You are on page 1of 15

1. 2. 3.

Sampah adalah semua limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak berguna atau tidak diinginkan lagi. Sampah atau limbah padat mempunyai tiga kategori yang umum yaitu; Sampah perkotaan (municipal waste) Sampah Industri (industrial waste) Sampah atau Limbah bahan berbahaya dan beracun (hazardous waste)

Faktor yang mempengaruhi pengelolaan sampah


Sosial Politik
Sosial Budaya Keberadan lahan untuk tempat penampungan sampah Finansial (keuangan). Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Kondisi Pengelolaan Sampah Saat Ini


Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada

kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami porsoalan sampah. Meningkatnya tingkat hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang sampah. Meningkatnya biaya operasional pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah yang tidak efisien dan tidak benar menimbulkan permasalahan pencemaran udara, tanah, dan air serta menurunnya estetika.

Pengelolaan sampah dimasa yang akan datang perlu memperhatikan berbagai hal seperti:
Penyusunan Peraturan daerah (Perda) tentang pemilahan

sampah. Sosialisasi pembentukan kawasan bebas sampah, seperti misalnya tempat-tempat wisata, pasar, terminal, jalan-jalan protokol, kelurahan, dan lain sebagainya. Penetapan peringkat kebersihan bagi kawasan-kawasan umum. Memberikan tekanan kepada para produsen barang-barang dan konsumen untuk berpola produksi dan konsumsi yang lebih ramah lingkungan.

Model Pengelolaan Masalah Sampah Perkotaan Dan Perdesaan

Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pada Pasal 5 UU Pengelolan Lingkungan Hidup No.23 Th.1997, bahwa masyarakat berhak atas Lingkungan hidup yang baik dan sehat. Untuk mendapatkan hak tersebut, pada Pasal 6 dinyatakan bahwa masyarakat dan pengusaha berkewajiban untuk berpartisipasi dalam memelihara kelestarian fungsi lingkungan, mencegah dan menaggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Beberapa pendekatan dan teknologi pengelolaan dan pengolahan sampah yang telah dilaksanakan antara lain adalah :
Teknologi Komposting
Teknologi Pembuatan Pupuk Kascing Pengelolaan sampah mandiri Pengelolaan sampah berbasis masyarakat

Reduksi penggunaan bahan baku Reduksi penggunaan bahan baku dilakukan dengan menganut prinsip konservasi massa yang mana input sama dengan output. Hal ini

dilakukan dengan mengefisienkan dan mengoptimalkan suatu proses dalam produksi. Reduksi kuantitas limbah padat Reduksi kuantitas limbah padat dapat dilakukan dengan beberapa cara:
Jumlah bahan yang digunakan dalam pabrik dari suatu

produk dapat direduksi. Umur penggunaan produk ditingkatkan Jumlah bahan yang digunakan untuk packaging dan marketing dari barang dikurangi

Penggunaan kembali Dengan melakukan daur ulang bahan sampah akan dapat membantu mengurangi limbah padat. Recovery bahan Sejumlah sampah yang terdapat di perkotaan dan industri cocok untuk direcovery dan penggunaan kembali Recovery Energi Karena 70 % sampah adalah bahan organik yang potensial untuk recovery energi. Energi yang mengandung bahan organik sangat mudah diubah

menjadi bentuk yang dapat digunakan secara mudah

TEKNIK OPERASIONAL SAMPAH

Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan limbah perkotaan adalah sbb

Rencana penggunaan lahan Kepadatan dan penyebaran penduduk Karakteristik lingkungan fisik, biologi dan sosial

ekonomi Kebiasaan masyarakat Peraturan perundang-undangan nasional dan daerah setempat Karakteristik limbah padat Sarana pengumpul, penganngkutan pengolahan dan pembuangan Lokasi pembuangan akhir Biaya yang tersedia Rencana tata ruang dan pengembangan kota Iklim dan musim

TEKNIK PEMEROSESAN SAMPAH


Teknik pemerosesan sampah bertujuan untuk:
Meningkatkan sistem disposal limbah padat Meperoleh sumber daya (penggunaan kembali bahan),

dan Mempersiapkan bahan untuk perolehan konversi dan energi

Reduksi volume mekanik Reduksi volume mekanik adalah faktor yang paling utama dalam pengembangan operasi sistem manajemen limbah padat. Peralatan mobil dengan mekanisme kompaksi digunakan untuk pengumpulan sampah perkotaan dan untuk meningkatkan umur penggunaan dari landfills. Plastik dan kertas dapat didaur ulang.

Reduksi volume thermal (insinerasi)


Volume limbah perkotaan dapat diurangi lebih dari 90% dengan insinerasi. Keuntungan -Saniter -Lahan diperlukan tidak luas -Dapat dibangun semenarik mungin, sehingga nilai estetika konstruksinya dapat ditampilkan -Dapat penghasilan sampingan -Energi dapat dimanfaatkan Kerugiaan -Biaya operasi tinggi -Harus memiliki teknologi yang dapat mencegah terjadinya pencemaran udara. -Masih ada sisa-sisa pembakaran berupa padatanpadatan kecil. -Jika tidak betul perencanaan lokasi pengelolaan, kemungkinan kendaran pengangkut sampah akan terpusat di dekat insinerator. -Bila karena suatu hal sampah tidak tersedia, tempat pembakaran tidak dapat digunakan untuk tujuan lainnya.

Syarat sifat sampah yang dibutuhkan untuk insinerasi adalah sbb:

-Kadar air 35-55% -Panas pembakaran 955-2150 Kcal/kg -Kadar abu 10-30% Pemisahan komponen secara manual Pemilihan pada sumber limbah adalah cara yang paling positif untuk mencapai penggunaan bahan kembali. Sejumlah dan jenis komponen dapat dipilih, sangat tergantung kepada lokasi dan kesempatan untuk daur ulang dan penjualan kembali.

PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH


Landfilling adalah metode pembuangan yang terbanyak digunakan

untuk limbah perkotaan; Metode landfarming dan deep well injection telah digunakan untuk limbah industri. Landfilling dengan limbah padat Aspek yang penting dalam implementasi dari sanitary landfill adalah: -Site selection -Metode landfilling dan operasi -Kejadian Gas dan pelinding landfill -Pergerakan dan kontrol gas dan pelindihan landfill Evaluasi site landfill yang potensial adalah: -Daerah yang tersedia -Jarak -Kondisi tanah dan topografi -Hidrologi air permukaan -Kondisi geologi dan geohidrologi -Kondisi iklim -Kondisi linkungan sosial -Penggunaan akhir site

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Pemilihan akhir site biasanya berdasarkan hasil prelimanary site survey, hasil perencanaan teknik dan studi biaya dan pengujian dampak linkungan Kejadian gas dan pelindihan di landfill Kejadian secara biologi, fisika, kimia bila limbah padat ditempatkan dalam sanitary landfill sbb: Pelapukan biologi dari bahan organik baik secara aerobik atau anaerobik dengan menghasilkan gas dan cairan. Oksidasi kimia bahan limbah Mengalir gas dari lokasi Pengerakan cairan akibat perbedaan tinggi Larut dan melindihnya bahan organik dan anorganik oleh air keluar dari lokasi Pergerakan dan pelarutan bahan oleh perbedan konsetrasi dan osmosis Tidak meratanya penempatan yang disebabkan konsolidasi bahan

You might also like