You are on page 1of 1

Kemudian setelah data mengenai jumlah mencit yang memberikan efek didapat, data yang dinyatakan dengan angka

tersebut dinyatakan dalam persentase dan dimasukkan kedalam grafik dosis respon. Grafik dosis-respon digambarkan, dengan cara pada kertas grafik log pada ordinat persentase hewan yang memberikan efek (hilang righting reflex atau kematian) pada dosis yang digunakan. Grafik dosis-respon digambarkan menurut pemikiran paling representative untuk fenomena yang diamati dengan memperhatikan sebesar titik-titik pengamatan. Hubungan terapi suatu obat dengan kurva dosis respon terdiri dari dua : 1. Kurva dosis yang terjal Dengan dosis kecil menyebabkan respon obat yang cepat ( efektifitas obat besar) tetapi toksissitasnya besar. Rentang efek teurapeutiknya besar atau luas. 2. Kurva dosis respon datar atau landai. Dosis yang diperlukan relative lebih besar untuk mendapatkan respon yang lebih cepat (efektifitas berkurang) tetapi toksissitasnya kecil. Rentang efek teurapeutiknya kecil atau sempit. Hubungan dosis-respon sangatlah penting dalam hasil terapi dan percobaan farmakologi. Data dosis-respon digambarkan dengan grafik atau kurva, dimana ukuran respon berada pada posisi ordinat (y) dan log dosis pada posisi absis (x). Pada kurva tersebut digambarkan konsentrasi obat untuk dapat menghasilkan efek maksimum, potensi obat, efikasi, dan keamanan obat. Keamanan suatu obat dapat terlihat dari indeks terapinya. Semakin curam kurva maka obat tersebut semakin tidak baik. Setelah dilakukan pengamatan dan diperoleh data dosis respon, maka dibuat kurva log dosisrespon. Digunakan log dosis agar pembuatan skalanya lebih mudah dan kurva tersebut akan lebih teliti. Dari kurva tersebut dapat terlihat keterjalan dari garis yang terbentuk. Kurva terjal ini menunjukkan dosis efektif yang tinggi yang juga menandakan toksisitas yang tinggi.

You might also like