Professional Documents
Culture Documents
3.1. A.
Pengkajian Biodata Nama Jenis kelamin Umur Agama Pekerjaan Suku bangsa Alamat Diagnosa No. Register Tanggal masuk Tanggal dikaji : : : : : : : : : : : 19 10 - 2012 22 10 - 2012 Tirtamulya/ Cikampek Stroke Infark Tn A Laki laki 52 tahun Islam PNS
B.
Riwayat Kesehatan 1. Riwayat kesehatan sekarang a. Alasan masuk rumah sakit Tanggal 19 12 - 2012 sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri kepala, pusing, pandangan buram, jika berdiri kaki dan tangan lemas, bicara tidak dimengerti, tangan kiri tidak bisa digerakan kemudian klien dibawa ke RSUD karawang. b. Keluhan utama saat didata klien mengatakan tidak bias mernggerakan kaki dan tangan kiri sejak 10 jam sebelum masuk rumah sakit tanpa di dahului penuruna kesadaran. Muntah ( - )
2.
3.
4.
Struktur keluarga
C.
Data Biologis
NO. 1
DI RUMAH
DI RUMAH SAKIT
Frekuensi Jumlah
Pola istirahat dan tidur a.Jumlah tidur b.Kualitas tidur c.Waktu tidur
e.Potong kuku
Aktivitas b.
D.
Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Kesadaran Compos Mentis TTV : T : 36,7 MM Hg N : 98 x/menit
S : 340 C
R : 34x/menit
2.
Sistem penglihatan Bentuk dan ukuran mata simetris konjungtiva berwarna merah muda tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata, sclera kemerahan terapi tidak ikterik, reflek pupil baik terhadap cahaya, pupil sodor kedepan ke kiri, ketajaman penglihatan menurun.
3.
Sistem pencernaan a. Mulut dan kerongkongan Bibir berwarna merah, kecoklatan, lembab, mukosa mulut merah pucat, klien terpasang NGT b. Abdomen Bentuk abdomen datar, hepar tidak terasa membesar tidak ada nyeri tekan. Bising usus di 4 kuadran frekuensi 10 x/menit tidak ada masa atau benjolan
4.
Sistem pernapasan a. Hidung dan Trakea Bentuk dan letak hidung simetris ,ada penumpukan sekret, tidak ada nyeri tekan pada sinus tidak ada benjolan mukosa hidung, trakea terletak ditengah
b.
Dada Bentuk dan ukuran simetris, ada penggunaan otot-otot tambahan, tidak ada nyeri, tekan tidak ada masa atau benjolan
c.
Paru-paru Ekspansi paru sama kanan kiri, bronkus berbunyi vesikuler. Rh +/+ . wh -/-
5.
Sistem pendengaran Bentuk dan ukuran telinga luar simetris kiri dan kanan, pita elastis tidak ada masa atau lesi tidak ada pengeluaran secret dan serumen, klien bisa mendengar.
6.
Sistem Kardiovaskuler b. Jantung Bunyi jantung reguler S1dan S2 terdengar. Tidak ada nyeri tekan Heart Rate 88 x/menit
7.
Sistem Muskulo skeletal a. Ekstemitas atas Hanya dapat menggerakan lengan kiri, skalanya 3 b. Ekstemitas bawah Hanya dapat menggerakan kaki kanan. Skalanya 3
8.
Sistem Persyarafan a. Pemeriksaan nervus Kranial 1) NI minyak 2) 3) 4) NII N III, IV, VI N VII : Fungsi sensorik : Klien mampu membedakan rasa : Klien mampu membedakan bau kayu putih dan alcohol : Sulit dinilai pandangan buram : reflek terhadap cahaya positif.
asin dan manis pada makanan Fungsi monorik : klien mampu terseyum,
menggerutkan dahi dan menutup kuat-kuat 5) N VIII : Pendengaran Keseimbangan 6) NV : : Klien mampu mendengar bisikan : Sulit dinilai
Fungsi sensorik
pada saat kapas disentuhkan ke pinggir kornea Fungsi monorik 7) 8) 9) 10) N IX NX N XI N XII : Sulit dinilai : : : Angkat bahu kanan kiri positif :
b.
Pemeriksaan Reflek Reflek bisep Replek trisep Replek patela Replek actiles :+ :+ :+ :+
c.
Rangsang meningen Kaku kuduk Bruzenki I Bruzenki II Kernig : negatif : negatif : negatif : negatif
E.
Data Psikologis 1. Status emosi Wajah klien tampak murung dan bingung dan klien cemas akan penyakitnya dengan skala 3 2. Konsep diri a. Bodi image :
b.
Harga diri
c.
Ideal diri Klien berharap dirinya akan sembuh kembali seperti semula
d.
Peran
Sejak sakit klien tidak dapat melakukan kegiatannya, klien menjadi bergantung pada keluarganya untuk melakukan
aktivitasnya F. Aspek Sosial a. Gaya komunikasi Dalam menjawab pertayaan klien menggunakan bahasa non verbal, komunikasi dua arah jarang terjadi b. Pola interaksi Klien kurang dapat menjalin hubungan yang baik dengan keadaan sekitarnya karena keterbatasan fisiknya c. Aspek spirtual
H.
Data Penunjang a. Hasil laboratorium Tgl 19 10 2012 HB HT Trombosit Leukosit GDS Ureum Creatinin b. Therapi Captropil Citicholin Lavenox Farsix 3 x 12,5 mg 2 x 750 mg 2 x 0,6 mg 2 x 1 ampul : 14,5 % : 46% : 211.000 : 8000 : 145 : 28,1 : 1,63
3.2.
Analisa Data
Nama
: Tn H A Mursid
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Ds : Keluarga menyatakan
klien terlihat lemas dan tangan kiri tidak dan di bisa segala bantu Aliran darah ke otak terganggu
Defisit neurologis
Gangguan motorik
Ds :
Keluarga
klien
menyatakan bicara klien 2 pelo - Keluarga tidak mengerti apa yang dibicarakan klien
Do : - Bicara tidak jelas - Nilai GCS : E:4 M:6 V:4 Gangguan pusat bahasa pada lokus temporal hemisfer kiri Defisit neurologis
Disarsea
Bicara ngaco
mengatakan
keperluan pasien dibantu 3 oleh keluarga Kelemahan/kelumpuhan otot Do : - Aktivitas selalu dibantu - Tangan kiri lumpuh - Klien bedrest Tidak mampu melakukan aktivitas sendiri Ketidakmampuan merawat diri
Ketidakmampuan merawat Ds : Keluarga sering dan mengatakan meringgis terlihat Sumpatan pembuluh darah ke otak mengatakan memegang Suplai O2 ke otak berkurang Gangguan Do : - Klein sering memegang Merangsang reseptor nyeri di kepala dan meringgis cortex cerebri nyaman nyeri diri
klien
klien 4 kepala
sering
Sensasi nyeri
Kelumpuhan
10
Kecemasan
Diagnosa : 1. 2. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan suplai O2 ke otak kurang. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan syaraf pusat bahasa akibat suplai O2 yang kurang 3. 4. 5. Gangguan aktivitas dab gerak berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan Ketidakmampuan merawat diri berhubungan dengan kelemahan otot gerak Kecemasan berhubungan dengan tidak menerima terhadap penyakit yang diderita
11
12
3.4.
Rencana Keperawatan Nama Ruang : Tn A : Stroke Unit TUJUAN INTERVENSI rasa -Kaji TTV setiap 2 jam sekali RASIONAL -Mengetahui perkembangan klien -Diharapkan -Anjurkan rekreasi keluarga untuk ketegangan tubuh PARAF
NO. 1
nyeri Gangguan
berhubungan dengan suplai nyaman nyeri teratasi O2 ke otak yang kurang dengan kriteria : ditandai dengan : Ds : Jangka Pendek : Setelah
melakukan dapat berkurang -Untuk mengurangi nyeri kepala, untuk melancarkan pembuluh darah dan
tindakan -Anjurkan
tidak
lagi memijat daerah kepala, kaki dan memberikan rasa nyaman tangan serta bahu -Memberikan rasa nyaman kepada
terlihat gelisah dan sering meringis kesakitan meringgis kesakitan Jangka Panjang :
-Ciptakan lingkungan aman dan klien untuk istirahat dan menjaga klien jika gelisah
13
komunikasi Komunikasi dua arah dengan dapat tercipta kembali -Dengarkan pembicaraan klien syaeaf pusat dengan kriteria : -Berikan feed back pada klien
-Memahami
dan
mengetahui
kebutuhan dari klien -Klien dapat paham dengan bicara orang lain dan mengetahui
bahasa akibat suplai O2 yang Jangka Pendek : kurang ditandai dengan : Ds : -Dalam bicara 2x24 klien jam -Latih klien untuk berbicara dapat
-Keluarga mengatakan bicara dipahami klien ngaco -Keluarga tidak Jangka Panjang : mengerti -Setelah klien berkomunikasi 4x24
-Gunakan bahasa isyarat yang dalam berbicara baku dan umum jika ingin -Mempermudah jam menyampaikan sesuatu hal dapat Kolaborasi untuk speech -Untuk mempercepat pemulihan klien untuk
mengerti pembicaraan
pembicaraan klien
therapy
14
dengan lancar
bicara
-Ubah posisi klien setiap 2 jam Gangguan aktivitas gerak Aktivitas dan gerak sekali dengan klien dapat kembali -Bantu klien untuk memenuhi -Mencegah dengan kebutuhannya -Latih pergerakan untuk dekubitus akibat
berhubungan 3
kelemahan dan kelumpuhan normal yang ditandai dengan : Ds : -Keluarga segala kriteria :
keperluan
pasien kekuatan otot tangan sendiri dengan ahli -Memotivasi untuk mau
dibantu oleh keluarga dan kanan dan kaki kiri -Kolaborasi tangan kiri tidak dapat menjadi 5 dan tangan fisiotherapy kiri menjadi 3 Jangka Panjang : Do : -Aktivitas selalu dibantu -Setelah kekuatan 1 minggu ototo
menggerakkan ototnya -Membantu agar klien bisa cepat sembuh dan mendapatkan
digerakkan
15
-Tangan kiri lumpuh -Klien bedrest -Nilai GCS : E : 4 M : 6 V : 4 Ketidakmampuan diri berhubungan otot
menjadi skala 5
merawat Klien
dengan merawat diri sendiri merawat diri sendiri yang dengan kriteria : Jangka Pendek : -Klien -Beri pengertian untuk merawat -Menumbuhkan diri sendiri dapat -Dekatkan arti klien -Untuk memudahkan klien kebutuhan semangat klien
kelemahan 4
ditandai dengan : Ds :
untuk bisa merawat diri utama -Klien paham dan merawat diri
oleh keluarga
-Bantu klien apabila melakukan memenuhi sebagain kebutuhannya aktivitas yang memerlukan -Membantu kegiatan klien agar klien dapat melakukan aktivitas
-Setelah tonus otot bantuan meningkat klien -Latih klien untuk melakukan
kepada keluarga untuk melatih -Keluarga bisa memberi semangat merawat diri sendiri Kecemasan berhubungan kepada klien untuk bisa merawat diri
16
klien -Berikan
pengertian
yang hilang dengan kriteria klien mengenai penyakitnya : Jangka Pendek : kecemasan -Berikan motovasi kepada klien 1 setelah -Berikan penyuluhan
dideritanya dan memberi pendorong untuk klien sehingga diharapkan kecemasan menurun -Memacu motivasi untuk sembuh kepada dan emosi dapat tenang
-keluarga mengatakan klien -Skala selalu terlihat gelisah dan menjadi kusam Do : tindakan
klien mengenai perawatan yang lagi bisa diulakukan oleh keluarga -Agar keluarga mampu mengetahui perawatan yang dibutuhkan klien
17
18
19
DAFTAR PUSTAKA
1. 2.
Silvia A. Prince, 1995, Pathofisiologi, Buku I, Edisi 4, EGC, Bandung Doengoes. 2000 . Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta, EGC
20