You are on page 1of 24

Contussio Oculi

Anthony Christanto 11-2012-169

Supervised by : dr Djoko Heru, SpM

IDENTITAS PASIEN
Nama Pendidikan Umur Agama Jenis Kelamin Suku Bangsa Pekerjaan Alamat Pati : Sdr I : SMP : 16 th 0 bln 0 hr : Islam :L : Jawa : Buruh : Bumiayu RT 1/RW 2 Wedarjaksa

Pemeriksaan Subyektif
Autoanamnesis pada hari Jumat tanggal 26 April 2013 Jam 14.55 Keluhan Utama : Mata kiri kabur sejak 2 hari SMRS

Pemeriksaan Subyektif
Riwayat Penyakit Sekarang

2 hari SMRS pasien mata kiri pasien terhantam batang besi saat bekerja. Sejak
saat itu pasien merasa mata kirinya merah sekali, ada sesuatu yang mengganjal, dan pandangannya kabur seperti berkabut. Pasien juga merasa

mata kirinya terasa sangat sakit. Pasien merasa penglihatannya semakin hari
semakin berkurang dan bahkan tidak dapat melihat, sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke poli mata RSMR Kudus. Pasien

mendeskripsikan gangguan penglihatannya sebagai kabut keputihan yang perlahan-lahan meluas. Keluhan mata berair disangkal pasien.

Pemeriksaan Subyektif
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah memiliki keluhan mata sebelumnya. Riwayat kacamata (). Riwayat hipertensi dan DM (-). Pssien memiliki kelainan jantung bawaan berupa stenosis katup mitral yang telah didiagnosis saat pasien masih kanakkanak.

Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga tidak ada yang menderita penyakit serupa dengan pasien. Riwayat penyakit berat di keluarga juga disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Keadaan umum Kesadaran Status Gizi Tekanan Darah Nadi RR Suhu Kepala merata. Telinga Hidung Tenggorokan Thorax Cor Pulmo Abdomen Ekstremitas : Tampak sakit sedang : Compos mentis : Cukup : 200/110 mmHg : 84 x/menit : 20 x/menit : 36,8 oC : normocephali, deformitas (-), rambut hitam, distribusi : normotia, serumen (-), secret (-) : deviasi septum (-), secret (-) : tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis. : BJ 1 dan 2 regular, murmur diastolik (+), gallop (-) : SN vesikuler, ronki -/-, wheezing -/: datar, supel, BU (+) N : akral hangat , oedem (-)

Pemeriksaan Oftalmologis

Pemeriksaan Oftalmologis

Pemeriksaan Oftalmologis

Pemeriksaan Oftalmologis

Pemeriksaan penunjang
USG mata, kesan: perdarahan vitreous ablasi retina

Resume
Subyektif : Pasien laki-laki berusia 16 tahun datang dengan mata kiri merah, disertai nyeri dan buram. Riwayat trauma (+), keluhan mata berair (-).

Resume
Obyektif : Pada pemeriksaan fisik status generalis : Didapatkan murmur diastolik pada auskultasi thorax. Pada pemeriksaan ophtalmologis : Oculi sinistra Visus 0 Palp. Superior : Oedema , blefarospasme dan nyeri tekan Sklera dan konjungtiva : Hiperemis, injeksi siliar Kornea : kekeruhan menyeluruh COA, Iris, Pupil dan Lensa : hifema Segmen posterior : tak dapat dinilai Refleks fundus : negative TIO : Meningkat (digital) Oculi dextra Visus > 2/60 Pemeriksaan Penunjang USG mata Kesan : perdarahan vitreous dan ablasio retina

Diagnosis diferensial
OS Uveitis Fakoanafilaktik + Glaukoma fakolitik + Hifema + Ablasio retina traksi ec. Contussio bulbi OS Uveitis sekunder + Glaukoma fakolitik + Hifema + Ablasio retina traksi ec. Contussio bulbi OS Uveitis Fakoanafilaktik + Glaukoma fakolitik + Hifema + Ablasio retina tipe lain ec. Contussio bulbi OS Uveitis sekunder + Glaukoma fakolitik + hifema + Ablasio retina tipe lain ec. Contussio bulbi OS rupture bulbi ec. Contussio bulbi

Diagnosis kerja
OS Uveitis Fakoanafilaktik + Glaukoma fakolitik + Hifema + Ablasio retina traksi ec. Contussio bulbi

Dasar diagnosis
Subyektif : pasien mengeluh nyeri yang berat disertai penglihatan yang menurun pasca trauma. Pasien dengan keluhan seperti ini harus dicurigai adanya patologi pada segmen posterior karena adanya penurunan visus dengan cepat hingga mencapai nol. Sakit mata pada pasien ini kemungkinan disebabkan uveitis dan glaukoma sekunder akibat toksisitas bahan nukleus lensa yang keluar ke anterior chamber saat kapsul lensa mengalami ruptur. Ablasio retina traksi terjadi pada pasien dengan trauma tumpul yang berat, disertai dengan adanya factor resiko (kelainan jantung)

Diagnosis kerja
Obyektif Pada pemeriksaan fisik status generalis : Didapatkan riwayat stenosis mitral Pada pemeriksaan ophtalmologis : Visus 0 menunjukkan adanya penurunan visus berat, akibat kerusakan retina Injeksi siliar menunjukkan adanya uveitis. Refleks fundus negatif menunjukkan adanya kerusakan retina atau saraf optic di belakangnya. TIO meningkat mengindikasikan adanya glaukoma. Hifema di COA menunjukkan adanya hifema.

Diagnosis kerja
Obyektif Pada pemeriksaan fisik status generalis : Didapatkan riwayat stenosis mitral Pada pemeriksaan ophtalmologis : Visus 0 menunjukkan adanya penurunan visus berat, akibat kerusakan retina Injeksi siliar menunjukkan adanya uveitis. Refleks fundus negatif menunjukkan adanya kerusakan retina atau saraf optic di belakangnya. TIO meningkat mengindikasikan adanya glaukoma. Hifema di COA menunjukkan adanya hifema.

Penatalaksanaan
Medikamentosa :
Polydex Timol 0.5% Mydriasil 0.5% Na diklofenak 50 mg 5 tetes PO OS / hari 2 tetes PO ODS / hari 4 tetes PO OS / hari 3 tab PO

Non Medikamentosa : Operatif : segera lakukan EKEK untuk mencegah progresivitas uveitis fakoana-filaktik dan glaukoma. Rehabilitatif : -

Penatalaksanaan
Medikamentosa :
Polydex Timol 0.5% Mydriasil 0.5% Na diklofenak 50 mg 5 tetes PO OS / hari 2 tetes PO ODS / hari 4 tetes PO OS / hari 3 tab PO

Non Medikamentosa : Operatif : segera lakukan EKEK untuk mencegah progresivitas uveitis fakoana-filaktik dan glaukoma. Rehabilitatif : -

Komplikasi

Panolftalmitis OS Oftalmia simpatika OD

Prognosis
OD Ad visam ad bonam Ad sanam ad bonam Ad kosmetikam ad bonam Ad vitam ad bonam OS ad malam dubia ad bonam dubia ad bonam ad bonam

Usul
Lakukan pemeriksaan retinometri Lakukan pemeriksan tonometry

Saran
Lakukan EKEK secepatnya agar pasien terhindar dari progresivitas uveitis dan glaukoma. Lakukan enukleasi setelah mata tenang agar mata satu terhindar dari oftalmia simpatika.

Terima Kasih

You might also like