You are on page 1of 12

M O LA H I D AT I D O S A

DISUSUN OLEH : GABRIELA DA C.M.PEREIRA, S.Ked. PEMBIMBING : Dr. DJAUHAR KUMARA DEWA, Sp.OG

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD DR. MUHAMMAD SALEH PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN

I.1.

LATAR BELAKANG Mola Hidatidosa adalah neoplasma jinak dari sel trofoblast. Pada mola hidatidosa kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang
sempurna, melainkan berkembang kenjadi keadaan patologik. . !rekuensi Mola banyak ditemukan di "egara # negara asia, $frika dan $merika latin dari pada di "egara # negara barat. Mola hidatidosa merupakan penyakit %anita dalam masa reproduksi antara umur 1& tahun sampai &
( )

(1,6,7)

tahun.(', ,&,6,7)

Penyebab Mola tidak diketahui, fa(tor # fa(tor yang dapat menyebabkan antar lain ) keadaan sosioekonomi yang tinggi dan parietas

tinggi.(1,',*, ,&,7)

+eluhan dari penderita seperti gejala # gejala hamil muda yang kadang # kadang lebih nyata dari kehamilan biasanya. I.2. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
(1,',*, ,&,6,7)

, , , , , ,

Mengetahui epidemologi Mola Hidatidosa. Mengetahui perbedaan antara Mola Hidatidosa sempurna dan Mola Hidatidosa parsial. Mengetahui etiologi dan gejala klinis Mola Hidatidosa. Mengetahui pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakan diagnosis. Mengetahui penatalaksanaan mola hidatidosa. Mengetahui komplikasi dan prognosa dari mola hidatidosa.

'

BAB II PEMBAHASAN II.1. DEFINISI Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana seluruh -illi korialisnya mengalami perubahan hidrofobik. II.2. EPIDEM OLOGI
!2,",#,$% (*)

Pre-alensi mola hidatidosa lebih tinggi di $sia, $frika, $merika latin dibandingkan dengan negara # negara barat. .inegara # negara barat dilaporkan 1)'// atau '/// kehamilan . dinegara # negara berkembang 1)1// atau 6// kehamilan. 0oejoenoes dkk (1167) melaporkan 1)2& kehamilan, 3s .r. 4ipto Mangunkusumo 5akarta 1)*1 Persalinan dan 1) 1 kehamilan, 6uat $ siregar (Medan) tahun 112' ) 11 # 16 per 1/// kehamilan, 0oetomo (0urabaya) ) 1)2/ Persalinan, .jamhoer Martaadisoebrata (7andung) ) 18 '1 per 1/// kehamilan. 7iasanya dijumpai lebih sering pada umur reproduksi (1&8 & tahun) dan pada multipara. 5adi dengan meningkatkan paritas kemungkinan menderita mola lebih besar. II.&. PATOLOGI 0ebagian dari -illi berubah menjadi gelembung # gelembung berisi (airan jernih merupakan kista # kista ke(il seperti anggur dan dapat mengisi seluruh (a-um uteri. 0e(ara histopatologi( kadang # kadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan bayi normal. 7ias juga terjadi kehamilan ganda mola adalah ) satu jenis tumbuh dan yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. 9elembung mola besarnya ber-ariasi, mulai dari yang ke(il sampai yang berdiameter lebih dari 1 (m.
(&) (&)

Mola hidatidosa terbagi menjadi

(',*, )

Mola Hidatidosa 0empurna :illi korionik berubah menjadi suatu massa -esikel # -esikel jernih. ;kuran -esikel ber-ariasi dari yang sulit dilihat, berdiameter sampai beberapa sentimeter dan sering berkelompok # kelompok menggantung pada tangkai ke(il. <emuan Histologik ditandai oleh)

8 8 8 8 '

.egenerasi hidrofobik dan pembengkakan 0troma :ilus <idak adanya pembuluh darah di -ilus yang membengkak Proliferasi epitel tropoblas dengan derajat ber-ariasi <idak adanya janin dan amnion.
(')

Mola Hidatidosa Parsial $pabila perubahan hidatidosa bersifat fokal dan kurang berkembang, dan mungkin tampak sebagai jaringan janin. <erjadi perkembangan hidatidosa yang berlangsung lambat pada sebagian -illi yang biasanya a-askular, sementara -illi # -illi berpembuluh lainnya dengan sirkulasi janin plasenta yang masih berfungsi tidak terkena.
(')

II.".

ETIOLOGI
Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui, faktor # faktor yang dapat

menyebabkan antara lain

(1,',*, ,&,6,7)

1 ' * & 6

!aktor o-um ) o-um memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan. =munoselektif dari <ropoblast keadaan sosioekonomi yang rendah paritas tinggi kekurangan protein infeksi -irus dan fa(tor kromosom yang belum jelas.

II.#.

GEJALA KLINIS

!1,2,&,",#,',$%

a b

$menorrhoe dan tanda # tanda kehamilan Perdarahan per-aginam dari ber(ak sampai perdarahan berat. merupakan gejala utama dari mola hidatidosa, sifat perdarahan bisa intermiten selama berapa minggu sampai beberapa bulan sehingga dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.

( d e f g h

;terus sering membesar lebih (epat dari biasanya tidak sesuai dengan usia kehamilan. <idak dirasakan tanda # tanda adanya gerakan janin maupun ballotement Hiperemesis, Pasien dapat mengalami mual dan muntah (uku berat. Preklampsi dan eklampsi sebelum minggu ke # '
+eluar jaringan mola seperti buah anggur, yang merupakan diagnosa pasti

<irotoksikosis

II.'. DIAGNOSIS!1,2,&,",#,',$%
1. +linis

a b , ,

7erdasarkan anamnesis Pemeriksaan fisik =nspeksi ) muka dan kadang8kadang badan kelihatan kekuningan yang disebut muka mola (mola fa(e) Palpasi )

8 ;terus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek 8 <idak teraba bagian8bagian janin dan ballotement dan gerakan janin. , ,
$uskultasi ) tidak terdengar bunyi denyut jantung janin Pemeriksaan dalam )

8 8 8

Memastikan besarnya uterus ;terus terasa lembek <erdapat perdarahan dalam kanalis ser-ikalis

&

'

6aboratorium
Pengukuran kadar Hormon +arionik 9anadotropin (H49) yang tinggi

maka uji biologik dan imunologik (9alli Mainini dan Plano test) akan positif setelah titrasi (penge(eran) )

8 8 8

9alli Mainini 1>*// (?) maka suspek molahidatidosa Plain foto abdomen8pel-is ) tidak ditemukan tulang janin
;09 ) ditemukan gambaran sno% strom atau gambaran seperti badai salju.

*. 3adiologik

;ji 0onde ((ara $(osta8sison) <idak rutin dikerjakan. 7iasanya dilakukan sebagai tindakan a%al (urretage.

&

Histopatologik .ari gelembung8gelembung yang keluar, dikirim ke 6ab. Patologi $natomi

II.$.

DIAGNOSA BANDING +ehamilan ganda $bortus iminens Hidroamnion +ario +arsinoma KOMPLIKASI

!1,2,&,",#,',$%

8 8 8 8
II.(.

!1,2,",#,',$%

8 8 8 8

Perdarahan yang hebat sampai syok Perdarahan berulang8ulang yang dapat menyebabkan anemia =nfeksi sekunder Perforasi karena tindakan atau keganasan

II.).

PENATALAKSANAAN Perbaiki keadaan umum.

!1,2,&,",#,'%

1. @-akuasi

a b

8 7ila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap

8 7ila +analis ser-ikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 1' jam
kemudian dilakukan kuret.

( d e

Memberikan obat8obatan $ntibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan umum penderita. 781/ hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua untuk membersihkan sisa8sisa jaringan. Histeriktomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari */ tahun, Paritas pusat atau lebih. atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggi

'. Penga%asan 6anjutan

8 8

=bu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi oral pil. Mematuhi jad%al periksa ulang selama '8* tahun )

, , , , 8 a b

0etiap minggu pada <ri%ulan pertama 0etiap ' minggu pada <ri%ulan kedua 0etiap bulan pada 6 bulan berikutnya 0etiap ' bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap * bulan. 9ejala +linis ) +eadaan umum, perdarahan Pemeriksaan dalam )

0etiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan )

8 +eadaan 0er-iks 8 ;terus bertambah ke(il atau tidak

(. 6aboratorium 3eaksi biologis dan imunologis )

8 8 8 8 8

1A seminggu sampai hasil negatif 1A' minggu selama <ri%ulan selanjutnya 1A sebulan dalam 6 bulan selanjutnya 1A* bulan selama tahun berikutnya
+alau hasil reaksi titer masih (?) maka harus di(urigai adanya keganasan

*. 0itostatika Profilaksis Metoreksat *A &mg selama & hari II.1*. PROGNOSA

8 8 8

Mortalitas.

( ) (',&) (', ,&,6)

Mula destruens.

+oriokarsinoma.

BAB III KESIMPULAN

1 ' * a b

Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir seluruh -illi +orialisnya mengalami perubahan hidrofobik
Pre-alensi mola hidatidosa lebih tinggi di $sia, $frika dan $merika 6atin

Mola hidatidosa terbagi menjadi ) Mola hidatidosa sempurna Mola hidatidosa parsial Perdarahan per-aginaan dari ber(ak sampai perdarahan berat merupakan gejala utama dari mola hidatidosa

& 6 a b ( 7 8 8 8

.iagnosis ditegakkan berdasarkan $namnesa, Pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam, laboratorium, radiologik dan histopatologik Penatalaksanaan ) @-akuasi ) +uret atau kuret isap Penga%asan lanjut ) Periksa ulang selama '8* tahun <erapi profilaksis ) Pemberian Metotreksat (M<B) +omplikasi 0yok $nemia =nfeksi 0ekunder

DAFTAR PUSTAKA

$bdullah. M.". dkk. Mola Hidatidosa. P@.CM$" .=$9"C0=0 .$" '&8'2. <@3$P= 6$7>;P!. +@7=.$"$" .$" P@"D$+=< +$".;"9$". 30;. .C+<@3 0C@<CMC 0;3$7$D$. 111 . Hal

'

4uninngham. !.9. dkk. EMola HidatidosaF Penyakit <rofoblastik 9estasional Cbstetri Gilliams. @disi '1. :ol '. Penerbit 7uku +edokteran. @99 5akarta. '//6. Hal 1*/81*2.

Mansjoer, $. dkk. Mola Hidatidosa. +$P=<$ 0@6@+<$ +@.C+<@3$". !akultas +edokteran ;ni-ersitas =ndonesia. 5ilid =. Media $es(ulapius. 5akarta.'//1. Hal '6&8'67 Martaadisoebrata. ., H 0umapraja, 0. Penyakit 0erta +elainan Plasenta H 0elaput 5anin. =6M; +@7=.$"$". Dayasan 7ina pustaka 0$3GC"C P3$G=3CH$3.5C. 5akarta.'//' Hal * 18* 2.

& 6

Mo(htar. 3. Penyakit <rofoblas. 0="CP0=0 C70<@<3=. 5ilid =. @disi'. Penerbit 7uku +edokteran. @49. 5akarta. 1112. Hal. '*28' *. Pra%irohadjo, 0. H Giknjosastro, H. Mola Hidatidosa. =6M; +$".;"9$". Dayasan 7ina Pustaka 0$3GC"C P3$G=3CH$.5C. 5akarta. 1111. Hal . '6'8'6

0astra%inata, 0.3. Mola Hidatidosa. C70@<@<3= P$<C6C9=+. 7agian Cbstetri dan 9inekologi !akultas +edokteran ;ni-ersitas Padjajaran. @60<$3 C!!0@<. 7andung. 1121. Hal*28 '.

1/

You might also like