You are on page 1of 5

ANALISIS BERKAS KESEHATAN I.

Identitas Umur Analisis yang kami dapat dari data umur merupakan salah satu factor resiko pada penderita DM, sebab dari umur kita dapat membedakan antara penderita dengan DM type 1 dan DM type 2. Jenis kelamin Dari data prevalensi di temukan wanita lebih banyak yang menderita DM, sebab dari factor wanita yang ruang lingkup pekerjaan yang sedikit di tambah lagi dengan asupan makanan yang tidak di imbangin dengan olahraga. Dan jenis kelamin bukanlah factor yang siknifikan dapat di jadikan acuan yang valid. Agama Kalau dari segi agama tidak terlalu berpengaruh, hanya saja lebih ke proses pendekatan diri kepada sang pencipta. Suku bangsa Dari suku bangsa sendiri dapat di hubungkan dengan kebiasaan. Karena yang kita ketahui suku jawa lebih suka mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Dari makanan tersebut bisa menjadi factor resiko. Pendidikan Pendidikan dapat di kaitkan dengan pengetahuan seseorang tentang suatu penyakit. Jika dengan yang berpendidikan dapat lebih mudah untuk mengetahui pentingnya kesehatan. Pekerjaan Ruang lingkup pekerja juga sangat berpengaruh. Jika pasien bekerja dalam ruang ber-AC dan dengan gerak tubuh yang kurang dapat mengakibatkan penimbunan lemak dan menjadi factor resiko dari DM. karena pekerjaan dari pasien ini ibu rumah tangga, aktivitas yang di lakukan kurang di imbangi dengan olahraga. Alamat Untuk mengetahui tempat tinggal pasien termasuk di daerah endemic atau tidak. Keluhan utama Mudah capek Mudah capek di sebabkan karena keluarnya cairan yang begitu banyak dari tubuh dan ditambah terjadinya defisiensi insulin yang membawa glukosa ke jaringan. Kaki seperti melepuh Keluhan tambahan Pusing Terjadinya hipoksia jaringan yang menyebabkan oksigen tidak sampai ke sel target terutama di bagian kepala. Berdebar-debar

II.

III.

IV.

Tekanan yang terjadi di jantung meningkat akibat dari kenaikan osmolalitas volume darah. Nyeri dada terjadi karena perpusi darah yang membawa oksigen itu berkurang terutama di jantung, apabila berkelanjutan metabolismenya akan berubah menjadi anaerob sehingga terjadi penumpukan asam laktat yang dapat menyebabkan nyeri. Konstipasi Konstipasi terjadi disebabkan pada pasien terjaadi pengeluaran cairan yang dibutuhkan oleh tubuh terlalu banyak, sehingga terjadi pengerasan feses dan mengakibatkan susah buang air besar. Nafsu makan meningkat Kalori yang di butuhkan oleh tubuh lebih berat , sehingga pasien tersebut merasa lapar terus- menerus. Buang air kecil terganggu bila malam hari Merupakan gejala klasik pada penderita DM yang disebabkan terjadinya peningkatan glukosa dalam darah sehingga GFR pada ginjal meningkat dan menyebabkan nukturia Nyeri sendi Terjadi penurunan osteofit ( bantalan sendi ) yang disebabkan oleh faktor umur Riwayat penyakit sekarang Mudah capek Mudah capek di sebabkan karena keluarnya cairan yang begitu banyak dari tubuh dan ditambah terjadinya defisiensi insulin yang membawa glukosa ke jaringan. Kaki seperti melepuh bila berjalan Sering buang air kecil malam hari Merupakan gejala klasik pada penderita DM yang disebabkan terjadinya peningkatan glukosa dalam darah sehingga GFR pada ginjal meningkat dan menyebabkan nukturia. Karena produksi urin yang banyak tubuh mengkompensasi dengan pengeluaran yang sering pula. Cepat haus Terjadi karena cairan yang banyak di keluarkan lewat urin sehingga merangsang system hipotalamus untuk merangsang reseptor haus. Nafsu makan bertambah Kalori yang di butuhkan oleh tubuh lebih berat , sehingga pasien tersebut merasa lapar terus- menerus Tanpa diikuti berat badan yang meningkat Karena hasil dari metabolism yang terjadi di dalam tubuh tidak ada yang disimpan sebagai cadangan melainkan selalu di gunakan untuk kebutuhan energy di dalam tubuh. Susah tidur Akibat yang di timbulkan oleh polyuria dan nukturia. Aktivitas terganggu

V.

VI.

Di karenakan tubuh tidak mendapatkan energy secara sempurna sehingga pasien mudah capek dan aktivitasnya terganggu. Pernah pingsan Terjadi karena perpusi darah ke jaringan hyperosmolar dan menyebabkan oksigen turun terutama di otak lama kelamaan akan mengakibatkan hipoksia jaringan di sel otak yang mana akan mengakibatkan pingsan Keringat dingin Terjadi karena adanya rangsangan di sel kelenjer keringat yang di pacu oleh metabolism tubuh. Riwayat penyakit terdahulu 2 tahun yang lalu DM Dari riwayat penyakit DM 2 tahun yang lalu sangat membantu penegakan diagnosis dari pasien ini. Dapat juga mempermudah mengetahui derajat keparahan, kemudian untuk mengetahui proses terapi selanjutnya. Belum pernah mondok Dari riwayat pasien yang belum pernah mondok dapat diketahui bahwa penyakit DM 2 tahun yang lalu belum mengindikasikan pasien untuk mondok. Pasien juga tidak mengidap penyakit lain sebelumnya yang mengharuskan untuk pasien mondok. Tidak ada alergi Memudahkan dokter untuk memberikan terapi. Riwayat penyakit keluarga Tidak ada keluhan serupa Untuk mengetahui keluarga pasien tertular penyakit yang sama dengan keluhan pasien. Ibunya meninggal karena hipertensi Menjadi factor resiko bagi pasien, yang dikhawatirkan akan menjadi penyakit turunan dan dapat menjadi komplikasi penyakit DM. Suami pernah TBC Untuk mengetahui apakah pasien juga mengidap penyakit yang sama dengan suaminya. Pola makan / minum Makan 3 x sehari Pola makan dari pasien dan keluarga baik. Konsumsi yang manis manis, asin dan pedas Konsumsi makanan yang seperti ini dapat menjadi factor resiko DM sebab kondisi pasien yang menyukai makanan / minuman yang manis, selain itu juga dapat menjadi factor resiko hipertensi dengan pasien yang suka mengkonsumsi makanan yang asin. Pasien yang menyukai makanan pedas dapat menjadi factor resiko untuk penyakit gastrointestinal misalnya gastritis, dll. Kebiasaan Jarang olahraga Dengan pasien yang mempunyai kebiasaan jarang berolahraga dapat meningkatkan penimbunan lemak di karenakan kurang gerak.

VII.

VIII.

Tidak merokok Dapat mengetahui pasien tidak mempunyai penyakit yang disebabkan dari kebiasaan merokok. Lingkungan bersih Mengidentifikasi pasien ada factor resiko lain , contohnya DM tipe lain yang disebabkan penyakit infeksi. Tidak makan makanan yang berlemak Untuk mengetahui oasien terkena dyslipidemia. IX. Aktivitas mental dan fisik Sering melakukan ibadah Baik, untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Lingkungan social Sering ikut kerja bakti Pasien termasuk masyarakat yang berinteraksi dengan sekitarnya dan menjaga tali silahturahmi dengan para tetangga. Pemeriksaan fisik Keadaan umum Pasien datang dalam kondisi sadar dan tampak lemah Keadaan gizi Di dapat IMT pasien dalam batas normal Vital sign Tekanan darah : hipertensi grade 2 Nadi ` : dalam batas normal Nafas : dalam batas normal Suhu : dalam batas normal Pemeriksaan kepala Pemeriksaan leher Pemeriksaan thorax Pemeriksaan jantung Pemeriksaan paru Pemeriksaan abdomen Pemeriksaan ektremitas Pemeriksaan penunjang Tes gula darah Ditemukan peningkatan kadar glukosan pada pemeriksaan gula darah sewaktu. Penatalaksanaan Farmakologis - Glibeneclamide Digunakan untuk meningkatkan sekresi insulin di sel -pankreas. Jadi dari fungsinya pemberian obat ini tepat pada penderita DM. - Metformin

X.

XI.

XII.

XIII.

Digunakan untuk sensitivitas reseptor target dan menurunkan terjadinya pemecahan glikogen di hati. Pemberian obat ini pada pasien DM tepat untuk mempertahankan kadar glukosa darahnya tidak terllau tinggi. Vitamin B1, B6, B12 Parasetamol

Non farmakologis -

You might also like