You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Pentingnya Pelaksanaan PPL Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa FKIP UNS. PPL merupakan kegiatan kurikuler yang merupakan kulminasi dari seluruh program pendidikan yang telah dihayati dan dialami oleh mahasiswa, maka Program Pengalaman Lapangan (PPL) dapat diartikan sebagai suatu program yang merupakan ajang pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka pembentukan guru profesional. Dengan demikian, PPL adalah suatu program yang mempersyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas keguruan lainnya. Standar kompetensi PPL dirumuskan dengan mengacu pada tuntutan empat kompetensi guru baik dalam konteks pembelajaran maupun dalam konteks kehidupan guru sebagai anggota dalam masyarakat. Empat kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Berikut ini adalah penjelasannya 4 kompetensi guru profesional: 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi ini menyangkut kemampuan seorang guru dalam memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh murid melalui berbagai cara. Cara yang utama yaitu dengan memahami murid melalui perkembangan kognitif murid, merancang pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil belajar sekaligus pengembangan murid. 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian ini adalah salah satu kemampuan personal yang harus dimiliki oleh guru profesional dengan cara mencerminkan kepribadian yang baik pada diri sendiri, bersikap bijaksana serta arif, bersikap dewasa dan berwibawa serta mempunyai akhlak mulia untuk menjadi sauri teladan yang baik. 3. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah salah satu unsur yang harus dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas 4. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi dengan murid dan seluruh tenaga kependidikan atau juga dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi tersebut dirumuskan sesuai dengan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Bab IV Pasal 10. Di samping itu, rumusan standar kompetensi PPL juga mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional khususnya yang terkait dengan BAB V Pasal 26 Ayat 4, yang pada intinya berisi standar kompetensi lulusan perguruan tinggi bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemandirian, serta sikap untuk menerapkan ilmu, teknologi, dan seni untuk tujuan kemanusiaan. Program Pengalaman lapangan dalam kurikulum FKIP UNS merupakan salah mata kuliah yang berbobot 3 SKS dan harus di tempuh oleh seluruh mahasiswa FKIP UNS. Dalam pelaksanaan PPL, pihak UNS bekerja sama dengan SMP/SMA negeri maupun swasta dan SMK negeri maupun swasta di karesidenan Surakarta. Dalam pelaksanaanya, mahasiswa melaksanakan beberapa tugas yang berkaitan dengan kependidikan sebagai tenaga pendidik. Dalam hal ini, tugas-tugas tersebut berupa kegiatan praktik mengajar atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kependidikan lainnya Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk memberikan memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan, melatih dan mengembangkan kompetensi mengajar yang diperlukan dalam bidangnya, meningkatkan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab dan kemampuan dalam memecahkan masalah pembelajaran. Pengalaman-pengalaman yang diperolah selama PPL diharapkan dapat dipakai sebagai bekal untuk membentuk calon guru tenaga kependidikan yang profesional. Untuk itu sebelum program PPL di laksanakan mahasiswa terlebih dahulu menempuh kegiatan sosialisasi yaitu pra PPL melalui pembelajaran microteaching. Pembelajaran

microteaching dilaksanakan dengan teman sebaya sebanyak 10 mahasiswa yang

didampingi oleh dosen pembimbing microteaching. Pembelajaran microteaching sendiri mempunyai nilai minimal B sebagai prasyarat untuk mengikuti program PPL. Selain itu, pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (praktik kependidikan) ditujukan untuk pembentukan guru/tenaga kependidikan yang profesional melalui kegiatan pelatihan di sekolah-sekolah agar mahasiswa calon guru: 1. mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan sosial psikologis sekolah tempat pelatihan berlangsung; 2. 3. menguasai berbagai keterampilan dasar mengajar; menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata; 4. 5. mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah; menarik kesimpulan nilai edukatif dan penghayatan dan pengalaman selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk laporan.

B. Garis Besar Isi Laporan PPL Garis besar laporan pelaksanaan PPL memuat : 1. Kata Pengantar, berisi tujuan PPL dan ucapan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu pelaksanaan PPL 2. Pendahuluan, berisi antara lain: pentingnya melaksanakan PPL, khususnya dalam mencapai kompetensi yang diperlukan guru dan garis besar isi laporan. 3. Pelaksanaan PPL berisi antara lain: jadwal rencana pelaksanaan PPL, uraian seiap kegiatan PPL seperti penyusunan RPP dan pembahasannya, implementasi RPP di kelas dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung tercapainya kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, profesionalisme maupun pedagogik. 4. Hambatan pelaksanaan PPL dan Pemecahannya, berisi antara lain: kendala/hambatan apa saja yang terjadi selama kegiatan pembelajaran, masalah-masalah pembelajaran yang ditemukan beserta cara pemecahan yang diambil saat itu. 5. Penutup, berisi kesimpulan pelaksaan PPL dan saran-saran yang perlu disampaikan agar pelaksanaan PPL yang akan datang dapat lebih baik. 6. Lampiran, memuat jadwal kegiatan PPL, semua RPP yang telah direvisi berdasarkan pembahasannya dan refleksi setelah diimplementasikan di kelas serta foto-foto kegiatan.

C. Hal-Hal yang Menarik dan Penting Dalam pelaksanaan PPL, mahasiswa PPL menemukan beberapa hal yang dianggap menarik dan penting. Salah satunya adalah pengalaman mahasiswa ketika mengajar pertama kali di kelas. Pengalaman mengajar pertama kali di kelas merupakan sebuah pengalaman yang tidak bisa dilupakan oleh mahasiswa PPL. Hal ini dikarenakan kondisi kelas sebenarnya di lapangan jauh berbeda dengan kondisi kelas pada waktu latihan mengajar microteaching. Dalam praktik mengajar pertama kali tersebut, mahasiswa PPL dihadapkan dengan berbagai macam karakteristik siswa yang tentunya belum pernah dihadapi sebelumnya. Misalnya saja ada siswa yang langsung paham dengan materi yang diajarkan, ada juga yang bisa dikatakan lambat dalam menangkap materi ajar, ada siswa yang ramai dan tidak dapat mengikuti pelajaran dengan tertib, ada

siswa yang cuek dan tidur selama pelajaran berlangsung, dsb. Berbagai kondisi dan karakteristik siswa tersebut memberikan tantangan yang cukup menantang bagi mahasiswa PPL, sehingga mahasiswa PPL nantinya dituntut untuk dapat menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran di kelas yang kondusif, sesuai dengan berbagai karakter siswa dan dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran selanjutnya. Hal yang menarik lainnya adalah mengajar mata pelajaran matematika di kelas XI program IPS. Ada tantangan dan beban mental tersendiri ketika dituntut untuk mengajar siswa-siswi dari program IPS. Siswa-siswi dari program IPS biasanya dikenal dengan siswa yang ramai, susah diatur, susah untuk disuruh belajar, dll. Mereka biasanya lebih unggul dalam hal analisis masalah sosial dibandingkan masalah perhitungan. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika biasanya kurang diminati siswa. Apalagi materi yang disampaikan adalah materi Statistika yang inti dari materi tersebut adalah perhitungan. Biasanya siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini menjadikan tantangan tersendiri bagi mahasiswa PPL untuk bagaimana menciptakan kondisi pembelajaran yang menarik agar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dan merasa bahwa matematika itu juga salah satu mata pelajaran yang penting bagi siswasiswi IPS. Selain hal menarik di atas, ada juga hal yang dianggap penting. Hal yang dianggap penting menurut mahasiswa PPL adalah perihal tata tertib di SMA N 4 Surakarta. Di SMA N 4 Surakarta, tata tertib yang ada benar-benar harus dipatuhi oleh semua warga sekolah, termasuk mahasiswa PPL. Oleh karena itu, di SMA N 4 Surakarta, kedisiplinan sangat diutamakan. Salah satunya adalah disiplin ketika memasuki area sekolah. Di depan pintu gerbang sekolah, setiap paginya pasti ada guru piket yang selalu memantau kedisiplinan siswa. Apabila ada siswa yang melakukan pelanggaran, misalnya saja terlambat, mereka akan langsung dikenai sanksi berupa poin pelanggaran.

You might also like