You are on page 1of 2

10 Alasan agar Betah Kerja Selamanya

Salah satu hal penting bagi pemilik bisnis adalah mencari dan mempertahankan karyawan yang baik dan berbakat. Tapi, pernahkah Anda dengar keluhan seperti ini: Duh, udah capek kita hunting & training karyawan, eh mereka malah pindah kerja. Ternyata, fenomena ini terjadi tidak hanya di Indonesia, lho. Yuk, kita cek di Amrik. Data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, yang dirilis September 2012, menyatakan bahwa hingga Januari 2012, rata-rata masa kerja karyawan di AS dengan majikan mereka saat ini hanya 4,6 tahun. Data terkini lainnya dari perusahaan kepegawaian Randstad juga sama meresahkannya: 40% dari karyawan berencana untuk mencari pekerjaan baru dalam 6 bulan ke depan. Survei lain mencatat bahwa 69% dari karyawan sudah mencari kesempatan kerja baru, setidaknya secara pasif melalui media sosial saat ini.

Jelas, statistik menunjukkan mayoritas karyawan di setiap tingkatan tidak cukup bahagia dalam posisi mereka saat ini, sehingga mereka pun aktif atau setidaknya pasif mempertimbangkan pekerjaan baru.

Sebagai pemilik bisnis, kita tentu berusaha agar para karyawan berbakat kita betah terus bekerja bersama kita. Terlepas dari motif kita masing-masing, kami beranggapan bahwa seringkali lebih baik lho bagi karyawan bila mereka betah bekerja. Berikut adalah 10 alasan mengapa kami menganggap para eksekutif dan karyawan perlu berpikir matang sebelum berpindah kerja: 1. Senioritas: Eksekutif yang tetap bertahan di satu perusahaan, maka senioritasnya akan terus meningkat. Sebaliknya bila pindah ke perusahaan baru, ia harus bersaing lagi untuk peran/jabatan yang lebih baik. 2. Peluang Kepemimpinan: Dengan senioritas, terbuka kesempatan untuk memimpin karyawan lain dan menjadi mentor bagi karyawan baru. Para eksekutif yang membuktikan loyalitasnya, secara alami akan dijunjung tinggi tim mereka. Sebaliknya di perusahaan baru, mereka harus berjuang dulu mempertahankan otoritas yang baru diberikan kepada mereka. 3. Stabilitas: Jika eksekutif sering berpindah, sulit untuk membuat rencana jangka panjang. Karir dan tempat kerja yang tidak stabil tentu membuat kita stress dalam sisa hidup kita. 4. Dana Kepemilikan Rumah dan Pensiun: Para kutu-loncat umumnya merogoh banyak dana untuk urusan rumah dan pensiun. Setiap kali pindah kerja yang membutuhkan pindah rumah pasti mengeluarkan biaya tinggi. Stabilitas kerja juga penting bagi bank (pemberi pinjaman lebih suka pada calon debitur yang memiliki pekerjaan tetap selama minimal dua tahun, sebaiknya lebih). Dalam jangka pendek, sepertinya untung yaa para eksekutif yang pindah kerja dan mendapat bonus join atau kenaikan gaji, tapi sebenarnya dalam jangka panjang, karyawan yang memaksimalkan masa kerja dan rekening pensiunnya bisa jadi lebih unggul. 5. Peningkatan Benefit: Banyak perusahaan memberikan penghargaan khusus (satya karya) untuk karyawan yang loyal bekerja selama beberapa tahun tertentu (5 tahun, 8 tahun, 10 tahun, dst). Eksekutif yang loyal mendapat cuti panjang ekstra sehingga punya lebih banyak waktu liburan berkualitas dengan keluarganya serta mendapat saham tambahan dan tabungan pensiun tambahan.

6. Peningkatan Diri: Eksekutif yang menunjukkan ketahanan untuk mengatasi kelemahannya seringkali naik lebih cepat daripada mereka yang berpindah kerja dan menyalahkan ketidakpuasan mereka pada mantan rekan & bos mereka. 7. Keterhandalan: Eksekutif yang bersedia bertahan selama 10 tahun atau lebih (yang khas di Jepang dan negara-negara Eropa lainnya) menunjukkan tingkat keterhandalan yang akan dihargai dan dibalas balik oleh perusahaan. 8. Fleksibilitas: Kebanyakan orang yang tinggal di sebuah perusahaan >= 10 tahun akan lebih teruji/terasah selama berada di sana. Mereka biasanya mencoba berbagai peran untuk menemukan apa yang membuat mereka paling bersemangat. Perbedaan antara mutasi/rotasi dalam satu perusahaan dan berpindah perusahaan adalah bahwa eksekutif dapat mempertahankan status dan benefit-nya sembari juga bebas untuk bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. 9. Ketekunan: Merasa diperlakukan tidak adil? Terbentur tantangan serius? Mudah sih kalau melarikan diri darinya dengan berhenti kerja. Butuh karakter yang jauh lebih kuat untuk mampu bertahan, untuk menemukan dan menerapkan solusi terhadap masalah, memperbaiki kerusakan, dan untuk berperan aktif dalam mengubah situasi di sekitar. Tapi, bagaimana bila lingkungan perusahaan Anda memang sudah benar-benar sangat beracun? Kalau kondisi begitu sih, jelas, Anda harus secepat mungkin keluar dan berpindah kerja. 10. Pengaruh untuk Masa Depan Perusahaan: Seorang eksekutif dapat memiliki pengaruh positif pada arah perusahaan mereka, jika mereka bersedia untuk tetap bertahan di perusahaan itu melewati masa suka dan duka.

10 poin di atas terjadi beneran dalam perusahaan kami (HBR), dan terutama untuk peluang yang tengah kami mulai saat ini. Tim kami berperan langsung dalam membeli-balik kepemilikan perusahaan kami dari investor sebelumnya di bulan Mei 2010. Kami sedang dalam proses pemberian opsi saham kepada hampir setengah dari karyawan kami, dan lebih banyak lagi yang akan menerima saham dalam enam bulan mendatang. Sekarang para karyawan dan manajemen sudah memiliki perusahaan ini. Kepemilikan saham pilihan didasarkan pada perilaku yang sejalan dengan 7 Prinsip Teguh perusahaan kami.

Pada dasarnya, kami menciptakan kesempatan bagi karyawan kami untuk terlibat sebagai pengusaha (entrepreneur) di setiap level perusahaan, tanpa harus mengalami berbagai risiko/kendala bila mendirikan perusahaan sendiri dari awal. Kami sedang bekerja keras untuk memberikan karyawan kami alasan yang baik agar betah bekerja dengan perusahaan kami untuk jangka yang sangat panjang, jikalau perlu seumur -hidup. Kami berharap dan percaya bahwa kami tidak sendiri.

Nah, mengkaji banyak alasan kuat yang telah kami berikan di atas, mungkin Anda pun perlu nih menimbang kembali untuk tetap dalam pekerjaan Anda yang sekarang?

Disadur bebas dari Harvard Business Review (hbr.org), Oktober 2012

You might also like