You are on page 1of 4

MAKALAH

SEMINAR TERBUKA
PROFIL PASIEN RINOSINUSITIS KRONIS DI POLI THT RSU MATARAM PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2007

OLEH: DATU CANDRENIKE. S 04.06.0002

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM 2009

HALAMAN PENGESAHAN

PROFIL PASIEN RINOSINUSITIS KRONIS DI POLI THT RSU MATARAM PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2007

Diajukan oleh:

Datu Candrenike. S 04.06.0002

Mataram,11 Februari 2008 Pembimbing Pendamping Pembimbing Utama

(dr. Kadek Sulyastuty)

(dr. Ni Gusti Ayu Trisna, Sp.THT) NIP: 610 033 637

Intisari
Profil Pasien Rinosinusitis Kronis di poli THT RSU Mataram Periode 1 Januari 31 Desember
Rinosinusitis adalah penyakit peradangan mukosa yang melapisi hidung dan sinus paranasalis (PERHATI, 2001). Rinosinusitis ini merupakan inflamasi yang sering ditemukan dan akan terus meningkat prevalensinya. Rinosinusitis ini sendiri di
klasifikasikan dalam 3 kriteria, yaitu rinosinusitis akut, subakut dan kronis. Rinosinusitis kronis adalah peradangan pada mukosa hidung dan sinus paranasalis yang berlangsung lebih dari 3 bulan (Mangunkusumo dan Rifki, 2003). Insiden rinosinusitis di Amerika Serikat diperkirakan sebesar 14,1 % dari populasi orang dewasa. Menurut American Academy of Otolaringology, kasus rinosinusitis kronis itu sendiri yang sudah masuk data rumah sakit berjumlah 18 sampai 22 juta pasien setiap tahunnya dan kira-kira sejumlah 200.000 orang dewasa Amerika menjalankan operasi rinosinusitis per tiap tahunnya juga (Ryan, 2006). Data dari DEPKES RI tahun 2003 menyebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama. Saat ini di RSU Mataram belum ada studi epidemiologi mengenai data pasti dari kasus rinosinusitis, padahal rinosinusitis kronis tersebut merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai di poli THT RSU Mataram, untuk itu peneliti mengangkat judul ini dengan rumusan masalah bagaimanakah profil pasien rinosinusitis kronis yang menjalani pemeriksaan di bagian Poli THT RSU Mataram periode 1 Januari 31 Desember 2007? Tujuannya untuk mengetahui distribusi berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, keluhan utama dan faktor predisposisi dari rinosinusitis kronis sehingga dapat memberikan manfaat bagi peneliti, RSU Mataram dan para pembaca.

Penelitian ini dirancang secara deskriptif retrospektif, yang dilaksanakan di RSU Mataram pada bulan Oktober 2008. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh pasien
rinosinusitis kronis yang menjalani pemeriksaan di poli THT.

Berdasarkan hasil pengumpulan data rekam medis yang dilakukan, maka didapatkan yakni sebanyak 241 pasien rinosinusitis yang diperiksa di poli THT RSU Mataram periode 1 Januari 31 Desember 2007, dan diantaranya terdapat 120 pasien yang terdiagnosa rinosinusitis kronis. Untuk rentang usia, kasus tertinggi pada kelompok usia 16-25 tahun dan kelompok usia 36-45 tahun yang memiliki jumlah pasien yang sama sebanyak 28 (23,33%) pasien, terendah pada kelompok usia <5 tahun sebanyak 3 (2,5%) pasien.

Jenis kelamin terbanyak pada laki-laki sebesar 63 (52,5%) pasien sedangkan wanita sebanyak 57 (47,5%) pasien dengan perbandingan : = 1,1 : 1. Dan bila

dihubungkan antara rentang usia dan jenis kelamin didapat laki-laki terbanyak pada rentang usia >46 tahun sebanyak 20 pasien dan wanita lebih banyak dijumpai pada rentang usia 16-45 tahun. Tingkat pendidikan terakhir terbanyak didapatkan pada kelompok SMA sebanyak 51 (42,5%) pasien dan paling sedikit pada kelompok TK sebanyak 3 (2,5%) pasien, bila dihubungkan antara rentang usia dan tingkat pendidikan didapat SMA terbanyak pada rentang usia 16-25 tahun yaitu sebanyak 22 pasien. Selanjutnya jenis pekerjaan terbanyak dari kelompok belum/tidak bekerja dan swasta masing-masing sebanyak 32 (26,66%) pasien dan terendah adalah kelompok pelajar sebanyak 15 (12,5%) pasien. Dan bila dihubungkan antara rentang usia dan jenis pekerjaan maka didapat kelompok belum/tidak bekerja memiliki kasus tertinggi pada rentang usia 26-35 tahun sebanyak 13 pasien, sedangkan kelompok swasta memiliki kasus tertinggi pada rentang usia 36-45 tahun sebanyak 11 pasien. Keluhan utama terbanyak di karenakan oleh pilek yaitu 85 (70,83%) pasien, disusul dengan hidung tersumbat 77 (64,16%) pasien dan pusing 60 (50%) pasien dan terkecil dengan keluhan sulit buang ingus sebanyak 1 (0,83%) pasien. Bila dihubungkan antara rentang usia dan keluhan utama didapat pilek dan hidung tersumbat ditemukan terbanyak pada rentang usia 16-25 tahun berturut-turut sebanyak 22 pasien dan 21 pasien, sedangkan pusing terbanyak pada rentang usia 36-45 tahun sebanyak 18 pasien dan ketiga keluhan utama terbanyak ini terendah pada rentang usia yang sama yaitu <5 tahun berturut-turut sebanyak 2 pasien, 1 pasien, dan 0 pasien. Terakhir dengan faktor predisposisi, terbanyak adalah polip yaitu 33 (27,5%) pasien dan terkecil adalah tumor septum nasi dan trauma masing-masing sebanyak 1 (0,83%) pasien. Polip didapatkan dalam semua usia kecuali <5 tahun. Dengan ini diharapkan akan ada penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan rentang waktu yang lebih lama agar hasilnya lebih maksimal sehingga didapatkan gambaran yang lebih luas tentang profil rinosinusitis, khususnya rinosinusitis kronis.

You might also like