Professional Documents
Culture Documents
4.
5. 6. 7.
Gangguan konsep diri: harga diri rendah Isolasi sosial Gangguan sensori persepsi: halusinasi Perubahan proses pikir: waham Resiko Perilaku kekerasan Resiko bunuh diri Defisit perawatan diri
Pengertian Ansietas
Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness). Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami. Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam. Manusia mulai merasakan sejak bayi Berhenti kalau mati.
Kesimpulan Anxietas
Anxietas
adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya. ( J.J GROEN)
Karakteristik Ansietas
Mpk
emosi Bisa ditularkan Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri. Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan
Tingkat Ansietas
1.
2.
Ansietas ringan: Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Ansietas sedang: Ansietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang benar-benar berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi.
Tingkat Ansietas
3.
4.
Ansietas berat: Ansietas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman; ia memperlihatkan respon takut dan distres. Panik: Serangan panik adalah suatu episode ansietas yang cepat, intens, dan meningkat, berlangsung 15-30 menit, ketika individu mengalami ketakutan emosional yang besar juga ketidaknyamanan fisiologis. (Bentuk G3)
Panik
Hilang kontrol Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan. Disorganisasi kepribadian. Meningkatnya aktivitas motorik Menurunnya kemampuan menghubunghubungkan. Distrosi persepsi Hilangnya pikiran rasional Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif. Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan exhaustion ~ kematian
Antisi pasi
Pengkajian
Faktor
Faktor Predisposisi
1.
2.
Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness/ketidakberdayaan) Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.
Faktor Predisposisi
Keadaan
biologis: Beberapa kasus kecemasan,merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis (Hall, 1980). Kecemasan ini dapat disebabkan oleh penyakit fisik atau keabnormalan, tidak oleh konflik emosional. Kecemasan ini termasuk kecemasan sekunder (Rockwell cit stuart & sundeens, 1998).
Faktor Presipitasi
Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL. Ancaman thd sistem diri; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru. Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.
Perilaku
Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas. Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit Perilaku: motorik, afektif, kognitif
intestinal; Anoreksia, rasa tidak nyaman pada perut, rasa terbakar di epigastrium, nausea, diare. Neuromuskuler; Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kejang, , wajah tegang, gerakan lambat.
Respon Perilaku
Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi. Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku
Afektif:
tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.
Mekanisme Koping
1.
Mekanisme Koping
2.
Ego oriented:
Task oriented tdk selalu berhasil Melindungi self Berguna pd ansietas ringan ~ sedang Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism)
Defense Mechanism
Kompensasi Denial Displacement Identifikasi Intelektualisasi Isolasi Proyeksi Rasionalisasi
Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
Ansietas Koping individu tidak efektif Takut
Contoh dx lengkap:
Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul. Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan. Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.
Tujuan
Menurunkan tingkat kecemasan klien. Mendukung dan melindungi klien
dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.
kesehatan fisik: beri obatobatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.
2.
4.
Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas. Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik. Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri. Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.
Daftar Pustaka
Videbeck,Sheila L.Buku Ajar Keprawatan Jiwa.EGC,Jakarta Suliswati,dkk.Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa.EGC,Jakarta Chaplin, James P. (2002) Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada Elvira, Sylvia D.(2008) Gangguan Panic. Jakarta : Balai Penerbit FKUI Doenges, Marilynn E. (1999) Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC Baitul Alim, Muhammad. (2011). Definisi Kecemasan, Apa itu Kecemasan ?.