You are on page 1of 47

Pleno Tutorial

URETRITIS GONORE

Kepaniteraan Klinik Kedokteran Komunitas PKM Kec. Setiabudi Periode 15 Oktober 24 November 2012 FK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

IDENTITAS PASIEN
Nama : Jenis kelamin Umur : Alamat : Status : Pekerjaan : Tgl berobat : Tn. A : laki laki 34 tahun Menteng atas sudah menikah tukang parkir 17 Oktober 2012

ANAMNESIS

Autoanamnesis pada tgl 17 Oktober 2012

KELUH AN UTAMA

Nyeri pada saat BAK sejak 2 hari

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri BAK sejak 2 hari. Dari ujung saluran kencing keluar cairan kental berwarna putih susu. Kencing tidak menetes, bisa menahan keinginan BAK, kencing tidak berwarna keruh, tidak berpasir. Keluhan tidak disertai demam, batuk, sakit tenggorokan, sariawan, sakit pinggang dan sakit perut bagian bawah. Keluhan ini belum pernah diobati. Pasien mengaku sering melakukan aktifitas seksual dengan banyak pasangan tanpa memakai kondom. Pasien mengatakan 4 hari yang lalu berhubungan seksual dengan PSK. Pasien adalah pemakai narkoba suntik. 1 bulan yang lalu pasien mengatakan melakukan pemeriksaan VCT, hasil negatif.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Keluhan sama sebelumnya ()

TB (+) 1 bulan

ISK (-)
Hipertensi (-) Diabetes Mellitus ()

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Keluhan yang sama ()

Hipertensi (-) DM (-), TB paru ()

RIWAYAT ALERGI
Alergi cuaca dingin (-) Debu (-) Makanan (-) Obat-obatan (-)

RIWAYAT PENGOBATAN
Belum berobat Pengobatan TB selama 1 bulan, berobat di puskesmas

RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien pemakai narkoba suntik 5 tahun Aktivitas seksual bebas (+) dengan banyak pasangan Berhubungan seksual 4 hari yang lalu dengan PSK (wanita) Merokok (+)

PEMERIKSAAN FISIK

Tampak sakit ringan Composmentis TD 120/80 mmHg RR 20 x/menit Nadi 86 x/menit Suhu 36.7 C

STATUS GENERALIS

Normocephal, rambut bewarna hitam distribusi rata, lesi kulit (-)

Konjungtiva anemis (-/-), konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-), refleks pupil (+/+) isokor, pergerakan mata kesegala arah baik

Deviasi septum (-), sekret (-/-), konka eutrofi, hidung bagian luar tidak ada kelainan

12

Normotia, serumen (-/-), pendengaran baik

Bibir kering (-), stomatitis (-), lidah kotor dan tremor (-), caries gigi (-), faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1

Pembesaran KGB (-), massa (-)

Pembesaran KGB (-)

Pemeriksaan Fisik Paru

normochest simetris retraksi dinding dada (-)

Bagian dada yang tertinggal saat bernapas (-)

Sonor seluruh lapang paru

vesikuler (+/+) ronkhi (-/-) wheezing (-/)

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi ictus cordis tidak terlihat Batas jantung relatif dalam batas normal Bunyi jantung I dan II regular

Pemeriksaan Abdomen
Abdomen supel Hepatomegali (-), splenomegali () Perkusi timpani seluruh kuadran abdomen Bising usus (+) normal

Pemeriksaan CVA -/-

Pemeriksaan Genitalia
Sekret purulen (+), nyeri (+), edema (-), bengkak (-), kemerahan (-), vesikel (-), pertumbuhan vegetasi (-)

EKSTREMITAS
Superior Akral hangat, udem (-/-), RCT < 2 detik Inferior Akral hangat, udem (-/-), RCT < 2 detik

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium Swab sekret (sedian langsung) ditemukan hasil: PMN (+) diplokokus (+). Pemeriksaan VCT (-) Pemeriksaan sifilis?

Laki-laki, 34 tahun Resume Nyeri BAK sejak 2 hari Aktifitas seksual banyak pasangan tanpa kondom Sekret purulen di orifisium uretra Swab sekret ditemukan PMN (+) diplokokus (+)

Anamnesis Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

URETRITIS GONORE

PENGOBATAN
Cefixime 200 mg II

Azytromisine 500 mg II

TERAPI NON MEDIKAMENTOSA


Edukasi penyakit uretritis gonore

Menghindari faktor resiko

PROGNOSI S

Quo ad vitam ad bonam

Quo ad functionam ad bonam

Quo ad sanationam ad bonam

PEMBAHASAN

DASAR DIAGNOSIS
Laki-laki, 34 tahun Nyeri BAK sejak 2 hari

Aktifitas seksual banyak pasangan tanpa proteksi (kondom)


Pemeriksaan fisik ditemukan sekret purulen di orifisium uretra Swab sekret ditemukan PMN (+) diplokokus (+)

TINJAUAN PUSTAKA

URETRITIS GONORE

DEFINISI
Gonore adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae

FAKTOR RESIKO Hubungan seksual dengan penderita tanpa proteksi Mempunyai banyak pasangan seksual Pada bayi saat melewati jalan kelahiran dari ibu yang terinfeksi Pada anak penyalahgunaan
seksual (sexual abuse) oleh penderita terinfeksi

EPIDEMIOLOGI


Penularan melalui hubungan seksual, transmisi ke janin Wanita, usia 15 19 tahun Laki-laki, 20 24 tahun

ETIOLOGI

Bakteri Neisseria gonorrhoeae tidak dapat bergerak, tidak memiliki spora, jenis diplokokkus gram positif dengan ukuran 0,8 1,6 mikro Bakteri gonokokkus bersifat tahan terhadap kelembaban, yang cenderung mempengaruhi transmisi seksual

Neisseria gonorrhoeae

ETIOLOGI


Bakteri ini tidak dapat hidup pada daerah kering dan suhu rendah, tumbuh optimal pada suhu 35-37oC Ph 7,2-7,6 untuk pertumbuhan yang optimal Gonokokkus terdiri dari 4 morfologi - Tipe 1 dan 2 bersifat patogenik, memiliki villi yang bersifat virulen dan terdapat pada permukaannya - Tipe 3 dan 4 tidak bersifat patogenik, tidak memiliki villi dan bersifat non-virulen Villi akan melekat pada mukosa epitel dan akan menimbulkan reaksi radang

FAKTOR RESIKO

Infeksi Neisseria gonorrhoeae

Virulensi dan patogenitas bakteri

Penetrasi diantara sel subepitel

Membran protein luar apacity-associated (Opa) meningkatkan perlekatan gonokokus dengan fagosit

Villi membantu pergerakan ke permukaan mukosa

Respon host oleh invasi dengan neutrofil

Pelepasan epitel, pembentukan mikroabses submukosal, dan discharge purulen

PATOGENE SIS

54

MANIFESTASI KLINIS

Masa inkubasi 2 5 hari Sekret mukopurulen atau purulen Orofaringeal-faringitis Mata purulen konjungtivitis DGI (Disseminated Gonorrheal Infection): demam (biasanya <390C)

MANIFESTASI KLINIS
Pada traktus urogenital pria dapat ditemukan: Infeksi pada uretra umumnya menyebabkan duh uretra yang mukopurulen atau purulen (>80%) dan atau disuria (>50%) Orificium uretra eksternum eritematosa, edema, dan ektropion Pada infeksi anal: gatal-gatal pada daerah anus Infeksi oral: mungkin tanpa gejala atau sakit tenggorokan

MANIFESTASI KLINIS Pada traktus urogenital wanita bagian bawah:



Duh serviks yang mukopurulen atau purulen Duh vagina atau pendarahan; vulvaginitis pada anak-anak

Pada traktus urogenital wanita bagian atas: PID (Pelvic Inflamatory Diseases) Nyeri bagian bawah perut Demam

DIAGNOSIS
Sediaan langsung Kultur Media transport Media stuart Media transgrow

Media pertumbuhan Mc Leods chocolate agar Media Thayer Martin Modified Thayer Martin agar Tes Eurologic Tes oksidasi Tes fermentasi Tes beta-laktamase Tes thomson

KULTUR Neisseria gonorrhoeae

PENGOBATAN

Penisilin G prokain dengan dosis 4,8 juta unit + 1 gram probenesid Ampisilin dosisnya adalah 3,5 gram + 1 gram probenesid, dan amoksisilin 3 gram + 1 gram probenesid Sefalosporin: seftriakson 250 mg im Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal Kanamisin 2 gram im Tiamfenikol 3,5 gram oral Kuinolon: ofloksasin 400 mg, siprofloksasin 250-500 mg dan norfloksasin 800 mg secara oral

Edukasi dan Konseling

KOMPLIKASI

Sikatriks uretra: fertilitas atau obstruksi kandung kemih, nyeri pelvis kronis dan kehamilan ektopik Infeksi neonatal dan keguguran akibat infeksi gonokokkus pada wanita hamil Sikatriks kornea dan kebutaan permanen akibat infeksi gonokokkus pada mata Sepsis pada bayi baru lahir karena gonore pada ibu Destruksi permukaan sendi artikular Destruksi katup jantung Kematian karena CHF atau meningitis

PROGNOSIS

Prognosis tergantung pada kecepatan penegakan diagnosis dan terapi Penderita dapat sembuh sempurna bila dilakukan pengobatan secara dini dan lengkap Bila pengobatan terlambat diberikan, maka kemungkinan besar dapat menyebabkan komplikasi

You might also like