan pada gigi, riwayat trauma sebelumnya,
Berdasarkan pemeriksaan fisik : otoskopi periksa ada serumen atau benda asing di telinga, periksa sinus, periksa temperatur tubuh, periksa juga n. V, VII, IX, X dan c1-c3, test audiometri (untuk mengetahui adanya penurunan derajat pendengaran atau tidak) periksa daerah leher (myalgias, neuralgia, arthritis)
Pada otalgia primer pada pemeriksaan telinga didapatkan abnormalitas Sedangkan pada otalgia sekunder pada pemeriksaan telinga tidak didapatkan abnormalitas
Ya
Tidak
Membr. Timpani retraksi
FURUNKEL MAE
SERUMEN OBSTURANS
Komplikasi
Penurunan fungsi pendengaran sementara
Management
atasi penyakit penyebab
analgesia bila perlu (nyeri tak tertahankan)
OTORE
Otore = Ear Discharge
PENYEBAB OTORE
Telinga bagian luar Mekanis : Trauma Benda asing (rambut, insekta, cotton buds) Infeksi (otitis externa): Staphylococcus Pseudomonas Candida Telinga bagian tengah Mekanis: Trauma Tekanan yang tinggi dan mendadak pada membran timpani
DIAGNOSIS
Berdasarkan anamnesis : menanyakan onset, sifat cairan yang keluar,nyeri,keluar air,pendengaran yang menurun, riwayat ISPA, panas badan, batuk, pilek, riwayat mengorek telinga dan riwayat trauma sebelumnya. Berdasarkan pemeriksaan fisik : otoskopi periksa ada serumen atau benda asing di telinga, periksa lubang MAE dan membran timpani,periksa temperatur tubuh, test audiometri (untuk mengetahui adanya penurunan derajat pendengaran atau tidak).
Ada / tidak
Pus
Bekuan darah
Agak menurun
Mastoiditis
FURUNKEL MAE
Definisi: infeksi folikel rambut meatus eksternus, bagian tulang rawan meatus eksternus, menyebabkan kelenjar apopilo sebaceus buntu. Etiologi: Stafilokokus Aureus Patologi: Oedem MAE kulit sulit meregang nyeri hebat Oedem hebat Retro aurik mirip mastoiditis
Klinis
Obyektif MAE sempit, hiperemi Telinga dierakkan nyeri Nyeri tekan tragus
Diagnosa banding: Mastoiditis akut Komplikasi: Limfadenitis regional Perikondritis Terapi: - Lokal tampon Burowi (mengurangi oedem, rasa dingin, mengisap debris)
patofisiologi: - Kausa rinogen: perluasan radang/infeksi (URI) dari hidung nasofaring ke cav timpani. Melalui tuba eustachius karena persamaan jenis mucosa antar tempat tersebut - Robekan cav timpani invasi kuman (jarang) - Hematogen penyakit berat denang daya tahan tubuh pasien yang buruk
STADIUM PENYAKIT:
1. KATARALIS
Mukosa tuba eus udem & menyempit gangguan ventilasi & drainase supply O2 ke cav timpani kurang tekanan udara <1 atm (vacuum) permeab PD & sel ; prolif.sel & kel.submucosa transudasi (hydrops ex vacuo) Gejala: - Telinga terasa penuh spt kemasukan air - Pendengaran terganggu - otalgi - Tinnitus
2. SUPURASI (BOMBANS)
Vacuum pertahanan mucosa local turun penetrasi kuman ke cav timpani dari hidung & nasofaring pus tekanan cav timpani hipertensi Anamnesis: - Otalgi hebat (dewasa); rewel & gelisah (anak2) - Febris tinggi - Keluhan pada stadium kataralis - URI msh ada
3. PERFORATA
Perforasi spontan membrana timpani akibat hipertensi Anamnesa: - Othorre - Keluhan pd stad bombans jauh berkurang - Pendengaran Otoskopi: - MAE mukopus - Membrana timpani hiperemis & lubang perforasi.(sering pada ant-inf)
Terapi:
- Cav.timp msh bombans paracentesis - AB
- Tetes hidung
- Atasi URI
4. RESOLUSI (PENYEMBUHAN)
Mukosa tidak udem, sekresi jauh berkurang/berhenti Anamnesa: Gangguan pendengaran Otoskopi: - MAE bersih dari sekret - Membrana timpani tidak hiperemeis - Masih tampak lubang ps pars tensa Terapi: - Usahakan telinga tidak kemasukan air - Hindari URI
TRAUMA TELINGA
Merupakan 2-3% seluruh trauma
Trauma kepala perlu pemeriksaan telinga dan sinus paranasalis Fraktur basis kranii 45% diikuti fraktur os temporalis Fraktur os temporalis mengenai: telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam Fraktur os temporalis
Langsung
Tak langsung Transversal)
: tembakan
: kecelakaan (fr. Lonitudinal & fr.
Gejala:
Fraktur Longitudinal: - perdarahan telinga - hematotimpanum - membran timpani robek - tuli konduksi - fasialis parese (20%) - kadang-kadang liquor di meatus eksternus Fraktur Transversal: - hematotimpanum (membrana timpani intak) - tuli persepsi - vertigo - nistagmus spontan kearah telinga sehat - facialis parese 50% - liquor ke nasofaring
Diagnosis Gejala dan tanda fraktur os temporalis Foto mastoid: posisi Schuller fr longitudinal posisi Stenver fr transversal CT scan: tanda-tanda ada cairan otak Terapi Antibiotika: dosis tinggi
perenteral
waktu lama untuk mencegah meningitis Operasi eksplorasi bila tanda infeksi intra kranial
GEJALA: Gatal, sekret kental, purulent, tidak molor. Pendengaran turun bila sekret menutupi seluruh telinga, nyeri ringan. PEMERIKSAAN: MAE edematous, hiperemi, lubang edematous, kadang timbul jar. Granulasi TERAPI: Tampon dari kasa uk. x 5 cm + lart. Burowi filtrata sebagai kompres (2 hari kemudian evaluasi). Diteteskan tiap 2 jam. Tampon diganti tiap hari Pengganti burowi: larutan mengandung Antiseptik & kortikosteroid.
Faktor penybab: 1. Faktor Rinogen: ISPA, rinitis, adenoitis, sinusitis 2. Faktor Eksogen: Kebersihan MAE jelek, korek-korek, mandi di kali 3. Faktor Endogen: KU jelek, malnutrisi, KP, DM, Alergi
GAMBARAN PATOLOGIS: 1. Perubahan pada membrana timpani Perforasi sentral: pada pars tensa Perforasi marginal: pada pinggir margo timpani Perforasi atik: pada pars flaksida
2. Perubahan pada mukosa Hipertrofi Degenerasi Metaplasi 3. Perubahan pada tulang Osteitis Destruksi, nekrosis
OTOSKOPI: Sekret di MAE yg keluar dari lubang perforasi Perforasi membran timpani granulasi/polip TES PENDENGARAN:
Tuli konduksi/campuran FOTO MASTOID:
Cari & tangani penyebab (Rinogen/Eksogen) - Stad tenang: miringoplasty Tipe malign: masteidektomi
MASTOIDITIS KRONIKA
Tidak dapat dipisahkan dari OMS kronika otomastoiditis kronika
DIAGNOSIS:
Sama dengan OMSK
TERAPI:
Mastoidektomi