You are on page 1of 8

Kamis, 30 Juni 2011

perencanaan promosi kesehatan penyakit


LATAR BELAKANG Penyakit morbili merupakan masalah kesehatan masyarakat dinegara kita yakni dengan dilaporkannya kejadian wabah penyakit morbili dibeberapa daerah dengan angka kesakitan dan angka kematian yang cukup tinggi, Untuk mencegah dan memberantas penyakit morbili satu-satunya cara yang paling efektif adalah dengan jalan vaksinasi. Dengan tujuaan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian maka pemerintah (Departemen kesehatan) telah melaksanakan program pengembangan imunisasi sebagaimana yang telah dikampanyekan oleh WHO. Penyebab kematian pada morbilli terutama akibat komplikasi yang dialami penderita.

campak (morbilli)

PENDAHULUAN Defenisi Morbilli ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium yaitu: stadium inkubasi, stadium prodromal dan stadium erupsi. Etiologi Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus yang tergolong dalam familin paramyxovirus yaitu genus virus morbilli. Virus ini sangat sensitif terhadap panas dan dingin, dan dapat C, sinar ultraviolet, eter, tripsinC dan -20diinaktifkan pada suhu 30 dan betapropiolakton. Sedangkan formalin dapat memusnahkan daya infeksi tetapi tidak mengganggu aktifitas komplemen. Penyakit in dapat disebarkan melalui udara. Epidemologi Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyerang kekebalan seumur hidup. Penyakit ini terutama menyerang golongan umur 5-9 tahun, tetapi dinegara yang belum berkembang insiden tertinggi pada umur di bawah 2 tahun. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbilli akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbilli. Bila si ibu belum pernah menderita morbilli dan dapat menderita penyakit ini setelah ia dilahirkan. Bila ibunya menderita morbilli pafa usia kehamilan 1-2 bulan, 50% kemungkinan akan mengalami abortus; bila si ibu menderita morbilli pada tri semestefrpertama, kedua atau ketiga, mungkin dia akan melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan, berat badan lahir rendah, lahir mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun. Patologi Morbilli merupakan infeksi umum dengan lesi patologis yang khas. Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi proliferasi sel mononukleus disekitar kapiler. Gambaran klinis Penyakit ini ditandai oleh 3 stadium yaitu: 1. Stadium inkubasi, 10-12 hari, tanpa gejala 2. Stadium prodromal, dengan gejala-gejala panas sampai sedang, coryza, batuk, anoreksia, malaise. 3. Stadium erupsi adanya ras makulopapous pada seluruh tubuhdan panas tinggi Setelah masa inkubasi mulai timbul gejala-gejala panas dan maliase. Dalam 24 jam timbul coryza dan batuk. Gejala-gejala ini bertambah hebat secara bertahap dan mencapai puncaknya pada saat timbulnya erupsi pada hari ke empat. Kira-kira 2 hari sebelum timbul ras.

Diagnosis Diagnosis detegakkanberdasatkan Gambaran klinis yang khas Pemeriksaan laboratorium Dalam sputum ditemukan adanya multinucleated giant cells yang khas. Pada pemeriksaan serologis dengan cara hemagglutination inhibition test dan complemen fixation test akan ditemukan adanya antibodi yang spesifik dalam 1-3 hari setelah timbulnya ras dan mencapai puncaknya pada2-4 minggu kemudian. Komplikasi Pneumoni: Merupakan penyebab kematian utama dari morbilli. Hal ini dapat terjadi oleh karena infeksi virus. Bakteri yang sering menimbulkan pnemoni pada morbilli ialah streptococus, stapilokokus Gangguan gizi Terjadi sebagai akibat infeksi yang kurang (anoreksia:muntah) Pengobatan Morbilli merupakan suatu penyakit self-limiting, sehingga pengobatannya hanya bersifat simptomatis yaitu: Memperbaiki keadaan umum Antipiretika bila suhu tinggi Sedativum Obat batuk Pencegahan Morbilli dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Imunisasi yang diberikan dapat berupa pasif dan aktif. Imunisasi aktif: Vaksin yang diberikan ialah strain Edmonson B, strain ini dapat menimbulkan panas tinggi pada hari ketujuh kesepuluh post vaksinasi. Imunisasi pasif; Tidak banyak dianjurkan, karena resiko terjadinya ensefalitis dan aktivasi tuberkulose

Isi promosi kesehatan, metode dan media yang digunakan akan disajikan dalam tabel berikut: Pemberdayaan masyarakat No Kegiatan Sasaran Perilaku yang diharapkan Isi komunikasi Metode Media pelaksanaan 1. Pemberdayaan masyarakat dalam perawatan anak 6 tahun Ibu, bapak, masyarakat Anak mendapatkan imunisasi aktif berupa strain edmonson B, neomisin B sulfat *Standar pelayanan keperawatan *Persiapan pemberian vaksin campak *Forum komunikasi *Pendekatan perorangan (ibu) Buku kedokteran *Petugas kesehatan *organisasi profesi (perawat, dokter) 2. Pembebtukan kepedulian ibu Anak, ibu, suami, anggota keluarga yang lain Mendukung pemeriksaan anti bodi anak dalam pemberian vaksin Masa inkubasi 10-12 hari Pembentukkan tim petugas kesehatan Spanduk, iklan, buku saku *Petugas kesehatan *LSM *Tokoh masyarakat

3. Pembentukan masyarakat *Warga desa *ketua RT *Ketua RW *Kader Membentuk organisasi kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungan sekitar Peran masyarakat dalam mengatasi alergi terhadap tuberkulin selama 2 bulan setelah vaksinasi *Forum komunikasi *pendekatan perorangan Buku, media cetak Petugas kesehatan dan kepala desa

Bina suasana No Kegiatan sasaran Perilaku yang diharapkan Isi pesan komunikasi Metode Media Pelaksanaan 1 *Penyiapan tenaga pelaksana *Pembentukan desa bersih *Ketua RT *Ketua RW *LSM *Kader Musyawarah dan mufakat masyarakat desa Desa yang bersih adalah sehat Forum komunikasi Media massa Lintas sektor kecamatan 2 Sosialisasi desa siaga *Pengelola media massa, elektronik *Masyarakat Terbentuk opini desa tersebut Desa yang bersih adalah desa yang sehat Dialog, diskusi Radio, TV *Dinas kesehatan *Puskesmas *Lintas sektor terkait 3 Orientasi tim pembinadesa bersih kecamatan dan kabupaten *LSM, *media massa *Organisasi profesi (PPM) Membina desa bersih secara profesional Desa bersih adalah desa sehat Belajar dari orang lain *Buku panduan *Media cetak Dinas kesehatan dan kabupaten

Advokasi No Kegiatan Sasaran Perilaku yang diharapkan Isi pesan komunikasi metode media Pelaksanaan 1. Pembentukan ti kesehatan desa *lintas sektor terkait *LSM *Organisasi masyarakat *Organisasi pelayanan kesehatan *Pengelolaan media masa *Puskesmas Adanya kerjasama antar keluarga dengan tim petugas kesehatan RT, RW, dan petugas kesehatan bertanggung jawab bersama *Forum komunikasi *penyuluhan pada masyarakat desa tersebut Audio visual, media masa Dinas kesehatan kabupaten Diposkan oleh Ilmu keperawatan Melida Tamba di 05:08
http://melida-tamba.blogspot.com/2011/06/perencanaanpromosi-kesehatan-penyakit.html

VARICELLA
Penyakit ini di masyarakat dikenal dengan sebutan Cacar Air. Varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular, terutama terjadi pada anak-anak. Penyakit ini harus dibedakan dengan penyakit Cacar (Variola) yang memiliki angka kematian cukup tinggi. Secara klinis penyakit ini ditandai dengan adanya erupsi vesikuler pada kulit atau selaput lendir. Walaupun manifestasinya ringan, tapi pada anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna, penyakit ini dapat menjadi berbahaya. Sifat-sifat virus penyebab Varicella Secara morfologis identik dengan virus Herpes Simplex. Virus ini dapat berbiak dalam bahan jaringan embrional manusia. Virus yang infektif mudah dipindahkan oleh sel-sel yang sakit. Virus ini tidak berbiak dalam binatang laboratorium. Pada cairan dalam vesikel penderita, virus ini juga dapat ditemukan. Antibodi yang dibentuk tubuh terhadap virus ini dapat diukur dengan tes ikatan komplemen, presipitasi gel, netralisasi atau imunofluoresensi tidak langsung terhadap antigen selaput yang disebabkan oleh virus. Gambaran klinis Masa inkubasi Varicella biasanya 14 s/d 21 hari. Perasaan tidak enak badan dan demam adalah gejala-gejala paling dini, dan segera diikuti oleh ruam, yang mula-mula pada badan, dan kemudian pada wajah, anggota badan, dan selaput lendir pipi dan faring. Sampai 3-4 hari setelah gejala-gejala tersebut, komplikasi jarang terjadi. Angka kematian jauh kurang dari 1% pada kasus tanpa komplikasi. Pada Varicella neonatal (karena kontak bayi dengan ibu pada saat kelahiran) angka kematian dapat mencapai 20%. Anak-anak dengan penyakit defisiensi kekebalan tubuh, atau yang memperoleh obat imunosupresor, atau obat sitotoksik mempunyai resiko tinggi terkena Varicella berat dan kadang fatal. Kekebalan Infeksi Varicella akan meninggalkan kekebalan seumur hidup terhadap infeksi Varicella berikutnya. Pencegahan Pencegahan terutama dianjurkan pada anak-anak dengan imunodefisiensi atau imunosupresi, menggunakan Imunoglobulin G dengan titer antibodi spesifik yang tinggi pada plasma yang dikumpulkan dari penderita konvalesen (penyembuhan) penyakit Herpes Zoster (GIVZ). GIVZ tidak mempunyai nilai terapi jika diberikan setelah penyakit Varicella mulai timbul. Epidemiologi Varicella dengan mudah menyebar melalui droplet serta kontak dengan kulit. Varicella sering merupakan penyakit epidemik pada anak-anak, dengan insidens tertinggi pada anak usia 2-6 tahun, walaupun bisa juga ditemukan penderita dewasa. Terapi Terapi yang biasanya dilakukan adalah terapi suportif untuk peningkatan kondisi sistem kekebalan tubuh dan terapi untuk mencegah infeksi sekunder (infeksi penyakit lain yang menyusul infeksi oleh suatu penyakit) akibat lesi/luka dari vesikel-vesikel yang timbul. Pengawasan Karena sifat Varicella yang sangat mudah menular, maka perlu dilakukan usaha untuk mencegah kontak dengan penderita Varicella. Vaksin Varicella hidup yang dilemahkan sudah berhasil dikembangkan dan dicobakan pada anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena menderita penekanan sistem imun ataupun yang telah kontak dengan Varicella. Vaksin terutama bermanfaat dalam mencegah penyebaran Varicella pada anak- anak dengan resiko tinggi untuk tertular. Sejumlah masalah dapat pula timbul dengan penggunaan vaksin ini bagi manusia sehat. Kepekaan yang meningkat akibat kekebalan singkat oleh karena vaksin ini, pada orang dewasa dapat menyebabkan penyakit

menjadi lebih berat. Vaksin yang digunakan harus dapat memberikan kekebalan yang sesuai dengan kekebalan alamiah tubuh.
disusun oleh : Putut Sugiantoro, mahasiswa FK Unair angkatan '94

http://www.reocities.com/HotSprings/4530/varicella.htm

Hepatitis A - Indonesian Page 1

Lembar Fakta Penyakit Menular

Hepatitis A
Hepatitis A merupakan infeksi virus pada hati. Virus ini ditularkan melalui rute fekal-oral termasuk makanan atau air tercemar, atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Vaksinasi dan kebersihan baik mencegah infeksi. Terakhir diperbarui: 03 Desember 2007 Apa itu hepatitis A? Hepatitis berarti radang atau bengkak hati, dan dapat disebabkan oleh bahan kimia atau obat, atau berbagai jenis infeksi virus. Salah satu penyebab umum hepatitis berjangkit adalah virus hepatitis A. Infeksi dengan satu jenis virus hepatitis TIDAK memberikan perlindungan terhadap infeksi dengan virus hepatitis lain. Apa gejalanya? Gejala-gejala termasuk terasa kurang sehat, rasa sakit, demam, mual, kurang nafsu makan, perut terasa kurang enak, diikuti dengan air seni berwarna pekat, tinja pucat dan penyakit kuning (mata dan kulit menjadi kuning). Penyakit biasanya berlanjut selama satu sampai tiga minggu (walaupun gejala tertentu dapat berlanjut lebih lama) dan hampir selalu diikuti dengan penyembuhan sepenuhnya. Anak-anak kecil yang terinfeksi biasanya tidak menderita gejala. Hepatitis A TIDAK mengakibatkan penyakit hati jangka panjang dan kematian akibat hepatitis A jarang terjadi. Jangka waktu antara kontak dengan virus dan timbulnya gejala biasanya empat minggu, tetapi dapat berkisar antara dua sampai tujuh minggu. Bagaimana penyakit ini ditularkan? Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ini kepada orang lain dari dua minggu sebelum timbulnya gejala sampai seminggu setelah timbulnya penyakit kuning (kira-kira tiga minggu secara keseluruhan). Jumlah virus yang besar ditemui dalam tinja (tahi) orang yang terinfeksi selama waktu penularan. Virus ini dapat hidup di lingkungan selama beberapa minggu dengan keadaan yang benar (misalnya, dalam saliran). Hepatitis A biasanya ditularkan sewaktu virus dari orang yang terinfeksi tertelan oleh orang lain melalui: makan makanan tercemar
Hepatitis A - Indonesian Page 2

minum air tercemar menyentuh lampin, seprai dan handuk yang dikotori tinja dari orang yang dapat menularkan penyakit hubungan langsung (termasuk seksual) dengan orang yang terinfeksi. Wabah hepatitis A yang dilaporkan telah dilacak ke: penularan dari seorang ke orang lain, termasuk di kalangan pria yang berhubungan kelamin dengan pria air minum yang tercemar dengan saliran makan makanan yang telah dicemari saliran seperti kerang-kerangan

makan

makanan yang tercemar oleh pekerja makanan yang dapat menularkan penyakit. Infeksi hepatitis A tetap menjadi masalah bagi orang yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri terutama orang yang sedang berkunjung ke negaranegara di mana hepatitis A umum terjadi. Siapa saja yang menghadapi risiko? Orang yang belum menderita hepatitis A dan belum divaksinasi terhadap penyakit ini menghadapi risiko terjangkit penyakit ini. Bagaimana penyakit ini dicegah? Vaksinasi Tersedia vaksin yang aman dan efektif terhadap hepatitis A. Vaksin ini mungkin memakan waktu sampai dua minggu untuk memberikan perlindungan. Vaksinasi direkomendasikan untuk kelompok-kelompok berikut yang menghadapi risiko lebih tinggi: orang yang berkunjung ke negara di mana hepatitis A umum terjadi (kebanyakan negara sedang membangun) orang yang sering berkunjung ke masyarakat pribumi di luar kota dan daerah terpencil pria yang berhubungan kelamin dengan pria petugas penitipan anak siang hari dan prasekolah penyandang cacat intelektual dan penjaganya beberapa petugas kesehatan yang bekerja dalam atau dengan masyarakat pribumi petugas saliran tukang leding pengguna narkoba suntik pasien yang menderita penyakit hati kronis penderita hemofilia yang mungkin menerima konsentrat plasma terkumpul. Apa lagi yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis A? Semua orang harus selalu mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air
Hepatitis A - Indonesian Page 3

mengalir selama sekurang-kurangnya 10 detik dan dikeringkan dengan handuk bersih: setelah menggunakan kakus sebelum makan sebelum menykan makanan atau minuman setelah menyentuh benda seperti lampin dan kondom. Apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah dari menginfeksi orang lain? Jika Anda menderita hepatitis A, di samping mencuci tangan Anda dengan bersih, Anda harus menjauhi dari kegiatan berikut ketika dapat menularkan penyakit (yaitu, sampai sekurang-kurangnya seminggu setelah timbulnya penyakit kuning): JANGAN mempkan makanan atau minuman untuk orang lain JANGAN menggunakan alat makan atau alat minum yang sama dengan orang lain JANGAN menggunakan seprai dan handuk yang sama dengan orang lain jangan berhubungan kelamin cuci alat makan dalam air bersabun, dan cuci seprai dan handuk dengan mesin cuci.

Orang berikut yang menderita hepatitis A harus tidak menghadiri tempat kerja atau sekolah ketika dapat menularkan penyakit: orang yang mengendalikan makanan atau minuman orang yang pekerjaannya melibatkan hubungan pribadi secara dekat, misalnya petugas penitipan anak dan petugas kesehatan staf, anak-anak dan kaum remaja harus tidak menghadiri fasilitas penitipan anak atau sekolah ketika dapat menularkan penyakit semua pasien harus bertanya kepada dokternya sebelum kembali bekerja atau bersekolah. Bagaimana penyakit ini didiagnosis? Diagnosis berdasarkan gejala pasien dan dikonfirmasikan dengan tes darah yang menunjukkan antibodi IgM terhadap hepatitis A. Bagaimana penyakit ini dirawat? Tidak ada perawatan spesifik untuk hepatitis A. Kontak di rumah dan pasangan seksual orang yang dapat menularkan penyakit biasanya memerlukan suntikan imunoglobulin. Infeksi tersebut dapat mencegah atau mengurangi penyakit jika diberikan dalam waktu dua minggu setelah kontak dengan orang yang dapat menularkan penyakit. Apa tanggapan kesehatan umum? Dokter, rumah sakit dan laboratorium harus melaporkan kasus hepatitis A kepada Unit Kesehatan Umum setempat secara rahasia. Staf Unit Kesehatan Umum akan bekerja sama dengan dokter, pasien atau keluarga pasien untuk menentukan kontak dekat yang menghadapi risiko infeksi dan mengatur agar orang yang menghadapi risiko menerima
Hepatitis A - Indonesian Page 4

informasi tentang penyakit ini. Staf unit tersebut mengikuti garis pedoman khusus untuk menangani kasus hepatitis A di kalangan orang yang menghadiri atau bekerja di pusat penitipan anak, dan juga di kalangan orang yang mengendalikan makanan untuk dijual. Staf Unit Kesehatan Umum juga menyelidiki wabah hepatitis A untuk menentukan penyebab wabah tersebut, mengendalikan penularannya dan mencegah infeksi lebih lanjut. Informasi lebih lanjut Unit Kesehatan Umum di NSW Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi dokter, unit kesehatan umum setempat atau pusat kesehatan masyarakat Anda lihat di bawah NSW Government di bagian depan buku telepon White Pages.
Daerah Metropolitan Lokasi Nomor Daerah Luar Kota
Lokasi Nomor Northern Sydney/Central Coast Hornsby 02 9477 9400 Greater Southern Goulburn 02 4824 1837 Gosford 02 4349 4845 Albury 02 6080 8900 South Eastern Sydney/Illawarra Randwick 02 9382 8333 Greater Western Broken Hill 08 8080 1499 Wollongong 02 4221 6700 Dubbo 02 6841 5569 Sydney South West Camperdown 02 9515 9420 Bathurst 02 6339 5601 Sydney West Penrith 02 4734 2022 Hunter/New England Newcastle 02 4924 6477 Parramatta 02 9840 3603 Tamworth 02 6767 8630 Justice Health Service Matraville 02 9311 2707 North Coast Port Macquarie 02 6588 2750 NSW Department of Health Nth Sydney 02 9391 9000 Lismore 02 6620 7500 NSW Health: www.health.nsw.gov.au

You might also like