Professional Documents
Culture Documents
Penyebabnya berbagai macam seperti : Invasi sekunder dari bakteri menuju sinus yang dihubingkan dengan gangguan pada fungsi transport mukosiliari. Inspirasi cold dan dry air Apical dental infection Obstruksi mekanik Atresia choana Edema dikaenakan UTI Barotrauma Nasal polyp, benda asing, nasal packing Nasal tumor Malnutrisi. Penggunaan jangka panjang dari terapi steroid, DM yang tidak terkontrol
KLASIFIKASI a. Presentasi klinis Akut (1 hari-4 minggu) Subakut (4 minggu-3 bulan) Kronik (> 3 bulan)
b. Daerah anatomi yang terkena Dapat mengenai sinus ethmoid, frontal, maksilari, sphenoid c. Organism pathogen Virus, bakteri, fungus d. Adanya daerah ekstra sinus yang terkena Telah terjadi komplikasi atau tidak. Komplkasi lebih mengarah kepada daerah sekitar sinus yg terkena dan dapat meluas k daerah lain seperti otak (meningitis) dan mata.
e. Modifikasi/ factor pemberat Seperti atopi, immunosuppressant, obstruksi ostiomeatal Factor yang berhubngan dengan Diagnosis Rhinosinusitis Factor mayor : Nyeri muka/tertekan Rasa tersumbat/penuh pada muka Hidung tersumbat Post nasal drip Hiposmia Secret purulen pada rongga hidung Demam pada fase akut
Factor minor : Sakit kepala Demam (bukan pada fase akut) Halitosis Sakit gigi Lesu Batuk Telinga sakit/tertekan/penuh
Klasifikasi rhinosinusistis 1. Akut Onset kurang dari 4 minggu dengan adanya riwayat 2 faktor mayor, 1 faktor mayor dan 2 faktor minor/secret purulen pada pemeriksaan. 2. Sub akut Onset 4-12 minggu dengan riwayat sama dengan kronik 3. Akut rekuren
Onset 4 episode dalam 1 tahun, @ 7-10 hari 4. Kronik Onset 12 minggu dengan adanya riwayat 2 faktor mayor, 1 faktor mayor dan 2 faktor minor/secret purulen pada pemeriksaan. 5. Eksaserbasi akut pada kronik Perburukan mendadak dari rhinosinusitis kronik dan kembali ke asal setelah pengobatan. Symptoms Gejala biasanya selalu dihubingkan dengan lokasi dan durasi dari penyakit, namun gejala yang sering timbul yakni gejala cold seperti hidung tersumbat, nasal discharge dan dapat dihubungkan dengan gejala sistemik seperti demam, malaise, dan lethargy. Symptoms Pain Nasal obstruction Nasal discharge Systemic symptoms Acute +4 +4 +4 +4 Chronic +2 +2 -
Inflamasi
Pemeriksaan Rinoskopi anterior : Suatu pemeriksaan intra nasal melalui nares anterior menggunakan speculum dan senter. Mungkin didapatkan secret mukopurulen. Rinoskopi posterior : Pemeriksaan nares posterior dan nasofaring dengan menggunakan senter, cermin nasofarin, dan tongue depressor.
Management Dapat diberikan management pilihan seperti : 1. Antibiotic seperti amoxicillin, erythromycin, cephalexin dan sulfoinamide (lini pertama) ; amoxicillin-clavulanate, clarithomycin-chepalosphorin (lini kedua). 2. Analgesic, seperti acethaminophen, NSAID 3. Mucolytic, guaifenesin 4. Saline irrigation 5. Decongestan, topical dan sistemik 6. Nasal sinus suction dengan protein silver 50% untuk menghilangkan pus daro sinus 7. Surgical management.
Komplikasi Orbita Intracranial seperti abses pada subdural, epidural, otak, meningitis.