KONSTRUKSI ACUAN DAN

PERANCAH
( FORMWORK & SHORING )
U. RUSLAN
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
PERENCANAAN KAP
1. PELAJARI BENTUK STRUKTUR BETON
2. PELAJARI PERSEDIAAN ALAT DAN BAHAN
3. PELAJARI KEBUTUHAN PEKERJA

TUJUANNYA :
1. KAP DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN
2. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
3. EKONOMIS
TIPE-TIPE KAP
1. TIPE HORIZONTAL
( LANTAI, BALOK h < 50 CM )
2. TIPE VERTIKAL
( KOLOM, DINDING, PILAR )
3. TIPE KHUSUS
( TANGGA, TEROWONGAN )
GAYA YANG BEKERJA
PADA TIPE HORIZONTAL
1. BEBAN SPESI BETON
2. BERAT SENDIRI KAP
3. BERAT TULANGAN
4. BEBAN KERJA
GAYA ATAU BEBAN YANG BEKERJA PADA
KONSTRUKSI ACUAN DAN PERANCAH
TIPE HORIZONTAL ADALAH :
BEBAN ADUKAN BETON
P = (
C
* h) + Cetakan + Tulangan + Beban kerja
P = Tekanan beton pada acuan ( KN/m2 )

C
= Density beton ( KN/m3 )
h = Ketebalan beton ( m )
h
Adukan beton
Konstruksi Tradisional :

Kayu papan = 150 N/m2
Balok anak = 150 N/m2
Balok penyangga = 150 N/m2

Sehingga total beban = 450 N/m2 = 45 kg/m2
BERAT SENDIRI KAP
BERAT SENDIRI KAP
Konstruksi Modern :

(LANJUTAN)
Panjang bentang
(m)
Berat sendiri
(N/m
2
)
2
3
4
5
6
7
8
450
550
650
750
850
950
1050
BERAT TULANGAN
Tulangan lantai = 0,6 1,0 KN/m2
Tulangan balok = 0,8 1,5 KN/m2 (lihat tabel)
Perbandingan
b/h
Berat tulangan
(KN/m
3
)
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
GAYA YANG BEKERJA
PADA TIPE VERTIKAL
1. TEKANAN HIDROSTATIS
2. TEKANAN ARCHING, DIBATASI OLEH
KETEBALAN KONSTRUKSI
3. TEKANAN STIFFENING, DIPENGARUHI OLEH
SUHU

DARI KE 3 TEKANAN TERSEBUT DIAMBIL YANG
TERKECIL DAN DITAMBAH DENGAN TEKANAN
IMPACT, YANG DISEBUT TEKANAN RENCANA
DIAGRAM TEKANAN BETON
T
i
n
g
g
i

Tekanan



Tekanan Hidrostatis
Tekanan sebagai kemajuan pengecoran
Batas kerja Arching/Stiffening





Impact
TEKANAN BETON
PADA DINDING CETAKAN
TEKANAN BETON KODE AS 1509
1. TEKANAN HIDROSTATIS

P
hs
=


P
hs
= Tekanan Hidrostatis ( KN/m2 )
h = Tinggi Beton ( m )
= Density beton ( Kg/m3 )
100
h *
TEKANAN BETON KODE AS 1509
2. TEKANAN ARCHING
10
d
P
arc
=
15 + 3R +

d < 500 mm
R = Laju pengecoran vertikal ( m/h )
d = Ketebalan beton dalam cetakan ( mm )
TEKANAN BETON KODE AS 1509
3. TEKANAN STIFFENING
P
st
=
5
100
+
K R
Workability
( mean slump )
( mm )
Harga faktor koreksi K
Temperatur C
5 10 15 20 25 30
25
50
75
100
1,45
1,90
2,35
2,75
1,10
1,45
1,80
2,10
0,80
1,10
1,35
1,60
0,60
0,80
1,00
1,15
0,45
0,60
0,75
0,90
0,35
0,45
0,55
0,65
TEKANAN BETON KODE AS 1509
4. IMPACT YANG DIIJINKAN



HARGA IMPACT DIPERHITUNGKAN UNTUK
SELURUH KETINGGIAN

STANDAR INGGRIS DAN AMERIKA, HARGA
IMPACT DIPERHITUNGKAN JIKA h > 2 m


P
imp
= 4 * * 10
3
CONTOH SOAL
DIKETAHUI :
d = 300 mm SLUMP = 50 mm
h = 6 m R = 3 m/h
= 2400 kg/m
3
SUHU = 25 C

DITANYAKAN : BESARNYA TEKANAN
RENCANA
PENYELESAIAN
P
hs
= 144 KN/m
2

P
arc
= 54 KN/m
2

P
st
= 48,2 KN/m
2

P
imp
= 9.6 KN/m
2


TEKANAN RENCANA = 48,2 + 9,6
= 57,8 KN/m
2
DIAGRAM TEKANAN RENCANA
144

54
9,6 48,2






Tekanan Rencana
TEKANAN RENCANA
STANDAR DIN 18218
BESARNYA TEKANAN DITENTUKAN OLEH
KECEPATAN DAN JENIS BETON

Standard DIN 18218
Jenis Beton
Nilai Slump
( cm )
P max 15 C
Kpa
Stiff Mix
Soft Mix
Fluid Mix
Liquid Mix
0 1,5
1,5 5,0
5,0 16,0
> 16,0
21 + 5 R
19 + 10 R
18 + 14 R
17 + 17 R
R = Kecepatan pengecoran ( m/h )
STIFF MIX SOFT MIX FLUID MIX LIQUID MIX SPEED
M/H
15
o
C 20 C 25 C 15 C 20 C 25 C 15 C 20 C 25 C 15 C 20 C 25 C
2100
2600
3100
3600
4100
4600
5100
5600
6100
6600
1785
2210
2635
3060
3485
3910
4335
4760
5185
5610
1170
1820
2170
2520
2870
3220
3570
3920
4270
4620
1900
2900
3900
4900
5900
6900
7900
8900
9900
10900
1615
2465
3315
4165
5015
5865
6715
7565
8415
9265
1330
2030
2730
3430
4130
4830
5530
6230
6930
7630
1800
3200
4600
6000
7400
8800
10200
11600
13000
14400
1530
2720
3910
5100
6290
7480
8670
9860
11050
12240
1260
2240
3220
4200
5180
6160
7140
8120
9100
10080
1700
3400
5100
6800
8500
10200
11900
13600
15300
17000
1445
2890
4335
5780
7225
8670
10115
11560
13005
14450
1190
2380
3570
4760
5950
7140
8330
9520
10710
11900
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Untuk pengecoran pada suhu di bawah 15 C, maka tekanan maksimum ( P max )
harus ditambah 3 % untuk setiap derajat dibawahnya dengan maksimum 30 %.

Untuk pengecoran pada suhu di atas 15 C maka takanan maksimum ( P max )
harus dikurangi 3 % untuk setiap derajat diatasnya dengan maksimum 30 %.
Tinggi dinding ( h ) = 4,5 m,
ketebalan dinding ( d ) = 300 mm,
temperatur = 10 C,
kecepatan naik pengecoran = 1,5 m/h,
slump = 75 mm.

Tekanan Hidrostatis = 4,5 * 24 = 108 KN/m2.
Tekanan Arching terbaca pada grafik = 49 KN/m2.
Tekanan Stiffening terbaca pada grafik = 69 KN/m2
CONTOH PENGGUNAAN
GRAFIK TEKANAN
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
Perhitungan harus dilaksanakan atas dasar
ilmu mekanika sehingga hasil akhir dapat
menunjukan, bahwa kekuatan terjamin,
perubahan bentuk tidak melampaui
persyaratan yang diijinkan dan stabilitas
terjamin
PERHITUNGAN LANTAI

Kayu lapis

Balok anak

Balok penyangga
Tiang perancah
N
Diketahui :
Jarak A = 50 cm
Jarak B = 120 cm
Jarak C = 180 cm
Tebal pelat = 12 cm
Kayu lapis = 15 mm, Tegangan ijin lentur = 100 kg/cm
2
,
E = 100.880 kg/cm
2
I = 226,31 mm
4
/mm, Z = 29,86 mm
3
/mm
Kayu balok = 8/12 , Tegangan ijin = 75 kg/cm
2
,
Tegangan geser = 8 kg/cm
2
Modulus elastisitas = E = 80.000 kg/cm
2
I = 1152 cm
4
, Z = 192 cm
3
PEMBEBANAN
Beton bertulang = 2500 x 0,12 = 300 kg/m2
Berat cetakan = = 45 kg/m2
Beban kerja = = 150 kg/m2
q = 495 kg/m2

Atau
q = 495 kg/m1 per meter
q = 4,95 kg/cm
KEKUATAN KAYU LAPIS
TINJAU TERHADAP LENTUR


2 max
kg/cm 51,8
29,86
1546,88
Z
M
= = =
2 2
/ 100 / 8 , 51 cm kg cm kg < =
M
max
= 1/8 q l
2
= 1/8 x 4,95 x (50)
2
= 1546,88 kg cm

Ok
TINJAU TERHADAP LENDUTAN
cm 0,20
EI 384
l q 5

4
max
s =
( )
631 , 22 880 . 100 384
50 95 , 4 5
4
x x
x x
=
Ok. 30 , 0 176 , 0 < =



KEKUATAN KAYU LAPIS
(LANJUTAN)
Pembebanan

q = 495 kg/m
2
, jarak antar balok anak = 0,50 m

q
ba
= 495 x 0,50 = 247,5 kg/m
= 2,475 kg/cm
KEKUATAN BALOK ANAK
Tinjau terhadap lentur
M max = 1/8 q l
2
= 1/8 x 2,475 x (120)
2
= 4.455 kg cm




= 23,203 < 75 kg/cm
2
Ok
KEKUATAN BALOK ANAK
2 max
kg/cm 203 , 3 2
192
4.455
Z
M
= = =
(LANJUTAN)
Tinjau terhadap lendutan


KEKUATAN BALOK ANAK
(LANJUTAN)
cm 0,30
EI 384
l q 5

4
max
s =
( )
1152 000 . 80 384
120 475 , 2 5
4
x x
x x
=
Ok. 30 , 0 0725 , 0 < =



Pembebanan

q = 495 kg/m2, jarak antar balok anak = 1,20 m

qba = 495 x 1,20 = 594 kg/m
= 5,94 kg/cm
KEKUATAN BALOK PENYANGGA
Tinjau lentur
M max = 1/8 q l
2
= 1/8 x 5,94 x (180)
2
= 24.057 kg cm


KEKUATAN BALOK PENYANGGA
(LANJUTAN)
2 max
kg/cm 297 , 125
192
24.057
Z
M
= = =
= 125,297 > 75 kg/cm
2
Tidak kuat

Karena dimensi balok 8/12 tidak kuat, maka dimensi
balok diganti dengan 10/15.
I = 2.812,5 cm
4
, Z = 375 cm
3



= 64,152 < 75 kg/cm
2
Ok
KEKUATAN BALOK PENYANGGA
(LANJUTAN)
2
max
kg/cm 152 , 64
375
24.057
Z
M
= = =
Tinjau lendutan


KEKUATAN BALOK PENYANGGA
(LANJUTAN)
cm 0,45
EI 384
l q 5

4
max
s =
( )
5 , 812 . 2 000 . 80 384
180 94 , 5 5
4
x x
x x
=
Ok. 45 , 0 361 , 0 < =

N = q x B x C
= 495 kg/m2 x 1,20 m x 1,80 m = 1.069,2 kg

Jika tiang perancah yang digunakan adalah Main
Frame / Scaffolding tipe A-1219 dengan kuat tekan
sebesar 2.250 kg/kaki (safety factor = 2)

Maka :
N = 1069,2 kg < 2.250 kg Ok
KEKUATAN TIANG PERANCAH
PERHITUNGAN DINDING
Kayu lapis
Balok vertikal
Balok horizontal
Tension nut / Tie rod
Diketahui :
Tinggi dinding = 3 m
Tekanan max = 57,8 KN/m 2 (lihat contoh soal)
Kayu lapis = 15 mm, Tegangan ijin lentur = 100 kg/cm2,
E = 100.880 kg/cm2
I = 226,31 mm4/mm,
Z = 29,86 mm3/mm
Kayu balok = 8/12 , Tegangan ijin = 75 kg/cm2,
Tegangan geser = 8 kg/cm2
Modulus elastisitas = E = 80.000 kg/cm2
I = 1152 cm4,
Z = 192 cm3
PERHITUNGAN DINDING
86 , 29 100 ) ( ) 100 578 , 0 (
8
1
2
x l x s
287 , 413
100 578 , 0
8 86 , 29 100
2
= s
x
x x
l
cm l 33 , 20 s
30 , 0
384
5
4
s =
I E
l q
o
q x
I E x x
l
5
384 30 , 0
4
=
cm l 79 , 30 s
Z x M o s
Menentukan jarak balok vertikal






Yang menentukan l = 20, 33 cm, diambil = 20 cm
( ) 100 578 , 0 5
361 , 22 880 . 100 384 30 , 0
x x
x x x
=
PERHITUNGAN DINDING
(LANJUTAN)
192 75 ) ( ) 100 578 , 0 (
8
1
2
x l x s
4 , 9965
20 578 , 0
8 192 75
2
= s
x
x x
l
cm l 83 , 99 s
l
I E
l q
0033 , 0
384
5
4
s = o
q x
I E x x
l
5
384 0033 , 0
3
=
cm l 42 , 126 s
Z x M o s
Menentukan jarak balok horizontal





Yang menentukan l = 99,83 cm, diambil = 90 cm
( ) 20 578 , 0 5
1152 80000 384 0033 , 0
x x
x x x
=
PERHITUNGAN DINDING
(LANJUTAN)
192 2 75 ) ( ) 100 578 , 0 (
8
1
2
x x l x s
06 , 4429
90 578 , 0
8 192 2 75
2
= s
x
x x x
l
cm l 55 , 66 s
l
I E
l q
0033 , 0
384
5
4
s = o
q x
I E x x
l
5
384 0033 , 0
3
=
cm l 48 , 96 s
Z x M o s
Menentukan jarak tie rod







( ) 90 578 , 0 5
1152 2 80000 384 0033 , 0
x x
x x x x
=
PERHITUNGAN DINDING
(LANJUTAN)
kg x x x 36 , 3215 1600 6 , 1 14 , 3
4
1
2
=
36 , 3215 578 , 0 90 s x x l
cm l 80 , 61 s
Dengan menggunakan tie rod C 16 mm, maka tegangan tarik baja diasumsikan
sebesar 1600 kg/cm
2



Berdasarkan kuat tarik tie rod adalah

Maka :



Diambil jarak 60 cm ( 3 kali jarak balok vertikal )