You are on page 1of 15

DESAIN RISET Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan

sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Hakekat Penelitian: Konfirmasi kebenaran hipotesis dalam rangka menjawab permasalahan yang ada. 5 kriteria yang melatarbelakangi penelitian perlu dirancang: Ketergayutan data, Objektivitas, Validit, Reliabilitas, Tekhnik pelaksanaan yang efektif dan efisien Desain riset adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan-hubunga antar variable yang disusun sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Dalam perencanaan tersebut tercakup hal-hal yang akan dilakukan periset mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir. prinsipnya pengertian tersebut memberikan makna dari desain penelitian sebagai berikut : Desain penelitian merupakan rencana untuk memilih sumber daya dan data yang akan diolah untuk menjawab pertanyaan pertanyaan penelitian. Desain merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan hubungan antara variable yang terkait dalam kaitan tersebut. Desain merupakan cetak biru yang berupa posedur prosedur secara garis besar mulai dari hipotesis sampai pada analisis data. Desain menjawab atas pertanyaan pertanyaan sebagai berikut : 1. Tekhnik apa yang akan dipakai untuk mengumpulkan data ? 2. Penarikan sampel apa yang akan dipakai? 3. Bagaimana melakukan pengolahan dan analisis datanya ? 4. Desain penelitian tidakdilihat dari sisi ilmia atau tidak ilmiah, tetapi dilihat dari segi baik atau tidak baik saja.
1

Desain penelitian mencakup 4 ( empat ) macam kegiatan : 1. Desain data Dalam merencanakan pemakaian data, tentukan jenis datanya, termasuk penentuan desain sampel yang representative yang sesuai dngan tujuan riset maupun kesimpulan yang akan diambil. Mengenai pemilihan teknik sampling yang dipakai, apakah akan menggunakan sampling atau nonprobability sampling maupun kombinasi keduanya, tergantung dari inferensi statistic yang akan dibuat. 2. Desain instrument Insrumen pengumpulan data, misalnya kuisioner, perlu dievaluasi terlebih dahulu agar data yang nantinya terkumpul tetap sesuai dengan apa yang diperlukan. 3. Desain analisis Sebenarnya jika desain hipotesis sudah baik, maka desain analisis secara paralel dapat dikembangkan. Jadi, hipotesis akan baik jika konsisten dengan analisis yang akan dibuat. Hipotesis merupakan titik tolak analisis, dimana hasil akhir dari analisis diharapkan menyerupai apa yang dilukiskan dalam hipotesis. 4. Desain Administrasi Pelaporan suatu hasil penelitian secara tertulis hendaknya mengikuti desain pelaporan yang umum berlaku. Fungsi suatu rancangan: Yaitu mengupayakan optimasi secara berimbang valifitas dalam dan validitas luar. 3 langkah yang harus dilakukan dalam dal varians: Makomin Maksimasi varian lit: Mengupayakan agar variabelitas perubahan yang terjadi pada variable dependen tersebut sebesar mungkin dan dapat dicapai apabila variasi variable bebas/perlakuan juga besar.

Co/ a. Dosis obat dan kesembuhan b. Pendidikan dan akseptabilitas metoda KB Kontrol Variabel luar: Secara metodologik meniadakan pengaruh variable luar. Caranya: a. memilih subjek lit dengan kondisi variable luar homogen b. melakukan randomisasi pada waktu pengelompokan c. pengelompokan subjek secara matching Minimasi varians kesalahan : a. mengupayakan dal terhadap kesalahan pengukuran b. Meningkatkan reliabilitas pengukuran Dalam Penyusunan Peneliti harus Memperhatikan : 1. Permasalahan dan tujuan lit 2. Rumusan hipotesis dan operasionalisasinya 3. Subjek penelitian : POPULASI DAN SAMPEL 4. Pengelompokan Subjek 5. Pengaruh lingkungan lit 6. Instrumentasi dan pengukuran, validitas, dan reliabilitas 7. Model pengolahan data/analisis statistic yang digunakkan

INSTRUMEN DAN KONSEP PENELITIAN

ALAT PENGUMPUL DATA 1. Disebut juga dg instrumen pengumpul data ( kuesioner dan pedomen wawancara) 2. Kuesioner daftar pertanyaan yg tersusun baik & sistimatis yg diajukan pd responden 3. Uji kuesioner sebagai alat ukur 1. Stl kuesioner tersusun perlu diuji validitas & realibilitas 2. Dilakukan uji coba atau trial lapangan

PENGUKURAN INSTRUMEN Sebagai uji coba atau pendahuluan riset Tujuan memberikan informasi pd peneliti ttg : 1. Penelitian feasible/tidak 2. Instrumen reliabel dan valid 3. Masalah benar-benar ada spt yg diduga 4. Informasi yg didapat & cara yg direncanakan dl penelitian validitas dan reliabilitas Content validity Kecukupan sampling area content yg diukur Menilai pertanyaan dl tools apakah cukup mewakili Dilakukan oleh expert Berdasarkan pd judgement Memakai chek list atau pertanyaan yg berasal dr literatur, obeservasi peneliti atau ahli

3. Criterion related validity Pendekatan pragmatis dimana peneliti menetapkan hubungan antara skor pd instrument yg dipertanyakan dg kriteria external Harus ada kriteria yg valid dan reliable dengan mana ukuran-ukuran pd instrument dpt dibandingkan Mengkaji hubungan pertanyaan instrument dg kriteria praktis

Construct validity
4

Untuk membuktikan bahwa suatu alat mengukur konstruk yang mendasari suatu variabel

RElIABILITAS INSTRUMEN TUJUAN : Untuk mendapatkan data berkualitas dg cara menentukan derajat konsistensi dimana instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur

Reliabilitas mengukur tentang : a. Stabilitas sejauh mana skor sama dapat dikumpulkan apabila instrument yg sama digunakan untuk subjek sama dua kali test retest reliabilitas (berbeda waktu 2-3 minggu) Konsistensi internal (KI) 1. Idealnya skala di desain untuk mengukur 2. atribut yg terdiri bbrp item yang mengukur semua atribut 3. Instrumen dikatakan memiliki KI atau homogenitas tgt sejauhmana setiap sub bgn instrumen mengukur karakteristik yg sama 4. Split-half tehnik / odd dan even number item = 20 no 1 s/d 10 lalu no. 11 s/d 20 Odd number = 1,3,5,7 dst Even number = 2,4,6, dst

Bias informasi / bias pengukuran Bias informasi adalah suatu bias yang terjadi karena kemencengan dl pengukuran baik independen atau dependen variabel shg kesimpulan atas hubungan sebab tidak dapat diterapkan dalam populasi Dalam hal ini tdp 3 macam jenis bias yaitu bias pengamatan, bias subjek dan bias instrumen Bias pengamatan bias ini terjadi karena kesalahan si pengamat, bisa karena subjektif, atau karena tidak sengaja, misalnya karena tidak teliti, kelelahan, kurang dipahaminya variabel yd diukur dan sebagainya INSTRUMEN PENELITIAN. Jenis-Jenis Instrumen 1. 2. Biofisiologis Observasi
5

3. 4. 5.

Wawancara Kuesioner(angket) Skala

1. INSTRUMEN BIO-FISIOLOGIS adalah pengukuran yang dipergunakan pada tindakan keperawatan yang berorientasi pada dimensi fisiologis.dibedakan : in-vivo = observasi proses fisiologis tubuh, tanpa pengambilan bahan / spesimen dari tubuh klien. misal : tekanan darah in-vitro = pengambilan suatu bahan / spesimen dari klien. misal pemeriksaan kadar hb.

2. INSTRUMEN OBSERVASI 1. a. Tidak Terstruktur =Dgn Rambu Rambu Pengamatan b. Terstruktur=Sistematis 2. a. CHECKLIST =tanda Check b. RATING SCALE = memberi Rata-Rata nilai 3. a. Participant Observation = ikut terlibat b. NonParticipan Observation =tidak ikut terlibat

3. INTERVIEW / WAWANCARA

1. Tidak Terstruktur Pada penelitian deskriptif dan kualitatif Pertanyaan luas mencakup kepribadian, perasaan, emosi Tujuan penelitian : menggali emosi dan pendapat dari subyek terhadap suatu masalah penelitian. Macam : wawancara langsung tanpa topik, Focus Interview, Focus Group Discussion, Riwayat hidup, Diaries.

2. Terstruktur Ada kontrol dari pembicaraan sesuai dengan ini yang diinginkan peneliti. Daftar pertanyaan biasanya sudah disusun sebelum interview dan ditanyakan secara urut. Jenis yang lebih ketat : peneliti hanya diperkenankan bertanya apa adanya sesuai dengan pertanyaan yang disusun. Jika responden tidak jelas, peneliti hanya boleh mengulang pertanyaan yang sama.

4. KUESENER 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengumpulan data secara formal kepada subyek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Macam : Open-Ended Questions Closed-Ended : Dichotomy & Multiple Choice Rating Question Cafetaria Questions Rank Order Question Forced-Choiced Question ANGKET / KUESIONER 1. 2. 3. PRINSIP PENULISAN PRINSIP PENGUKURAN PENAMPILAN FISIK PENULISAN ANGKET a. Isi dan Tujuan Pertanyaan Apakah isi menyangkut bentuk pengukuran atau bukan. Bila ya, harus teliti, ada skala pengukuran b. Bahasa yang Digunakan Disesuaikan dengan kemampuan responden, memperhatikan jenjang pendidikan responden, sosial budaya, frame of reference responden c. Tipe dan Bentuk Pertanyaan : terbuka atau tertutup Setiap pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio adalah bentuk pertanyaan tertutup. Pertanyaan perlu dibuat positip dan negatip agar responden lebih serius (tidak mekanistik)
7

d.

Pertanyaan Tidak Mendua (double-barreled). Contoh : Bagaimana pendapat Anda tentang kualitas dan kecepatan pelayanan KTP ?

e.

Tidak Menanyakan yang Sudah Lupa Atau pertanyaan yang yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat. Contoh : Bagaimanakah kinerja para penguasa 30 tahun yang lalu ? Menurut Anda, bagaimana cara mengatasi krisis ekonomi sekarang ini ?

f. -

Pertanyaan tidak Menggiring tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau yang jelek saja. Bagaimana kalau bonus atas jasa pelayanan ditingkatkan ? Bagaimanakah prestasi kerja Anda selama setahun terakhir?

g. -

Panjang Pertanyaan Sebaiknya tidak terlalu panjang Bila jumlah variable banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak, maka instrumen tersebut dibuat bervariasi dalam penampilan, model skala pengukuran yang digunakan, dan cara mengisinya.

h. -

Disarankan empirik jumlah pertanyaan yang memadai adalah antara 20 s/d 30 pertanyaan. Urutan Pertanyaan Dimulai dari yang umum menuju ke hal yang spesifik Dari yang mudah menuju ke hal yang sulit. Urutan yang diacak dapat dipakai untuk responden dengan tingkat kematangan yang tinggi. PRINSIP PENGUKURAN

Angket harus valid dan reliable Sehingga perlu diuji validitas dan reliabilitasnya

PENAMPILAN FISIK ANGKET Penampilan fisik akan mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi angket SKALA PENGUKURAN 1. Nominal Skala ini merupakan skala pengukuran terendah. Skala ini hanya berfungsi sebagai

kategorisasi. Tidak menunjukkan adanya indikasi apakah sesuatu itu bersifat lebih tinggi dari pembandingnya. Peneliti hanya menggunakan angka sebagai alat bantu koding saja.

Contoh: Dalam kuesioner terdapat pertanyaan mengenai jenis kelamin (gender) jawabannya hanya ada 2, pria atau wanita. Dalam pengolahan data, peneliti dapat memberikan kode 1 =wanita dan kode 2=pria. Koding ini sangat bergantung pada peneliti. Bisa saja peneliti membaliknya, dimana pria=1 dan wanita=2. Koding tersebut tidak dimaksudkan untuk menunjukan bahwa wanita dengan kode 1, lebih tinggi derajatnya dibandingkan pria dengan kode 2.

2. Ordinal Ordinal berasal dari kata order. Skala ini menunjukkan adanya rangking. Namun jarak antar rangking 1, 2, 3, dst tidaklah tetap. Contoh: Rata-rata Nilai 9.00 8.75 8.00

Nama dewi siti jane

Rangking 1 2 3

Dari data tersebut, terlihat bahwa meskipun Amir menduduki rangking 1, rata-rata nilainya hanya memiliki selisih 0,25 dibandingkan Budi yang menduduki rangking 2. Adapun jarak antara rangking 2 dengan rangking 3 adalah sebesar 0,75. Rangking tersebut tergolong data ordinal yang mengindikasikan bahwa nilai Amir>Budi>Wati, meskipun secara rata-rata jaraknya tidaklah sama. 3. Interval

Temperatur

Celcius

Kelvin

Titik Beku Suhu Normal mutlak Contoh: Badan

0 36,8

273,15 310

Skala interval menunjukkan adanya rangking, jarak yang konstan, dapat dilakukan operasi matematika, namun dengan nilai nol yang tidak

(no

absolute

zero)

Data temperatur tergolong data interval karena semakin tinggi skor suhu, maka kedudukannya lebih tinggi. Jika kita bandingkan selisih antara titik beku skala temperatur celcius dengan Kelvin, maka selisihnya sama yaitu sebesar 36,8 derajat. Namun nilai 0 dalam suhu, hanyalah berdasarkan konvensi saja.

4. Rasio Rasio merupakan skala tertinggi yang memiliki seluruh sifat skala nominal, ordinal dan interval. Nilai nol dalam skala ini bersifat mutlak. Peneliti juga dapat melakukan operasi matematika. Yang membedakannya dengan skala interval adalah ia memiliki nilai nol mutlak. Contoh: Bulan Januari Februari Maret April Mei Pendapatan 1 juta 2 Juta 0 2 juta 5 Juta
10

Total

10 Juta

Jika kita ingin menlakukan operasi matematika (misalnya +), maka data pendapatan diatas selama 5 bulan dapat kita jumlahkan menjadi 10 juta. Perhatikan bahwa Anda tidak dapat melakukan operasi matematika untuk data nominal dan ordinal. Untuk skala rasio nilai nol bersifat mutlak. Perhatikan data bulan Maret, nilai 0 menunjukkan bahwa pada bulan maret responden tidak memiliki pendapatan sama sekali Secara statistik, data nominal dan ordinal dikategorikan sebagai data non metrik atau non parametrik. Sedangkan data interval dan rasio digolongkan menjadi data metrik atau parametrik.

11

DEFINISI PENELITIAN Penelitian secara umum mempunyai makna sebagai cermin tanggungjawab para profesional dalam pengembangan ilmu, perkembangan teknologi tidak akan terjadi tanpa penelitian, tindakan pengobatan dan efektifitas intervensi tidak akan terjadi tanpa penelitian. Sedangkan bagi keperawatan penelitian mempunyai makna merupakan alat pengumpul data ilmiah untuk memvalidasi praktik keperawatan, hasil penelitian dapat diaplikasikan langsung pada klien, membantu para praktisi meningkatkan pelayanan, membantu mengembangkan keilmuan keperawatan, membantu mengembangkan berbagai metodologi keilmuan yang bertujuan demi kesejahteraan manusia. Perawat agar dapat mengakses informasi maka perlu keterlibatan aktif dari setiap perawat professional melalui kegiatan pertemuan keperawatan di tatanan pelayanan, menghadiri setiap penyajian hasil penelitian, melakukan pengkajian terhadap proses penelitian orang lain, melakukan pembinaan terhadap peneliti muda, dan berkolaborasi dalam kegiatan penelitian bersama. Metoda ilmiah atau pendekatan ilmiah merupakan sumber pengetahuan dengan menggunakan cara;

KARAKTERISTIK PENDEKATAN ILMIAH Pendekatan ilmiah adalah serangkaian kegiatan sistematis, prosedur yang ketat (berdisiplin) menggunakan informasi yang dapat dipercaya dan berguna. Menurut Davis (1985) dari Hidayat Alimul (2007) Karakteristik suatu metode ilmiah meliputi: 1. Bersifat kritis dan alamiah, yaitu suatu metode yang menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah 2. Bersifat logika, yaitu suatu metode yang digunakan dapat menberikan argumentasi ilmiah 3. Berifat objektif, yaitu metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi dan kondisi yang sama 4. Berisfat konseptual dan teoritis, merupakan metode yang mengarahkan bahwa proses penelitian yang dijalankan harus memiliki pengembangan konsep 5. Bersifat empiris, yaitu metode yang dipakai berdasarkan kenyataan/ fakta yang nyata Prinsip-prinsip riset keperawatan Perkembangan metoda penemuan ilmu dan pengetahuan

Pengetahuan merupakan informasi dan penemuan merupakan proses kreativitas untuk mendapatkan pengetahuan yang baru.
12

Peneliti mencari pengetahuan yang baru. Kesimpulannya, penemuan merupakan hasil informasi yang digunakan sebagai pengetahuan.

Perawat harus mengetahui dan kreatif. Hal ini bertujuan untuk mengolah ide-ide baru sehingga memungkinkan untuk mendapatkan pengetahuan yang terbaru.

Pencarian Ilmu pengetahuan didapat dari 2 sumber: sumber formal, Sumber informal Sumber informal; 1. Intuisi: metoda informal dari penemuan 2. Trial and error: Ketika solusi tidak ditemukan, peneliti mengadakan banyak percobaan untuk berbagai kemungkinan yang terjadi sampai kemungkinan yang kecil. Masalah klinis memberi tantangan dalam pencarian ide baru 1. Ahli lapangan: tidak hanya memiliki pengetahuan saja tetapi juga pemahaman secara teoritis pada area-area spesifik 2. Ritual atau tradisi: untuk menentukan apakah ritual tersebut valid dan diteruskan 3. Kemahiran dari ilmu disiplin lain: untuk melihat pengetahuan yang sudah lama dalam cara yang baru dan berbeda. 4. Alasan logis: baru mungkin berkembang seara formal melaui alasan yang logis

Penerapan cara berpikir deduktif dan induktif dalam penemuan ilmu dan pengetahuan Deduktif adalah suatu prosees pemikiran untuk membuat asumsi atau prediksi yang berdasarkan pemikiran dari yang umum ke yang lebih spesifik (khusus). Deduktif mengggambarkan kesimpulan dari asas-asas yang telah diketahui sebelumnya. Pemikiran deduktif digunakan untuk membangun hipotesis dari kerangka konsep. Peneliti memilih hubungan-hubungan yang spesifik untuk diuji bahwa telah ditarik kesimpulan sebelumnya. Pemikiran induktif adalah proses dari membuat generalisasi berdasarkan pemikiran dari spesifik ke umum. Induktif digunakan ketika ide spesifik menghasilkan identifikasi dari konsep yang dikembangkan untuk proposisi teoritis. Talbot, L.A. (1995) pengertian/terminologi; 1. validitas: menggambarkan seberapa jauh pengukuran yang dilakukan mengukur nilai yang sebenarnya ingin diukur. 2. reliabilitas: menggambarkan seberapa jauh pengukuran yang diperoleh dengan menggunakan instrumen (termasuk kuesioner) jika diulangi akan menghasilkan hasil yang sama
13

3. konsep: istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian, keadaan, kelompok. 4. Konstruk (construct) adalah suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah tertentu, atau juga konstruk adalah konsep yang dapat diamati dan diukur. 5. variabel: objek penelitian/ titik perhatian 6. definisi operasional: definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara memberikan arti/ menspesifikasikan kegiatan/ memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variable

Aturan hubungan profesional perawat-klien; 1. veracity: kewajiban untuk mengatakan kebenaran, tidak berbohong atau menipu orang lain. 2. Privasi: kewajiban untuk menjaga keadaan atau kondisi akses terbatas pada orang termasuk pengetahuan. 3. Confidentiality : tidak ada kewajiban membocorkan rahasia,pembelajaran informasi atau merawat seorang pasien ke (beauchamp dan childress 1994) 4. Fidelity: Keharusan terhadap salah satu komitmenh yang termasuk menjaga janji,memelihara kerahasian,dan memperhatikan kebiasaan kebiasaan perawatan (fry,1991) e. etika riset pada subjek manusia Percobaan formal debgan subjek manusia untuk memperbaiki pengobatan medis dari kelompok ketiga tanpa pasien tanpa izin untuk melakukan

penyakit yang ada sejak abad 18 (Adam,1985) Inform consent dalam riset Informing adalah trasmisi ide dan isi dari peneliti kepada subjek . Consent adalah persetujuan subjek untuk berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian. 4 elemen pokok dalam informed consent adalah : 1. Mendapat informasi yg sejelas jelasnya. 2. Informasinya komprehensif. 3. Kompeten. 4. Volunteer.
14

15

You might also like