You are on page 1of 4

E B A H A N

T
B A C A A N

A Z K I R A H

A ntar
a Dua Jalan
Yang mana satu pilihan anda?

Dan jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Allah


mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya.” [Asy-Syams: 7-10]

Demikianlah Allah Subha Nahu Wa Ta’ala telah menetapkan bahawa manusia harus
menghadapi dua kekuatan dan harus melakukan perjuangan di dua medan;
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keredhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang berbuat baik.” [Al-Ankabut: 69]

Ayat-ayat lain juga menyatakan;


“Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu
belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari setetes air mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan). Kerana itu Kami jadikan ia
mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;
ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.” [Al-Insan: 1-3]

Saya terdiam beberapa saat ketika membaca ayat tersebut untuk merenungkan
makna yang terkandung di dalamnya. Sehingga saya menemukan rahsia hidup di
dalamnya dan mengetahui ketetapan Allah Subha Nahu Wa Ta’ala tentang apa yang
akan dihadapi oleh manusia dalam kehidupan ini; manusia akan diuji dengan dua
kekuatan, dipengaruhi oleh dua pengaruh, dihadapkan pada dua jalan, ditarik oleh
naluri kebaikan untuk mencapai ketinggian atau diseret oleh naluri kejahatan agar
tercebur ke dalam kehinaan. Kerana demikian, manusia harus memohon bantuan
daripada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala, meminta fatwa daripada hati
Antara Dua Jalan___________________________________________________

nuraninya, menggunakan nikmat pendengaran, penglihatan serta akal fikiran, dan


menjadikan kitab Al-Quran serta sunnah sebagai panduan, agar mendapatkan
kemenangan di medan perjuangan.
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk
dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) daripada semesta alam.” [Al-Ankabut: 6]

Dalam Al-Quran banyak disebutkan bahawa kecenderungan manusia pada


kejahatan adalah lebih kuat, tarikan naluri kejahatan lebih menarik, dan sifat-sifat
kemanusiaannya lebih dominan. Akan tetapi manusia dapat mensucikan dirinya
daripada hal-hal tersebut dengan selalu melakukan pembersihan, tazkiyah dan
pengubatan. Ia dapat meninggikan jiwanya dengan melakukan mujahadah serta
mensucikannya dengan keimanan dan amal soleh. Demikianlah yang telah
dijelaskan oleh Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dalam beberapa ayat-ayatNya;
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasihat-
menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menepati
kesabaran.” [Surah Al-Ashr]
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir; Apabila ia
ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat
kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan solat, yang mereka itu tetap
mengerjakan solatnya.” [Al-Maarij: 19-23]
“Sesungguhnya manusia itu sangat engkar (tidak berterima kasih) kepada
Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya.”
[Al-‘Adiyat: 6-7]
“Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
[Ibrahim: 34]
“Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?” [Abasa: 17]

Di antara manusia ada yang dapat diperdaya oleh syaitan, dibuatnya lupa akan
nilai-nilai kemanusiaannya, hingga ia tergelincir dan merasa tenang dalam
kegelincirannya. Maka barang siapa yang tidak segera sedar daripada kelalaiannya
atau melepaskan diri daripada belenggu syaitan yang mengikatnya, pasti ketentuan
Allah Subha Nahu Wa Ta’ala akan berlaku kepadanya dan ia akan pasti binasa
bersama orang-orang yang celaka;
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya
ayat-ayat Kami, kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia
diikuti oleh Syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah ia termasuk orang-orang
yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki sesungguhnya Kami tinggikannya
dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa
nafsunya yang rendah.” [Al-A’raf: 175-176]
Antara Dua Jalan___________________________________________________

Di antara manusia ada yang ketika tergelincirnya, segera ingat kepada Allah Subha
Nahu Wa Ta’ala, hingga bangkit kebaikan dalam dirinya. Kemudian segera kembali
kepada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala dengan taubat dan menyambung kembali apa
yang diperintahkan olehNya dan membersihkan dosa-dosa yang lalu dengan
ketaatan.

Allah Subha Nahu Wa Ta’ala mengetahui kelemahan yang ada di dalam diri
manusia. Kerana itu, Allah Subha Nahu Wa Ta’ala memudahkan jalan jihadnya,
membuka pintu taubat seluas-luasnya dan menyerunya dalam Kitab;
“Katakanlah: ‘Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa daripada rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada
Tuhanmu, dan berserah dirilah kepadaNya sebelum datang azab kepadamu
kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)” [Az-Zumar: 52-54]

Itulah kelompok manusia yang hatinya tidak hanyut terbawa dan tidak terlena
dalam lautan dosa; bila terlanjur melakukan durhaka, maka segera ingat, lalu
bertaubat dan beristighfar kepada Allah Subha Nahu Wa Ta’ala. Tiada balasan bagi
kelompok ini kecuali pengampunan dan pahala yang besar daripada Tuhannya.
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain
daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan daripada Tuhan
mereka dan syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka
kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”
[Ali-Imran: 135-136]
Apabila manusia telah terbiasa melakukan jihad, menjadi perajurit terlatih yang
selalu siap siaga menghadapi serangan kejahatan, terbiasa merasakan pengawasan
Allah Subha Nahu Wa Ta’ala, serta taubat dan istighfar kepadaNya, maka ia akan
mampu menyedari bahaya dosa sebelum terjadinya, sehingga dapat mempersiapkan
diri, dapat mengusir tipu daya syaitan, dan dapat masuk ke dalam kelompok orang
yang dipuji oleh Allah Subha Nahu Wa Ta’ala di dalam ayatNya:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka ditimpa was-was
daripada syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka
melihat kesalahan-kesalahannya.” [Al-A’raf: 201]
Antara Dua Jalan___________________________________________________

Sifat seperti itu akan semakin menguat dalam jiwanya, sehingga menjadi sebati
dengan dirinya (malakah). Saat itu, syaitan berputus asa untuk menggodanya dan
Allah Subha Nahu Wa Ta’ala memasukkannya kedalam penjagaan daripadaNya;
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu (syaitan)
terhadap mereka.” [Al-Hijr: 42]

Bahkan syaitan akan gementar, ketakutan dan lari menjauh saat melihatnya.
Sungguh benar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang telah berkata kepada
Umar bin Khattab ra.; ‘Tidaklah syaitan melihatmu melewati satu jalan, kecuali ia
akan lari menghindari kamu.”

Wahai saudaraku, inilah buah jihad melawan nafsu dalam medan kehidupan yang
penuh dengan ujian, cubaan dan godaan ini. Lantas apakah yang akan kamu
lakukan? Apakah kamu akan duduk bermalas-malas bersama orang-orang yang
lalai, hingga akan hancur bersama mereka? Atau kamu akan berjihad bersama
orang-orang yang sedar, hingga kamu tercatat dalam buku catatan sebagai orang-
orang yang berbakti? Hanya ada dua pilihan tempat, tidak ada pilihan ketiga.
“Adapun orang-orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan
dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-
orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri daripada
keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).”
[An-Naziat: 37-41]

Silalah memilih salah satu daripada pilihan untuk dirimu dan renungkanlah firman
Tuhanmu!
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa itu, dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” [Asy-Syams: 9-10] 

You might also like