You are on page 1of 15

Pengertian

Kehilangan 500 ml atau lebih setelah kelahiran pervaginam atau dari organorgan reproduksi setelah selesainya kala tiga persalinan (ekspulsi atau ekstraksi plasenta dan ketuban)

(Ida Bagus Gede Manuba, 2007)

Etiologi
Primer

1. Atoni uterus 2. Laserasi jalan lahir 3. Retensi plasenta a. Plasenta tertahan tidak melekat b. plasenta tertahan melekat

Sekunder

1. Subinvolunsi tempat plasenta 2. Inversi uterus

Manifestasi Klinis
Tanda yang selalu ada
Uterus tidak berkontraksi dan lembek Perdarahan segera setelah anak lahir (Perdarahan Pasca Partum Primer atau P3) Tanda yang kadang ada Syok Kemungkinan diagnosis Atonia uteri
Tanda yang selalu ada Perdarahan segera (P3)(a) Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir (P3) Uterus kontraksi baik Plasenta lengkap Tanda yang kadang ada Pucat Lemah Menggigil Kemungkinan diagnosis Robekan jalan lahir

Manifestasi Klinis
Tanda yang selalu ada Plasenta belum lahir setelah 30 menit Perdarahan segera (P3)(a) Uterus kontraksi baik Tanda yang kadang ada Tali pusat putus akibat traksi berlebihan Inversio uteri akibat tarikan Perdarahan lanjutan Kemungkinan diagnosis Retensio plasenta Tanda yang selalu ada Uterus tidak teraba Lumen vagina terisi massa Tampak tali pusat (jika plasenta belum lahir) Perdarahan segera (P3)(b) Nyeri sedikit atau berat Tanda yang kadang ada Syok neurogenik Pucat dan limbung Kemungkinan diagnosis Inversio uteri

Patofisiologi
patofisiologi perdarahan postpartum.docx

Pengkajian umum:
Kaji tinggi fundus dan konsistensinya Warna perdarahan dan banyaknya Kaji tanda tanda laserasi dan hematoma perineum Kaji TTV Kaji distensi kandung kemih Kaji warna kulit, kelembaban, ujung kuku dan pengisian kapiler Pengkajian diagnostik ( hemoglobin dan hematokrit darah.

Pengkajian Primer
A: Airway
Kaji bersihan jalan nafas pasien, apakah ada sumbatan/tdk. Namun pada pasien post partum biasanya tidak ada gangguan pada jalan nafas

B: Breathing
Kaji pernafasan pasien, apakah ada sesak nafas dan takipnea, jika ada berikan oksigen 15L/mnt

C: Circulation
Kaji tanda hipotensi, takikardi dan tanda gangguan sirkulasi lainnya

D: Disability
Kaji tingkat kesadaran pasien menggunakan GCS, apakah pasien mengalami fatique yang dapat berpengaruh pada kontraksi uterus.

Pengkajian Sekunder
Identitas klien Riwayat kesehatan Riwayat obstetrik Riwayat kehamilan sekarang Pola aktivitas sehari-hari

Pemeriksaan TTV

Pemeriksaan Khusus
Nyeri / ketidaknyamanan

Sistem vaskuler

Sistem reproduksi

Traktus urinarius

Traktur gastrointestinal

Integritas ego

Diagnosa
Deficit volume cairan b.d perdarahan post partum
Tidak efektifnya perfusi jaringan b.d hipovolemik Ansietas b.d perubahan status kesehatan mendadak.

Diagnose : deficit volume cairan b.d perdarahan post partum.


Intervensi/rasional: Monitor ttv, saturasi oksigen, kelainan spesifik urine, dan kapilar refill untuk melengkapi data dasar. Ukur dan catat jumlah dan tipe pendarahan dengan menimbang dan menghitung saturasi pada pembalut. Sediakan lingkungan yang nyaman untuk istirahat dan untuk menghemat energy pasien Berikan penjelasan tentang semua prosedur untuk menghilangkan ansietas

Berikan terapi intravena dengan ukuran jarum 18 atau

lebih untuk menginfuse atau memenuhi ke kebutuhan isotonic sesuai perintah. Memberikan obat sesuai perintah seperti oksitosin, methergine, atau prostaglandin sesuai perintah untuk meninkatkan kontraksi uterus. Pasang kateter urine agar penkajian mengenai fungsi ginjal dan hipovolemik lebih akurat. Persiapkan untuk tindakan operasi sesuai indikasi untuk menghentikan sumber perdarahan.

Evaluasi
pasien akan menunjukkan keseimbangan cairan yang ditandai dengan ttv stabil, kapilar refill, dan keseimbangan intake dan output cairan.

You might also like