You are on page 1of 18

Presentasi Kasus Stase Radiologi

PRESNTASI KASUS

CA BULLI
Oleh : Dzaarunnadwallauzia

I.

Epidemi l !i Karsinoma buli-nuli merupakan penyakit yang sering ditemukan dalam bidang bedah urologi, tumor yang paling sering ditemukan di antara tumor sistem urogenital. Kanker kandung kemih kebanyakan pada pria, pria:wanita adalah 34:1. Predileksi pada usia 50- 0 tahun.

II.

E"i l !i !tiologi karsinoma buli-buli rumit dan kebanyakan belum "elas. #ewasa ini $aktor terkait yang umum diakui adalah: 1. %ingkungan dan peker"aan Kini sudah "elas bahwa beta-na$tilamin, ben&idin, 4-aminobi$enil merupakan &at karsinigen kanker kandung kemih, kontak "angka pan"ang dengan &at itu mudah menimbulkan kanker kandung kemih, tapi 'ariasi indi'idu besar, masa laten pan"ang. (at pewarna, produk karet-plastik, )at, &at pen)u)i dll "uga mungkin men"adi $aktor karsinogen. #i daerah tertentu tingginya insiden karsinoma buli-buli diteliti mungkin berkaitan dengan karsinogen tertentu dalam air minum seperti tingginya kadar arsen. *. +erokok +erokok "uga dapat men"adi $aktor pembantu karsinogen, dengan menyekat metabolisme tripto$an, hingga metabolit karsinogen menumpuk dalam urin. 3. +etabolisme tripto$an dan asam nikotinat abnormal

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

Kelainan

metabolisme

tripto$an

dapat

menghasilkan

beberapa

metabolit yang setelah melalui proses dalam hati lalu diekskresikan ke buli-buli bersi$at karsinogenik. 4. %ainnya ,ritasi kronis mukosa lo)al buli-buli, seperti in$eksi kronis, batu bulibuli serta obstruksi uretral. -edangkan leukoplakia mukosa, sistitis adenomatosa dianggap sebagai lesi prekanker, dapat menginduksi perubahan ganas. -kistosoma hematobium dan parasit lain dalam buli-buli "uga dapat men"adi $aktor predisposisi karsinoma buli-buli.

III.

Pa" l !i -etiap "aringan yang membentuk kandung kemih dapat timbul tumor, se)ara garis besar dapat dibagi men"adi * golongan besar: 1. .umor yang berasal dari "aringan epitel /karsinoma sel transisional, adenokarsinoma dan karsinoma sel skuamosa buli-buli0. +enempati 123 dari seluruh tumor kandung kemih. Karsinoma sel transisional menempati 153 dari tumor epitel. *. .umor dari "aringan interstisial, "arang ditemukan. .umor epitel transisional men)akup 3 "enis, yaitu: 1. Papiloma ,ni termasuk tumor "inak, "uga ada yang menganggapnya sebagai karsinoma papilar beri$erensiasi baik /grade ,0. .umbuh ke arah lumen buli-buli, tangkai pan"ang halus, papila saling berpisah. ,risan patologi menun"ukkan papila diselimuti 5- lapis sel transisional mirip normal, terdapat berkas sentral "aringan ikat dan 'askular yang "elas. 4kuran sel tiap lapisan seragam, kutubnya sama tersusun di atas membran basal yang intak. Papiloma ber)iri khas rekuren dalam 5 tahun 503. #i antaranya 15*03 ter"adi perubahan keganasan, kebanyakan rekukern dalam 1 tahun pas)a perasi, tapi ada yang rekuren setelah banyak tahun. Papiloma "ika tersebar di seluruh bagian buli-buli disebut sebagai papilomatosis bulibuli.

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

6ang tumbuhnya berkebalikan dari papiloma tersebut di atas disebut papiloma in'ersi, "arang ditemukan. +ani$estasi patologi sebagai massa submukosa buli-buli, di atasnya diselimuti epitel transisional normal, sel tumor dari lapisan epitel ini tumbuh ke bawah, membentuk banyak pita epitel transisional yang saling berhubungan. Papiloma in'ersi setelah dieksisi "arang rekuren, trans$ormasi ganas "uga "arang ditemukan. *. Karsinoma papilar Paling sering ditemukan, tiap papil pendek besar saling menyatu, permukaan tumor terdapat nekrosis atau endapan kalsium, dasar lebar atau bertangkai pendek besar. %apisan epitel transisional papil bertambah banyak, ukuran sel dan susunannya tak beraturan. .umor in'asi ke bawah ke membran basalis dan lapisan otot. 3. Karsinoma padat #era"at keganasan tinggi, tanpa papil, permukaan tidak rata, terdapat nekrosis dan endapan kalsium yang "elas, tepi tukak tinggi dan tampak nodular, pada stadium dini in$iltras ke dalam, maka "uga disebut karsinoma in$iltrati$, metastasis ter"adi awal. 4. Karsinoma in situ Karsinoma epitel transisional yang terdapat di intra-epitel transisional buli-buli, dera"at keganasan tinggi tapi tidak mengin'asi membran basalis. 7arang sebagai soliter buli-buli, sering terdapat bersama karsinoma papilar atau karsinoma padat buli-buli. 8ila epitel sekitar kanker buli-buli terdapat karsinoma in situ, dalam waktu 5 tahun sering timbul rekurensi karsinoma in$iltrati$, sedangkan bila epitel sekitar normal maka sangat "arang ter"adi. !mpat kausa utama mudah ter"adinya rekurensi tumor buli-buli: epitel buli-buli terus dipengaruhi karsinogen dalam urin, eksisi primer tumor tidak bersih, di buli-buli bekas luka atau insisi, sel kanker bebas mudah hidup menempel dan timbul rekurensi, berasal dari hiperplasia epitel transisional yang sudah ada atau lesi displasia.

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

I#.

$ani%e&"a&i Klini& 9ematuria. -ebagian besar datang dengan keluhan makrohematuria tanpa nyeri. 9ematuria biasanya menyeluruh sepan"ang urinasi, bertambah hebat di akhir. :oume perdarahan tidak terkait dengan ukuran, "umlah, dera"at keganasan tumor. Polaksiuria, urgensi, disuria atau nokturia meningkat. ,ni menun"ukkan tumor nekrosis atau mengin$iltrasi dinding buli-buli atau berupa suatu kanker padat. Karsinoma in situ sering memiliki ge"ala sistitis, tumor di leher buli-buli atau bertangkai dapat menimbulkan kesulitan urinasi atau retensi uri.

#.

Dia!n &i& dan Dia!n &i& Bandin! -etiap orang dewasa, khususnya berusia 40 tahun ke atas, bila timbul hematuria tanpa nyeri harus dipikirkan kemungkinan tumor sistem urinaria, dan di antaranya yang tersering ditemuan adalah tumor buli-buli. -istoskopi +etode paling utama dalam diagnosis, dapat langsung melihat okasi, ukuran, "umlah, bentuk, situasi tangkai dan dera"at in$iltrasi di basis tumor. Karsinoma in situ selain mukosa setempat eritema, tidak ada kelainan lain. Pada waktu sistoskopi harus diperhatikan hubungan antara tumor dan ostium ureter dan leher buli-buli, dan dilakukan biopsi. 8elakangan ini terutama diperhatikan lesi patologis mukosa buli-buli, dilakukan biopsi random, "ika se)ara 'isual ditemukan karsinoma in situ pada mukosa normal, hiperplasia atipikal, pertanda progonosis tidak baik. 4rinalisis -impel dan mudah diker"akan, luas digunakan untuk menapis pasien, tindak lan"ut pas)a operasi dan penapisan umum kelompok peker"a risiko tinggi. -el kanker dalam urin dapat mun)ul sebelum timbul tumor. Pemeriksaan rontgen Pielogra$i ekskretorik dapat melihat pel'is renis, ureter apakah terdapat tumor dan pengaruh tumor terhadap $ungsi gin"al. Pen)itraan buli-

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

buli dapat melihat de$ek pengisian, in$iltrasi dinding buli-buli men"adi keras tak beraturan. 4-; #apat menemukan tumor di atas 0,5 )m, "ika dilakukan s)aning transuretral, akurasi dapat men)apai 143, dapat se)ara lebih tepat mengetahui lingkup in'asi dan stadium tumor. <khir-akhir ini penggunaan pen)itraan ultrasonik 3 dimensi dapat menun"ukkan bentuk dan lokasi tumor se)ara stereoskopik. =. <kurasi diagnosis stadium tumor buli-buli lebih tinggi dari 4-;, dapat men)apai 103. #engan =.-helikal pen)itraan 3 dimensi buli-buli dapat memahami se)ara tepat hubungan tumor dan sekitarnya maupun ada tidaknya metastasis kelen"ar lim$e sekitar. #iagnosis >otodinamik +erupakan metode diagnosis tumor yang baru-baru ini digunakan se)ara klinis, ke dalam buli-buli dialirkan &at $otosensitisasi, lalu disinari dengan )ahaya khusus dari sistoskop $luoroskopi, se)ara makroskopik tampak sel tumor terwarna merah, sedangkan sel normal terwarna biru, mudah dibedakan. Kepekaan tinggi, dapat menemukan mikrolesi sekitar 1 mm. %ainnya -itometri aliran, pemeriksaan petanda tumor dapat membantu diagnosis dini tumor buli-buli.

#I.

Kla&i%i'a&i Tin!'a" Ke!ana&an Tum r Klasi$ikasi stadium .?+ karsinoma buli-buli menurut 4,==: .is .< .1 .* .3a : ,ntraepitelial /karsinoma in situ0 : Papilar, terbatas pada mukosa : -ubmukosa : %apisan otot super$isial : %apisan otot dalam 5

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

.3b .4a .4b ?A +A

: %emak sekitar buli-buli : !kstensi ke uretra pars prostatika : @rgan sekitar : +etastasis kelen"ar lim$e regional : +etastasis organ ekstra-pel'is

Klasi$ikasi gradasi menun"ukkan tingkat keganasan tumor: ;rade ,: di$erensiasi baik, epitel transisional lebih dari inti ringan, mitosis "anrang ditemukan ;rade ,,: epitel menebal, polarisasi sel hilang, displasia inti dera"at sedang, mitosis sering ditemukan ;rade ,,,: tergolong tak berdi$erensiasi, tidak ada persamaan dengan epitel normal, mitosis banyak Prognosis karsinoma buliBbuli harus mempertimbangkan stadium dan gradasi serta "enis tumornya. lapis, displasia

#II.

Pena"ala'&anaan +etode terapi meliputi operasi, radioterapi, kemoterapi dan

imunoterapi, namun yang utama adalah operasi. @perasi dibagi men"adi transuretral, eksisi tumor sistotomi, sistotektomi parsial dan sistektomi total. 8erdasarkan patologi tumor dan kondisi $isik umum pasien dipilih teknik operasi yang paling sesuai. -e)ara prinsip, tumor stadium .<, .1, .* lokalisasi dapat digunakan teknik konser'asi buli-buli, untuk tumor agak besar, multipel, rekuren berkali-kali serta stadium lan"ut, harus dilakukan sistektomi total. .umor buli-buli pas)a operasi mudah rekuren, tapi rekurensi masih mungkin disembuhkan. 8erbagai teknik bedah konser'asi buli-buli, daam * tahun sebagian besar kasus mengalami rekurensi, kasus rekuren sekitar 10-153 menun"ukkan ke)enderungan peningkatan keganasan. +aka segala kasus sekuele pas)a operasi konser'asi buli-buli harus ditindak lan"ut se)ara ketat dan dilakukan terapi per$usi intra'esika pre'enti$, tiap 3 bulan dilakukan sistoskopi 1 kali, "ika setelah 1 tahun tidak kambuh masa 5 Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

pemeriksaan dapat diperpan"ang, periksa ulang dan per$usi demikian harus men"adi bagian terapi. Karsinoma buli-buli super$isial /.is, .<, .10 Karsinoma in situ /.is0: terletak intra-epitel buli-buli. .idak in$iltrati$, dapat timbul soliter atau di tepi kanker buli-buli. -ebagian dapat berkembang men"adi karsinoma in$iltrati$, sebagian lain dapat tak berubah dalam waktu lama. -el karsinoma in situ berdi$erensiasi buruk, karsinoma in situ di tepi kanker atau bila sudah in$iltrati$ dapat dilakuakn sistektomi total. Karsinoma in situ murni "uga dapat dilakuakn per$usi obat lalu dimonitor ketat. -tadium .1: kebanyakan tumor buli-buli termasuk ini, dapat dilakukan elektroeksisi transuretral. 8ila tumor besar atau tidak dapat dioperasi transuretral dapat dilakukan sistotomi untuk elektrokauter atau eksisi. Karsinoma stadium .1 dan in situ dapat dilakukan in"eksi 'aksin 8=;, ++=, <#C, .-P< langsung intra'esikal. =ara yang sering digunakan di klinis adalah 8=; 5-150 mg /ada "uga yang 50-1*0 mg0 ditambah larutan garam $aal 40-50 ml disuntikkan intra'esikal atau ++= 40 mg ditambah larutan garam $aal 40 ml diper$usi intra'esikal, sekali per minggu, selama 5 minggu berturut-turut 1-* tahun. -etiap 3 bulan diperiksa ulang sistoskopi sekali, * tahun kemudian dapat diperiksa ulang setiap setengah tahun sekali. 8ila seleksi kasus tepat, e$ekti$itas terapi )ukup pasti, angka remisi total antara 50- 03. ?amun 503 pasien mungkin rekuren. 4ntuk tumor stadium .1 multipel atau rekuren pas)a terapi disertai peningkatan dera"at keganasan, harus dilakukan sistektomi total. .umor buli-buli in$iltrati$ /.*, .3, .40 -tadium .*, .3: umumnya menurut lingkup in$iltrasi dipilih sistektomi parsial atau sistektomi total. ,ndikasi sistektomi parsial: tumor agak besar yang tidak dapat di operasi transuretral, hasil biopsi multipel dinding buli-buli di luar tumor

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

tidak menemukan karsinoma in situ atau displasia epitel, tepi eksisi setidaknya ber"arak * )m dari tumor. ,ndikasi sistektomi total: sesuai untuk tumor yang )epat rekuren, setiap kali rekuren stadiumDgradasi tumor meningkat, atau epitel di luar tumor sudah menun"ukkan displasia atau karsinoma in situ, kanker buli-buli stadium .3a dan kanker padat umumnya mempunyai metastasis kelen"ar lim$e regional, seringkali dipikirkan untuk sistektomi total radikal. Pas)a sistektomi total perlu dilakukan pengalihan urin dan rekonstruksi buli-buli. +etodenya terbagi dua "enis, yaitu operasi buli-buli yang memerlukan kantung urin eksternal /inkontinen0 dan yang kontinen tidak memerlukan kantung urin eksternal. #ewasa ini yang paling sering digunakan adalah termasuk "enis kedua yaitu disebut sistektomi ortotopik. Ceser'oir urin langsung di anastomosis dengan pars membranosa uretra, $ungsi urinasi lewat uretra dipertahankan, relati$ lebih $isiologis, terutama sesuai bagi pasien dengan $ungsi otot s$ingter yang masih baik. -tadium .4: dengan radioterapi atau kemoterapi paliati$ dapat mengurangi ge"ala, memperpan"ang sur'i'al. <khir-akhir ini se"umlah metode terapi baru mulai digunakan untuk terapi tumor buli-buli, seperti terapi $otodinamik, imunoterapi sekunder, terapi gen dengan laporan keberhasilan tertentu, namun e$ek "angka pan"ang masih perlu diteliti.

#III. Pr !n &i& ,nsiden tumor buli-buli akhir-akhir ini )enderung meningkat, sedangkan mortalitas se)ara bertahap turun. @perasi konser'asi buli-buli mempunyai sur'i'al total 5 tahun 423, di antara stadium .1 1003, stadium .* 5 3, stadium .3a 3 ,53, maka operasi "enis ini harus dibatasi penggunaannya sampai stadium .*. -ur'i'al rata-rata stadium .4 adalah 10 bulan. Karakteristik biologik karsinoma epitel transisional pada anak atau rema"a berbeda dari lansia, sebagian terbesar adalah kanker nonin$iltrati$ 2 Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

stadium rendah grade rendah, sangat "arang rekuren, tidak perlu terlalu sering dilakukan sistoskopi. 4mumnya tidak perlu dipertimbangkan untuk sistektomi total. -istektomi total dan sistektomi total radikal mempunyai mortalitas masing-masing sekitar 53 dan 13. 8elakangan ini terhadap kanker bulibuli stadium tinggi grade tinggi banyak digunakan radioterapi pra-operati$, e$ek terapinya meningkat. .umor in$iltrati$ banyak metode terapinya, tapi yang menentukan prognosis adalah kedalaman in$iltrasi tumor dan dera"at di$erensiasi selnya, bukan pada metode terapi sendiri. Kasus karsinoma bui-buli kebanyakan berusia lan"ut, maka )ukup banyak yang meninggal bukan karena kanker, bagi yang meninggal karena kanker, umumnya akibat metastasis dan gagal gin"al.

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

ULTRASONO(RA)I *US(+
I. De%ini&i -alah satu imaging diagnosti) /pen)itraan diagnostik0 untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempela"ari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan "aringan sekitarnya. II. Prin&ip US( Pada pemeriksaan 4-; menggunakan gelombang suara yang $rekuensinya 1-10 +9& /1-10 "uta 9&0. ;elombang suara $rekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristalkristal yang terdapat dalam suatu alat disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. #isebut e$ek pie&o-ele)tri) / tekanan listrik0, yang merupakan dasar perkembangan 4-; selan"utnya. 8entuk kristal "uga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. -esuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara $rekuensi tinggi. III. Per&iapan penderita obstipasi sebaiknya semalam sebelumnya diberikan laksansia. Pemeriksaan alat-alat dirongga perut bagian atas sebaiknya dilakukan dalam keadaan puasa. Pemeriksaan kandung empedu dian"urkan puasa sekurangkurangnya 5 "am sebelum pemeriksaan agar diperoleh dilatasi pasi$ yang maksimal. I#. Pemeriksaan daerah pel'is dan kandungan, buli-buli harus penuh.

Te'ni' pemeri'&aan 10

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

.iga irisan yang digunakan untuk penilaian hati ialah longitudinal, trans'ersal, dan sub)ostal. Posisi penderita biasanya berbaring atau de)ubitus/le$t lateral de)ubitus0 sambil menahan na$as pada inspirasi dalam. 7arak tiap-tiap irisan umumnya sekitar 1-* )m sampai seluruh "aringan hati terlihat. :ena )a'a in$erior maupun ligamentum dapat digunakan sebagai patokan dalam memeriksa masing-masing lobus kanan dan lobus kiri. #. Pen,uli" 4-; tidak mampu menembus bagian tertentu badan ;elombang suara yang mengenai tulang akan dipantulkan Pada perbatasan rongga-rongga yang mengandung gas akan dipantulkan Pada pemeriksaan abdomen hasil kurang memuaskan karena gas dalam usus Penderita gemuk agak sulit

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

11

Presentasi Kasus Stase Radiologi

BNO - I#P
I. BNO * ) " p l & a.d men+ 8?@ atau $oto polos abdomen adalah $oto pemeriksaan tanpa kontras. Pada setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu $oto polos abdomen. 6ang harus diperhatikan pada $oto ini adalah bayangan, besar /ukuran0,dan posisi kedua gin"al. #apat pula dilihat kalsi$ikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak dan perkapuran dalam gin"al. 9arus diperhatikan batas muskuli psoas kanan dan kiri, batu radioopak di daerah ureter dan buli-buli. II. I#P Pemeriksaan ,:P memerlukan persiapan, yaitu malam sebelum pemeriksaan diberikan kastrol oil /)atharsis0 atau laksans untuk membersihkan kolon dari $eses yang menutupi daerah gin"al. 4ntuk mendapatkan keadaan dehidrasi ringan, pasien tidak diberikan )airan /minum0 mulai dari "am 10 malam sebelum pemeriksaan. Keesokan harinya penderita harus puasa. 4ntuk bayi dan anak diberikan minum yang mengandung karbonat, tu"uannya untuk mengembangkan lambung dengan gas. 4sus akan berpindah, sehingga bayangan kedua gin"al dapat dilihat melalui lambung yang terisi gas. 8ahan kontras =onray /+eglumine iothalamat 503 atau hypaEue sodiumDsodium ditri&oate 5030, urogra$in 50 atau 5 mg3 /methyl glu)amine diatri&oate0, dan urogra$in 50- 03. -ebelum pasien disuntik urogra$in 50 mg3 harus dilakukan terlebih dahulu u"i kepekaan. #apat berupa pengu"ian subkutan atau intra'ena. 7ika penderita alergi terhadap bahan kontras, pemeriksaan pielogra$i intra'ena harus dibatalkan. #osis urogra$in 50 mg3 untuk orang dewasa adalah *0 ml. Kalau perlu dapat diberikan dosis rangkap yaitu 40 ml. .u"uh menit setelah penyuntikan dibuat $ilm bu)ky antero-posterior abdomen. >oto berikutnya diulangi 15, 30 menit, dan 1 "am. -ebaiknya segera setelah pasien disuntik kontras, kedua ureter dibendung, baru dibuat $oto
Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

menit. 1*

Presentasi Kasus Stase Radiologi

Kemudian bendungan dibuka, langsung dibuat $oto dimana diharapkan kedua ureter terisi. #ilan"utkan dengan $oto 15 dan 30 menit. Pada kasus tertentu dibuat $oto 1 dan * "am, malahan $oto 5, 1*, dan *4 "am. >ungsi pemeriksaan ,:P : 1. +enilai bentuk anatomi gin"al, ureter, dan :4 dan kelainankelainannya : batu, massa, hidrone$rosis, hidroureter, dan in$eksi. *. +enilai $ungsi gin"al. 3. +enilai $ungsi 'oidingDberkemih.

ANALISA KASUS
Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

13

Presentasi Kasus Stase Radiologi

I.

Iden"i"a& Pa&ien ?ama 4mur 7enis Kelamin <lamat .anggal periksa : : : : : .n. 7amil 31 tahun %aki-laki Kaliglagah, Kalibe"i, .untang, -emarang ** 7uli *010

II.

(e/ala Klini& <namnesis : 1. Keluhan 4tama 8uang air ke)il /8<K0 keluar darah, sulit /harus menge"an0, dan kemaluan terasa sakit. *. Ciwayat Penyakit -ekarang -akit dirasakan kurang lebih 1 bulan yang lalu. ;e"ala yang timbul berupa 8<K keluar darah, keluarnya air ken)ing sedikit-sedikit /harus menge"an0 dan terasa sakit. 3. Ciwayat Penyakit #ahulu Kurang lebih 4-5 tahun yang lalu pasien mengalami keluhan serupa yaitu 8<K keluar darah tetapi tidak terasa sakit. <walnya darah yang keluar hanya sedikit, oleh pasien dibiarkan sa"a karena tidak sakit, kemudian darah yang keluar men"adi banyak sehingga oleh pasien dibawa ke mantri. Pada saat berobat ke mantri tersebut pasien mendapat suntikan, setelah itu langsung sembuh. 4. Ciwayat Penyakit Keluarga #alam keluarga pasien ada yang memiliki ge"ala yang serupa dengan ge"ala yang diderita pasien sekarang yaitu berupa 8<K keluar darah /kakak pertama pasien0. .etapi sudah diobati dan sudah sembuh.

Pemeriksaan $isik : :ital sign : nadi B 20 FDmenit


Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

14

Presentasi Kasus Stase Radiologi

..# B 1*0D 0 mm9g . B 35,5o = CC B 12FDmenit ,nspeksi Perkusi Palpasi <uskultasi III. <% 9b 9t <! +=: +=9 Pemeri'&aan La. ra" rium B 5,3F 103 B 13,1 gDdl B *5,1 3 B 3,5 F 105 B 0,1 >% B 31,0 Pg ?B p: 4,5-11 ribu, w : 4,5-11 ribu ?B p: 14-12, w :1*-15 ?B p: 40-543, w : 32-4 3 ?B p: 4,5-5,5, w : 4-5 ?B 25-100 ?B *2-31 ?B 30-35 ?B G 144 ?B 10-50 mgDdl ?B p: 1,0-3,0 mgDdl, w: 0,5- 1,1 mgDdl ?B p G 3 , w G 31 ?B p G 4*, w G 3* : .idak ada edema : -uara abdomen timpani : ?yeri tekan /-0 : -uara peristaltik usus /A0

Pemeriksaan darah rutin

+=9= B 55,5 gDdl ;ol.darahB @ ;#B 1* 4reum B *1 KreatininB 1,4 -;@. -;P. B 15 B3

Keterangan: <% 9b 9t <! ;#B dbn B menurun B menurun B menurun B dbn 15

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

4reum B dbn KreatininB dbn -;@. B dbn -;P. B dbn

Pemeriksaan urin rutin Harna 8au P9 Ke"ernihan 8erat "enis Protein Ceduksi 8ilirubin 4robilinogen Keton ?itrit 8lood %eukosit !pithel %eukosit !ritrosit 8akteri -ilinder Kristal %ain-lain : Kuning tua : Khas : 5,5 : Keruh : 1,0*5 : 300 : ?egati$ : 1,0 : 3,0 : ?egati$ : Positi$ : @'er : ?egati$ : 0-1 : 1-* : 40-50 : Positi$ : ?egati$ : ?egati$ : ?egati$ ?: 1,015-1,0*5 ?: G 300 ?: G 15 ?: G 0,* ?: G 1 ?: G 5 ?: ?egati$ ?: G 5 ?: G 10 ?: 5-15 ?: 1-4 ?: 0-1 ?: ?egati$ ?: ?egati$ ?: ?egati$ ?: ?egati$ ?: ?egati$ ?: 4,2- ,4

8enang mu)us : ?egati$

III. Pemeri'&aan Radi l !i' ** 7uli *010 8?@ - ,:P


Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

15

Presentasi Kasus Stase Radiologi

Kesan : 9ydronephrosis dan 9ydroureter -inistra et )ausa penyumbatan sebagian massa ,ntra :esi)a 4rinaria terutama di daerah .rigonum :esi)a 4rinaria -uspek =a 8ulli #i'ertikel :esi)a 4rinaria di bagian kranial

4-; .raktus 4rinarius Kesan : 9ydronephrosis dan 9ydroureter -inistra et )ausa: massa di daerah .rigonum :esi)a 4rinaria yang sebagian menutupi 4retro'esi)o 7un)tion -inistra suspek =a 8ulli #i'ertikel di bagian kranial :esi)a 4rinaria I#. Dia!n &i& Radi l !i' 9ydronephrosis dan 9ydroureter -inistra et )ausa massa di daerah .rigonum :esi)a 4rinaria yang sebagian menutupi 4retro'esi)o 7un)tion -inistra suspek =a 8ulli

DA)TAR PUSTAKA

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

Presentasi Kasus Stase Radiologi

#esen,H., *002, 8uku <"ar @nkologi Klinis, ed.*, 8alai Penerbit >K 4, 7akarta

Pembimbing : Dr. Achmad Kardinto, Sp. Rad.

12

You might also like