You are on page 1of 15

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GGK

A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Gagal ginjal kronik / penyakit ginjal tahap akhir ( ESRO / PETA ) adalah penyimpangan progresif fungsi ginjal yang tidak dapat pulih dimana kemampuan tu uh untuk mempertahankan keseim angan meta oli!" dan !airan dan elektrolit mengalami kegagalan yang mengaki atkan uremia# Gagal ginjal kronis meliputi keprogresifan kerusakan yang tidak dapat dihindari dan nephron di kedua ginjalnya penyakitnya erproses se!ara terus menerus sampai hampir seluruh nephron rusak dan digantikan oleh jaringan perut yang sudah tidak erfungsi meskipun terdapat er agai ma!am penye a gagal ginjal kronis" hasil akhirnya adalah se uah penyakit yang sistematis yang men!angkup setiap organ tu uh# Ginjal mempunyai fungsi menyimpan / men!adangkan yang menakju kan sampai dengan $% & dari G'R terdapat kemungkinan erkurang / hilang dengan sedikit peru ahan yang kentara di fungsi tu uh# Seorang indi(idu dilahirkan dengan ) juta nephron dan mampu ertahap ( meskipun dengan susah payah ) sampai dengan )%#%%%# di e erapa kasus indi(idu melalui e erapa tahapan a*al dari gagal ginjal kronis tanpa mengenali tanda + tanda penyakit dikarenakan sisa + sisa nephrons di hypertrophy + kan untuk diper aiki# ,ugaan asal dan perjalanan dari gagal ginjal kronis adalah sangat er(ariasi# Seorang indi(idu yang hidup se!ara normal" hidup se!ara aktif dengan gagal ginjal yang dio ati" padahal orang lain yang mengalami peningkatan gagal ginjal kronis tahap akhir se!ara !epat# -etika pemindahan !reatine ter!atat di a*ah .% ml permenit ( dari normalnya $/ sampai .0/ ml permenit untuk rata + rata de*asa )# 1e erapa entuk dari dialysis atau transplantasi sangat di utuhkan untuk ertahan hidup# 2eskipun tiada tahapan se!ara tegas untuk gagal ginjal kronis" perkem angan penyakit isa di agi menjadi tiga tahapan" yaitu 3

.# 1erkurangnya fungsi ginjal dalam menyimpan tahapan ini dikategorikan dengan normal aru dan tingkatan serum !reatine dan gejala kehilangan atau kerusakan# )# -ekurangan ginjal# Tahapan ini terjadi ketika G'R adalah sekitar )/ & dari normal" aru dan tingkatan serum !reatine meningkat tajam# 2udah lelah dan letih adalah gejala umum se agai peningkatan gagal ginjal" sakit kepala" pusing dan pruritas / gatal + gatal mungkin akan terjadi na!turia dan Polyria terjadi se agai aki at dari ginjal yang telah kehilangan kemampuan untuk memproses urine# 0# penyakit ginjal tahap akhir ( ESR, ) atau urine# Tahap akhir ini terjadi ketika G'R erada di a*ah / sampai .% ml/min# pada tahap ini pada umumnya / akan mengalami kesulitan yang sangat untuk melakukan kegiatan + kegiatan dasar dari kehidupan ( A,4S ) dikarenakan tim unan efek penyakit dan luasnya gejala + gejalanya# 5 Etiologi GG- mungkin dise a kan oleh glomerula nefritis" kronis" pielonefritis" hipertensi tak terkontrol" lesi herediter seperti pada penyakit polikistik" kelainan (as!ular" o struksi saluran perkemihan" penyakit ginjal sekunder aki at penyakit sistemik ( dia etes )" infeksi" o at + o atan atau preparat toksik# Preparat toksik# Preparat lingkungan dan okupasi yang telah menunjukkan mempunyai dampak dalam gagagl ginjal kronis termasuk timah" kadnium" merkuri" dan kromium# 2enurut etiologinya Rose ( .67) ) mem agi se agai erikut 3 .# Glomerulonefritis a# # !# d# e# ,ifus proliferatif 'okal proliferatif 'okal glumerula skekosis Sel lupus eritematosus Sindroma Good pasture

f#

8efropati epi mem ranosa

)# Pielonefritis -ronik 0# Penyakit + Penyakit (askuler Renal a# # !# a# # !# O struksi arteri renalis Trom osis 9era renalis :ipertensi 8efrosklerosis ,ia etes 2elitis Gaut :iperoksa louria#

;# -elainan 2eta olik 3

/# 8efrotoksik Pemakaian analgetik yang erle ihan" kera!unan logam erat seperti timah hitam" emas" dll# <# O struksi a# # !# :ipertropi prostat Tumor O struksi leher kandung ke!ing#

7# T1= ginjal# $# sarikoidosis 6# ,isproteinemia# a# # a# # !# d# e# 5 2ieloma Amiloidosis Ginjal Polikistik 8ekrosis tu ular kronik Sindroma Alport Ginjal dispalstik Sistinosis Anatomi Ginjal suatu kelenjar terletak di a gian elakang dari ka(um a dominalis di elakang peritanium pada kedua sisi (erte ra lum alis >>>"

.%# :erediter / !ongenital

melekat langsung pada dinding elakang a domen# 1entuknya seperti iji ka!ang jumlahnya ada dua uah kiri dan kanan" ginjal kiri le ih esar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki + laki le ih panjang dari ginjal *anita# Sistem kemih seluruhnya terletak di agian retroperitoneal sehingga proses patologi seperti o struksi radang dan pertum uhan tumor terjadi di luar rongga a domen# Pada uretra *anita terdapat lapisan otot longitudinal dalam dan sirkular luar sepanjang empat perlima dindingnya yang merupakan lanjutan lapisan otot polos kandung kemih yang disarafi sistem autonom# ,i pertengahan uretra terdapat otot lurik sirkular lanjutan otot dasar panggul yang merupakan spingter luar# Pada kaki agian proksimal uretra juga mempunyai dinding muskuler autonom yang kuat# Pars mem ranasea uretra di diafragma panggul" juga sama dengan perempuan dikelilingi otot lurik dasar panggul yang mem entuk sfingter ekstern# 1agian uretra di penis tidak mempunyai unsure otot yang erarti# 'iltrasi glomerolus ergantung pada tekanan hidrostatik arteri dikurangi tekanan osmoti! koloid dan tahanan sampai 1o*man" seluruh (olume darah di filtrasi dalam setengah jam di ginjal plasma darah dikurangi protein di filtrasi ginjal# Rea sor si air" nutrien (ital dan eletrolit" aik aktif maupun pasif terjadi di tu ulus se anyak 66 & (olume filtrat# ,ismaping reso rsi terdapat sekresi tu ulus yang juga erguna untuk mempertahankan im ang elektrolit# Gangguan sekresi tu ulus pada gangguan kronik ginjal dapat menye a kan asidosis# Pengisian ureter dengan urine merupakan proses pasif" peristalsik pel(is ginjal dan ureter meneruskan air kemih dari ureter ke kandung kemih" mengatasi tahanan pada hu ungan ureter" kandung kemih dan men!egah terjadinya reflukis# :u ungan ureter kandung kemih menjaminkan aliran urine e as dan ureter ke dalam uli + uli susunan anatominya mem entuk mekanisme katup muskuler sehingga makin terisi kandung kemih katup ureter (esika makin tertutup rapat# Se*aktu reaksi katup tertutup rapat karena tam ahan konstraksi otot dinding trigenum#

Patofisiologi Gagal Ginjal G'R 'ungsi 9it ,

Pelemahan =a Penyerapan dari usus

Serum =a

Osteitis 'i rosa Osteomala!ia

PT:

Pengerapan tulang

Serum PO;

Pengkapuran 2etastati!

Serum =a Serum Po;

O strusi uretra menye a kan hipertropi otot kandung kemih se agai kompensasi untuk mengatasi o struksi# Pada hipertrofi otot ini tekanan di dalam kandung kemih akan meningkat# 1ila tekanan yang tinggi ini di iarkan akan terjadi pele aran ureter dan pielum" hidroureter dan idronefrosis sampai akhirnya hipotrofi atau atrofi ginjal yang erarti gagal ginjal# ,i uli + uli dapat ter entuk sakulus mukosa diantara erkas sera ut otot yang hipertrofik yang dise ut ila sakulus menjadi menjadi tra ekulasi dinding kandung kemih# Akhirnya"

dalam ter entuklah di (erti!al# Gejala dan tanda penyakit dapat erupa nyeri" hematuria" disuria" kelainan miksi" retensi kemih" inkontinensia" atau pneumatria# . Ge!ala Klinis Pasien akan menunjukkan usia pasien# e erapa tanda dan gejala" keparahan kondisi ergantung pada tingkat kerusakan ginjal" kondisi lain yang mendasari dan

0#

Pada pasien yang lanjut ditemukan keadaan umum yang jelek" pusat" hiperpigmentasi kulit" pernafasan kussmaul" mulut dan i ir dengan kering" ? t*it!hing ? otot" tetani" kesadaran makin menurun dan koma#

;# /#

Gejala + gejala dermatologis 3 gatal + gatal he at (pruritas)" serangan uremik tak umum karena pengo atan dini dan agresif# Gejala + gejala gastrointestinal 3 anoreksia" mual" muntah dan !egutan" penurunan sali(a" haus" rasa ke!ap logam dalam mulut" kehilangan kemampuan penghidup dan penge!ap dan paratitis atau stomatitis#

<# 7# $# 6#

Peru ahan neuromus!ular 3 peru ahan tingkat kesadaran" ka!au mental" ketidakmampuan erkonsentrasi" keduran otot dan kejang# Peru ahan hematologis" ke!enderungan pendarahan# -eletihan dan letargik" sakit kepala" kelemahan umum# Pasien se!ara ertahap akan le ih mengatuk" karakter pernafasan menjadi fussmaul dan terjadi koma dalam" sering kon(ulsi (keduran mioklonik ) / keduran otot#

.%#

1er agai gejala lain dapat tim ul misalnya 3 perikarditis" pruritas" tendensi" erdarah" pigmentasi" neuropati" edema pulmonal" hipertensi" gagal ginjal kongestif#

11. @rine

Pemeri"saan Diagnosti"

9olume

3 1iasanya kurang dari ;%% ml / ); jam ( oligunia ) atau akteri" lemak" partikel koloid" fosfat dan urat

urine tidak ada ( anuria ) *arna se!ara a normal urine keruh mungkin dise a kan oleh pus" porifirin# 1erat Aenis Osmolalitas 3 -urang dari %"%./ ( menetap pada ."%.% menunjukkan 3 -urang dari 0/% mo sm/kg menunjukkan kerusakan kerusakan ginjal erat )# tu ular" dan rasio urine / serum sering -lirens -reatinin 3 2ungkin agak menurun# sedimen kotor" ke!oklatan menunjukkan adanya darah" : " mioglo in

8atrium

3 4e ih esar dari ;% mEB / 4 karena ginjal tidak mampu

merea sor si 8a# Protein 3 ,erajat tinggi proteinuria ( 0 + ; C ) se!ara kuat menunjukkan kerusakan glomerulus ila S,2 dan fragmen juga ada# Osmolalitas serum 3 4e ih esar dari )$/ mO /m / kg" sering sama dengan urine# -u foto 3 2enunjukkan ukuran ginjal / ureter / kandung kemih

dan adanya o struksi ( atu )# Pidogram retrograd 3 2enunjukkan a normalitas pel(is ginjal dan ureter#

Arteriogram ginjal 3 mengkaji sirkulasi ginjal dan mengindentifikasi ektra(askular" massa#


Sisto uretrogram erkemih 3 2enunjukkan ukuran kandung kemih" refluks ke dalam ureter" retensi# @ltrasona Ginjal 3 menunjukkan ukuran ginjal adanya massa" kista" o struksi" pada saluran perkemihan agian atas# 1iopsi ginjal 3 2ungkin dilakukan se!ara endoskopik untuk menentukan sel jariingan untuk diagnosis histologis# Endoskopi ginjal" nefroskopi 3 ,ilakukan untuk menentukan pel(is ginjal" keluar atu" hematri dan pengangkatan tumor selektif# E-G 3 2ungkin a normal menunjukkan tidak keseim angan elektrolit dan asam / usa# 'oto kaki" tengkorak" kolumna spinal dan tangan 3 dapat menunjukkan demineralisasi" kalsifikasi#

1 .

Penatala"sanaan Tujuan dari pentalaksanaan adalah untuk mengem alikan fungsi ginjal dan

mempertahankan homeostasis selama mungkin# Semua fa!tor yang menunjang

PETA dan yang fa!tor penunjang yang dapat pulih ( missal o struksi ) diidentifikasi dan diatasi# .0# >nter(ensi diet diperlukan dengan pengaturan yang !ermat terhadap masukan protein" masukan !airan untuk menyum angkan kehilangan !airan" masukan natrium dan per atasan kalium# .;# ./# Pastikan masukan kalori dan suplemen (itamin yang adekuat# atasi protein karena kerusakan klirens ginjal terhadap urea" freatinin" asam urat dan asam organi!# 2asukan protein yang diper olehkan harus tinggi kandungan iologisnya 3 produk yang erasal dari susu" telur dan daging# .<# .7# !airan yang diper olehkan adalah soo + keluaran urine ); jam# Atasi hiperkospatemia dan hipokalsemia dengan antasid mengandung aluminium atau kalsium kar onat" keduanya harus di erikan dengan makanan# .$# .6# )%# ).# Suplai kalori dengan kar ohidrat dan lemak untuk men!egah polisutan otot 1erikan suplemen (itamin# Tangani hipertensi dengan kontrol (olume intra(askular dan o at anti hipertensif# Atasi gagal jantung kongestip dan edema pumonal dengan pem atasan !airan" diet rendah natrium" ediuretik" preparat inotropik ( missal digitalis / do utamin ) dan dialysis # ))# )0# Atasi osidasi meta oli! jika perlu dengan suplemen natrium ikar onat / dialysis# Atasi hiperkalemia dengan dialysis" pantau pengo atan dengan kandungan kalium / erikan diet pem atasan kalium" erikan kayeDelate sesuai ke utuhan# );# )/# Amati terhadap tanda dini a normalitas neurologis ( missal 3 erkedur" sakit kepala" delirium / akti(itas kejang )# 4indungi terhadap !edera dengan mem erikan antalan pada pagar tempat tidur# oomi atau le ih dari

)<# )7# )$#

=atat a*itan" tipe" durasi" dan efek umum kejang pada pasien" segera eritahukan pada dokter# 1erikan diaEepam intra(ena ( (alium ) atau fenitoin ( dilantin ) untuk mengontrol kejang# Atasi anemia dengan rekom inasi eritopoientin manusia ( epogen ) 3 pantau hematoktrit pasien dengan ring" sesuaikan pem erian heparin sesuai keperluan untuk men!egah pem ekuan aliran dialysis selama tindakan#

)6#

Pantau kadar keadaan eri ( terhadap eritropoetin )#

eri serum dan transferin untuk mengkaji status

eri penting untuk mem erikan respons yang adekuat

0%# 0.# 0)#

Pantau tekanan darah dan kadar kalium serum# Rujuk pasien pada pusat dialysis dan transplantasi di a*al perjalanan penyakit ginjal progresif# lakukan dialysis saat pasien tidak dapat mempertahankan gaya hidup yang dipelukan dengan pengo atan konser(atif# 5 Kom#li"asi

00# 0;# 0/# 0<# 07# 0$# 06#

Gagal jantung kongestip# Perdarahan gastrointestinal atas / erofageal# >nfeksi saluran ken!ing# O struksi traktus urinarius# :ipertensi# Gangguan perfusi / aliran darah ginjal# Gangguan elektrolit#

5 %. .#

Proses Ke#era$atan Peng"a!ian Akti(itas / istirahat Gejala 3 kelelahan ekstrem" kelemahan" malaise#

Gangguan tidur ( insomnia / gelisah atau somnoien )# Tanda kelemahan otot" kehilangan tonus" penurunan rentang gerak# )# Sirkulasi Gejala 3 Ri*ayat hipertensi lama / erat" polpitasi" nyeri dada# Tanda 3 :ipertensi" O9A" nadi kuat" edema jaringan umum dan pitting pada kaki" telapak tangan# ,istritmia jantung 8adi lemah halus" hipotensi ortostatik menunjukkan hipo(olemia yang jarang pada penyakit tahap akhir# 'rietion ru peri!ardial ( respons 3 terhadap akumulasi sisa )# Pu!at" kulit !oklat kehijauan" kuning# -e!enderungan" perdarahan# 0# >ntegritas Ego Gejala 3 fa!tor stress" !ontoh finansial" hu ungan ds # Perasaan tidak erdaya" tidak ada harapan" tidak ada kekuatan# Tanda 3 menolak" ansietas" takut" marah" mudah terasang" peru ahan kepri adian# ;# Eliminasi Gejala 3 penurunan frekuensi urine" diguria" anunia ( gagal tahap lanjut )# A domen kem ung" diare atau konstipasi# Tanda 3 peru ahan *arna urine" !ontoh kuning sekat" merah" !oklat" era*an" oliguria" dapat menjadi anuria# /# 2akanan / !airan Gejala 3 peningkatan erat adan !epat ( edema )" penurunan erat adan ( mainutrisi )# Anoreksia" nyeri di hati" mual / muntah" rasa metalik tak sedap pada mulut ( pernafasan ammonia )# Penggunaan diureti! Tanda 3 distensi a domen / antes" per esaran hati ( tahap akhir ) Peru ahan turgor kulit / kelem a an# Edema ( umum tergantung ) Olserasi gusi" peradarahan gusi / lidah#

Penurunan otot" penurunan lemak su kutan" penampilan tak ertenaga# <# 8euro sensori Gejala 3 sakit kepala" penglihatan ka ur# -ram otot / kejang" sindrom ? kaki gelisah ?" ke ris rasa ter akar pada telapak kaki# -e as /kesemutan dan kelemahan" khususnya ekstremita (neuropati perifer )# 7# 8yeri / kenyamanan Gejala 3 nyeri pinggul" sakit kepala" kram otot / nyeri kaki ( mem uruk saat malam hari )# Tanda 3 perilaku erhati + hati / distraksi" gelisah# $# Pernafasan Gejala 3 nafas pendek" dispnea no!turnal paroksismal" tanpa sputum kental dan anyak# Tanda 3 Takipnea" dispnea" peningkatan frekuensi / kedalaman (pernafasan kussmaul )# 1atuk produktif dengan sputum merah muda en!er ( edoma paru )# 6# -eamanan Gejala 3 kulit gatal Ada / erulangnyua infeksi Tanda 3 pruritus ,emam ( sepsis" dehidrasi ) F normotermia dapat se!ara a!tual terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tu uh le ih rendah dari normal ( efek GG- / depresi respons imun )# -ulit" jaringan lunak sendi keter atasan gerak sendi# atuk dengan / a*ah

.%#

Seksualitas Gejala 3 kesulitan menentukan kondisi !ontoh tidak mampu mempertahankan fungsi peran iasanya dalam keluarga# ekerja"

..#

>nteraksi Sosial

Gejala 3 ri*ayat ,2 keluarga ( resiko tinggi untuk gagl ginjal )" penyakit polikistik" nefritas herediter kalkulus urinaria / malignansi# Ri*ayat terpanjang pada toksin" !ontoh o at" ra!un lingkungan# Penggunaan anti iotik nefrotoksik saat ini / erulang# .)# Penyuluhan / Pem elajaran

%. Diagnosa Ke#era$atan ;# !airan# /# <# 7# $# 6# .%# Resiko tinggi !edera /d profil darah a normal# Peru ahan proses erpikir /d peru ahan fisologis# Resiko tinggi kerusakan integritas kulit /d penurunan akti(itas / imo ilisasi# Resiko tinggi peru ahan mem ran mukosa oral penurunan sli(asi# -urangnya pengetahuan /d keter atasan kognitif# -etidakpatuhan /d peru ahan mental ( kurang / menolak sistem )# /d kurang / Resiko tinggi penurunan !urah jantung /d ketidakseim angan

&. Peren'anaan ,iagnosa > Resiko tinggi penurunan !urah jantung /d ketidakseim angan !airan -:# 2empertahankan !urah jantung dengan ukti T, dan frekuensi jantung dalam atas normal" nadi perifer kuat dan sama dengan *aktu pengisian kapiler# Tindakan / inter(ensi 2andiri 5 ultasi Ausk unyi jantung dan paru# E(aluasi adanya edema perifer / kongesti (as!ular dan keluhan dispnea# Rasional 5 S; dengan tonus S0 /

tpplued" dispnea"

takikardia# 'rekuensi jantung tak teratur" gemeririk" GG-# takipnea" mengi dan edema

( distensi ) jugulan menunjukkan

5 T," pastural" perhatikan !ontoh

-aji adanya / derajat hipertensi 3 a*asi peru ahan duduk"

:iperp ensi ermakna dapat terjadi karena gangguan opada sistem aldosteron rennin ( ginjal )# + oleh 2eskipun angiotensin disfungsi hipertensi dise a kan

er aring" erdiri#

umum"# :ipotensi ortosts dapat terjadi sehu ungan dengan defisit !airan respons terhadap atau o at antihipertensi 5 dan lokasi" eratnya dengan isnpiransi Selidi ki keluhan nyeri dada" perhatikan ( skala dalam dan %#.%) dan apakah tidak menetap posisi terlentang# 5 asi unyi E(alu jantung ( perhatikan fri!tion rula )" T," nadi perifer" pengisian kapiler" kongesti (as!ular" suhu dan sensori mental# 5 5 tamponade :ipert ensi dan GA- dapat menye a kan kurang le ih pasien GG- dengan dialysis mengalami perikanditis" potensial resiko efusi purikardial / tamponade# Adany a hipotensi ti a + ti a" nadi poradoksik" epnyempitan tekanan nadi" penurunan / tak adanya nadi perifer" distensi jugular nyata" purat" dan penyimpangan mental !epat menunjukkan tampunade yang medik# 5 akti(itas# -ola orasi 5 A*as 5 -etida -aji tingkat akti(itas" respons terhadap 5 anemia# -elela han dapat menyertai GA- juga merupakan kedaruratan

peri!ardial uremik#

pemeriksaan

la oratorium"

kseim angan dapat mengganggu ponduksi elektrikal dan fungsi jantung# 1erguna dalam tengidentifikasi terjadinya gagal jantung atau kalsifikasi jaringan lunak#

!ontoh 3 Elektrolit ( kalium" natrium kalsium" magnesium ) 1@8 3 'oto dada 5 1erik 5 an o at anti hipertensi" !ontoh praEoEin ( minipress )" kaptopril ( !apoten )" klonodin )" ( apresoline )# 5 indikasi# 1antu 5 dalam perikardiosentesis sesuai ( !atapress hidralaEin

2enur unkan tahanan (as!ular sistemik dan untuk miokardial atau pengeluaran menurunkan dan rennin kerja

mem antu Akum

men!egah GA- dan atauin# ulasi !airan dalam jantung kantung dan

peri!ardial dapat mempengaruhi pengisian kontratilitis miokardial

mengganggu !urah jantung dan potensial resiko henti jantung# 5 an dialisis Siapk 5 unan ureum toksik Penur dan memper aiki ketidakseim angan elektrolit dan kele ihan !airan dapat mem atasi / men!egah monifestasi jantung" termasuk hipertensi dan efusi peri!ardial#

DA(TAR PUSTAKA
Susun =# ,e*it" Essensial of 2edi!al Surgi!al 8ursing" G1 Souders =ompany" .66$# A# AEiE Alimul :# ,okumentasi -epera*atan ,rs# :# syaifuddin" 1# A=# Anatomi 'isiologi# EG=" .667# Aakarta R# syamsu :idayat# 1uku Ajar >lmu 1edah# Edisi Re(isi# EG=# Aakarta 2ansjoer" Arif dkk" kapita Ailid > H >># Edisi ketiga# 2edia A!sulapius" )%%%#Aakarta ,oenges" 2arilynn# E# Ren!ana Asuhan -epera*atan# Edisi -etiga# EG=# .666# Aakarta# 4ynda Auall =arpenito# 1uku saku ,iagnosa -epera*atan# Edisi $# EG=# )%%.# Aakarta#

You might also like