You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Landasaan Teori 1. Pengertian Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Ilyas, 1998) Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 6 "###)$ Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua% duanya$&iasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif$(kapita selekta$ jilid satu$"##1) tahun (!oenges,

2. Etiologi 'ebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang$ (sia rata%rata terjadinya katarak adalah pada umur 6# tahun keatas$ )kan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi *irus pada saat hamil muda$ +enyebab katarak lainnya meliputi , a$ -aktor keturunan$ b$ .acat ba/aan sejak lahir$ c$ 0asalah kesehatan, misalnya diabetes$ d$ +enggunaan obat tertentu, khususnya steroid$

e$ 1angguan metabolisme seperti !0 (!iabetus 0elitus) f$ 1angguan pertumbuhan, g$ 0ata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam /aktu yang cukup lama$ h$ 2okok dan )lkohol i$ 3perasi mata sebelumnya$ j$ 4rauma (kecelakaan) pada mata$ k$ -aktor%faktor lainya yang belum diketahui$ 3. Klasifikasi a$ Katarak primer Katarak primer, menurut umur ada tiga golongan yaitu , 1) Katarak ju*enilis (umur 5"# tahun ), ") Katarak presenilis (umur sampai #tahun) 6) katarak senilis (umur sampai #tahun ) Katarak primer dibagi menjadi 7stadium , 1) 'tadium Insipien a) 'tadium paling dini b) Kekeruhan lensa terdapat pada bagian perifer berbentuk bercak%bercak yang tidak teratur c) +asien mengeluh gangguan penglihatan melihat ganda dengan satu mata d) 4ajam penglihatan belum terganggu e) +roses degenerasi belum menyerap cairan mata yang kedalam lensa sehingga terlihat bilik mata depan yang kedalaman normal$ ") 'tadium Imatur

a) +roses degenerasi mulai menyerap cairan mata kedalam lensa sehingga lensamenjadi cembung$ b) 4erjadi pembengkakan lensa yang dapat menjadi katarak intumesen$ c) 4erjadi miopisasi d) !apat terjadi glaucoma sekunder e) 'hado/ test positif

6) 'tadium 0atur a) 4erjadi kekeruhan seluruh lensa b) 4ekanan dalam seimbang dengan cairan dalam mata dengan ukuran lensa normal kembali$ c) 4ajam penglihatan sangat menurun dan hanya tinggal proyeksi sinar positif d) !i pupil tampak lensa seperti mutiara 7) 'tadium 8ypermatur a) Korteks lensa yang seperti bubur telah mencair sehingga nucleus lensa turun karena daya beratnya$ b) 0elalui pupil, nucleus terbayang sebagai setengah lingkaran di bagian ba/ah dengan /arna berbeda dari atasnya yaitu kecoklatan c) 4erjadi kerusakan kapsul lensa yang menjadi lebih

permeabel dsehingga isi korteks dapat keluar dan lensa menjadi kempis yang diba/ahnya terdapat nucleus lensa (Katarak 0orgagni) b$ Katarak Komplikata Katarak jenis ini terjadi sekunder atau sebagai komplikasi dari penyakir lain$ +enyebab katarak jenis ini adalah ,

1) 1angguan okuler, karena retinitis pigmentosa glaucoma, ablasio retinayang sudah lama, u*eitis, myopia maligna$ ") +enyakit sistemik, !iabetes 0ellitus, hipoparatiroid, sindrom do/n, dermatitis atopik$ 6) 4rauma, trauma tumpul, pukulan, benda asing di dalam mata, terpajan panas yang berlebihan, sinar 9:, radioaktif, terpajan sinar matahari, toksik kimia$ c$ Katarak Kongenital Katarak kongenital adalah kekeruhan pada lensa yang timbul pada saat pembentukan lensa$ Kekeruhan sudah terdapat pada /aktu bayi lahir$ Katarak ini sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita rubella, diabetes mellitus, toksoplasmosis, hipoparatiroidisme, galaktosemia$ )da pula yang menyertai kelainan ba/aan pada mata itu sendiri seperti mikroftalmus, aniridia, koloboma , ektopia lentis, keratokonus, megalokornea, heterokornea iris$ Kekeruhan dapat dijumpai dalam bentuk arteri hialoidea yang persisten, katarak polaris anterior posterior, katarak aksialis, katarak ;onularis, katarak stelata, katarak totalis dan katarak congenital membranasea$

4. Tanda dan

e!ala

a$ +engelihatan tidak jelas seperti ada kabut menghalangi obyek$ b$ +eka terhadap sinar c$ Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat < merasa di ruang gelap$ d$ 4ampak kecoklatan< putih susu pada pupil e$ +englihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, 1ejala ini terjadi saat katarak bertambah luas$

". Patofisiologi =ensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju, mempunyai kekuatan refraksi yang besar$ =ensa mengandung tiga komponen anatomis$ +ada ;ona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yan mengelilingi keduanya adalah kapsula anterior dan posterior$ !engan bertambahnya usia, nukleus mengalami perubahan /arna menjadi coklat kekuningan $ !i sekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan poterior nukleus$ 3pasitaspada kapsul poterior merupakan bentuk aktarak yang paling bermakna seperti kristal salju$+erubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi$ +erubahan dalam serabut halus multipel (;onula) yang memaenjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa$ +erubahan koagulasi, kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan sehingga mengabutkan pandangan

dengan menghambat jalannya cahaya ke retina$ 'alah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal disertai influks air ke dalam lensa$ +roses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar$ 4eori lain mengatakan bah/a suatu en;im mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi$ >umlah en;im akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak$Katarak bisa terjaadi bilateral, dapat disebabkan oleh kejadian trauma atau sistemis (diabetes) tetapi paling sering karena adanya proses penuaan yang normal$ -aktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar (?, obat% obatan, alkohol, merokok, dan asupan *itamin antioksidan yang kurang dalam jangka /aktu yang lama$

#. $anifestasi Klinis

&iasanya gejala berupa keluhan penurunan tajam pengelihatan secara progresif (seperti rabun jauh memburuk secara progresif)$ +engelihatan seakan%akan melihat asap dan pupil mata seakan akan bertambah putih$ +ada akhirnya apabila katarak telah matang pupil akan tampak benar%benar putih, sehingga refleks cahaya pada mata menja di negatif (%)$&ila Katarak dibiarkan maka akan mengganggu penglihatan dan akan dapat menimbulkan komplikasi berupa 1laukoma dan (*eitis$

%. Pe&eriksaan Diagnostik a$ Kartu mata snellen <mesin telebinokuler , mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, akueus<*itreus humor, kesalahan refraksi, penyakit sistem saraf, penglihatan ke retina$ b$ =apang +englihatan , penuruan mngkin karena massa tumor, karotis, glukoma$ c$ +engukuran 4onografi , 4I3 (1" 9 " mm8g) d$ +engukuran 1onioskopi membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup glukoma$ e$ 4es +ro*okatif , menentukan adanya< tipe gllukoma f$ 3ftalmoskopi , mengkaji struktur internal okuler, atrofi lempeng optik, papiledema, perdarahan$ g$ !arah lengkap, =@! , menunjukkan anemi sistemik < infeksi$ h$ @K1, kolesterol serum, lipid i$ 4es toleransi glukosa , kotrol !0$

'. Penatalaksanaan Inter*ensi bedah Indikasi operasi katarak

a$ +ada bayi (51tahun) jika fundus tidak terlihat b$ +ada usia lanjut Indikasi Klinis , jika timbul komplikasi glaucoma < u*eitis Indikasi ?isual , katarak matur dengan *isus 1<6## atau 1<Adengan catatan =+ bik segala arah$ Indikasi 'osial , pekerjaan >enis pembedahan katarak , a$ @Btracapsular .ataract @Btracti*e (@..@) Korteks dan nucleus diangkat kapsul posterior di tinggalkan untuk mencegah prolaps*itreus untuk melindungi retina dari sinar ultra*ioler dan memberikan sokongan untuk implantasi lensa mata intra okuler$ b$ Intracapsular .ataract @Btracti*e (I..@) +ada pembedahan jenis ini lensa diangkat seluruhnya$

(. Pengo)atan Katarak 'alah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia)$ 'etelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi$+embedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari%hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan u*eitis$4ekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut$ Camun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder$ !engan tekhnik ekstraksi katarak

intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan ;onula ;inn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 7# tahun, katarak imatur, yang masih memiliki ;onula ;inn$ !apat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat$

1*. Pera+atan Pre ,-erasi a$ -ungsi retina harus baik yang diperiksa dengan terproyeksi sinar b$ 4idak boleh ada infeksi pada mata< jaringan sekitar$ c$ 4idak ada glaucoma$ d$ +eriksa *isus$ e$ Keadaan umum harus baik, tidak ada 8ipertensi, !iabetes 0ellitus (1!) 1 #mg<dl)$ f$ "%6 hari sebelum opreso mata ditetesi homatropin 6B1 tetes$ g$ 'ore hari bulu mata dicukur$ h$ &eri salep antibiotic$ i$ )njurkan mandi dan keramas sebelum operasi$ j$ Kirim ke kamar operasi dengan pakaian operasi$ k$ +remedikasi di kamar operasi$ l$ Injeksi luminal di mata ditetesi pantokain tiap menit selama menit$ m$ )seta;olamid < meta;olamid untuk menurunkan 4I3$

n$ 3bat

obat

simpatomimetik,

misalnya

fenilefrin

untuk

*asokontriksi dan midriasis$ o$ +arasimpatolitik untuk menyebabkan paralysis dan

menyebabkan otot siliaris tidak dapat menggerakkan lensa$

11. Pera+atan Pas.a ,-erasi +asca operasi boleh minum saja, "jam berikutnya makan makanan lunak, 6jam pascaoperasi kepala baru boleh bergerak dan tidur miring kearah mata yang tidak dioperasi$ =akukan kompres dingin jika mata gatal, batasi klien untuk batuk, mengejan , membungkuk , bersin, mengangkat benda berat lebih dari D, kg dan tidur pada posisi operatif$ =akukan obser*asi yaitu , a$ +eningkatan 4I3ditandai dengan nyeri parah, mual dan muntah b$ Infeksi c$ +erdarahan ruang mata anterior d$ 4erbentuknya membran sekunder atau katarak sekunder e$ 2etinal detachment, ditandi dengan tampaknya titik hitam, peningkatan jumlah floaters atau sinar kilat dan hilangnya sebagian < seluruh lapang pandang$

B. Pengka!ian Ke-era+atan Katarak 1$ )ktifitas Istirahat +erubahan aktifitas biasanya<hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan$

"$ Ceurosensori 1angguan penglihatan kabur<tak jelas, sinar terang menyababkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat<merasa diruang gelap$ +englihatan bera/an<kabur, tampak lingkaran cahaya<pelangi di sekitar sinar, perubahan kacamata, pengobatan tidak memperbaiki penglihatan, fotofobia ( glukoma akut )$ 4anda , 4ampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak), pupil menyempit dan merah<mata keras dan kornea bera/an (glukoma darurat, peningkatan air mata$ 6$ Cyeri < Kenyamanan Ketidaknyamanan ringan < mata berair$ Cyeri tiba%tiba < berat menetap atau tekanan pada atau sekitar mata, sakit kepala

/. Diagnosa Ke-era+atan dan Inter0ensi Katarak 1$ 2esiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kehilangan *itreus, perdarahan intraokuler, peningkatan 4I3 ditandai dengan, a$ )danya tanda%tanda katarak penurunan ketajaman penglihatan b$ pandangan kabur, dll 4ujuan ,0enyatakan pemahaman terhadap faktor yang terlibat dalam kemungkinan cedera$ Kriteria hasil , a$ 0enunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan untuk melindungi diri dari cedera$ b$ 0engubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan$ Inter*ensi,

a$ !iskusikan apa yang terjadi tentang kondisi paska operasi, nyeri, pembatasan aktifitas, penampilan, balutan mata$ b$ &eri klien posisi bersandar, kepala tinggi, atau miring ke sisi yang tak sakit sesuai keinginan$ c$ &atasi aktifitas seperti menggerakan kepala tiba%tiba, menggaruk mata, membongkok$ d$ )mbulasi dengan bantuan , berikan kamar mandi khusus bila sembuh dari anestesi$ e$ !orong nafas dalam, batuk untuk menjaga kebersihan paru$ f$ )njurkan menggunakan tehnik manajemen stress$ g$ +ertahankan perlindungan mata sesuai indikasi$ h$ 0inta klien membedakan antara ketidaknyamanan dan nyeri tajam tiba%tiba, 'elidiki kegelisahan, disorientasi, gangguan balutan$ 3bser*asi hifema dengan senter sesuai indikasi$ i$ 3bser*asi pembengkakan lika, bilik anterior kempes, pupil berbentuk buah pir j$ &erikan obat sesuai indikasi antiemetik, )setolamid, sikloplegis, analgesik$ "$ 1angguan persepsi sensori%perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori<status organ indera, lingkungan secara terapetik dibatasi$ !itandai dengan, a$ menurunnyaketajaman penglihatan b$ perubahan respon biasanya terhadap rangsang$ 4ujuan ,0eningkatkan ketajaman penglihatan dalam batas situasi indi*idu, mengenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan$ Kriteria 8asil ,

a$ 0engenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan$ b$ 0engidentifikasi<memperbaiki lingkungan$ potensial bahaya dalam

Inter*ensi , a$ 4entukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau dua mata terlibat$ b$ 3rientasikan klien tehadap lingkungan c$ 3bser*asi tanda%tanda disorientasi$ d$ +endekatan dari sisi yang tak dioperasi, bicara dengan menyentuh$ e$ +erhatikan tentang suram atau penglihatan kabur dan iritasi mata, dimana dapat terjadi bila menggunakan tetes mata$ f$ Ingatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar kurang lebih " dan buta titik mungkin ada$ g$ =etakkan barang yang dibutuhkan<posisi bel pemanggil dalam jangkauan<posisi yang tidak dioperasi$ 6$ Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan persen, pelihatan perifer hilang

berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan<mengingat, keterbatasan kognitif, yang ditandai dengan, a$ pertanyaan<pernyataan salah konsepsi b$ tak akurat mengikuti instruksi c$ terjadi komplikasi yang dapat dicegah$ 4ujuan ,Klien menunjukkan pemhaman tentang kondisi, proses penyakit dan pengobatan$

Kriteria 8asil , 0elakukan dengan prosedur benar dan menjelaskan alasan tindakan$ Inter*ensi , a$ Kaji informasi tentang kondisi indi*idu, prognosis, tipe prosedur, lensa$ b$ 4ekankan pentingnya e*aluasi pera/atan rutin, beritahu untuk melaporkan % penglihatan bera/an$ c$ Informasikan klien untuk menghindari tetes mata yang dijual bebas$ d$ !iskusikan kemungkinan efek<interaksi antar obat mata dan masalah medis klien$ e$ )njurkan klien menghindari membaca, berkedip, mengangkat berat, mengejan saat defekasi, membongkok pada panggul, dll$ f$ !orong aktifitas pengalihan perhatian$ g$ )njurkan klien memeriksa ke dokter tentang aktifitas seksual, tentukan kebutuhan tidur menggunakan kacamata pelindung$ h$ )njurkan klien tidur terlentang$ i$ !orong pemasukkan cairan adekuat$ j$ Identifikasi tanda<gejala memerlukan upaya e*aluasi medis, misal , nyeri tiba%tiba$

Daftar P1staka

!oenges, 0arilyn @$ 1999$ Rencana Asuhan Keperawatan$ )lih bahasa, I 0ade Kariasa$ >akarta,@1. =ong, . &arbara$ 1996$Perawatan Medikal Bedah , "$&andung,Eayasan Ikatan )lumni +endidikan Kepera/atan +ajajaran 0argaret 2$ 4horpe$ Perawatan Mata$ Eogyakarta,Eayasan @ssentia 0edica Cettina, 'andra 0$ "##1$ Pedoman Praktik Keperawatan$ )lih bahasa , 'etia/an 'ari$ >akarta,@1. 'idarta Ilyas$ "##1$ Ilmu Penyakit Mata$ >akarta,-K(I 'melt;er, 'u;anne .$ "##1$ Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth$ )lih bahasa , )gung Faluyo$ >akarta,@1.

You might also like